Wednesday, February 26, 2014

Salam tempel Balas Jasa pada kehidupan yang seperti roda pedati


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak budaya batak dalam hubungannya dengan
Salam Tempel dan balas jasa salam tempel)
_____________________________________________________









________________

Kata Pengantar
________________

"Budaya resmi dan tidak resmi", itu mungkin pembagian budaya batak
jika dilihat dari keresmiannya. Bedanya resmi bisa jadi seperti
acara marhorja yang sudah punya tata cara tertentu, manortor,
marakeka, dll niba masongoni.

Sedangkan yang tidak resmi, agh...bisa jadi seperti, martaru koje,
marlayang-layang, mardahan-dahan, marasap, markinco-kinco, dll dari
segi permainan anak-anak tentunya.

Sedangkan dari segi permainan orang tua maka kitapun mengenal,
marcatur, mangkunto, matubekbek, dll yang juga bagian dari budaya
yang tidak resmi itu. Termasuk la itu narohakku, "Marsalam tempel".

Ya...marsalam tempel "Yaitu salam yang biasanya dilakukan oleh
para orang tua tanah batak pada anak-anak dari kaum kerabatnya.
dengan cara memberikan hepeng, untuk kemudian mencium tangan
saudara dari yang memberikan hepeng tersebut sambil mengucapkan
terimakasih".

"Bagaimana sebenarnya seluk beluk salam tempel ini dalam budaya
batak...?" adalah hal yang mau penulis "Tuntang" dimalam hari
ini. Tentunya dengan tujuan, "Untuk dapat lebih bijak dalam
pelaksanaan salam tempel ini dikemudian hari".

Dengan tanpa maksud menggurui pembaca, penulis ucapkan
Selamat menyimak...! Dan jangan lupa, fokus tulisan ini
sesungguhnya sub judul :

"Salam tempel Balas Jasa"
__________________________________________

Pengertian Umum pada istilah salam tempel
__________________________________________

Berikut beberapa pengertian salam tempel dari hasil tanya
jawab :

Salam tempel adalah sejumlah uang yang dimasukkan dalam amplop
Diberikan ketika berpamitan untuk pulang sambil bersalaman
Salam tempel ini diberikan sebagai sumbangan,bantuan dan tanda terima kasih

Salam yang disertai pemberian semisal uang atau yang lain.

salam tempel itu memberi salam disertai memberi uang.
biasanya dilakukan ketika ada teman/kolega atau saudara yg
punya hajatan. nah, waktu mau pulang, biasanya bersalam2an
dulu. sebelum bersalaman, tamu memegang amplop yg isinya uang,
trus ketika bersalaman, uangnya dikasihkan ke tuan rumah

Sumber :
http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=3135a84e8066961e
___________________________________________________

Sate Batak (Salam tempel Batak)
___________________________________________________

















Tiada waktu yang disepakati orang batak kapan harus memberikan
salam tempel kepada anak dari kaum kerabatnya. Tetapi lewat
kebiasaan kita punya gambaran umum dilaksanakan pada hari-hari
Raya Idulfitri.

Begitupun dihari-hari biasa salam tempel ini juga cukup sering
diperbuat, khsusnya pada saat mengunjungi rumah saudara. Dan
yang paling dapat dipastikan adalah kunjungan saudara yang
pada umumnya datang dari kota atau doli.

Jika kita simak lebih terperinci salam tempel ini juga bisa
terjadi dari kebalikan diatas. Artinya justru kaum kerabat
yang dikunjungilah yang memberikan salam tempel tersebut.

Singkat kata, Salam tempel tanah batak ini adalah salam yang
sesungguhnya "tidak punya keterikatan" dalam pelaksanaanya.
Tapi karena sering dilulang-ulang, maka kesan budayanyapun
sangat tinggi (Nyaris 90 % masyarakat batak melakukannya/
kesimpulan perlu uji-pen)
___________________________________________________

Macam cara pemberian salam tempel pada saudara dalam
hubungannya dengan jumlah salam tempelnya
___________________________________________________

* Bagi Rata secara terbuka

Dalam hal ini yang memberikan tidak melihat mana anak
siakkan dan sianggian, pokoknya sama rata. Dan uangnyapun
cukup sering dengan gambar yang sama. Pelaksanaan sering
terjadi pada saat lebaran atau hari-hari marhorja.

