Friday, January 3, 2014

Sian Kudo Kuli tu Taon Kudo Hayu



#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar KBN (Kudo Beban Nusantara), KTB
(Kudo Kuli Tanah Batak) dan KKTS (Kudo Kuli Tapanuli Selatan)
________________________________________________________

























___________

Pengantar
___________

Kata mereka pemilik pengetahuan "Ilmu Cino" tahun ini dalah
tahun "Kuda" Tahun dimana kerja keras sangat dibutuhkan
untuk dapat mencapai tujuan (Keberhasilan). Terhadap hal ini
penulis setuju-setuju saja.

Dan atas kesetujuan "kerja keras ini" penulis ingin mengetahui
pula "Bagaimana kerja kerasnya parkudo kuli Tanah Batak khsusnya
Tapanuli Selatan Najolo.

Untuk kemudahan pemahaman, postingan ini akan disusun lewat
sub judul sebagai berikut :

1. Hal Tahun 2014 Sebagai Tahun Kuda
2. Hal Kudo Beban Nusantara
3. Hal Kudo Kuli Tanah Batak
4. Hal Kudo Kuli Tapanuli Selatan
5. Kudo Kuli di Mata Penulis
6. Penutup

Selamat menyimak...!
____________________________________

1. Hal Tahun 2014 sebagai Tahun Kuda
____________________________________

Info mengenai hal ini dapat diketahui lewat link menyusul...

____________________________

2. Hal Kudo Beban Nusantara
____________________________






















* Pengertian Kuda Beban

Arti kuda beban (Sinonim kata):
kuda beban

sinonim : kuda geladak, kuda muatan,

kuda beban :
kuda pembawa muatan

Demikian gambaran pengertiannya lewat beberapa kamus di
dunia maya ini.

Mengacu pada arti diatas, maka yang dimaksud "Kudo Kuli"
dalam postingan ini adalah kuda yang umumnya dipakai atau
dimanfaatkan msyarakat desa-desa terpencil atau luat-luat
harangan di tanah batak sebagai transportasi pengangkat
barang atau hasil-hasil pertanian/perkebunan dari desanya.

* Jenis Kuda Beban Nusantara

Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah
salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus
Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan
peliharaan yang penting secara ekonomis dan historis, dan
telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan
barang selama ribuan tahun.

Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan
sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu,
seperti kendaraan beroda, atau bajak.

Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber
makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai
sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan
manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM.

Kuda-kuda yang ringan, seperti kuda Arab, Morgan, Quarter Horse,
Paint dan Thoroughbred beratnya bisa mencapai sekitar 590 kg.
Kuda yang "berat" atau kuda beban, seperti misalnya Clydesdale,
Draft, Percheron, dan Shire beratnya dapat mencapai hingga 907 kg.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kuda

* Daerah-daerah yang masih menggunakan kuda beban

1. Sumatra Barat (Bukittinggi)



















Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok,
Rusli Intan Sati, di Arosuka, Jumat (05/07), mengatakan, hal ini
sebagai kondisi yang miris, di saat masyakat di nagari lain sudah
menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. "Masyarakat daerah
tersebut masih menggunakan kuda beban untuk mengangkut hasil
pertanian mereka, sementara nagari lain sudah menggunakan alat
transportasi bermesin. Ini karena jalan yang bagus ke daerah
itu belum ada," kata Rusli seperti dikutip dari Antara.

 Lebihlanjut di :

http://indonesiarayanews.com/read/2013/07/06/73424/news-nusantara-07-06-2013-01-48-masyarakat-garabak-data-masih-gunakan-kuda-beban

AGAM, HALUAN — Di lapangan pacuan kuda Bukit Ambacang kuda masih
banyak terlihat melakukan latihan berpacu, juga latihan berpacu
dengan bendi bugih, begtu­pun di kota Bukittinggi kuda masih banyak
yang  memasuki kota untuk menghela bendi.

Tetapi di kawasan agam bagian barat kuda kian langka saja,  tinggal
dalam hitungan  jari, itupun  di daerah terpencil yang digunakan
sebagai pengangkut beban. Padahal di kawasan Agam barat  dulu
keberadaan kuda lebih dominan dibanding dengan di wilayah agam timur.

Saisuak” kuda  alat transprtasi utama untuk mengangkut komoditas
pertanian dari tempat terpencil ke pasar-pasar. Kuda  bagian penting
dalam sejarah transportasi di kabu­paten Agam.

Lebih lanjut di :
http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article &id=484:kuda-beban-langka-tapi-masih-dibutuhkan&catid=21:khas&Itemid=91

* Suilawesi




















Karangan - Baraka
Setelah pendakian selesai dilaksanakan, tiba wakunya untuk kembali
ke peradaban. Jarak yang harus ditempuh paling cepat setengah hari
perjalanan untuk mencapai ibu kota kecamatan terdekat (Baraka).
Pagi hari sekali rabu 17 juni 2009 saya berangkat menuju desa rantelemo
dengan berjalan kaki untuk selanjutnya berganti dengan kendaraan truk di
desa tersebut. Ada yang unik dari perjalanan saya ini karena seluruh
logistik yang saya dan team bawa diangkut dengan tenaga kuda yang memang
sudah menjadi kebiasaan petani-petani kopi di dusun karangan dalam
mengangkut hasil kebunnya ke kota.

* Istilah istilah pada "Kuda Beban" di Nusantara

1. Kuda Beban (Umum)
2. Jaran (Jawa)
3. Jarang (Makasar)
4. Kudo Kuli (Batak/Sumatra)
5. Saisuak (Bukit Tinggi)
_______________________________

3. Hal Kudo Kuli Tanah Batak
_______________________________

Penulis tidak punya data mengenai daerah mana saja di tanah
batak yang masih menggunkan "Kudo Kuli" sebagai transportasi
sebagian masyarakatnya.

Namun mengingat kondisi geografis tanah batak, apakah itu Karo,
Toba, Simalungun atau Mandailing penulis berkeyakinan jasa kudo
kuli ini masih banyak.

"Karena tidak adanya sarana transportasi dikedua desa tersebut,
masyarakat desa menggunakan Kuda boban untuk mengangkut hasil
produksi ke pasar".

Demikian tulis situs :
http://batakland.blogspot.com/2008/05/potret-desa-di-tapanuli-utara.html

Ditakannya juga, desa yang masih menggunakan jasa kudo kuli ini
adalah desa Desa Tumus dan Desa Hajoran kecamatan Parmonangan
Tapanuli Utara.
__________________________________________

4. Hal Kudo Kuli Tapanuli Selatan Najolo
__________________________________________

* Pengertian

Kudo Kuli adalah kuda atau kudo yang digunakan atau dimanfaatkan
oleh sebagian masyarakat Tapanuli Selatan khsusnya yang tinggal di
desa-desa terpencil atau luat-luat harangan dalam mengangkut hasil
peertanian atau perkebunannya ke pusat-pusat kota di Tapanuli
Selatan.

Pun sebaliknya sebagai pengangkut macam barang yang dibawa dari
pusat-pusat kota (pasar) untuk dibawa kembali ke desanya guna
memenuhi keperluan hidup sehari-hari.

* Daearah atau desa di Tapnuli Selatan yang masih menggunakan
  jasa kudo sebagai transportasi

*Berita Kudo Kuli Tapanuli Selatan Najolo



















TAPSEL – Warga di beberapa desa terisolir di wilayah Tapanuli Selatan
masih mengandalkan kuda sebagai sarana transportasi mengangkut hasil
bumi dari desa menuju pasar atau pekan. Begitu juga sebaliknya, kuda
digunakan mengangkut kebutuhan warga yang dibeli dari pasar ke desa.

Namun kesulitan akan terasa ketika musim hujan tiba. Pasalnya jalan yang
akan ditempuh sangat panjang dan masih berupa tanah dengan dakian dan
turunan yang curam.  Amatan METRO, seminggu terakhir di beberapa wilayah
Kabupaten Tapsel, seperti Desa Tandihat Baru diAngkola Selatan, Tangga Batu,
Pangaribuan, Aek Simartolu, Simare-mare di Kecamatan Angkola Barat dan
Pargarutan Kecamatan Sipirok.

Lebih lanjut di :
http://www.metrosiantar.com/2013/warga-terisolir-andalkan-kuda-angkut-hasil-pertanian/

* Manfaat Kudo Kuli Tapanuli Selatan Najolo

Rahmadani Siregar salah seorang yang pernah mengadakan
penelitian mengenai kudo Kuli ini mengatakan pada
kesimpulan penelitiannya lewat alamat :
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47657?show=full

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuda telah menjadi
transportasi penting untuk membawa komoditas pertanian.
Tidak perlu pendidikan yang baik untuk menjadi kusir".


* Suka duka Parkudo Kuli

1. Sukanya

Sekilas tergambar akan sangat menyenangkan jika parkudo
kuli ini ramai-ramai mengantar barang tersebut ke pusat-
pusat kota, mereka bisa sambil bercanda, benyanyi-nyanyi
atau margiri-giri di sepanjang jalan.

Dan jika masih remaja, bukan tidak mungkin akan sekalian
martandang atau mangepek ketika mereka melewatidesa-desa
lainnya sebelum sampai ke tujuan.

Dan mereka juga bisa menikmati macam buah hutan yang mereka
temui disepanjang jalan, seperti balakka, sangirgir, sanduduk,
jambu horsik, dll.

2. Dukanya

Ois hatcit ni baya parkudo kuli
namaroban gulo dohot gota
Ois hatcit dalan naso di pauli
nagot boluson baya huta tu huta





Dan tentunya masih banyak :

Jalan yang terlalu licin dan menanjak hingga kudapun harus di
dorong, pasuo Ulok nagodang, Habonginan ari, lupa loting, lupa
sigaret. Kudonya sakit atau tergelicil, dll yang bisa saja
hona begu atau hona jihin hingga lilu, tak tahu lagi dimana
dia desanya.

* Macam Barang yang dibawa Kudo Kuli

Hasil-hasil perkebunan termasuk eme sebagai hasil petanian,
karena gilingan padi tanah batak juga umumnya ada di pusat
pusat sekitar kota kecamatan.

* Gambaran biaya markudo kuli

Seperti kita ketahui, tidaklah semua masyarakat yang tinggal
di luat-luat harangan Tapsel punya kuda, karena itu mau tak mau
beliaupun harus menyewa parkudo kuli.

Biasanya sewa ini tidaklah ditetapkan berdasarkan jauh tidaknya
perjalanan, tapi berdasarkan berat beban yang dibawa kudo kuli
tersebut.

Mengacu pada info situs, maka biayanya sekitar Rp. 500/Kg dan
kudo pada umumnya hanya mampu mengangkat beban maksimal 200 Kg
dengan demikian sewa yang harus dikeluarkan oleh seseorang dalam
mengangkut barannya untuk satu kuda sebesar 500 X 200 = 100.000,-

* Arga ni Kudo Kuli


“Hampir setiap huta (kampung) di wilayah ini masih mengandalkan kuda untuk
pengangkutan,” kata mereka sambil menyebutkan kuda tersebut dipasok dari
Siborong-borong dengan harga sekitar Rp7 juta hingga Rp8 juta.

Tulis situs :
http://www.metrosiantar.com/2013/warga-terisolir-andalkan-kuda-angkut-hasil-pertanian/

* Peran kudo kuli di Sipirok pada masa lampau

Akhir Matua Harahap lewat situs Tapanuli Selatan Dalam Angka
mengatakan bahwa kudo kuli berperan besar dalam mengantar
barang-barang ke pasar Sipirok sebelum di bawa pedati ke
Padang Sidempuan.

"Jika waktunya tiba hari poken (hari pasar) setiap hari kamis
ia mendapat tugas untuk mengangkut hasil-hasil bumi dengan
kuda beban ke suatu tempat di pinggir jalan raya Sipirok-Padang
Sidempuan di desa Situmba" tulisnya.
_____________________________

5. Kudo Kuli di Mata Penulis
_____________________________

* Pandangan Umum

- Tentunya Tuhan menciptakan macam jenis hewan atau jenis unggas
  untuk keperluan manusia, baik untuk dimakan, untuk dipelihara
  atau untuk dimanfaatkan tenaganya.

- Khusus untuk hewan Kuda, tentunya tak salah pula digunakan
  tenanganya untuk keperluan manusia. Dengan catatan, tidak
  memberikan beban pada kuda melibihi kemampuannya.

- Melibihi kemampuan kuda bisa jadi akan sangat terpaksa dilakukan
  oleh manusia mengingat situasi dan waktu, sementara jalan yang
  harus dilalui tidak memungkinkan untuk membawa beban tersebut
  hingga menyebabkan rasa sakit pada kuda pun pemiliknya.

- Untuk menghindari rasa sakit tersebut baik bagi kudanya, bagi
  pemilik atau orang yang menggunakan jasanya, pemerintah khsusnya
  Tapanuli Selatan lebih memperhatikan nian jalan-jalan ke desa-
  desa terpencil di luat-luat harangan Tapsel, khsusnya pula pada
  saudara yang lahir dan besar di luat harangan tersebut dan
  sekarang ini telah menjadi pemimpin di pemerintahan Tapsel

- Dan pada anda atau koum yang sekarang ini ada di luat harangan
  Tapsel dan kehidupan sehari-harinya masih tergantung pada kudo
  kuli, maka tetaplah tenang, Insya Allah Pemda Tapsel akan lebih
  memperhatikan kebutuhan sarana jalan anda.

* Pengalaman

Kudo Kuli Tapsel (Sipirok) paling sering penulis lihat di tahun
70 dan 80-an adalah kudo Kuli yang dibawa dari arah Huraba/Bulu
Mario ke Jalan Raya Sipirok Tarutung.

Pada masa itu jalan tersebut masih sangat susah dilalui kenderaan
roda dua, apalagi roda opat. Yang paling serunya ketika hujan
datang jalan ini tidak lagi bisa dilalui karena telah berobah
menjadi sungai.

Hasil-hasil perkebunan yang sering dibawa pada masa itu antara
lain, gota, kopi, ijuk dan gula merah atau gulo bargot. Jalan
yang berbatu-batu serta beban yang terlalu berat serta kusir
yang kadang emosi, menyebabkan rasa iba pada kudo tersebut.

Tapi Alhamdulillah, sekarang ini (2013) jalan tersebut sudah
bagus dan dapat dilalui mobil dengan lancar. Trims untuk Pemda
Tapsel.
 _________

Penutup
_________

Demikian sajian info sekitar "Kudo Kuli" khsusnya Kudo Kuli
Tanah Batak, semoga dapat menambah pengetahuan kita pun dapat
menggugah para pemda tanah batak untuk dapat lebih memperhatikan
masyarakatnya khsusnya yang hidup di desa-desa terpencil.

Dan kiranya pula, para halak hita Parkudo Kuli di Tahun Kudo
Hayu ini hidupnya lebih layak dengan hasil kerja kerasnya.
Semoga...!

Oya...jika menyimak pemberitaan mengenai "Kuda Beban Nusantara"
ada kecenderungan hanya di Sumatra Barat dan Sumatra Utara yang
paling banyak kuda beban atau kudo Kuli. Semoga hal itu bukan
petunjuk bahwa desa-desa di Sumbar dan Sumutlah yang paling
tertinggal di Nusantara ini.

Atau memang iya...????????

Selamat malam dan ungut-ungut Parkudo Kuli ini sebagai penutup :


_________________________________________________
Cat :

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment