Friday, September 27, 2013

Cabut Bupati Tapanuli Selatan Ece-ece : Penerapan Ilmu Komunikasi Pada Kampanye-kampanye Cabut (Calon Bupati)

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menerapkan Teori Komunikasi yang Efektif dari A.M Hoetasoehoet
pada kampanye-kampanye Calon Bupati Tapanuli Selatan
* Ditulis dalam rangka menyambut 60 Tahun IISIP Jakarta
Oleh : Rahmat Parlindungan Siregar
___________________________________________________________








______________

Pendahuluan
______________

Para kawan...!

Malam ini memberikan pendapat dulu seputar "Ilmu Komunikasi".
Khususnya dibidang "Penyampaian pesan-pesan kampanye". Hal ini
terasa penting mengingatnya bertambah banyaknya para pemilih
khususnya di Sumatra Utara yang golput alias tidak mau memilih.
Sementara aturan di negara ini, khususnya untuk para pemimpin
harus dipilih (di tulduk) dan bukan di tudu atau di tunjuk.

"Angka golput pilkada Sumatra utara mencapai 60 %" Demikian
judul berita dari situs waspada.co.id.

Kampanye bagi penulis terkesan seperti, "Pardokkoni songoni, bia
ma carana aso lek bisa monang. Tentang tercapai sanga inda nai
dokkoni saulakon noma ihobari-i. Ibape belum tentu dope tarpili".
Ninna be di bagasan ni para calon pimpinan-on aroko. Arokku 
doba.



Haha...heheh...!

Saotik bahatna, penulis pernah mempelajari "Ilmu Komunikasi" di
IISIP Jakarta najolo.

Mengetahui Ilmu Komunikasion, maka terpikir sekilas bahwa Ilmu
on dapat mengatasi makin bertambahnya orang yang gol put dan
dapat pula membuat "Calon Bupati menjadi tarpili".

Adapun cara penyajian informasi dengan maksud agar lebih mudah
dipahami, maka "Penulis akan membuat diri penulis sebagai calon
Bupati Tapsel pada tahun periode sekian". Dengan kata lain sebagai
calon bupati ece-ece (Bisa-bisa kita ajanya hidup ini).

Semoga info dapat menjadi masukan tu para calon pimpinan, khususna
tu calon pimpinan Tapanuli Bagian Selatan Masa Depan, pun pada
para masyarakat pemilih, khususnya daerah Sipirok.

Pakaluar siani pandapoti katua anggo isi dope.
Selamat menyimak...!
____________________________________

Sekilas mengenai Ilmu Komunikasi
____________________________________

*Pengertian Ilmu Komunikasi
Drs. A.M Hoeta Soehoet mengartikan Ilmu Komunikasi sbb :
ilmu komunikasi adalah : Suatu ilmu yang mempelajari usaha manusia
dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain.



Hubungannya dengan topik bahasan :
Usaha dari Rahmat Parlindungan Siregar yang punya akal dan budi
dalam menyampaikan pesan-pesan kampanyenya pada masyarakat
Sipirok dan sekitarnya.

*Komunikator dan Komunikan

Kita menggunakan istilah sumber-penerima, karena sumber-penerima
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan
bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber
(pembicara) sekaligus penerima (pendengar). Anda mengirimkan pesan
ketika anda berbicara, menulis, memberikan isyarat tubuh, atau
tersenyum. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca,
membaui dan sebagainya (Devito, 1997 : 27). Tetapi ketika kita
mengirim pesan kita juga menerima pesan. Anda menerima pesan
kita sendiri (kita mendengar diri sendiri, merasakan gerak
tubuh sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh kita sendiri)
dan kita menerima pesan dari orang lain secara visual, memalui
pendengaran atau bahkan melalui rabaan dan penciuman. Ketika
kita berbicara dengan orang lain, kita memandangnya untuk
mendapatkan tanggapan untuk mendapatkan dukungan, pengertian,
simpati, persetujuan dan sebagainya. Ketika kita menyerap
isyarat-isyarat nonverbal ini, kita menjalankan fungsi penerima
*Pesan

“Pesan dalam proses komunikasi yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan terdiri dari isi (the content) dan lambang
(symbol). Lambang dalam media perimer dalam proses komunikasi
adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang
secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan
komunikator kepada komunikan”. (Effendy, 2000 : 11).