* Bagi berdasarkan yang paling tua

Bisa jadi alasan si pemberi salam tempel adalah bedanya
kebutuhan hidup yang tua atau siakkan dan sianggian yang
berbeda karena itu jumlah yang diberikanpun akan lebih banyak
pada yang tua atau siakkannya.

* Bagi berdasarkan yang paling baik / rajin

Ini juga sering menjadi kriteria bagi yang memberi salam tempel.
Yang baik dan rajin akan diberikan lebih bayak  biasanya, sambil
berkata pada yang diberikan sedikit, "Hope rajin ko aso bahat
dilehen diho...!" ninna.
____________________________________

Salam Tempel Monjab-onjab (tetutup)
____________________________________

Jika terjadi pada saat mengunjungi saudara laki-laki, maka
tak jarang sang suami menunggu waktu yang tepat kapan harus
diberikan sitirif membaca situasi.

Situasi yang dibaca sang suami biasanya, pada saat istrinya
sedang sibuk ngobrol pada yang lainnya, maka salam tempelpun
diberikan, pada saat istri sedang di kamar mandi juga sering
dimanfaatkan sang suami untuk memberikan salam tempel pada
saudaranya.

Tentunya banyak alasan mengapa hal ini terjadi, dengan kecenderungan
alasan utama adalah istri yang terlalu perhitungan, karena kalau
dibilang pelit mereka bisa marah.

Salam tempel ini juga bisa menciptakan gabus bagi suami. Hal ini
terjadi karena situasi dan kondisi pada saat berkunjung tak
memungkinkan mengasih salam tempel (Suami didampingi terus sama
istri-pen).

Maka pada saat pulangnnya, setelah berjalan kira-kira 10 atau
20 metet sang suami berkata, "Paittejo adong natinggal" katanya
untuk kemudian balik lagi memberikan salam tempel tersebut.
Jadi, tidak ada yang tinggal, hanya penggunaan teknik.
_________________________________

Salam tempel terbaik tanah batak
_________________________________

Kiranya kita sepakat, salam tempel terbaik itu adalah salam
tempel yang diberikan secara ikhlas dan terbuka dengan tanpa
mengharap balasnya masa sekarang atau masa yang akan datang.
________________________________________________

Salam tempel tak bagus (Dari sisi yang memberi)
________________________________________________

Adalah salam tempel yang pada umumnya dilakukan oleh seorang
ibu pada keluarganya atau keluarga suaminya yang sering di
ungkit-ungkit atau dipromosikan.

"Namarhepeng au baya, baru dope hulehen hepeng di anak ni sion"
katanya yang mana dalam hatinya ada niat memberitahu bahwa
beliau telah melakukan kebaikan dan sesungguhnya beliau sang
istri punya hepeng dan katanya tidak, agar tidak diminta.

Atau...

Songonima kele balosna ibaen ia tu iba, padahal songonima pade
niba tu sia, hurang hepeng ni anak nia sikola au do manambana
katannya, padahal bukan ditambahnya tapi diutangkannya dan utang
tersebut telah dibayar. "Agar terkesan hebat" maka kalimatpun
diatur oleh sang istri (Namanya boru batak akkon na idokkon niaido
sobotul tai mana botul, tai nanggo sudeda-pen)
_________________________

Jenis-jenis salam tempel
_________________________

Secara umum cuma ada dua yaitu :

1. Salam tempel terbuka

Yaitu salam tempel yang diberikan oleh para suami atau istri
kepada saudara mereka secara terbuka, suami, istri, anak dan
koum lainnya sama-sama tahu berapa jumlah yang dikasih

2. Salam tempel tertutup

Adalah salam tempel yang pada umumnya dilakukan oleh suami
pada saudaranya tanpa diketahui oleh istrinya, dengan tidak
menutup kemungkinan dilakukan juga oleh istri pada keluarganya
tanpa sepengetahuan suaminya. Karena sifatnya tertutup maka
yang memberi dan yang menerimalah yang tahu jumlahnya.
______________________________

Salam tempel dalam penilaian 
______________________________

* Tuan rumah yang dikunjungi

Secara umum para keluarga di tanah batak menolaknya dalam bentuk
lisan, "Nangkonda-nangkonda..." katanya, apalagi tamu yang datang
dalam penilaian tuan rumah bukan tamu yang dekat.

Sedangkan yang dekat bisa terjadi sebaliknya, Salam tempel tersebut
tidak lagi ditunggu untuk diberikan, tapi sudah dituntut. "Pangido-
pangido hamu hepeng tu Adamu, bahat do hepeng nia kata tuan rumah"
tanpa perduli bahat atau tidak. Pakoknya bahat aja.

* Anak-anak tuan rumah

Mereka pada umumnya senang menerimanya, hingga tak heran jumlah
atau hepeng tersebutpun ditunjuk-tujukkan pada kawannya.
_________________________

Efek negatif salam tempel
_________________________

Bagi yang suka memberikan, bisa jadi suatu saat tidak jadi
berkunjung kerumah saudara karena tidak siap dengan salam
tempel.

Sedangkan bagi yang menerima, bisa menjadi berharap-harap,
"Sugari roma sion baya" aso marhepeng anakon/au.
______________________________________________

Salam tempel yang diambil alih oleh sang ibu
______________________________________________

Ibu-ibu halak hita cukup sering juga, mengambil alih salam tempel
ini dari anaknya setelah tamunya atau saudaranya pulang. Macam-
macam alasan yang mereka buat :

- Ada yang bilang, "Dia husimpan hepengmi amang, tokinnai baru
  tatabusi sepatumu" kata sang ibu. Padahal beli sepatu tersebut
  sudah merupakan taggungjawab keluarga

- Ada yang bilang celengkon, dan celengkon ini ada yang memang
  benar-0benar dimasukkan kecelenngan anaknya tapi ada juga
  ke dompet ibunya, karene doppet tersebut dianggap ibunya
  celengan, padahal bukan. Dompet ya dompet. Celengan ya
  celengan.

- Dan ada pula dengan alasan ulang mago, "Ulang mago hepeng mi
  amang dia husimpan" katanya. Ngak taunya mago juga, apakah
  mago karena dipake ibu tersebut manabusi lasiak atau ikan
  tori, tak tahu awa.

Begitupun...!

Mengingat hidup seperti roda pedati, akan sangat bagus jika
sang ibu atau uma membedakan dengan jelas pada anaknya mana
uang salam tempel dan mana yang tidak, hingga si anak lebih
mengerti kapan saatnya menerima dan kapan saatnya memberi,
dan dari siapa dia menerima dan dari siapa dia memberi.

"Sungguh banyak orang sepakat untuk tidak sepakat kebaikan
salam tempel itu dilupakan begitu saja. Indon salam tempel
nasian Uwami damang. Molo nung godangko, ulang ho lupa
saulakon tu Uwamon".
























Mengenai cara mengelola uang salam tempel ini, situs :
http://female.kompas.com/read/2013/08/14/0918489/Uang.Salam.Tempel.Anak.Bagaimana.Mengelolanya.
mengatakan :

"Jika mereka sudah bisa berhitung dengan baik, bisa kenalkan
tiga hal pada mereka, yakni bagian uang untuk jajan, lalu
bagian untuk ditabung, dan mana yang untuk disumbangkan," ujar
perencana keuangan Prita Ghozie, saat ditemui dalam bincang-
bincang bersama CIMB Niaga di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hitungannya bisa 70 persen untuk jajan, 20 persen untuk tabungan,
dan 10 persen untuk amal. Bisa juga besarannya berbeda
tergantung mana yang mau lebih diutamakan. Mengajarkan mereka
mengelola keuangan sejak dini akan membuat mereka lebih
menghargai apa yang mereka punyai".
________________________________________________

Salam tempel Berbalas (Balas Jasa) dalam hidup 
yang seperti roda pedati
________________________________________________





















"Hangoluanon songon roda ni padati" begitu kata sebagian orang
dalam menanggapi macam peristiwa hidup. Mereka yang dulu susah
bisa jadi akan berobah suatu saat menjadi lumayan, atau mungkin
sudah lumayan menjadi susah kembali. Tentunya dengan tidak
menutup kemungkinan ada juga orang yang lumayan terus, kaya terus
dan susa terus.

Dalam hubungannya dengan salam tempel, maka penulis atau mungkin
anda pembaca pada saat anak-anak "telah menerima salam tempel
dari para saudara anda" bisa jadi dalam panggilan tutur kita
sebut uda, uwa, tulang, nantulang, abang, kakak, dll yang
tentunya hanya anda pembacalah yang tahu.

Tahu atau tidak tahu, lupa atau tidak lupa, paham atau tidak
paham ternyata waktu itupun berlalu. Anda yang dulu anak-anak
dan menerima salam tempel ternyata sekarang sudah tidak lagi,
bahkan andalah yang sekarang ini justru "diharap untuk memberikan
salam tempel".

Memberikan pada siapa...????

Hahaha...

Sungguh benar adanya hidup ini seperti roda pedati, mereka yang
dulu telah pernah memberikan salam tempel untuk anda ternyata
sudah tua, sudah tak mencari lagi dan mungkin telah terbalik
roda pedati itu, hingga cukup masuk diakal yang memberikan
salam tempel yang dulu itu justru berharap sekarang, meski tidak
semua, tapi penulis yakin ada yang seperti itu karena kita semua
tahu kemampuan hidup itu juga tidak sama bagi setiap orang.

Terhadap uraian ini, penulis ingin mengingatkan pada penulis dan
pada anda pembaca angkolafacebook.blogspot.com pertanyaan-
pertayaan dibawahi ni:

- Sudahkah anda melaksanakan salam tempel balik pada mereka
  yang dulu pernah memberikan anda salam tempel...?

- Dari semua yang anda ingat, yang telah anda terima salam
  tempelnya pada masa anak-anak, adakah diantaranya yang menurut
  penilaian anda "sangat pantas sangat" untuk diberikan salam
  tempel balik...?

Hehehe...

Anda pembaca mungkin tidak tahu bagaimana ekonomi penulis dan
penulis juga tidak tahu bagimaa ekonomi pembaca. Begitupun
mungkin kita sama setuju :

"Semoga, ekonomi atau rezeki, pengertian atau pemahaman kita
terhadap salam tempel balik ini menjadi lebih baik pula.
Jumlah mungkin bukan hal yang utama, tapi kedamaian hati
jelas sangat utama apalagi bagi anda yang suka berpikir
nantinanti kukasila,,,nanti...nanti kukasila...

Balas ulang Salam tempel masa anak-anak anda" Itu kata
kuncinya pada mereka yang mungkin sekarang ini sudah berusia
70 - 90 tahun dan rasakan bahagianya mereka seperti bahagianya
anda menerima salam tempel mereka waktu anak-anak.
























Dalam pengertian yang lebih lauas sekaligus bukti betapa
indahnya hidup, "Sesungguhnyalah balas jasa salam tempel
masa anak-anak itu bisa saja dibalas dengan do'a, ya do'a
agar mereka selalu sehat wal afiat. Karena itu pula balas
jasa salam tempel masa anak-anak bisa juga diberikan pada
mereka yang telah almarhum.

Mengapa tidak...!

Ya Allah ya Tuhan kami, koum saya si....sungguh sangat baik
ya Allah. Banyak sudah kebaikan yang saya terima darinya
semasa anak-anak saya, dan sekarang telah perpulang ke
hadapanMu ya Allah, maka tempatpakanlah belia almarhum/
almarhumah di tempatyang di ridoiMu ya Allah.

Amin...amin ya robbal alamin.

Adalah do'a yang mungkin saja kita pintakan pada sang
khalid selesai shalat-sahalat fardhu kita.
_________

Penutup
_________

Demikian info sekitar "Salam Tempel" yang dapat disajikan lewat
blog ini, semoga dapat memberi manfaat bagi kita guna lebih
bijak dalam penerapan salam tempel dalam budaya batak ini.
Botima

Oya...!

Salam tempel dalam konotasi lain bisa juga "salam dari seorang
pemuda atau pemudi pada kekasihnya yang kemudian menempel di
hati".

Ernie Johan, penyanyi legendaris tempoe doloe menyairkannya
lewat musik sebagai berikut. Musik...!






_________________________________________________________________
Cat :
- aanfict.blogspot.com
http://female.kompas.com/read/2013/08/14/0918489/Uang.Salam.Tempel.Anak.Bagaimana.Mengelolanya.

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment