#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Loper koran dalam hubungannya dengan
Pemahaman Umum, Andika Lubis Sebagai mantan Loper Koran serta
Teknik dan Strategi buka usaha oper Koran )
* Di posting untuk mendukung situs : AngkolaPers (Publikasi)
_______________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
"Meraih kesuksesan bisnis bisa lewat banyak cara. Salah satunya aksi
nekat seperti yang dilakukan Andika Lubis. Tanpa bekal, ia pergi
ke Amerika Serikat. Kini perusahaan yang dia bangun sukses besar
mencatat omzet hingga Rp 400 juta per bulan".
Demikian situs dengan alamat
http://www.digitalpromosi.com/smart/kisah-sukses/1945-kisah-andika-lubis-mantan-loper-koran-beromzet-miliaran
mengambarkan Keberhasilan Andika Lubis sebagai mantan Loper Koran
di Amerika yang sekarang ini tinggal di Jakarta dan sukses sebesar-
besarnya sukses.
Para kawan dimanapun berada :
- Apa sebenarnya Loper Koran...?
- Bagaimana ceritanya si Bung Andika Lubis dapat sukses dengan
sebesar besarnya sukses melalui Loper Koran ini...?
...pun...
- Apa teknik dan streginya untuk dapat berhasil buka usaha
Loper ini. Loper ini pula saya bilang. Maksud saya
Loper Koran ini...?
Adalah pertanyaan yang dapat anda temukan jawabannya
lewat postingan ini dengan tanpa perlu membayar speserpun.
Alias gratis.
Para kawan...!
Selamat menyimak info gratis seputar Loper Koran ini...!
Terus...!
Lanjut-la pula...!
dan ini musik pengiringnya , tapi tak usahlah. Sibuk kali-pun.
__________________________________________
Sekilas info mengenai Loper Koran
__________________________________________
* Pemahaman Umum
Loper koran adalah nama seseorang yang pekerjaannya ialah
mengantar koran atau surat kabar ke rumah pelanggan. Di
Amerika Serikat seorang loper koran yang disebut paperboy
biasa digambarnya di film dan televisi sebagai remaja lelaki
dan seringkali memakai sepeda. Kata "loper koran" diambil dari
bahasa Belanda krantenloper.
* Sejarah
Loper koran menempati posisi penting di banyak negara di dunia,
termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Britania Raya, Belanda,
Selandia Baru dan Jepang. Hal ini karena pekerjaan mengantar koran
biasanya ialah pekerjaan pertama yang tersedia bagi para remaja.
Meski begitu, jumlah loper koran menurun secara drastis karena
banyak koran yang memiliki masalah finansial sebab berita banyak
yang tersedia secara gratis di internet. Selain itu di banyak
negara disediakan pula koran-koran gratis yang dibagikan
secara cuma-cuma.
Konon loper koran pertama ialah Barney Flaherty yang mulai
bekerja pada tahun 1833 pada usia 10 tahun.
_______________________________________________________________
Loper Koran : Andika Lubis "Mantan Loper Koran Beromzet Miliaran"
_______________________________________________________________
Meraih kesuksesan bisnis bisa lewat banyak cara. Salah satunya aksi
nekat seperti yang dilakukan Andika Lubis. Tanpa bekal, ia pergi
ke Amerika Serikat. Kini perusahaan yang dia bangun sukses besar
mencatat omzet hingga Rp 400 juta per bulan.
Banyak pengusaha yang sukses meski tanpa modal besar. Salah satunya
adalah Andika Rama Lubis. Pria lulusan Arsitektur Institut Teknologi
Nasional Bandung ini lebih banyak memulai bisnisnya dengan modal
nekat. Toh, kenekatan itu menggiringnya menjadi pengusaha muda
beromzet Rp 5 miliar per tahun.
Saat ini, lewat bendera Eprodeco, Andika berhasil menjadi dekorator
tepercaya sejumlah pengelola mal besar di Jakarta. Kliennya mulai
dari Plaza Indonesia, sampai perusahaan besar macam Panasonic
dan XL Axiata. Satu proyek dekorasi bisa bernilai hingga Rp 300 juta.
Tak hanya dekorasi, lewat induk usaha PT Andrafa Abiatama, Andika
juga menyediakan one stop shopping desain kreatif, printing,
merchandise, dekorasi, dan event organizer. Sejak pertama kali
didirikan pada 2008, klien Andrafa sudah mencapai ratusan perusahaan.
Kebanyakan mereka memanfaatkan jasa Andrafa pada acara peluncuran produk.
Dari kecil, Andika yang lahir di Kinabalu, pada 18 September 1974,
memang pekerja keras. Ayah ibunya selalu menekankan untuk berusaha
mendapatkan apa yang diinginkannya. “Kalau mau mainan, saya harus
beli sendiri dari hasil tabungan, ditambah uang ayah sedikit,”
kenang Dika, begitu ia disapa.
Demikian pula saat kuliah. Lantaran usaha ayahnya di bidang desain
interior bangkrut terimbas krisis moneter pada 1998, Dika harus
pontang-panting mencari biaya tambahan kuliah dengan bekerja
serabutan.
Beruntung, kala itu Citibank menawarkan program kartu kredit untuk
mahasiswa. Ia menjadi agen penjualnya. Keuntungannya lumayan.
“Bisa buat nambah-nambah uang kuliah,” ujarnya.
Ket :
AndikaLubis
Prinsip kerja keras itu menempa Dika menjadi tidak mudah menyerah
dan berani mengejar mimpi. Selulus kuliah, ia sempat bekerja di
satu perusahaan. Tapi, tak seberapa lama, ia memutuskan mundur
lantaran ingin ingin menimba ilmu dan mendapatkan pengalaman
kerja di Amerika Serikat (AS).
Dengan bermodal pinjaman dari sang nenek sebesar Rp 10 juta untuk
membeli tiket, Andika nekat pergi ke AS. Padahal, saat itu situasi
tengah genting setelah terjadi tragedi WTC 11/9. Beruntung, ia
lolos di pembuatan visa turis sampai administrasi di bandara.
Karena hanya berbekal uang 100 dollar AS dari pamannya, ia terpaksa
tidak makan saat pesawat transit di Singapura dan Jepang.
Sesampai di AS, Dika menyambangi tantenya untuk menumpang hidup.
Lantaran hanya menumpang, ia tak berani meminta uang lebih. Ia
memutuskan mencari pekerjaan. Peluang termudah adalah menjadi
loper koran. Kebetulan, ada seorang loper koran dekat tempat
tinggal tantenya mempercayakan pekerjaannya ke Dika.
Saban dini hari, Dika mengantarkan koran dengan meminjam mobil
sang tante. Upah mengantar koran lumayan. Dalam dua minggu, ia
mendapatkan bayaran 1.500 dollar AS. Tak sampai dua bulan, ia
bisa bayar utang ke neneknya.
Hidup Dika juga banyak ditopang oleh belas kasih orang lain.
Selama belum memiliki visa kerja, ia ditolong seorang warga
China-Amerika. “Saya menggunakan ID dia selama bekerja,” ujarnya.
Tidur cuma dua jamSingkat cerita, Dika mendaftarkan diri untuk
mendapatkan visa pelajar. Ia ingin kuliah di universitas swasta
di bidang manajemen bisnis. Tak disangka, ia diterima.
Sembari kuliah, Dika menambah jam kerjanya dengan menjadi penjaga
toko, mulai dari pukul 16.00 sampai pukul 22.00. Ia tidur selama dua
jam, lantas mulai pukukl 24.00 hingga pukul 06.00 mulai mengantar koran.
Ia melanjutkan waktunya untuk kuliah mulai pukul 7.00 pagi sampai
pukul 13.00 siang. “Saya melakukan rutinitas itu selama empat tahun,”
ujar Dika.
Pada tahun 2003, ada kabar duka datang dari Indonesia. Ayahnya
meninggal dunia karena sakit. Ibunya memanggil pulang Dika. Ia harus
menggantikan sang ayah sebagai tulang punggung keluarga. Dengan berat
hati, Dika meninggalkan bangku kuliah dan memulai usaha dari
nol di Indonesia.
Usaha pertamanya adalah membangun creative design dan event organizer
bersama seorang teman. Usaha itu sempat sukses dan berhasil membukukan
omzet hingga Rp 2 miliar per tahun. Sayang, lantaran ada konflik internal,
Dika memutuskan keluar.
Bermodal uang tabungan, bersama sang istri, Rany Fauziah Pospos,
yang dinikahinya pada tahun 2005, Dika membangun usaha tandingan.
Lewat bendera Andrafa Abiatama, ia mulai mendapatkan aneka proyek.
“Pertama, saya dipercaya Panasonic menyediakan aneka merchandise dan
produk printing,” kata Dika.
Dika juga menggarap dekorasi mal dan interior apartemen. Sejumlah
apartemen di Jakarta pernah mendapat sentuhan desain Andika. Kini,
ia tengah bernegosiasi membangun dekorasi panggung acara sirkus.
“Nilainya mencapai Rp 700 juta karena panggungnya harus kuat
dinaiki gajah,” kata Dika.
(kompas.com)
http://www.digitalpromosi.com/smart/kisah-sukses/1945-kisah-andika-lubis-mantan-loper-koran-beromzet-miliaran
________________________________________________
Teknik dan Stretegi buka usaha Loper Koran
________________________________________________
Usaha loper koran ini merupakan salah satu bidang usaha keagenan,
dan barang yang dijual adalah berbagai jenis media cetak seperti
surat kabar, tabloid dan majalah. Kadang usaha ini dipandang
sebelah mata oleh masyarakat.
Padahal jenis usaha ini bisa menembus omset puluhan juta rupiah
tiap bulannya. Untuk menekuni usaha ini harus memiliki tekad dan
Keyakinan yang kuat. Tak jarang banyak yang gagal dalam menekuni
usaha ini, namun tidak sedikit pula yang sukses membidangi usaha ini.
Kunci lainnya untuk menekuni usaha ini adalah Pelayanan dan ketekunan.
Dengan Pelayanan yang prima dapat menghasilkan pelanggan hingga
ratusan orang bahkan lebih tiap harinya. Adapun persiapan mendirikan
usaha loper koran adalah sebagai berikut:
1. Tempat yang strategis
Carilah tempat usaha yang berada di daerah ramai, banyak dikunjungi
orang, banyak kendaraan lewat dan mudah dijangkau. Contoh tempat
yang strategis seperti terminal, dekat perempatan jalan, dipinggir
jalan, dekat mal, tempat pemberhentian bus atau halte, pasar swalayan.
2. Memperoleh izin usaha
Untuk menjadi agen koran biasanya anda harus mengajukan izin kepada
para distributor resmi yang ditunjuk. Distributor berbeda dengan
agen, distributor adalah perusahaan penyalur atau perantara antara
penerbit dengan para agen atau pengecer.
Penerbit bisa jadi sekaligus distributor, tetapi tidak jarang juga
penerbit menunjuk perusahaan lain untuk menjadi distributornya.
Distributor juga biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah
besar saja atau dari agen saja. Sedangkan agen langsung menjualnya
suratkabar secara eceran langsung kepada konsumen. Jika anda
dianggap mampu dan memenuhi persyaratan serta lulus kualifikasi
menjadi agen maka barulah usaha agen koran anda bisa beroperasi.