Hubungannya dengan pokok bahasan :

adalah lambang-lambang  komunikasi yang disampaikan oleh calon 
buapati pada masyarakat Sipirok baik lambang verbal maupun non verbal.

*Media
   
“Media sering disebut sebagai saluran komunikasi, jarang sekali
komunikasi berlangsung melalui satu saluran, kita mungkin
menggunakan dua atau tiga saluran secara simultan”.
(Devito, 1997 : 28).

Sebagai contoh dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan
mendengar (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat
tubuh dan menerima isyarat secara visual (saluran visual). Kita
juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori), dan
sering kita saling menyentuh itupun komunikasi (saluran taktil).

“Media juga dapat dilihat dari sudut media tradisional dan modern
yang dewasa ini banyak dipergunakan”. (Effendy, 2000 : 37).
Tradisional misalnya kontongan, bedug, pagelaran seni, dan
lain-lain sedangkan yang lebih modern misalnya surat, papan
pengumuman, telepon, telegram, pamflet, poster, spanduk, surat
kabar, majalah, film, televisi yang pada umumnya diklasifikasikan
sebagai media tulisan atau cetak, visual, audio dan audio-visual.

Hubungannya dengan pokok bahasan :

adalah macam saluran atau alat yang digunakan cabut atau calon 
bupati dalam menyampaikan pesannya pada audiens atau 
masyarakat Sipirok.
_____________________

Komunikasi Efektif
_____________________

"Komunikasi akan efektif jika komunikator berorientasi pada
komunikan" Demikian A.M Hoetasoehoet mendefenisikan efektifitas
dalam komunikasi (Hanya ingatan-pen).

Hubungannya dengan pembahasan akan diuraikan pada sub judul
di bawah ini. Baenma...!
_______________________________________________________

Komunikasi yang Efektif dalam hubungannya dengan kampanye
Rahmat Parlindungan Siregar sebagai calon bupati ece-ece

_______________________________________________________

1. Pengertian "Orientasi" tentunya secara umum dapat dikatakan
"Penyesuaian". Kata lainnya, si Rahmat Parlindungan Siregar
(Komunikator) kalau ingin komunikasinya berhasil, ingin terpilih
maka harus menyesuaikan diri dengan keinginan dari masyarakat
Sipirok (Komunikan).

2. Dalam hubungannya dengan kampanye, maka si Rahmat Parlindungan
harus memperhatikan betul apa yang di inginkan oleh masyarakat
pemilihnya. Tentuya dalam hal ini dalam banyak aspek kehidupan yang
bukan saja sifatnya membangun sarana dan prasarana kehidupan, juga
membangun kebutuhan jasmani dan rohaninya.

3. Dalam hubungannya dengan kebutuhan masyarakat Sipirok, maka
aspek-aspek seperti akan membangun gedung ini dan gedung itu sudah
tidak terlalu mendapat perhatian, bahkan pendidkan sekalipun.
Maka si Rahmat Parlindungan harus menemukan orientasi lainnya
kalau mau ingin menang dalam kampanye. Harus menemukan
strategi komunikasinya :



Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu, Teori dan
Filsafat Komunikasi menjelaskan strategi komunikasi adalah :
“Strategi komunikasi merupakan paduan antara perencanaan
komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus dapata
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus
dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) dapat
berbeda-beda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi”.
(Effendy, 2003:301).
____________________________________________

Faktor-faktor Penunjang Komunikasi Efektif
____________________________________________

Wilbur Schramm mengenai faktor-faktor Penunjang Komunikasi
yang efektif mengatakan :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa
   sehingga menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada
   pengalaman yang sama antara komunikan dan komunikator sehingga
   sama-sama mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan
   beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
   tersebut yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada
   pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki

Hubungannya dengan topik bahasan :

1. Sebagai calon Bupati, si Rahmat Parlindungan tersebut tentunya tidak
boleh menunjukkan kelesuan, kelelahan atau keletihan, apalagi mondohondok
pada saat melaksanakan kampanye karena hal ini tidak menarik bagi
masyarakat Sipirok.

