#SELAMAT MALAM PARA KAWAN #
(Minyimak info sekitar manuk (Ayam) dalam Kehidupan sehari-hari,
Budaya dan seni musik batak)
____________________________________________________________
Postingan ini adalah kelengkapan dari :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/12/ayammanuk-batak-1-dari-ayam-dunia.html
_________________
Kata Pengantar
_________________
Ayam yang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat batak disebut
"Manuk" tentunya sudah tak asing bagi penulis. Begitupun baru
sekarang ini penulis ingin tahu lebih banyak mengenai manuk
baik mengenai sejarah, jenis, ayam termahal, dll.
Hasil belajar penulis ada pada link :
Mengacu pada hasil belajar tersebut, maka berikut info yang
dapat penulis sampaikan lewat postingan ini :
1. Manuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat batak
2. Manuk dalam budaya dan adat batak
3. Sekilas Pira ni manuk
4. Manuk dalam karya seni musik batak
5. Cara memelihara manuk batak
6. Penutup
Selamat menyimak...!
Dan semoga info dapat menguatkan pengetahuan kita khsususnya
mengenai manuk batak ini.
______________________________________________________
1. Manuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat batak
______________________________________________________
* Keberadaan Manuk
Tak dapat dipungkiri, masyarakat batak memang tidak lepas dari
kehidupan sehari-harinya memelihara manuk. Mungkin jumlah tidak
mencapai 100 %, tapi diperkirakan masyarakat pemeliharanya bisa
mencapai 50-60 %.
* Cerita tentang sejarah manuk di tanah batak
Penulis tidak mengetahui tahun sejak kapan manuk ada di tanah
batak, namun berdasarkan hasil cerita para orang tua juga hasil
analisa pada sejarah batak, maka manuk ini diperkirakan telah
ada sejak adanya masyarakat batak itu sendiri.
Pemahaman penulis, MMH atau manuk-manuk Hulambujati adalah
gambaran sejenis burung yang merupakan penghubung pada "Mula
Jadi na bolon" dalam melaksanakan komunikasi mengenai kehidupan
di tanah batak pada awalnya.
Dengan kata lain, keberadaan manuk ditanah batak sama lamanya
dengan keberadaan masyarakat batak itu sendiri di tanah batak
* Manuk tanah batak dan asal muasalnya
Pada awalnya, amanuk ditanah batak penulis perkiraan bermula
dari apa yang disebut "Manuk Harangan" sebagai manuk liar
untuk kemudian ditangkap dan dipelihara masyarakat setempat.
Manuk ini kemudian berkempang dan sebutannyapun menjadi lebih
populer dengan "istilah "Manuk Kampung".
Tentang bagaimana proses perkembang biakannya dikatakan
situs wikipedia :
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah
(ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup di India. Namun
demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan
plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak
memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri
ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin
(dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif,
berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar,
dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen)
relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak
kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek.
Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi
gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat
berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki
ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.
* Jenis manuk di tanah batak
Pada awalnya penulis ketahui hanya ada 3 yaitu manuk harangan,
manuk kampung dan manuk bangkok. Perkiraan penulis sekarang
ini sudah lebih banyak karena sering manuk ini juga dikawinkan
secara silang baik oleh orang batak maupun dari luar batak
Tentang perkawinan silang ini dikatakan wikipedia :
Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur
unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling
umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk
diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan
kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida
mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
* Pemelihara manuk
Dari hasil pengamatan penulis, manuk tanah batak sepertinya
lebih banyak dipelihara oleh uma-uma atau ibu-ibu dari pada
kaum lelakinya atau suaminya atau anaknya.
Hal ini sangat terasa pada seringnya sapaan seorang ibu pada
anaknya untuk bertanya, "Mai bara manuki utcok...?" juga cukup
sering t erlihat seorang ibu atau uma-uma sibuk mencari manuknya
yang pada malam hari belum masuk kandang
Adapun kaum bapak tanah batak sepertinya hanya perduli pada
saat manuknya telah hilang, maka beliaupun bertanya, "Ma tudia
manuki utcok, matolu ari na tarida...? katanya, untuk kemudian
menduga-duga siapa pencurinya. Yah begitulah banyak para kaum
pria batak itu, "Mereka cukup sering membuat diri mereka
seperti raja meski tidak ada yang mengangkatnya jadi raja.
* Musuh manuk tanah batak
1. Misang
Yah namanya juga daerah pengunungan, misang sudah pasti sangat
banyak jumlahnya dan itulah sebabnya mengapa ayam atau manuk
ditanah batak kandangnya harus kokoh dan rapat.
2. Pangkalbis
Mereka biasanya para anak muda kampung setempat. Mereka cukup
sering (Lebih dari sekali/mungkn berkali-kali) mencuri ayam
untuk mereka makan bersama kawan-kawannya ketika pergi jauh
dari desa tersebut.
Para pakkalbis ini sudah dapat di pastikan, mereka sangat
tahu lokasi sasarannya sehingga jarang tertangkap basah.
Begitupun fakta di lapangan cukup sering berkata bahwa para
pakkalbis ini sering salah sasaran dalam mencuri manuk ini,
sehingga yang tercuri adalah manuk kawannya sendiri yang
memang ikut andil juga dalam acara tersebut.
3. Sibualbuali, Sipirok nauli dan Als, dll
Bisa dibilang ini juga termasuk musuh manuk di tanah batak.
perkiraan penulis bukan hanya puluhan dan mungkin sudah
ribuan manuk tanah batak di libas sama motor-motor diatas.
Motor ini pada umumnya sangatlah cepat ketika melalui jalan-
jalan raya tanah batak dan sepertinya mereka tidak akan
"Merem" jika ada manuk ditengah jalan.
Dari hasil sorotan mata para supir-supir motor ini tergambar
bahwa manuk yang tergilas di jalan raya bukanlah salahnya
para supir, tapi salah manuk itu sendiri, mengapa ada di
jalan. Karena itu, sepengetahuan penulis tidak pernah terjadi
ganti rugi pada pemilik ayam yang ayamnya tergilas tersebut.
4. Panakko manuk
Panakko manuk menurut hemat penulis tetap ada di Tapanuli
Selatan. Mereka ini biasanya telah profesional karena itu
mereka berbeda jauh dengan pangkalbis yang hanya mencuri
seekor ayam.
Manakko manuk ini justru mencuri dalam jumlah banyak dan
bisa jadi seluruh isi dari sangkar atau bara ni manuk
tersebut. Mereka ini biasanya punya cara tertentu yang
dapat membuat manuk tersebut tidak berbunyi pada saat
di takko.
Mengenai obatnya agar ayam tersebut mudah ditakko, penulis
telah lupa dan kalaupun masih ingat tentu tidak pantas
untuk disampaikan.
* Pabada manuk
Ehem...!
Jika pabada manuk ini hanyalah sebatas hobi dari para anak-
anak batak yang ingin mengetahui kehebatan atau kejagoaan
manuknya, itu biasa.
Tapi bagaimana dengan pabada manuk yang bukan hanya sekedar
hobi, tapi sudah menjadi mata pencaharian dari sebagian
orang lewat apa yang dinamakan "Judi Manuk".
Ternyata dari hasil pengamatan penulis tempoe doloe dan
mungkin masih berlangsung sampai sekarang, masyarakat batak
juga cukup banyak yang pabada manuk ini dengan tujuan judi.
Penulis ingat di tahun 80'an, para penjadi manuk daerah
Tapanuli Selatan tak terkecuali yang tinggal di pusat kota
cukup sering datang kedaerah-daerah untuk mencari lawan
pabada manuk ini.
Karena itu tak jarang pula, penulis melihat segerombolan
orang di tanah-tanah lapang pinggiran desa sedang pabada
manuk.
Sepintas terlihat biasa-biasa aja, karena tidak ada sejumlah
uang yang ditumpuk sebagai taruhannya. Begitupun dari cara-
cara orang yang terlibat dalam pabada manuk ini dapat
disimpulkan mereka sedang berjudi. Tak jarang pada saat
judi ini sedang dilaksanakan akan ada orang-orang tertentu
yang tugas untuk memantau, apakah polisi datang atau tidak.
Dan judi ini juga akan lebih mudah menyimpilkannya jika
kita adalah salah satu pelanggan kode kopi di Tapsel.
Di tempat ini biasanya berapa jumlah taruhan dan siapa
pemenangnya akan diketahui.
Seingat penulis ditahun 80-an judi manuk khususnya di
wilayah Sipirok dengan taruhan tertinggi sebesar 2 jt.
Dilaksanakan di pinggiran desa Hutasuhut, di toruni
tarutung dalan tu saba jae.
* Bara / sangkar ni manuk
1. Sengaja diciptakan
Pada umumnya orang batak pemelihara ayam kampung, tidaklah
secara sengaja menciptakan sangkar atau bara ni manuk.
Mengapa demikian, penulis tidak mengetahuinya, begitupun
ini bisa jadi disebabkan minimnya jumlah manuk yang
dipelihara umumnya masyarakat batak.
2. Kolong rumah
Kolong rumahlah yang pada umumnya digunakan masyarakat
batak sebagai sangkar atau bara ni manuk. Selain sebagai
bara ni manuk, kolong rumah ini juga sering dibuat
sebagai tempat kayu bakar. Karena itu manuk masyarakat
batak juga cukup sering tidak kelihatan pada saat
bertelornya karena terselip diantara tumpukan kayu
bakar tersebut.
3. Pohon
Bagi sebagian masyarakat, cukup sering juga membuat pohon
disamping rumahnya sebagai sarang dari manuk. Penulis
perkirakan hal ini tidak dilakukan dengan sengaja, tapi
pembiaran dari pemiliknya yang mungkin karena malas atau
justru merasa lebih aman karena terhindar dari pencurian.
* Penyakit manuk tanah batak
Burnungon adalah sebutan umum masyarakat batak pada manuk
atau ayam-ayam mereka yang kurang sehat. Dan terhadap hal
ini para pemilik ayam cukup sering mengobatinya dengan
................
Sekarang ini yang populer adalah "Flu Burung", tentang hal
ini dikatakan situs :
____________________________________
2. Manuk dalam budaya dan adat batak
____________________________________
* Umpasa
Yah...demikianlah hidup manusia ini, pebandingan-perbandingan
diciptakan guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Dalam budaya batak ada umpasa yang mengatakan :
Dibaen para para,
laho inganan manuk mira.
Nisukka do marumpasa,
hape otik do namarlomo ni roha
https://www.facebook.com/KumpulanUmpasaBatak/posts/461781550585539Lainya :
Manuk ni pealangge hotek-hotek laho marpira
Sirang na mar ale-ale, lobianan matean ina.
http://habatakon01.blogspot.com/2006/03/umpasa-umpama-falsafah-batak.html
Lanjut :
Manuk-manuk hulabu ompan-ompan ni soru
dang pangalangkup jolmai molo di patudu parboru.
http://umpasanihalakbatak.blogspot.com/
* Mitologi, Cerita, Sejarah
Dalam mitologi Batak, Manuk Patiaraja adalah perwujudan dari Debata
Asi-asi, istri dari Mulajadi na Bolon. Ia dilambangkan sebagai seekor
ayam betina berwarna biru yang diceritakan bertelur tiga butir.
Dari tiga telur itu kemudian muncul Batara Guru, Soripada dan
Mangala Bulan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manuk_Patiaraja
Juga ada :
Manuk na mangonsop pirana
Manuk sabungan na mamargut anaknya
Ingkon tiptipon do tuktukna
TERJEMAHANNYA:
Ayam yang menghisap telurnya
Ayam jago yang mematuk anaknya
mesti dipotong paruhnya
http://www.pusukbuhit.com/new/index.php?option=com_content&view=article&id=3086: umpasa-bangso-batak-l-facebook-bangso-batak-l&catid=45:umpasa&Itemid=65
pun ada :
Nunga tunduk baoadi, Songon lombu jailon i Songon anak ni manuk,
Nasiok-siok i
http://www.addgue.com/2013/04/penyebab-putra-batak-banyak-jadi.html
*Acara Adat
Penulis tidak terlalu paham benar, namun manuk yang dimakan pada
saat acara "Makkobar" di adat batak juga punya arti-arti tertentu
dari setiap anggota tubuhnya.
Juga manuk adalah salah satu bawaan dari mempelai wanita pada
acara-acara adat batak
_______________________
3. Sekilas Pira ni manuk
_______________________
* Ulang Tahun
Secara umum, masyarakat batak bukanlah masyarakat yang penuh
dengan limpahan materi, bahkan beberapa karya sastra mengatakan
sebaliknya, "Bahat dope nasusa".
Begitu susahnyapun, rata-rata masyarakat batak masih sangat
menghargai "Hari Kelahiran anaknya atau Ulang tahun". Dan salah
salah satu cara penghargaan itu dengan "Memberikan pira nimanuk
yang diatasnya diberikan garam sedikit untuk kemudian diletakkan
diatas piring berisi nasi putih.
"Sederhana memang...! Tapi arti didalamnya telah melingkupi dan
melengkapi tondi dan badan orang batak, "Horas tondi madingin,
pir tondi matogu".
* Marlaho-laho
Tak terlalu paham penulis, namun dari hasil ingatan selama
beberapa kali marlaho-laho diwaktu sekolah, rata-rata para
orang tua selalu menyajikan "Pira ni manuk". sebagai makanan
anak nya, meskipun lauk lainnya telah ada, baik ikan laut
maupun ikan saba, bahkan manukpun apakah yang digoreng
atau dibakar telah ada.
Terhadap prilaku kesepakatan tak tertulis ini, penulis berpikir
para orang tua akan merasa lebih nyaman jika selalu menyertakan
"Pira ni manuk" dalam macam kegiatan anaknya. Dan hal ini cukup
logis mengingat fungsi dalam hata budaya, "Sebagai pahobol tondi
dohot badan". Dengan kata lain diyakini dapat mendukung
keselamatan (adat seiring agama)
* Bohal
Penulis tidak tahu persis entah vitamin apa yang terdapat pada
pira ni manuk ini, namun kekuatan tenaga yang dihasilkannya
sungguh luar biasa.
Mereka yang tak terlalu suka dengan pira nimanuk ini, dapat
di kira-kira, paling mampu membawa eme 2 belek dari saba jae
ke saba julu. Sedangkan mereka yang suka apalagi dengan memakannya
secara teratur, 7 belek eme + 1 set pardegean, 3 appang + 5 lapis
bide + 2 rantang bisa sekali bawa dari saba jae ke saba julu
ninna. Ninna doba.
Karena itu, "Pira ni manuk" ini pun cukup sering dibuat halak
hita sebagai bohal atau modal untuk segala aktivitas kerja
keras.
* Umpasa :
______________________________________
4. Manuk dalam karya seni musik batak
______________________________________
* Ise nasongon au
Indada manuk-manuk sibontar andora,
indada sitodo turpuk siahut lomo ni roha.
Musik...!
* Tahuak Manuk
_______________________________
5. Cara memelihara manuk batak
_______________________________
Dapat diketahui lewat link :
____________
6. Penutup
____________
Demikian info sekitar manuk batak yang dapat penulis sampaikan.
Dan kalau boleh bersaran pada masyarakat batak khususnya yang
tinggal di tano hatubuan, maka penulis ingin berkata :
1. "Cobalah memelihara manuk ini lebih serius, jangan hanya
memiliki satu atau dua ekor, tapi dalam jumlah yang lebih
banyak hingga dapat meningkatkan kehidupan ekonomi keluarga".
Ninna.
2. Sampai kapanpun sepertinya manuk ini akan sangat dibutuhkan.
Jika pada masa lampau ada kecenderungan masyarakat batak hanya
makan manuk pada har-hari tertentu, maka diperkirakan untuk
masa yang akan datang tidak lagi demikian. Hal ini seiring
dengan bertambahnya jumlah konsumen manuk dan semakin tingginya
kesaran akan manfaat daging manuk pada tubuh.
3. Hidup adalah pilihan. Manuk juga pilihan. Manuk batak sebagai
salah satu pilihan untuk meningkatkan kehidupan keluarga masyarakat
batak mungkin salah satu pilihan terbaik itu.
Anda masyarakat batak, khsusnya yang tinggal di tanah batak...!
Peliharalah manuk kawan sebanyak mungkin nanti saya datang untuk
memborongnya.
Ini kartu nama saya...!
Selamat borngin para kawan...!
__________________________________________________
Cat :
(Minyimak info sekitar manuk (Ayam) dalam Kehidupan sehari-hari,
Budaya dan seni musik batak)
____________________________________________________________
Postingan ini adalah kelengkapan dari :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/12/ayammanuk-batak-1-dari-ayam-dunia.html
_________________
Kata Pengantar
_________________
Ayam yang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat batak disebut
"Manuk" tentunya sudah tak asing bagi penulis. Begitupun baru
sekarang ini penulis ingin tahu lebih banyak mengenai manuk
baik mengenai sejarah, jenis, ayam termahal, dll.
Hasil belajar penulis ada pada link :
Mengacu pada hasil belajar tersebut, maka berikut info yang
dapat penulis sampaikan lewat postingan ini :
1. Manuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat batak
2. Manuk dalam budaya dan adat batak
3. Sekilas Pira ni manuk
4. Manuk dalam karya seni musik batak
5. Cara memelihara manuk batak
6. Penutup
Selamat menyimak...!
Dan semoga info dapat menguatkan pengetahuan kita khsususnya
mengenai manuk batak ini.
______________________________________________________
1. Manuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat batak
______________________________________________________
* Keberadaan Manuk
Tak dapat dipungkiri, masyarakat batak memang tidak lepas dari
kehidupan sehari-harinya memelihara manuk. Mungkin jumlah tidak
mencapai 100 %, tapi diperkirakan masyarakat pemeliharanya bisa
mencapai 50-60 %.
* Cerita tentang sejarah manuk di tanah batak
Penulis tidak mengetahui tahun sejak kapan manuk ada di tanah
batak, namun berdasarkan hasil cerita para orang tua juga hasil
analisa pada sejarah batak, maka manuk ini diperkirakan telah
ada sejak adanya masyarakat batak itu sendiri.
Pemahaman penulis, MMH atau manuk-manuk Hulambujati adalah
gambaran sejenis burung yang merupakan penghubung pada "Mula
Jadi na bolon" dalam melaksanakan komunikasi mengenai kehidupan
di tanah batak pada awalnya.
Dengan kata lain, keberadaan manuk ditanah batak sama lamanya
dengan keberadaan masyarakat batak itu sendiri di tanah batak
* Manuk tanah batak dan asal muasalnya
Pada awalnya, amanuk ditanah batak penulis perkiraan bermula
dari apa yang disebut "Manuk Harangan" sebagai manuk liar
untuk kemudian ditangkap dan dipelihara masyarakat setempat.
Manuk ini kemudian berkempang dan sebutannyapun menjadi lebih
populer dengan "istilah "Manuk Kampung".
Tentang bagaimana proses perkembang biakannya dikatakan
situs wikipedia :
Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah
(ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup di India. Namun
demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan
plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak
memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri
ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin
(dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif,
berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar,
dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen)
relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak
kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek.
Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi
gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat
berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki
ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.
* Jenis manuk di tanah batak
Pada awalnya penulis ketahui hanya ada 3 yaitu manuk harangan,
manuk kampung dan manuk bangkok. Perkiraan penulis sekarang
ini sudah lebih banyak karena sering manuk ini juga dikawinkan
secara silang baik oleh orang batak maupun dari luar batak
Tentang perkawinan silang ini dikatakan wikipedia :
Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur
unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling
umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk
diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan
kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida
mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
* Pemelihara manuk
Dari hasil pengamatan penulis, manuk tanah batak sepertinya
lebih banyak dipelihara oleh uma-uma atau ibu-ibu dari pada
kaum lelakinya atau suaminya atau anaknya.
Hal ini sangat terasa pada seringnya sapaan seorang ibu pada
anaknya untuk bertanya, "Mai bara manuki utcok...?" juga cukup
sering t erlihat seorang ibu atau uma-uma sibuk mencari manuknya
yang pada malam hari belum masuk kandang
Adapun kaum bapak tanah batak sepertinya hanya perduli pada
saat manuknya telah hilang, maka beliaupun bertanya, "Ma tudia
manuki utcok, matolu ari na tarida...? katanya, untuk kemudian
menduga-duga siapa pencurinya. Yah begitulah banyak para kaum
pria batak itu, "Mereka cukup sering membuat diri mereka
seperti raja meski tidak ada yang mengangkatnya jadi raja.
* Musuh manuk tanah batak
1. Misang
Yah namanya juga daerah pengunungan, misang sudah pasti sangat
banyak jumlahnya dan itulah sebabnya mengapa ayam atau manuk
ditanah batak kandangnya harus kokoh dan rapat.
2. Pangkalbis
Mereka biasanya para anak muda kampung setempat. Mereka cukup
sering (Lebih dari sekali/mungkn berkali-kali) mencuri ayam
untuk mereka makan bersama kawan-kawannya ketika pergi jauh
dari desa tersebut.
Para pakkalbis ini sudah dapat di pastikan, mereka sangat
tahu lokasi sasarannya sehingga jarang tertangkap basah.
Begitupun fakta di lapangan cukup sering berkata bahwa para
pakkalbis ini sering salah sasaran dalam mencuri manuk ini,
sehingga yang tercuri adalah manuk kawannya sendiri yang
memang ikut andil juga dalam acara tersebut.
3. Sibualbuali, Sipirok nauli dan Als, dll
Bisa dibilang ini juga termasuk musuh manuk di tanah batak.
perkiraan penulis bukan hanya puluhan dan mungkin sudah
ribuan manuk tanah batak di libas sama motor-motor diatas.
Motor ini pada umumnya sangatlah cepat ketika melalui jalan-
jalan raya tanah batak dan sepertinya mereka tidak akan
"Merem" jika ada manuk ditengah jalan.
Dari hasil sorotan mata para supir-supir motor ini tergambar
bahwa manuk yang tergilas di jalan raya bukanlah salahnya
para supir, tapi salah manuk itu sendiri, mengapa ada di
jalan. Karena itu, sepengetahuan penulis tidak pernah terjadi
ganti rugi pada pemilik ayam yang ayamnya tergilas tersebut.
4. Panakko manuk
Panakko manuk menurut hemat penulis tetap ada di Tapanuli
Selatan. Mereka ini biasanya telah profesional karena itu
mereka berbeda jauh dengan pangkalbis yang hanya mencuri
seekor ayam.
Manakko manuk ini justru mencuri dalam jumlah banyak dan
bisa jadi seluruh isi dari sangkar atau bara ni manuk
tersebut. Mereka ini biasanya punya cara tertentu yang
dapat membuat manuk tersebut tidak berbunyi pada saat
di takko.
Mengenai obatnya agar ayam tersebut mudah ditakko, penulis
telah lupa dan kalaupun masih ingat tentu tidak pantas
untuk disampaikan.
* Pabada manuk
Ehem...!
Jika pabada manuk ini hanyalah sebatas hobi dari para anak-
anak batak yang ingin mengetahui kehebatan atau kejagoaan
manuknya, itu biasa.
Tapi bagaimana dengan pabada manuk yang bukan hanya sekedar
hobi, tapi sudah menjadi mata pencaharian dari sebagian
orang lewat apa yang dinamakan "Judi Manuk".
Ternyata dari hasil pengamatan penulis tempoe doloe dan
mungkin masih berlangsung sampai sekarang, masyarakat batak
juga cukup banyak yang pabada manuk ini dengan tujuan judi.
Penulis ingat di tahun 80'an, para penjadi manuk daerah
Tapanuli Selatan tak terkecuali yang tinggal di pusat kota
cukup sering datang kedaerah-daerah untuk mencari lawan
pabada manuk ini.
Karena itu tak jarang pula, penulis melihat segerombolan
orang di tanah-tanah lapang pinggiran desa sedang pabada
manuk.
Sepintas terlihat biasa-biasa aja, karena tidak ada sejumlah
uang yang ditumpuk sebagai taruhannya. Begitupun dari cara-
cara orang yang terlibat dalam pabada manuk ini dapat
disimpulkan mereka sedang berjudi. Tak jarang pada saat
judi ini sedang dilaksanakan akan ada orang-orang tertentu
yang tugas untuk memantau, apakah polisi datang atau tidak.
Dan judi ini juga akan lebih mudah menyimpilkannya jika
kita adalah salah satu pelanggan kode kopi di Tapsel.
Di tempat ini biasanya berapa jumlah taruhan dan siapa
pemenangnya akan diketahui.
Seingat penulis ditahun 80-an judi manuk khususnya di
wilayah Sipirok dengan taruhan tertinggi sebesar 2 jt.
Dilaksanakan di pinggiran desa Hutasuhut, di toruni
tarutung dalan tu saba jae.
* Bara / sangkar ni manuk
1. Sengaja diciptakan
Pada umumnya orang batak pemelihara ayam kampung, tidaklah
secara sengaja menciptakan sangkar atau bara ni manuk.
Mengapa demikian, penulis tidak mengetahuinya, begitupun
ini bisa jadi disebabkan minimnya jumlah manuk yang
dipelihara umumnya masyarakat batak.
2. Kolong rumah
Kolong rumahlah yang pada umumnya digunakan masyarakat
batak sebagai sangkar atau bara ni manuk. Selain sebagai
bara ni manuk, kolong rumah ini juga sering dibuat
sebagai tempat kayu bakar. Karena itu manuk masyarakat
batak juga cukup sering tidak kelihatan pada saat
bertelornya karena terselip diantara tumpukan kayu
bakar tersebut.
3. Pohon
Bagi sebagian masyarakat, cukup sering juga membuat pohon
disamping rumahnya sebagai sarang dari manuk. Penulis
perkirakan hal ini tidak dilakukan dengan sengaja, tapi
pembiaran dari pemiliknya yang mungkin karena malas atau
justru merasa lebih aman karena terhindar dari pencurian.
* Penyakit manuk tanah batak
Burnungon adalah sebutan umum masyarakat batak pada manuk
atau ayam-ayam mereka yang kurang sehat. Dan terhadap hal
ini para pemilik ayam cukup sering mengobatinya dengan
................
Sekarang ini yang populer adalah "Flu Burung", tentang hal
ini dikatakan situs :
____________________________________
2. Manuk dalam budaya dan adat batak
____________________________________
* Umpasa
Yah...demikianlah hidup manusia ini, pebandingan-perbandingan
diciptakan guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Dalam budaya batak ada umpasa yang mengatakan :
Dibaen para para,
laho inganan manuk mira.
Nisukka do marumpasa,
hape otik do namarlomo ni roha
https://www.facebook.com/KumpulanUmpasaBatak/posts/461781550585539Lainya :
Manuk ni pealangge hotek-hotek laho marpira
Sirang na mar ale-ale, lobianan matean ina.
http://habatakon01.blogspot.com/2006/03/umpasa-umpama-falsafah-batak.html
Lanjut :
Manuk-manuk hulabu ompan-ompan ni soru
dang pangalangkup jolmai molo di patudu parboru.
http://umpasanihalakbatak.blogspot.com/
* Mitologi, Cerita, Sejarah
Dalam mitologi Batak, Manuk Patiaraja adalah perwujudan dari Debata
Asi-asi, istri dari Mulajadi na Bolon. Ia dilambangkan sebagai seekor
ayam betina berwarna biru yang diceritakan bertelur tiga butir.
Dari tiga telur itu kemudian muncul Batara Guru, Soripada dan
Mangala Bulan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manuk_Patiaraja
Juga ada :
Manuk na mangonsop pirana
Manuk sabungan na mamargut anaknya
Ingkon tiptipon do tuktukna
TERJEMAHANNYA:
Ayam yang menghisap telurnya
Ayam jago yang mematuk anaknya
mesti dipotong paruhnya
http://www.pusukbuhit.com/new/index.php?option=com_content&view=article&id=3086: umpasa-bangso-batak-l-facebook-bangso-batak-l&catid=45:umpasa&Itemid=65
pun ada :
Nunga tunduk baoadi, Songon lombu jailon i Songon anak ni manuk,
Nasiok-siok i
http://www.addgue.com/2013/04/penyebab-putra-batak-banyak-jadi.html
*Acara Adat
Penulis tidak terlalu paham benar, namun manuk yang dimakan pada
saat acara "Makkobar" di adat batak juga punya arti-arti tertentu
dari setiap anggota tubuhnya.
Juga manuk adalah salah satu bawaan dari mempelai wanita pada
acara-acara adat batak
_______________________
3. Sekilas Pira ni manuk
_______________________
* Ulang Tahun
Secara umum, masyarakat batak bukanlah masyarakat yang penuh
dengan limpahan materi, bahkan beberapa karya sastra mengatakan
sebaliknya, "Bahat dope nasusa".
Begitu susahnyapun, rata-rata masyarakat batak masih sangat
menghargai "Hari Kelahiran anaknya atau Ulang tahun". Dan salah
salah satu cara penghargaan itu dengan "Memberikan pira nimanuk
yang diatasnya diberikan garam sedikit untuk kemudian diletakkan
diatas piring berisi nasi putih.
"Sederhana memang...! Tapi arti didalamnya telah melingkupi dan
melengkapi tondi dan badan orang batak, "Horas tondi madingin,
pir tondi matogu".
* Marlaho-laho
Tak terlalu paham penulis, namun dari hasil ingatan selama
beberapa kali marlaho-laho diwaktu sekolah, rata-rata para
orang tua selalu menyajikan "Pira ni manuk". sebagai makanan
anak nya, meskipun lauk lainnya telah ada, baik ikan laut
maupun ikan saba, bahkan manukpun apakah yang digoreng
atau dibakar telah ada.
Terhadap prilaku kesepakatan tak tertulis ini, penulis berpikir
para orang tua akan merasa lebih nyaman jika selalu menyertakan
"Pira ni manuk" dalam macam kegiatan anaknya. Dan hal ini cukup
logis mengingat fungsi dalam hata budaya, "Sebagai pahobol tondi
dohot badan". Dengan kata lain diyakini dapat mendukung
keselamatan (adat seiring agama)
* Bohal
Penulis tidak tahu persis entah vitamin apa yang terdapat pada
pira ni manuk ini, namun kekuatan tenaga yang dihasilkannya
sungguh luar biasa.
Mereka yang tak terlalu suka dengan pira nimanuk ini, dapat
di kira-kira, paling mampu membawa eme 2 belek dari saba jae
ke saba julu. Sedangkan mereka yang suka apalagi dengan memakannya
secara teratur, 7 belek eme + 1 set pardegean, 3 appang + 5 lapis
bide + 2 rantang bisa sekali bawa dari saba jae ke saba julu
ninna. Ninna doba.
Karena itu, "Pira ni manuk" ini pun cukup sering dibuat halak
hita sebagai bohal atau modal untuk segala aktivitas kerja
keras.
* Umpasa :
______________________________________
4. Manuk dalam karya seni musik batak
______________________________________
* Ise nasongon au
Indada manuk-manuk sibontar andora,
indada sitodo turpuk siahut lomo ni roha.
Musik...!
* Tahuak Manuk
_______________________________
5. Cara memelihara manuk batak
_______________________________
Dapat diketahui lewat link :
____________
6. Penutup
____________
Demikian info sekitar manuk batak yang dapat penulis sampaikan.
Dan kalau boleh bersaran pada masyarakat batak khususnya yang
tinggal di tano hatubuan, maka penulis ingin berkata :
1. "Cobalah memelihara manuk ini lebih serius, jangan hanya
memiliki satu atau dua ekor, tapi dalam jumlah yang lebih
banyak hingga dapat meningkatkan kehidupan ekonomi keluarga".
Ninna.
2. Sampai kapanpun sepertinya manuk ini akan sangat dibutuhkan.
Jika pada masa lampau ada kecenderungan masyarakat batak hanya
makan manuk pada har-hari tertentu, maka diperkirakan untuk
masa yang akan datang tidak lagi demikian. Hal ini seiring
dengan bertambahnya jumlah konsumen manuk dan semakin tingginya
kesaran akan manfaat daging manuk pada tubuh.
3. Hidup adalah pilihan. Manuk juga pilihan. Manuk batak sebagai
salah satu pilihan untuk meningkatkan kehidupan keluarga masyarakat
batak mungkin salah satu pilihan terbaik itu.
Anda masyarakat batak, khsusnya yang tinggal di tanah batak...!
Peliharalah manuk kawan sebanyak mungkin nanti saya datang untuk
memborongnya.
Ini kartu nama saya...!
Selamat borngin para kawan...!
__________________________________________________
Cat :
*Ayam Batak 1 :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/12/ayammanuk-batak-1-dari-ayam-dunia.html
*Ayam Batak 2 :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/12/ayam-batak-2-manuk-batak-dalam.html
* Ayam Batak 3 : Ayam dalam pandangan Islam :
http://galeri1msad.blogspot.com/2013/12/ayammanuk-batak-3-pabada-manuk-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/12/ayammanuk-batak-1-dari-ayam-dunia.html
*Ayam Batak 2 :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/12/ayam-batak-2-manuk-batak-dalam.html
* Ayam Batak 3 : Ayam dalam pandangan Islam :
http://galeri1msad.blogspot.com/2013/12/ayammanuk-batak-3-pabada-manuk-dalam.html
No comments:
Post a Comment