3. Mempersiapkan modal usaha
Modal digunakan untuk menanggung biaya yang diperlukan untuk mendirikan
usaha dan untuk menjalankannya. Ada empat jenis biaya yang harus
dipersiapkan antara lain :
(a) biaya perizinan, adalah biaya yag digunakan untuk
mendapatkan izin usaha;
(b) biaya operasional, adalah biaya yang digunakan untuk
menjalankan usaha seperti gaji pegawai, sewa tempat, restribusi,
promosi. Khusus untuk biaya operasional sebaiknya dicadangkan minimal
untuk 3 s/d 6 bulan ke depan. Tujuannya agar usaha tetap dapat
berjalan di saat belum menghasikan keuntungan;
(c) biaya investasi peralatan, adalah biaya yang digunakan untuk
membantu operasional usaha seperti pembelian rak-rak untuk
memajang barang dagangan, pembelian motor atau sepeda untuk
mengantar surat kabar kepada langganan di rumah;
(d) biaya pembelian persediaan barang dagangan, adalah biaya yang
digunakan untuk membeli surat kabar, tabloid atau majalah yang
akan dijual.
Sebaiknya untuk persedian barang dicadangkan sebanyak 3 s/d 6 bulan
ke depan. Besarnya total jumlah modal yang diperlukan adalah tergantung
dari masing-masing komponen biaya tersebut di atas.
Setelah memenuhi persyaratan diatas aturan maen dalam berusaha pun
perlu dijalankan. Hal ini guna mencegah kesalahpahaman hubungan
dengan pihak agen, juga lebih memaksimalkan kinerja usaha sebagai
distributor / penyalur koran.
Aturan yang perlu dijalankan pemilik usaha loper koran antara lain:
1. Pemilik Usaha adalah mitra yang akan membeli produk koran,
tabloid, majalah dari Rumanap Agency untuk dijual kembali.
2. Pemilik usaha mendapat keuntungan dari selisih harga jual-beli
sebesar 15 - 20 %
3. Pemilik Usaha tidak beresiko atas produk yang tidak laku, karena
bisa dikembalikan (return)
4. Pemilik Usaha bertanggung jawab atas barang yang sudah diterima,
dan apabila ada produk yang tidak laku harus dikembalikan sesuai
batas waktu yang disepakati karena apabila batas waktu tersebut
dilewati dianggap sudah laku.
5. Pemilik Usaha membayar cash semua produk yang dikirim, dan barang
yang tidak laku(return) akan memotong pembayaran berikut.
6. Mutasi barang berlaku sesuai jadwal terbitan : harian, mingguan,
dwi mingguan, bulanan.
Dengan Keyakinan yang teguh dan tekad yang kuat serta keuletan dalam
menjalani bisnis usaha ini. Maka usaha Loper Koran bisa membuahkan
hasil yang maksimal. Saran saya jangan takut gagal dalam menjalani
usaha ini. Karena usaha ini memberikan keuntungan yang begitu berarti.
http://isengmudah.blogspot.co.id/2011/04/bisnis-agen-loper-koran.html
_____________
Penutup
_____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Dan jika kita mengambil sesuatu dari hasil pengalaman-nya Bung
Andika Lubis ini untuk kepnetingan pribadi kita, maka penulis ingin
berkata :
"Hidup ini memang keras dalam setiap langkah awal dalam kehidupan
bisnis, tapi dan jika anda berhasil melalui langkah awal ini, maka
di langkah berikutnya akan lebih mudah.
Dan akan menjadi lebih mudah lagi, "ketika dalam setiap langkah-
langkah berikutnya anda selalu mempelajari langkah--langkah anda
sebelumnya, disamping anda tentunya menciptakan suatu variasi
dalam penerapan teknik dan strategi-nya.
Dan jika anda berhasil pula dalam hal ini, maka nikmat Allah Swt
yang dapat berupa rezeki ini dan tak terhitung jumlah-nya ini akan
lebih ternikmati. Anda penuh dengan rasa sykur, meski rintangan
yang dihadapi tak pernah putus, apalagi tanpa rintangan.
"Hidup ini Indah" Kata Bung Andika Lubis...!
"Islam itu juga Indah" Kata Ust. Harahap pula...!
...dan...
"Atur madi si, biama so rap padebe hitaon. Tumbuk tu hamu, tama tu au".
Sambung bung regar pula/pas sama Cle'an cocok pula sama aku
Para kawan dimanpun berada...!
"Selamat malam...!"
_______________________________________________________________
Cat :
(Menyimak info sekitar Loper koran dalam hubungannya dengan
Pemahaman Umum, Andika Lubis Sebagai mantan Loper Koran serta
Teknik dan Strategi buka usaha oper Koran )
* Di posting untuk mendukung situs : AngkolaPers (Publikasi)
_______________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
"Meraih kesuksesan bisnis bisa lewat banyak cara. Salah satunya aksi
nekat seperti yang dilakukan Andika Lubis. Tanpa bekal, ia pergi
ke Amerika Serikat. Kini perusahaan yang dia bangun sukses besar
mencatat omzet hingga Rp 400 juta per bulan".
Demikian situs dengan alamat
http://www.digitalpromosi.com/smart/kisah-sukses/1945-kisah-andika-lubis-mantan-loper-koran-beromzet-miliaran
mengambarkan Keberhasilan Andika Lubis sebagai mantan Loper Koran
di Amerika yang sekarang ini tinggal di Jakarta dan sukses sebesar-
besarnya sukses.
Para kawan dimanapun berada :
- Apa sebenarnya Loper Koran...?
- Bagaimana ceritanya si Bung Andika Lubis dapat sukses dengan
sebesar besarnya sukses melalui Loper Koran ini...?
...pun...
- Apa teknik dan streginya untuk dapat berhasil buka usaha
Loper ini. Loper ini pula saya bilang. Maksud saya
Loper Koran ini...?
Adalah pertanyaan yang dapat anda temukan jawabannya
lewat postingan ini dengan tanpa perlu membayar speserpun.
Alias gratis.
Para kawan...!
Selamat menyimak info gratis seputar Loper Koran ini...!
Terus...!
Lanjut-la pula...!
dan ini musik pengiringnya , tapi tak usahlah. Sibuk kali-pun.
__________________________________________
Sekilas info mengenai Loper Koran
__________________________________________
* Pemahaman Umum
Loper koran adalah nama seseorang yang pekerjaannya ialah
mengantar koran atau surat kabar ke rumah pelanggan. Di
Amerika Serikat seorang loper koran yang disebut paperboy
biasa digambarnya di film dan televisi sebagai remaja lelaki
dan seringkali memakai sepeda. Kata "loper koran" diambil dari
bahasa Belanda krantenloper.
* Sejarah
Loper koran menempati posisi penting di banyak negara di dunia,
termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Britania Raya, Belanda,
Selandia Baru dan Jepang. Hal ini karena pekerjaan mengantar koran
biasanya ialah pekerjaan pertama yang tersedia bagi para remaja.
Meski begitu, jumlah loper koran menurun secara drastis karena
banyak koran yang memiliki masalah finansial sebab berita banyak
yang tersedia secara gratis di internet. Selain itu di banyak
negara disediakan pula koran-koran gratis yang dibagikan
secara cuma-cuma.
Konon loper koran pertama ialah Barney Flaherty yang mulai
bekerja pada tahun 1833 pada usia 10 tahun.
_______________________________________________________________
Loper Koran : Andika Lubis "Mantan Loper Koran Beromzet Miliaran"
_______________________________________________________________
Meraih kesuksesan bisnis bisa lewat banyak cara. Salah satunya aksi
nekat seperti yang dilakukan Andika Lubis. Tanpa bekal, ia pergi
ke Amerika Serikat. Kini perusahaan yang dia bangun sukses besar
mencatat omzet hingga Rp 400 juta per bulan.
Banyak pengusaha yang sukses meski tanpa modal besar. Salah satunya
adalah Andika Rama Lubis. Pria lulusan Arsitektur Institut Teknologi
Nasional Bandung ini lebih banyak memulai bisnisnya dengan modal
nekat. Toh, kenekatan itu menggiringnya menjadi pengusaha muda
beromzet Rp 5 miliar per tahun.
Saat ini, lewat bendera Eprodeco, Andika berhasil menjadi dekorator
tepercaya sejumlah pengelola mal besar di Jakarta. Kliennya mulai
dari Plaza Indonesia, sampai perusahaan besar macam Panasonic
dan XL Axiata. Satu proyek dekorasi bisa bernilai hingga Rp 300 juta.
Tak hanya dekorasi, lewat induk usaha PT Andrafa Abiatama, Andika
juga menyediakan one stop shopping desain kreatif, printing,
merchandise, dekorasi, dan event organizer. Sejak pertama kali
didirikan pada 2008, klien Andrafa sudah mencapai ratusan perusahaan.
Kebanyakan mereka memanfaatkan jasa Andrafa pada acara peluncuran produk.
Dari kecil, Andika yang lahir di Kinabalu, pada 18 September 1974,
memang pekerja keras. Ayah ibunya selalu menekankan untuk berusaha
mendapatkan apa yang diinginkannya. “Kalau mau mainan, saya harus
beli sendiri dari hasil tabungan, ditambah uang ayah sedikit,”
kenang Dika, begitu ia disapa.
Demikian pula saat kuliah. Lantaran usaha ayahnya di bidang desain
interior bangkrut terimbas krisis moneter pada 1998, Dika harus
pontang-panting mencari biaya tambahan kuliah dengan bekerja
serabutan.
Beruntung, kala itu Citibank menawarkan program kartu kredit untuk
mahasiswa. Ia menjadi agen penjualnya. Keuntungannya lumayan.
“Bisa buat nambah-nambah uang kuliah,” ujarnya.
Ket :
AndikaLubis
Prinsip kerja keras itu menempa Dika menjadi tidak mudah menyerah
dan berani mengejar mimpi. Selulus kuliah, ia sempat bekerja di
satu perusahaan. Tapi, tak seberapa lama, ia memutuskan mundur
lantaran ingin ingin menimba ilmu dan mendapatkan pengalaman
kerja di Amerika Serikat (AS).
Dengan bermodal pinjaman dari sang nenek sebesar Rp 10 juta untuk
membeli tiket, Andika nekat pergi ke AS. Padahal, saat itu situasi
tengah genting setelah terjadi tragedi WTC 11/9. Beruntung, ia
lolos di pembuatan visa turis sampai administrasi di bandara.
Karena hanya berbekal uang 100 dollar AS dari pamannya, ia terpaksa
tidak makan saat pesawat transit di Singapura dan Jepang.
Sesampai di AS, Dika menyambangi tantenya untuk menumpang hidup.
Lantaran hanya menumpang, ia tak berani meminta uang lebih. Ia
memutuskan mencari pekerjaan. Peluang termudah adalah menjadi
loper koran. Kebetulan, ada seorang loper koran dekat tempat
tinggal tantenya mempercayakan pekerjaannya ke Dika.
Saban dini hari, Dika mengantarkan koran dengan meminjam mobil
sang tante. Upah mengantar koran lumayan. Dalam dua minggu, ia
mendapatkan bayaran 1.500 dollar AS. Tak sampai dua bulan, ia
bisa bayar utang ke neneknya.
Hidup Dika juga banyak ditopang oleh belas kasih orang lain.
Selama belum memiliki visa kerja, ia ditolong seorang warga
China-Amerika. “Saya menggunakan ID dia selama bekerja,” ujarnya.
Tidur cuma dua jamSingkat cerita, Dika mendaftarkan diri untuk
mendapatkan visa pelajar. Ia ingin kuliah di universitas swasta
di bidang manajemen bisnis. Tak disangka, ia diterima.
Sembari kuliah, Dika menambah jam kerjanya dengan menjadi penjaga
toko, mulai dari pukul 16.00 sampai pukul 22.00. Ia tidur selama dua
jam, lantas mulai pukukl 24.00 hingga pukul 06.00 mulai mengantar koran.
Ia melanjutkan waktunya untuk kuliah mulai pukul 7.00 pagi sampai
pukul 13.00 siang. “Saya melakukan rutinitas itu selama empat tahun,”
ujar Dika.
Pada tahun 2003, ada kabar duka datang dari Indonesia. Ayahnya
meninggal dunia karena sakit. Ibunya memanggil pulang Dika. Ia harus
menggantikan sang ayah sebagai tulang punggung keluarga. Dengan berat
hati, Dika meninggalkan bangku kuliah dan memulai usaha dari
nol di Indonesia.
Usaha pertamanya adalah membangun creative design dan event organizer
bersama seorang teman. Usaha itu sempat sukses dan berhasil membukukan
omzet hingga Rp 2 miliar per tahun. Sayang, lantaran ada konflik internal,
Dika memutuskan keluar.
Bermodal uang tabungan, bersama sang istri, Rany Fauziah Pospos,
yang dinikahinya pada tahun 2005, Dika membangun usaha tandingan.
Lewat bendera Andrafa Abiatama, ia mulai mendapatkan aneka proyek.
“Pertama, saya dipercaya Panasonic menyediakan aneka merchandise dan
produk printing,” kata Dika.
Dika juga menggarap dekorasi mal dan interior apartemen. Sejumlah
apartemen di Jakarta pernah mendapat sentuhan desain Andika. Kini,
ia tengah bernegosiasi membangun dekorasi panggung acara sirkus.
“Nilainya mencapai Rp 700 juta karena panggungnya harus kuat
dinaiki gajah,” kata Dika.
(kompas.com)
http://www.digitalpromosi.com/smart/kisah-sukses/1945-kisah-andika-lubis-mantan-loper-koran-beromzet-miliaran
________________________________________________
Teknik dan Stretegi buka usaha Loper Koran
________________________________________________
Usaha loper koran ini merupakan salah satu bidang usaha keagenan,
dan barang yang dijual adalah berbagai jenis media cetak seperti
surat kabar, tabloid dan majalah. Kadang usaha ini dipandang
sebelah mata oleh masyarakat.
Padahal jenis usaha ini bisa menembus omset puluhan juta rupiah
tiap bulannya. Untuk menekuni usaha ini harus memiliki tekad dan
Keyakinan yang kuat. Tak jarang banyak yang gagal dalam menekuni
usaha ini, namun tidak sedikit pula yang sukses membidangi usaha ini.
Kunci lainnya untuk menekuni usaha ini adalah Pelayanan dan ketekunan.
Dengan Pelayanan yang prima dapat menghasilkan pelanggan hingga
ratusan orang bahkan lebih tiap harinya. Adapun persiapan mendirikan
usaha loper koran adalah sebagai berikut:
1. Tempat yang strategis
Carilah tempat usaha yang berada di daerah ramai, banyak dikunjungi
orang, banyak kendaraan lewat dan mudah dijangkau. Contoh tempat
yang strategis seperti terminal, dekat perempatan jalan, dipinggir
jalan, dekat mal, tempat pemberhentian bus atau halte, pasar swalayan.
2. Memperoleh izin usaha
Untuk menjadi agen koran biasanya anda harus mengajukan izin kepada
para distributor resmi yang ditunjuk. Distributor berbeda dengan
agen, distributor adalah perusahaan penyalur atau perantara antara
penerbit dengan para agen atau pengecer.
Penerbit bisa jadi sekaligus distributor, tetapi tidak jarang juga
penerbit menunjuk perusahaan lain untuk menjadi distributornya.
Distributor juga biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah
besar saja atau dari agen saja. Sedangkan agen langsung menjualnya
suratkabar secara eceran langsung kepada konsumen. Jika anda
dianggap mampu dan memenuhi persyaratan serta lulus kualifikasi
menjadi agen maka barulah usaha agen koran anda bisa beroperasi.
3. Mempersiapkan modal usaha
Modal digunakan untuk menanggung biaya yang diperlukan untuk mendirikan
usaha dan untuk menjalankannya. Ada empat jenis biaya yang harus
dipersiapkan antara lain :
(a) biaya perizinan, adalah biaya yag digunakan untuk
mendapatkan izin usaha;
(b) biaya operasional, adalah biaya yang digunakan untuk
menjalankan usaha seperti gaji pegawai, sewa tempat, restribusi,
promosi. Khusus untuk biaya operasional sebaiknya dicadangkan minimal
untuk 3 s/d 6 bulan ke depan. Tujuannya agar usaha tetap dapat
berjalan di saat belum menghasikan keuntungan;
(c) biaya investasi peralatan, adalah biaya yang digunakan untuk
membantu operasional usaha seperti pembelian rak-rak untuk
memajang barang dagangan, pembelian motor atau sepeda untuk
mengantar surat kabar kepada langganan di rumah;
(d) biaya pembelian persediaan barang dagangan, adalah biaya yang
digunakan untuk membeli surat kabar, tabloid atau majalah yang
akan dijual.
Sebaiknya untuk persedian barang dicadangkan sebanyak 3 s/d 6 bulan
ke depan. Besarnya total jumlah modal yang diperlukan adalah tergantung
dari masing-masing komponen biaya tersebut di atas.
Setelah memenuhi persyaratan diatas aturan maen dalam berusaha pun
perlu dijalankan. Hal ini guna mencegah kesalahpahaman hubungan
dengan pihak agen, juga lebih memaksimalkan kinerja usaha sebagai
distributor / penyalur koran.
Aturan yang perlu dijalankan pemilik usaha loper koran antara lain:
1. Pemilik Usaha adalah mitra yang akan membeli produk koran,
tabloid, majalah dari Rumanap Agency untuk dijual kembali.
2. Pemilik usaha mendapat keuntungan dari selisih harga jual-beli
sebesar 15 - 20 %
3. Pemilik Usaha tidak beresiko atas produk yang tidak laku, karena
bisa dikembalikan (return)
4. Pemilik Usaha bertanggung jawab atas barang yang sudah diterima,
dan apabila ada produk yang tidak laku harus dikembalikan sesuai
batas waktu yang disepakati karena apabila batas waktu tersebut
dilewati dianggap sudah laku.
5. Pemilik Usaha membayar cash semua produk yang dikirim, dan barang
yang tidak laku(return) akan memotong pembayaran berikut.
6. Mutasi barang berlaku sesuai jadwal terbitan : harian, mingguan,
dwi mingguan, bulanan.
Dengan Keyakinan yang teguh dan tekad yang kuat serta keuletan dalam
menjalani bisnis usaha ini. Maka usaha Loper Koran bisa membuahkan
hasil yang maksimal. Saran saya jangan takut gagal dalam menjalani
usaha ini. Karena usaha ini memberikan keuntungan yang begitu berarti.
http://isengmudah.blogspot.co.id/2011/04/bisnis-agen-loper-koran.html
_____________
Penutup
_____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Dan jika kita mengambil sesuatu dari hasil pengalaman-nya Bung
Andika Lubis ini untuk kepnetingan pribadi kita, maka penulis ingin
berkata :
"Hidup ini memang keras dalam setiap langkah awal dalam kehidupan
bisnis, tapi dan jika anda berhasil melalui langkah awal ini, maka
di langkah berikutnya akan lebih mudah.
Dan akan menjadi lebih mudah lagi, "ketika dalam setiap langkah-
langkah berikutnya anda selalu mempelajari langkah--langkah anda
sebelumnya, disamping anda tentunya menciptakan suatu variasi
dalam penerapan teknik dan strategi-nya.
Dan jika anda berhasil pula dalam hal ini, maka nikmat Allah Swt
yang dapat berupa rezeki ini dan tak terhitung jumlah-nya ini akan
lebih ternikmati. Anda penuh dengan rasa sykur, meski rintangan
yang dihadapi tak pernah putus, apalagi tanpa rintangan.
"Hidup ini Indah" Kata Bung Andika Lubis...!
"Islam itu juga Indah" Kata Ust. Harahap pula...!
...dan...
"Atur madi si, biama so rap padebe hitaon. Tumbuk tu hamu, tama tu au".
Sambung bung regar pula/pas sama Cle'an cocok pula sama aku
Para kawan dimanpun berada...!
"Selamat malam...!"
_______________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment