Wednesday, May 7, 2014

Oleh-Oleh : Penetapan dan pemilihan oleh-oleh pulang kampung/mudik 1435 H / 2014 M.


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar oleh-oleh pulang kampung atau
mudik 1435 H/2014 M dalam hubungannya dengan pemilihan
oleh-oleh yang dapat menciptakan "Bagaikan kesan pertama
yang begitu menggoda. Amma...ngale...!)
___________________________________________________________









______________

Pengantar
______________


























Ehem...!

Maka tibalah masa itu, masa dimana manusia sibuk sesibuk-sibuknya
untuk mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan mudik atau bulan
pulang kampung.

Ya bulan pulang kampung...!

Dimama orang kampung pulang kekampungnya, seperti halnya burung
darapati yang pulang kesangkarnya.

"Dao pedarapati mangareap tu harangan
sai dingotdo tontong
ingot do mulak tu hururuanna"
Kata RBB atau Rita Butar-Butar.

Para kawan, ipar, lae, ito atau borutulang dimanapun berada
dan marjalang...!

Acara pulang kampung memang tidak lepas dari apa yang namanya oleh-oleh
atau buah tangan. Sebagian orang malah jauh-jauh hari telah mempersiapkannya,
tapi sebagian orang justru tak mempersiapkannya, tak memikirkannya kecuali
pada saat mudik tersebut.

Dan akibatnya...!

Cukup banyak oleh-oleh yang terkesan seperti kurang bernilai padahal
hepeng telah dibahiskan untuk membelinya :

- Untuk jenis makanan ada yang busuk padahal sipenerima ingin memakannya.
- Untuk jenis pakaian, ada yang kekecilan atau kebesaran hingga sasaran
  penerima oleh-oleh tidak dapat memakainya
- Untuk jenis obat ada yang kaduluarsa, karena sipembeli lupa melihat
  tanggal kadaluarsanya.
- Untuk barang pecah belah, memang ada yang pecah dan terbelah hingga
  sipemberi oleh-oleh menjadi merasa malu memberikannya
- Dan ada pula yang justru membeli pakain perempuan pada keponakannya
  yang laki-laki karena terbatasnya komunikasi dan sukanya manusia
  mengarang-ngarang atau menduga-duga, " kalau ngak laki-laki ya
  perempuan" kata hatinya

Dan sesungguhnya masih banyak masalah lainnya, hingga yang diharap dan
yang diterima justru bertolak belakang, "Maksud hati memberi oleh-oleh
agar kita lebih disenangi, tapi justru kita menjadi di benci". 

"Oleh-oleh tersebut tidak lagi dapat menciptakan kesan yang begitu
menggoda bagi penerimanya, tapi justru menciptakan kesan penyesalan
bagi yang membawanya".

Nah...!

"Bagaimanakah caranya agar oleh-oleh yang kita bawa atau berikan pada
seseorang lebih bernilai, lebih bermanfaat, lebih berterima hingga si
penerimanya merasa senang dan sipemberinya merasa puas"

Adalah hal yang mau penulis sampaikan lewat postingan ini, dengan maksud :

"Untuk memancing inspirasi pembacanya dalam menetapakan dan memilih oleh-
oleh tersebut".

Penulis menyebutnya, "Memancing inspirasi" karena oleh-oleh sifatnya sangat
pribadi dan sangat relatif. Karena itu pula, penulispun tidaklah mengatakan
harus begini atau harus begitu, "Semuanya berpulang pada pembacanya".

Begitupun...!

Dalam ilmu parsikolaan/belajar ada yang namanya "Hipotesis" yaitu suatu
pernyataan yang "kekuatannya berada diantara kesimpulan dan teori".
Karena itu postingan inipun akan disisi dengan hipotesis hingga pernyataannya
dapat dianalisa pembaca untuk diterima atau tidak hipotesis tersebut.

Dan hipotesis akan dirumuskan setelah terlebih dahulu menyampaikan beberapa
pedoman yang berhubungan dengan hipotesis tersebut yang juga merupakan
pilihan untuk setuju atau tidak, untuk ragu atau tidak, dll.

Selamat menyimak...!

Dan ini musik pengiring anda :

"Without You dari Mariah Carey...!



_______________________________________________________

Pedoman Pilihan penetapan oleh-oleh berdasarkan keinginan 
yang memberi oleh-oleh dengan yang menerima oleh-oleh
dalam pihan pembaca
_______________________________________________________

1. Memang bagus menetapkan oleh-oleh berdasarkan "keinginan" yang
   memberi oleh-oleh. Tapi akan selalu lebih bagus menetapkan
   oleh-oleh berdasarkan "Kebutuhan" yang menerima oleh-oleh :

   a. Betul
   b. Tidak betul





















2. Karena seringnya oleh-oleh ditetapkan berdasarkan keinginan
yang memberi, maka sering pula oleh-oleh tersebut mendapat
protes dari yang menerima hingga tak jarang pula menjadi
lupa mengucapkan "Terimakasih..!"

a. Betul juga
b. Tak tau diri dia





















3. Meski kadang pemberi oleh-oleh tahu, agar oleh-olehnya lebih
dapat diterima maka yang menerima "harus ditanya terlebih dahulu"
tentang oleh-oleh yang di inginkannya. Tapi sang pemberi oleh-
oleh sering tidak menanyakannya karena adanya rasa kuatir dalam
diri jika oleh-oleh yang diminta melebihi kemampuan diri dan
ada perasaan malu jika ketahuan tidak sanggup atau mampu.

a. Bagaimana ya
b. Namanya juga manusia harus punya gengsi dong
















Hipotesis :

"Semakin dekat suatu oleh-oleh sesuai dengan keinginan penerimanya
semakin berterima oleh-oleh tersebut".




















__________________________________________________________

Pedoman Pilihan penetapan oleh-oleh berdasarkan jenis barang
atau benda yang diberikan sebagai buah tangan dalam pilihan pembaca
__________________________________________________________

1. Tiada kesepakatan bagi ummat manusia, bahwa oleh-oleh itu
harus terbuat dari benda atau barang yang padat atau cair.
Begitupun...! Seperti ada kesepakatan diantara ummat manusia,
bahwa oleh-oleh itu hampir sama artinya dengan buah tangan.
Akibatnya seringlah orang membeli buah yang telah dipegang
tangannya sebagai oleh-oleh dan pada saat memberikan ada
perasaan bahwa tangan kita telah berbuah.

a. Betul juga itu ba
b. Tapi lucu juga ba



2. Dengan sendirinya, buah tangan yang jadi oleh-oleh itupun
berasal dari pohon yang telah berbuah. Tetapi...! Tidak pula
semua pohon dapat berbuah. Begitupun manusia, tidak semua orang
selalu mampu menyiapkan oleh-oleh untuk buah tangannya.
Karena itu, "Manusia yang tidak mampu menyiapkan oleh-0leh
sebagai buah tangannya adalah manusia yang bagaikan pohon
tidak berbuah.

a. Ah...masa begitu
b. Masuk diakal juga



















Hipotesis

"Semakin banyak, besar, berharga, bernilai oleh-oleh yang
anda berikan kepada orang lain, semakin hebat, semakin wah,
semakin mantap, paten dan tidak terlupakan anda dimata
yang menerima oleh-oleh".



_________________________________________________________

Pedoman Pilihan penetapan oleh-oleh berdasarkan kebiasaan
dan kepantasan
_________________________________________________________

Sebelum kita lanjut mari sama kita nikmati,
I Will Always Love You  dari Whitney Houston :



1. Siapa pula yang melarang membeli salak Sidempuan di Jakarta
   untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke Sidempuan. Masalahnya
   pantas tidak...? Bagaimana pula jika oleh-oleh tersebut
   yang harus anda bawa pulang kembali sebagai oleh-oleh
   pulang kampung dari sidimpuan

   a. Tidak pantas
   b. Pantas ajanya itu

2. Tiada perintah dari para parjalang terdahulu yang tinggal di
   Jawa untuk membawa dodol garut sebagai oleh-oleh pulang kampung
   ke tanah Batak. Tapi cukup sering orang batak itu menganggap
   membawa dodol garut tersebut adalah suatu perintah. Dan
   akibatnya banyak dodol tanah batak itu setelah lapukan
   baru di pangan. Enak pula katanya...!
   a. Lebih enak dodol garut berarti
   b. Lebih enak dodol batak tapi lapukan dulu
 
   Hipotesis
   Semakin pantas oleh-oleh yang diberikan pada penerimanya,
   semakin pantas pula imbalan oleh-oleh yang diterima".








____________________________________________________

Pedoman Pilihan penetapan oleh-oleh berdasarkan Tingkat
Usia penerima
____________________________________________________

1. Dalam satu keluarga yang dituju atau dikunjungi bisa jadi akan
   kita dapatkan anak-anak, orang dewasa, nenek-nenek atau kakek-kakek.
   Adalah bagus jika kita mendahulukan memberikan oleh-oleh kepada
   anak-anak daripada orang dewasa.
   Begitupun akan lebih bagus jika kita lebih mendahulukan oleh-oleh
   kepada nenek-nenek atau kakek. Alasannya, peluang para nenek-nenek
   atau kakek-kakek ini untuk memeperoleh oleh-oleh selajutnya lebih
   kecil dari pada anak-anak.

   a. Bagaimana ya
   b. Dipikirkanlah dulu

2. Sudah sepantasnya orang dewasa tidak perlu terlalu berharap akan
   ada orang atau saudara yang memberikan oleh-oleh kepadanya. Jika
   beliaU masih tetap berharap untuk mendapatkannya atau malah menjadi
   marah karena tidak mendapatkannya, maka itulah tandanya bahwa beliau
   itu belum dewasa, masih anak-anak juga. Oleh-oleh aja bisa jadi
   masalah, padahal dia mampu membelinya.

Hipotesis

"Semakin tua usia penerima oleh-oleh, semakin kecil harapan pemberi
oleh-oleh untuk memberikan oleh-oleh yang kedua, ketiga atau empat
kalinya. Dan sebaliknya, semakin muda usia penerima oleh-oleh semakin
besarpula peluangnya untuk memperoleh oleh-oleh kedua, tiga dan empat
kalinya".



















___________

Penutup 
___________

Demikian infonya para kawan...!

Semoga dapat menginspirasi untuk dapat melakukan sesuatu dalam
hubungannya dengan pemilihan oleh-oleh pulang kampung atau mudik
Lebaran 1435 H/2014 M.

Dengan terispirasinya anda untuk dapat melakukan atau memilih oleh-oleh
yang berarti, maka besar kemungkinan oleh-oleh anda bagaikan "Kesan
Pertama yang begitu menggoda" bagi penerimanya. Beliau senang...! dan
andapun puas.

Dan anda pembaca puas dengan tulisan ini...!
maka penulinyapun senang....!

Dan atas nama "senang" penulis mengucapkan :

"Selamat malam...!"

Musik...!
Lama kalipun...!

Musikk....!
Musikkkkkk....kkkkk.....kkkkk.......



______________________________________________________________________
Cat : Link Affiliasi: http://ngeklik.com/?id=parlin72

No comments:

Post a Comment