2. Si Rahmat Parlindungan harus sadar, bahwa dirinya adalah lahir dan
besar di Sipirok, karena itu haruslah bergaya sesuai dengan gaya
pada umumnya halak Sipirok.

Tidak boleh si Parlindungan mengungkit-ngunkit kesalah Bupati-Bupati
terdahulu sambil menunjuk-nunjuk apa saja yang dibangunnya yang tidak
Tidak  beres.

Tidak boleh pula si Rahmat Parlindungan membelakangi masyarakat
Sipirok pada saat kampanye karena itu adalah pantangan. Kalau bisa
hindari pula panggung kampanye yang terlalu tinggi agar tidak
memberi kesan "gaf".

3. Masyarakat Sipirok pada umumnya adalah masyarakat petani, karena
itu akan sangat baik mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan
kelangsungan pertanian itu sendiri.



Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima 
pesan sesuai dengan yang diharapkan. ~Wikipedia~

Misalnya :

"Marabtabotobe anggia...! Bahaso saotik bahatna siklus di alamon
madung maruba. Andingan musim nonat andigan musim koring masusa
hita deteksi. Haran ni-i anggia...! anggo ipilihamu au, 3 baronjong
hubangun disaba julu. Sedangkan saba jae 5 baronjong. Aek ni
masojit munupe, nasebelumna sian saba-sabai di pamasuk hamu, anggo
au tarpili, langsung  hubaen pipa tu sude masojid di Sipirok sian
Sibualbualian. Biado...! Setuju do hamukan...? Jawabbo anggia...!

Songi muse dibidang pendidikanna. Si Rahmat Parlindungan harus
mamboto, bahaso molo tarpili pe ia jadi Bupati, naggo pala sagodang
ni Menteri Pendikan wewenang nia dalam mengatur perkembangan pendi-
dikan dihitaan, tai tetap adong nabisa di baen demi kemajuan ni
pendidkanon, jadi dikampayehon  ma aha nabisa diperbuat secara
rasional ulang sarat nai pardokonan.



Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih
orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Pada setiap kegiatan
komunikasi selalu ada konsekuensi (Efek Kognitif, Afektif, Psikomotorik)

Pertama Anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana
menganalisis, melakukan sintesis atau mengevaluasi sesuatu, ini
adalah efek intelektual atau kognitif.

Kedua Anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap,
keyakinan, emosi dan perasaan Anda, ini adalah dampak afektif.

Ketiga Anda mengkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti
cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal
dan non verval yang patut, ini adalah dampak atau efek psikomotorik
(Devito, 1997 : 29).

4. Si Rahmat Parlindungan juga harus pandai memilih bahasa.
"Bahasa adalah lambang yang paling banyak dipergunakan, namun tidak
semua orang pandai berkata-kata secara tepat yang dapat mencerminkan
pikiran dan perasaannya. Kial (gesture) memang dapat menerjemahkan
pikiran seseorang sehingga terekspresi secara fisik namun gerakan
tubuh hanya dapat menyampaikan pesan yang terbatas. Isyarat dengan
menggunakan alat seperti tongtong, bedug, sirene dan lain-lain
serta warna yang mempunyai makna tertentu, kedua lambang itu sama-
sama terbatas dalam mentransmisikan pikiran seseorang pada orang lain".
kata Effendy.
__________________________________________________

Faktor-faktor Penunjang Komunikasi Tidak Efektif
__________________________________________________

Si Rahmat Parlindungan harus sadar, bahaso molo adong cara namabaen
"Komunikasi jadi efektif" adong musedo cara namambaen "Komunikasi
naso Efektif".

Haran ni-i attong Calon Bupati ece-ece on harus mamboto ahama na
manyebabkon halak Sipirok namamili ia dohot bia cara mantasinana
molo taliginma sian sisi halak nai (Komunikator) :

1. Pargabus

Margabus sangape marbukkak bisa didokkon nanggo di sukai halak
Sipirok bope kadang hal on terjadi di masyarakat ni halai. Tai
sebagai calon bupati inda tola marbukkak. "Ulang attong si Rahmat
Parlindungan Siregar makkuling holan patabo-tabo pinggol sajo".

2. Lagu lama (Lante, Gutgut, Lantam, Matcom)

Si Rahmat Parlindungan Siregar juga harus sadar, molo saleleg naon
selalu marlagu lama (Lante, Gutgut, Lantam, Matcom), maka attong
dihindari ia maon.

Molo saatna ma pemilihani tarjadi, halak nasongonon nanggo "ijoclos"
halak bei gambari sebagai tanda ipili ia, tai di "Tijuri ia" noma
gambar ni si Rahmat Parlindungani haran ni sogonirohania. Anggo
saat kampanye di undang majelas nara be ia roi.

3. Penampilan

Ada masanya penampilan bukanlah hal yang utama dalam hidup ini 
dibandingkan isi pikiran. Suatu masa A.M Hoetasoehoet pernah
mengikuti rapat di Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi).

Ketika yang lain berpenampilan sehebat mungkin, hingga sepatupun
mungkin saja yang berharga 1 jt dengan kemeja berharga 1 juta pula,
tapi pak Hutasuhut ini justru memakai sandal jopit swallow. Dan
sandal ini tak bisa menjadi alasan bagi yang lain untuk menganggap
sepele tokoh pers nasional ini.
Begitupun kampanye, sang komunikator tidak terlalu penting memakai
barang-barang mewah karena dapat menimbulkan kesan bahwa anda
punya anggaran yang besar untuk memenuhi kebutuhannya dan ini
sama artinya dengan, "Bia pambaenna na korupsi ia, kabatuhan nia
sajo bahat" ninna.

4. Keluarga yang tidak sakinah

Si RPS harus sadar, "Molo adong keluarga sakinah tottu adong naso
sakinah". Haran ni-i, molo got calon bupatima si RPS on, maka ia
harus meciptahon keluarga nasakinah, sebab nabahatando halk hita
manilai sesorang sian keadaan ni keluargana.

"Hauakkuma mamili si Rahmat Parlindungan, homin adoboru nia sajo
natarurusia, apalagi ma got mangurus halak" ninna.
_________

Penutup
_________

Kesimpulan :

1. Benar adanya A.M Hoetasoehoet yang mengatakan :
   Ilmu komunikasi adalah : Suatu ilmu yang mempelajari usaha manusia
   dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain (Syarat-
   syarat suatu hal dikatakan ilmu telah terpenuhi/Ilmu dan pengetahuan
   itu berbeda-pen).

2. Dalam melakukan usaha ini banyak faktor harus diperhatikan sesuai
   dengan bentuk-bentuk komunikasi tersebut (Apakah komunikasi massa
   komunikasi interpersonal, komunikasi pilitik, dll. Sungguh sangat
   luas bentuk-bentuk komunikasi itu sehingga setiap komunikasi juga
   ada pembagian modelnya-pen)

4. Dalam hubungannya dengan Komunikasi Politik, khususnya bidang komunikasi
   antara orang yang mencalonkan diri jadi bupati (komunikator) dengan
   khalayak yang mau diajaknya memilihnya (komunikan) maka faktor-
   faktor "Cara dalam menyampaikan pesan" sangat mempengaruhi untuk
   terpilih tidaknya seseorang jadi Bupati. Tentu dengan tidak menyampingkan
   faktor lainnya seperti, etika dan estetika, akal dan budi, folosofi
   dan lain sebagainya. (Pembahasan etika dan estetika, akal dan budi,
   folosofi dalam ilmu komunikasi sangat luas-pen)

5. Dalam hubungannya dengan penyampaian mesan lewat media, maka cara
   keberhasilannya akan ditemukan pada apa yang namanya Komunikasi
   Periklanan (Luas bahasannya-pen). Begitupun dapat dikatakan jika
   anda seorang calon Bupati, perlu sangat memperhatikan isi pesan-
   pesan anda pada banner ataupun spanduk yang dipasang (Pilih kata-
   kata yang singkat padat dan berisi-pen)

Saran :

Bagi anda pemilih calon Bupati

* Adanya kebebasan memilih calon Bupati yang di jamin oleh negara
  menyebabkan para memilih berbeda-beda kriterianya dalam memilih.
  Tiada larangan memilih hanya berdasarkan ganteng dan cantiknya,
  hanya berdasarkan pernah pasuo tau tidak, pernah dapat hepeng atau
  tidak, Bahkan memilih juga boleh tutup mata, tulduk songoni, ise
  natar tulduk ima ibana.

  Tetapi, anda akan sering menyesal memilih dengan cara seperti itu,
  karena mereka para calon telah mempelajari hal seperti itu sadar
  atau tidak sadar melalu Ilmu Komunikasi.

  Tetapi jika anda tidak ingin terjebak oleh Ilmu Komunikasinya sang
  calon Bupati, maka lihatlah setiap calon Bupati dari sisi pargabus
  atau tidak, sombong, gut-gut dan lante ada tidak, pelakuannya sama
  keluarganya pada kaum kerabatnya, dll.

  Pokoknya lihat sebanyak mungkin sisi sang calon bupati hingga anda
  dapat menyimpulkan memang dia pantas atau tidak. Yang pantas ya
  anda pilih dan yang tidak pantas tentunya tidak.

  Dan jika dari semua calon tak ada yang pantas, tentu pula tak ada
  yang melarang anda untuk tidak memilih. Bahkan anda pemilih dapat
  berkata, "Tidak ikut pemilih adalah salah satu pilihan juga".

Bagi anda calon bupati

* Kiranya siapapun anda yang berkeinginan jadi pimpinan khususnya jadi
  Bupati dapat menjadi masukan apakah untuk meneruskannya atau menghenti
  kannya.

  "Sesungguhnya kemenangan menjadi Bupati dapat diciptakan
  melalui Ilmu Komunikasi apalagi dengan dukungan "manifulasi fakta
  menjadi tidak fakta atau yang tidak fakta menjadi fakta + perkuatan
  melalui firman dan hadist + hata-hata harajaon ni halak hita).

  Tetapi, hidup ini tidak hanya urusan Ilmu Komunikasi dengan keahlian
  memanifulasi agar setiap keinginan kita terwujud. Sesungguhnyalah
  Ilmu Komunikasi itu salah satu ilmu disamping ilmu lainnya.

  Perpaduan antara Ilmu Agama Islam dengan Ilmu Komunikasi sepertinya
  akan selalu lebih bagus dalam mencapai setiap keinginan kita. Tak
  terkecuali keinginan menjadi Bupati.

Tambahan :

Memanglah kawan...! Dari hasil pengamatan pengetahuan Ilmu Komunikasi
tidaklah membuat orang untuk cepat kaya. Tetapi untuk dikatakan anda
akan memiliki kepuasan bathin tersendiri. Itu bisa jadi benar. Karena
itu tuntutlah Ilmu Komunikasi dimanapun berada. Tak terkecuali di
IISIP Jakarta.

Selamat malam para kawan ....
dan horas calon bupati Tapsel masa depan...!
____________________________________________________________
Cat :
Rahmat Parlindungan Siregar pada postingan ini memang hanya calon
Bupati Ece-ece, tai bisado nyatai anggia, asalma paten dibaen hamu
do'a nai siani. Anggo soal anggarando, adong do gunung Sibualbuali.
I ta gadis bia lakna...? Hahahahaha....

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment