#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Korps wanita Angkatan Darat Tentara Nasional
Indonesia dan Hari Ibu Indonesia)
__________________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
Para kawan diman-pun berada...!
Pada tanggal 22 Desember 1938 dilangsungkan Kongres Wanita Pertama
yang dikenal Hari Ibu, karena Hari Ibu adalah kehormatan bagi ibu
Indonesia sebagai ibu keluarga, ibu masyarakat dan ibu bangsa.
Setelah diadakan peringatan sederhannya beberapa kali, maka di
peringantan yang ke- 22 kalinya, tepatnya di tanggal 22 Desember
1960 dikeluarkan-lah Surat Keputusan Pangad No.1056/12/1960 tanggal
21 Desember 1960, yang memutuskan dan menetapkan lahirlah Corps
Wanita Angkatan Darat Indonesia.
Berikut info kelengkapannya...!
...dan...
Selamat menyimak...!
__________________________________________________________________
Sekilas Korps wanita Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia
__________________________________________________________________
* Pemahaman Umum
Korps Wanita Angkatan Darat atau di singkat Kowad Pembentukan
Korps Wanita Angkatan Darat diilhami oleh hasil perjuangan
para Pahlawan Wanita Indonesia yang ikut serta menegakkan
kemerdekaan Indonesia dan usaha para pendahulu untuk meraih
kemajuan bagi kaum wanita.
Untuk itu pada tahun 1959 Asisten 3 personel Kasad Kolonel
Dr. Sumarno menyampaikan gagasannya tentang penggunaan
tenaga militer wanita untuk bidang-bidang penugasan
tertentu yang membutuhkan ketelitian, ketekunan, kesabaran,
dan sifat-sifat keibuan yang menjadi kodrat wanita untuk
lebih mencapai afiliasi organisasi.
Sebagai realisasi pembentukan Kowad dikeluarkan Surat Keputusan
Pangad No.1056/12/1960 tanggal 21 Desember 1960, lahirlah
Corps Wanita Angkatan Darat.
Meskipun Kowad disyahkan pada tanggal 21 Desember 1960, namun
Hari Kowad ditetapkan tanggal 22 Desember. Penetapan ini
dimaksudkan karena pada tanggal 22 Desember 1938 dilangsungkan
Kongres Wanita Pertama yang dikenal Hari Ibu, karena Hari
Ibu adalah kehormatan bagi ibu Indonesia sebagai ibu keluarga,
ibu masyarakat dan ibu bangsa, maka lahirnya Kowad diharapkan
sebagai kebanggaan kaum ibu.
* Perwira Tinggi Kowad
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Kartini Hermanus (Jabatan terakhir :
Staf Ahli Panglima TNI Bidang Inbang)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Hermawati (Jabatan terakhir :
Pati Staf Khusus Kasad)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Yulia Ganawati (Jabatan terakhir :
Kepala Biro Keuangan Setjen Wantannas)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Dra. Sri Parmini, MM (Jabatan terakhir :
Sahli TK-II Kawasan Eropa dan Amerika Serikat, Sahli Bidang Hubint
Panglima TNI)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Theresia S. Abraham, SH (Jabatan
terakhir : Pati Staf Khusus Kasad)
Brigadir Jenderal TNI Dr. Nur Azizah, SH.MH (Jabatan terakhir :
Kepala Biro Hukum Kemhan RI)
Brigadir Jenderal TNI A.A.A. Putu Oka Dewi Iriani, S.H, M.H.
(Jabatan terakhir : Wakil Kepala Pengadilan Militer Utama)
Brigadir Jenderal TNI Dra. Purwanti, S.H., M.H. (Jabatan
terakhir : Oditur Jenderal TNI)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Hastuti Sari Sukapti, S.H (Jabatan
terahkir : Pa Sahli Tk-II Bid. Komsos Panglima TNI)
Brigadir Jenderal TNI Dr. Ucu Supartini (Jabatan terahkir : Bandep
Informasi dan Pengolahan Data Setjen Wantannas)
______________________
Sekilas Hari Ibu
______________________
* Pemahaman Umum
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang
ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan
sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu
dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya,
seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan
ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada,
Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong,
Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu
di pekan kedua bulan Mei.
Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional
atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
* Sejarah
Hari ibu di Amerika Serikat dirayakan pertama kali pada tahun 1908,
ketika Anna Jarvis mengadakan peringatan atas kematian ibunya di
Grafton, West Virginia.
Pada tahun 1908, Kongres Amerika Serikat menolak proposal untuk menjadikan
Hari Ibu sebagai hari libur nasional. Pada tahun 1911, seluruh negara bagian
di Amerika Serikat menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur.
Pada tahun 1914, Woodrow Wilson menandatangani deklarasi untuk menjadikan
Hari Ibu sebagai hari libur nasional.
* Hari Ibu berbagai negara
* Indonesia
Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember.
Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Dekrit Presiden
No. 316 thn. 1953, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.
Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan
untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kini, arti Hari Ibu
telah banyak berubah, dimana hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan
rasa cinta terhadap kaum ibu. Orang-orang saling bertukar hadiah dan
menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak
dan memakai kebaya.
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres
Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.
Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran,
yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional
di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri sekitar 30
organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh
pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini,
Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis,
Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya. Kongres
dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan
dan pernikahan.
Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada 21 April, untuk mengenang aktivis
wanita Raden Ajeng Kartini. Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi
perempuan.
Peringatan tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938.
Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional
emansipasi wanita dan hari lahir Kartini sebagai memperingati hari
emansipasi wanita nasional. Tetapi banyak warga Indonesia yang memprotes
dengan berbagai alasan diantaranya Kartini hanya berjuang di Jepara dan
Rembang, Kartini lebih pro Belanda dari pada tokoh wanita seperti Cut
Nyak Dien, dll.
Karena Soekarno sudah terlanjur menetapkan Hari Kartini maka Soekarno
berpikir bagaimana cara memperingati pahlawan wanita selain Kartini
seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis,
Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dll.
Akhirnya Soekarno memutuskan membuat Hari Ibu Nasional sebagai hari mengenang
pahlawan wanita alias pahlawan kaum ibu-ibu dan seluruh warga Indonesia
menyetujuinya.
* India
Hari Ibu telah berasimilasi dengan kultur India, dan dirayakan setiap
hari Minggu kedua bulan Mei. Di India, para ibu dianggap sebagai dewi
atas anak-anak mereka.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
...dan....
"Selamat Hari Korps wanita Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia"
22 Desember 2015
Semoga Keberadaan Kowad Indonesia ini dapat menginspirasi para
Ibu di Nusantara untuk lebih memberikan kebebasan pada putrinya
dalam memilih karir bakhti-nya pada Nusa dan Bangsa.
...pun...
"Selamat Hari Ibu Indonesia"
22 Desember 2015
Semoga para Ibu di Nusantara Tercinta adalah orang-orang yang
dicintai oleh keluarganya dan selalu mengingat jasa-jasa-nya.
Para Kawan...!
Selamat malam...!
______________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
(Menyimak info sekitar Korps wanita Angkatan Darat Tentara Nasional
Indonesia dan Hari Ibu Indonesia)
__________________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
Para kawan diman-pun berada...!
Pada tanggal 22 Desember 1938 dilangsungkan Kongres Wanita Pertama
yang dikenal Hari Ibu, karena Hari Ibu adalah kehormatan bagi ibu
Indonesia sebagai ibu keluarga, ibu masyarakat dan ibu bangsa.
Setelah diadakan peringatan sederhannya beberapa kali, maka di
peringantan yang ke- 22 kalinya, tepatnya di tanggal 22 Desember
1960 dikeluarkan-lah Surat Keputusan Pangad No.1056/12/1960 tanggal
21 Desember 1960, yang memutuskan dan menetapkan lahirlah Corps
Wanita Angkatan Darat Indonesia.
Berikut info kelengkapannya...!
...dan...
Selamat menyimak...!
__________________________________________________________________
Sekilas Korps wanita Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia
__________________________________________________________________
* Pemahaman Umum
Korps Wanita Angkatan Darat atau di singkat Kowad Pembentukan
Korps Wanita Angkatan Darat diilhami oleh hasil perjuangan
para Pahlawan Wanita Indonesia yang ikut serta menegakkan
kemerdekaan Indonesia dan usaha para pendahulu untuk meraih
kemajuan bagi kaum wanita.
Untuk itu pada tahun 1959 Asisten 3 personel Kasad Kolonel
Dr. Sumarno menyampaikan gagasannya tentang penggunaan
tenaga militer wanita untuk bidang-bidang penugasan
tertentu yang membutuhkan ketelitian, ketekunan, kesabaran,
dan sifat-sifat keibuan yang menjadi kodrat wanita untuk
lebih mencapai afiliasi organisasi.
Sebagai realisasi pembentukan Kowad dikeluarkan Surat Keputusan
Pangad No.1056/12/1960 tanggal 21 Desember 1960, lahirlah
Corps Wanita Angkatan Darat.
Meskipun Kowad disyahkan pada tanggal 21 Desember 1960, namun
Hari Kowad ditetapkan tanggal 22 Desember. Penetapan ini
dimaksudkan karena pada tanggal 22 Desember 1938 dilangsungkan
Kongres Wanita Pertama yang dikenal Hari Ibu, karena Hari
Ibu adalah kehormatan bagi ibu Indonesia sebagai ibu keluarga,
ibu masyarakat dan ibu bangsa, maka lahirnya Kowad diharapkan
sebagai kebanggaan kaum ibu.
* Perwira Tinggi Kowad
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Kartini Hermanus (Jabatan terakhir :
Staf Ahli Panglima TNI Bidang Inbang)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Hermawati (Jabatan terakhir :
Pati Staf Khusus Kasad)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Yulia Ganawati (Jabatan terakhir :
Kepala Biro Keuangan Setjen Wantannas)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Dra. Sri Parmini, MM (Jabatan terakhir :
Sahli TK-II Kawasan Eropa dan Amerika Serikat, Sahli Bidang Hubint
Panglima TNI)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Theresia S. Abraham, SH (Jabatan
terakhir : Pati Staf Khusus Kasad)
Brigadir Jenderal TNI Dr. Nur Azizah, SH.MH (Jabatan terakhir :
Kepala Biro Hukum Kemhan RI)
Brigadir Jenderal TNI A.A.A. Putu Oka Dewi Iriani, S.H, M.H.
(Jabatan terakhir : Wakil Kepala Pengadilan Militer Utama)
Brigadir Jenderal TNI Dra. Purwanti, S.H., M.H. (Jabatan
terakhir : Oditur Jenderal TNI)
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Hastuti Sari Sukapti, S.H (Jabatan
terahkir : Pa Sahli Tk-II Bid. Komsos Panglima TNI)
Brigadir Jenderal TNI Dr. Ucu Supartini (Jabatan terahkir : Bandep
Informasi dan Pengolahan Data Setjen Wantannas)
______________________
Sekilas Hari Ibu
______________________
* Pemahaman Umum
Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang
ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan
sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu
dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya,
seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan
ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada,
Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong,
Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu
di pekan kedua bulan Mei.
Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional
atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.
* Sejarah
Hari ibu di Amerika Serikat dirayakan pertama kali pada tahun 1908,
ketika Anna Jarvis mengadakan peringatan atas kematian ibunya di
Grafton, West Virginia.
Pada tahun 1908, Kongres Amerika Serikat menolak proposal untuk menjadikan
Hari Ibu sebagai hari libur nasional. Pada tahun 1911, seluruh negara bagian
di Amerika Serikat menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur.
Pada tahun 1914, Woodrow Wilson menandatangani deklarasi untuk menjadikan
Hari Ibu sebagai hari libur nasional.
* Hari Ibu berbagai negara
* Indonesia
Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember.
Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Dekrit Presiden
No. 316 thn. 1953, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.
Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan
untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kini, arti Hari Ibu
telah banyak berubah, dimana hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan
rasa cinta terhadap kaum ibu. Orang-orang saling bertukar hadiah dan
menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak
dan memakai kebaya.
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres
Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.
Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran,
yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional
di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri sekitar 30
organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh
pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini,
Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis,
Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya. Kongres
dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan
dan pernikahan.
Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada 21 April, untuk mengenang aktivis
wanita Raden Ajeng Kartini. Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi
perempuan.
Peringatan tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938.
Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional
emansipasi wanita dan hari lahir Kartini sebagai memperingati hari
emansipasi wanita nasional. Tetapi banyak warga Indonesia yang memprotes
dengan berbagai alasan diantaranya Kartini hanya berjuang di Jepara dan
Rembang, Kartini lebih pro Belanda dari pada tokoh wanita seperti Cut
Nyak Dien, dll.
Karena Soekarno sudah terlanjur menetapkan Hari Kartini maka Soekarno
berpikir bagaimana cara memperingati pahlawan wanita selain Kartini
seperti Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis,
Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dll.
Akhirnya Soekarno memutuskan membuat Hari Ibu Nasional sebagai hari mengenang
pahlawan wanita alias pahlawan kaum ibu-ibu dan seluruh warga Indonesia
menyetujuinya.
* India
Hari Ibu telah berasimilasi dengan kultur India, dan dirayakan setiap
hari Minggu kedua bulan Mei. Di India, para ibu dianggap sebagai dewi
atas anak-anak mereka.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
...dan....
"Selamat Hari Korps wanita Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia"
22 Desember 2015
Semoga Keberadaan Kowad Indonesia ini dapat menginspirasi para
Ibu di Nusantara untuk lebih memberikan kebebasan pada putrinya
dalam memilih karir bakhti-nya pada Nusa dan Bangsa.
"Selamat Hari Ibu Indonesia"
22 Desember 2015
Semoga para Ibu di Nusantara Tercinta adalah orang-orang yang
dicintai oleh keluarganya dan selalu mengingat jasa-jasa-nya.
Para Kawan...!
Selamat malam...!
______________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
No comments:
Post a Comment