#SELAMAT SIANG PARA DONGAN#
(Melihat Pelaksanaan Manyattan di Tapanuli"
___________________________________________
Para Kawan...! Mohon ijin kasih pendapat mengenai macam hal yang berhubungan dengan kegiatan budaya atau adat "Manyattan". Pendapat ini murni pendapat pribadi, karena saya tidak punya rujukannya. Hanya hasil pengamatan selama tinggal di Angkola.
Andai suatu saat ditemukan pendapat lain yang mendukung tulisan, maka tulisan ini akan disempurnakan.
__________________
Pengertian Manyattan
__________________
Manyattan adalah salah satu acara budaya masyarakat angkola dalam meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar diberikan keselamatan pada manusia dalam penggunaan satu materi (sarana dan prasarana) atau terhindar dari makhlukgaib.
_________________
Praktek Manyattan
_________________
Sepengetahuan penulis, manyattan berasal dari santan (Kelapa yang diparut/air kelapa yang dicampur dengan gula merah). Santan ini biasanya dipadukan juga dengan sejenis makanan yang terbuat dari tepung dan dalam bahasa batak Angkola disebut "Itak Pohul-Pohul".
Itak pohul-puhul yang telah dipadukan dengan santan tersebutlah yang jadi media dalam pelaksanaan manyattan tersebut. Itak / sattan ini kemudian akan dimakan oleh orang yang melaksanakan manyattan tersebut sebagaian dan sebagian lagi (air sattan) akan disiramkan pada sarana/prasarana objek sattan.
___________________________________________
Hal-hal Yang Biasanya Disattan dan Tujuan Manyattan
___________________________________________
Karena kegiatan manyattan ini ditujukan pada objek manusianya dan materi/benda, maka hal yang biasanya disattan :
* Berhubungan dengan Sarana dan prasarana :
- Rumah Baru
- Sekolah baru
- Kenderaan Baru
Tujuannya agar sarana dan prasarana diatas terhindar dari bahaya khusunya gangguan dari mahluk gaib sekaligus berharap agar pemakinya mendapat keselamatan.
* Berhubungan Dengan Kepribadian :
- Emosi/kemarahan yang berlebihan
- Emosi/Rasa takut yang berlebihan
Tujuannya agar orang yang disattan/yang makan sattan emosi jiwanya lebih terkendali. Atau dalam istilah Angkola "Aso Borgo Ate-Ate". Dan bisa juga seperti merngembalikan semangat yang hilang karena sesuatu yang dalam istilah Angkola "Pamulak Tondi tu Badan".
________________________________
Manyattan Dalam Tinjauan Agama Islam
_________________________________
Seperti kita ketahui, pengaruh Agama Islam pada kegiatan Budaya di Angkola sangatlah kuat, sehingga untuk sekarang ini telah berkurang pelaksaannya. Dari hasil pendapat umum masyarakat kegiatan manyattan ini sering ditafsir sebagai berbuatan yang tidak cocok dengan ajaran Agama Islam (musrik).
Menurut pendapat penulis hal ini disebabkan pendapat umum masyarakat yang menyimpulkan "Keselamatan yang didapat itu disebabkan sattan tersebut" padahal keselamatan itu datangnya dari Allah Swt.
_____________________________________
Manyattan sebagai Budaya Yang di Tinggalkan
_____________________________________
Tinjauan secara islami masalah manyattan ini merupakan alasan kuat mengapa budaya ini di tinggalkan. Alasan lainnya :
- Kurangnya kesadaran masyara kat Angkola atas arti budaya.
- Adanya pendapat umum, kalau meminta pada yang Maha Kuasa tak perlu melalui acara budaya melalui media (Minta Langsung pada Allah Swt/ajaran agama)
- Pengaruh modernisasi, pada cara-cara perpikir dan bertindak (Kalau kita hati-hati maka kita akan selamat)
_______________________________________
Solusi Budaya dan Agama Pada Acara Manyattan
_______________________________________
"Pahombar Adat Dohot Ibadat" adalah solusi yang sering dikemukakan para pemangku adat yang beragama islam terhadap hal ini. Tapi kenyataan di masyarakat masih cukup banyak yang belum memahaminya.
Karena itu, saya merasa perlu mencantumkan pernyataan dari raja-raja adat tapanuli pada saat meresmikan Istana Desa Nawalu dalam kunjungannya ke Padang. Dikatakan :
Dirumah gadang raja nan batuah
tersimpan sure adat leluhur
adat nan besanding kitabullah
nan manurunkan jalan salama umur
Sarupo adat desa nawalu
di tapanuli bagian selatan
adat akidah nan besatu
firman jo hadist jadi ikutan
Adat tapanuli bagian selatan
adat nabesanding jo ibadah
hadis nabi jo firman tuhan
pedoman hidup menjalin ukhuwah
Pernytaan di atas, saya pahami bahwa yang dimaksud pahombar adat dohot ibadat adalah adat yang bersanding dengan ibadat atau adat yang mengikuti firman dan hadist.
___________
Kesimpulan
___________
Manyattan adalah salah satu kegiatan budaya yang mulai ditinggalkan masyarakatnya
karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya untuk ditinggalkan. Dan tulisan ini tidaklah mengajak pembacanya untuk "Melakukan Manyattan" tidak pula menghendaki "Meniadakannya". Semuanya tergantung pada pembacanya. Tujuan tulisan ini hanyalah memebri informasi berupa pendapat pribadi.
Selamat Pagi dan Selamat beraktivitas...!
Para kawan berikut beberapa tanggapan setelah hal ini di posting di FB :
- Saudaraku kalau kita mengadakan kegiatan adat yang sedikit banyak bertolak belakang dengan ajaran Din Allah kita memang harus menjauhinya. Manyattan niatannya adalah memohon pertolongan kepada Allah dengan "perantara" manyattan dengan tujuan yang telah diterangkan saudaraku di atas. Dilihat dari segi budaya memang adat manyattan ini perlu dilestarikan tapi tinjauan agama bukankah meminta pertolongan pada Allah yakni dengan berdoa khusuk tanpa perantara langsung pada-Nya. Banyak media memohon pertolongan pada Allah doa ketika sholat 5 waktu, saat sholat sunnah seperti dhuha dan lail. Jadi silahkanlah manyattan dengan "niat melestarikan budaya dan bukan niat untuk meminta pertolongan pada Allah". Kepada saudara2ku yang membaca dan yang kurang sependapat terlebih dahulu mohon maaf.
Arif Budiman Harahap
- Makasih nih ada budaya mayatan dari angkola perlu di lestarikan jangan sampai di klaim malaysia saya sih memandang mayatan hanya melihat dari sisi adat dan budaya aja kalaudari sisi agama jelas menyimpang.
- Sekarang lihat hasilnya agamakecampur budaya hasil jadi islam kehindu hinduan seperti dipulau jawa masa wayang golek semar ngaji atau si cepot ngomongin hadis atau orang meninggal ada seratus hari.
Sela Lumen Cobasetia
- Sahabatku lebih baik kamu Tanya pada orang yg tau soal agama,, karna Hal manyantan ini ada yg bertujuan untuk menghindari dari bencana/ agar terselamat dari gangguan apa2 saja,, Kan kita tahu seggala bentuk bencana atau cobaan datangnya dari tuhan,, jd lg bagus sahabat Tanya sama ustadz,, agar tidak bercanggah dengan agama.
(Melihat Pelaksanaan Manyattan di Tapanuli"
___________________________________________
Para Kawan...! Mohon ijin kasih pendapat mengenai macam hal yang berhubungan dengan kegiatan budaya atau adat "Manyattan". Pendapat ini murni pendapat pribadi, karena saya tidak punya rujukannya. Hanya hasil pengamatan selama tinggal di Angkola.
Andai suatu saat ditemukan pendapat lain yang mendukung tulisan, maka tulisan ini akan disempurnakan.
__________________
Pengertian Manyattan
__________________
Manyattan adalah salah satu acara budaya masyarakat angkola dalam meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar diberikan keselamatan pada manusia dalam penggunaan satu materi (sarana dan prasarana) atau terhindar dari makhlukgaib.
_________________
Praktek Manyattan
_________________
Sepengetahuan penulis, manyattan berasal dari santan (Kelapa yang diparut/air kelapa yang dicampur dengan gula merah). Santan ini biasanya dipadukan juga dengan sejenis makanan yang terbuat dari tepung dan dalam bahasa batak Angkola disebut "Itak Pohul-Pohul".
Itak pohul-puhul yang telah dipadukan dengan santan tersebutlah yang jadi media dalam pelaksanaan manyattan tersebut. Itak / sattan ini kemudian akan dimakan oleh orang yang melaksanakan manyattan tersebut sebagaian dan sebagian lagi (air sattan) akan disiramkan pada sarana/prasarana objek sattan.
___________________________________________
Hal-hal Yang Biasanya Disattan dan Tujuan Manyattan
___________________________________________
Karena kegiatan manyattan ini ditujukan pada objek manusianya dan materi/benda, maka hal yang biasanya disattan :
* Berhubungan dengan Sarana dan prasarana :
- Rumah Baru
- Sekolah baru
- Kenderaan Baru
Tujuannya agar sarana dan prasarana diatas terhindar dari bahaya khusunya gangguan dari mahluk gaib sekaligus berharap agar pemakinya mendapat keselamatan.
* Berhubungan Dengan Kepribadian :
- Emosi/kemarahan yang berlebihan
- Emosi/Rasa takut yang berlebihan
Tujuannya agar orang yang disattan/yang makan sattan emosi jiwanya lebih terkendali. Atau dalam istilah Angkola "Aso Borgo Ate-Ate". Dan bisa juga seperti merngembalikan semangat yang hilang karena sesuatu yang dalam istilah Angkola "Pamulak Tondi tu Badan".
________________________________
Manyattan Dalam Tinjauan Agama Islam
_________________________________
Seperti kita ketahui, pengaruh Agama Islam pada kegiatan Budaya di Angkola sangatlah kuat, sehingga untuk sekarang ini telah berkurang pelaksaannya. Dari hasil pendapat umum masyarakat kegiatan manyattan ini sering ditafsir sebagai berbuatan yang tidak cocok dengan ajaran Agama Islam (musrik).
Menurut pendapat penulis hal ini disebabkan pendapat umum masyarakat yang menyimpulkan "Keselamatan yang didapat itu disebabkan sattan tersebut" padahal keselamatan itu datangnya dari Allah Swt.
_____________________________________
Manyattan sebagai Budaya Yang di Tinggalkan
_____________________________________
Tinjauan secara islami masalah manyattan ini merupakan alasan kuat mengapa budaya ini di tinggalkan. Alasan lainnya :
- Kurangnya kesadaran masyara kat Angkola atas arti budaya.
- Adanya pendapat umum, kalau meminta pada yang Maha Kuasa tak perlu melalui acara budaya melalui media (Minta Langsung pada Allah Swt/ajaran agama)
- Pengaruh modernisasi, pada cara-cara perpikir dan bertindak (Kalau kita hati-hati maka kita akan selamat)
_______________________________________
Solusi Budaya dan Agama Pada Acara Manyattan
_______________________________________
"Pahombar Adat Dohot Ibadat" adalah solusi yang sering dikemukakan para pemangku adat yang beragama islam terhadap hal ini. Tapi kenyataan di masyarakat masih cukup banyak yang belum memahaminya.
Karena itu, saya merasa perlu mencantumkan pernyataan dari raja-raja adat tapanuli pada saat meresmikan Istana Desa Nawalu dalam kunjungannya ke Padang. Dikatakan :
Dirumah gadang raja nan batuah
tersimpan sure adat leluhur
adat nan besanding kitabullah
nan manurunkan jalan salama umur
Sarupo adat desa nawalu
di tapanuli bagian selatan
adat akidah nan besatu
firman jo hadist jadi ikutan
Adat tapanuli bagian selatan
adat nabesanding jo ibadah
hadis nabi jo firman tuhan
pedoman hidup menjalin ukhuwah
Pernytaan di atas, saya pahami bahwa yang dimaksud pahombar adat dohot ibadat adalah adat yang bersanding dengan ibadat atau adat yang mengikuti firman dan hadist.
___________
Kesimpulan
___________
Manyattan adalah salah satu kegiatan budaya yang mulai ditinggalkan masyarakatnya
karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya untuk ditinggalkan. Dan tulisan ini tidaklah mengajak pembacanya untuk "Melakukan Manyattan" tidak pula menghendaki "Meniadakannya". Semuanya tergantung pada pembacanya. Tujuan tulisan ini hanyalah memebri informasi berupa pendapat pribadi.
Selamat Pagi dan Selamat beraktivitas...!
Para kawan berikut beberapa tanggapan setelah hal ini di posting di FB :
- Saudaraku kalau kita mengadakan kegiatan adat yang sedikit banyak bertolak belakang dengan ajaran Din Allah kita memang harus menjauhinya. Manyattan niatannya adalah memohon pertolongan kepada Allah dengan "perantara" manyattan dengan tujuan yang telah diterangkan saudaraku di atas. Dilihat dari segi budaya memang adat manyattan ini perlu dilestarikan tapi tinjauan agama bukankah meminta pertolongan pada Allah yakni dengan berdoa khusuk tanpa perantara langsung pada-Nya. Banyak media memohon pertolongan pada Allah doa ketika sholat 5 waktu, saat sholat sunnah seperti dhuha dan lail. Jadi silahkanlah manyattan dengan "niat melestarikan budaya dan bukan niat untuk meminta pertolongan pada Allah". Kepada saudara2ku yang membaca dan yang kurang sependapat terlebih dahulu mohon maaf.
Arif Budiman Harahap
- Makasih nih ada budaya mayatan dari angkola perlu di lestarikan jangan sampai di klaim malaysia saya sih memandang mayatan hanya melihat dari sisi adat dan budaya aja kalaudari sisi agama jelas menyimpang.
- Sekarang lihat hasilnya agamakecampur budaya hasil jadi islam kehindu hinduan seperti dipulau jawa masa wayang golek semar ngaji atau si cepot ngomongin hadis atau orang meninggal ada seratus hari.
Sela Lumen Cobasetia
- Sahabatku lebih baik kamu Tanya pada orang yg tau soal agama,, karna Hal manyantan ini ada yg bertujuan untuk menghindari dari bencana/ agar terselamat dari gangguan apa2 saja,, Kan kita tahu seggala bentuk bencana atau cobaan datangnya dari tuhan,, jd lg bagus sahabat Tanya sama ustadz,, agar tidak bercanggah dengan agama.
No comments:
Post a Comment