#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Wereng dalam hubungannya dengan
Pemahaman Umum, Ciri,ciri, Jenis dan Pengendalian)
____________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
Seingat penulis, istilah wereng ditahun 80'an awal sangan populer
di Tanah Batak, tak terkecuali di Tapanuli Selatan - Angkola.
Banyak para petani pada masa ini yang gagal panen karena batang
padi berikut daunnya mengering, berbintik-bintik, berlobang-lobang
dan warnanya kuning kecoklat-coklatan.
Serangga seperti terlihat dibawah ini memang cukup banyak pada
masa itu :
Para kawan dimana-pun berada...!
Karena sedemikian populernya istilah wereng pada masa itu, maka
prilaku masyarakat yang memberi kesusahan pada orang lain cukup
sering juga disebut wereng.
"Wereng do bayo-i, nakkon si pardongani" katanya yang dalam
terjemahan bebasnya, "Kawan itu suka bikin susah orang lain,
tidak usah kita kawani" katanya.
Hal lainnya....!
Wereng juga cukup sering di istilahkan pada mereka yang suka
memakai pakaian warna kuning. Penulis tidak tahu apa alasannya
pada masa itu, tapi kalau boleh menduga adalah, "Bentuk Protes
masyarakat Batak pada Pemerintah Orde baru yang mana pada masa
itu dipinpin oleh Golkar dengan simbol-simbol kuning, tapi tak
bisa menyelesaikan masalah wereng (pen/tidak punya rujukan data
tertulis).
Para kawan sekalian...!
Berikut info pengulangan kaji seputar wereng ini, sekaligus sebagai
bahan masukan antisifasi-nya jika wereng ini menyerang lagi suatu
saat pada pertanian Tanah Batak.
Selamat menyimak...!
___________________________________________
Sekilas info tentang Wereng
___________________________________________
* Pemahaman Umum
Wereng adalah sebutan umum untuk serangga penghisap cairan tumbuhan
anggota ordo Hemiptera (kepik sejati), subordo Fulgoromorpha, khususnya
yang berukuran kecil.
Tonggeret pernah digolongkan sebagai wereng (di bawah subordo Auchenorrhyncha)
namun sekarang telah dipisah secara taksonomi. Karena eksklusif hidup dari
tumbuhan, sejumlah anggotanya menjadi hama penting dalam budidaya tanaman.
Selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor bagi penularan
sejumlah penyakit tumbuhan penting, khususnya dari kelompok virus.
Beberapa buku masih menggunakan nama Auchenorrhyncha untuk menyebut Fulgoromorpha.
* Ciri-ciri
Nimfa dari Fulgoroida memproduksi lilin dari kelenjar khusus di perut dan
bagian tubuh lainnya. Lilin ini bersifat hidrofobik dan membantu
menyembunyikan serangga dari pemangsa. Betina dewasa juga memproduksi
lilin untuk melindungi telur.
Wereng merupakan vektor dari beberapa penyakit tumbuhan, terutama fitoplasma
yang hidup di floem tumbuhan dan ditularkan oleh wereng ketika menyerap
nutrisi dari batang tumbuhan.
Sejumlah anggota Fulgoroidea yang telah punah diketahui dari catatan fosil
seperti Emiliana dari zaman Lutetian yang hidup di Colorado, Amerika Serikat.
* Klasifikasi
Anggota famili Fulgoroidea yaitu:
Acanaloniidae
Achilidae
Achilixiidae
Cixiidae
Delphacidae
Derbidae
Dictyopharidae
Eurybrachyidae (= Eurybrachiidae)
Flatidae
Fulgoridae
Gengidae
Hypochthonellidae
Issidae (termasuk Caliscelidae)
Kinnaridae
Lophopidae
Meenoplidae
Nogodinidae
Ricaniidae
Tettigometridae
Tropiduchidae
* Contoh wereng yang menjadi hama pertanian
Wereng hijau (Nephotettix spp.)
Merupakan hama utama padi karena penyebar virus tungro. Virus yang menyebabkan
penyakit ini yaitu Rice tungro bacilliform badnavirus (RTBV) dan Rice tungro
spherical badnavirus (RTSV). Penyakit tungro dapat menyebabkan kehilangan
hasil yang besar pada produksi tanaman padi.
Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
Wereng batang cokelat (WBC) merupakan salah satu hama penting pada pertanaman
padi karena mampu menimbulkan kerusakan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kerusakan secara langsung terjadi karena hama ini mempunyai
kemampuan mengisap cairan tanaman yang menyebabkan daun menguning, kering
dan akhirnya mati yang dikenal dengan gejala hopperburn.
Kerusakan secara tidak langsung terjadi karena serangga ini merupakan vektor
penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa. Wereng batang cokelat merupakan
hama penting tanaman padi di Indonesia yang sejak tahun 1985 telah mengancam
target swasembada beras.
Faktor utama yang berkontribusi terhadap meningkatnya populasi dan serangan
wereng batang cokelat dalam beberapa tahun terakhir ini adalah potensi biotik
wereng batang cokelat yang tinggi, faktor abiotik dan sistem budidaya padi
yang mendukung berkembangnya populasi wereng batang cokelat.[6] Predator
untuk mengendalikan wereng ini adalah Cyrtorhinus lividipennis (Hemiptera:
Miridae).
Wereng punggung putih (Sogatella furcifera)
Wereng sebagai hama sulit dikendalikan karena memiliki berbagai biotipe yang
masing-masing memiliki kesukaan tersendiri terhadap kultivar yang
berbeda-beda pula.
* Galeri
Metcalfa pruinosa (Flatidae)
Lycorma delicatula (Fulgoridae)
Flatolystra verrucosa (Fulgoridae)
nymphal Dictyophara europaea
Pyrops candelaria Fulgoridae
Paropioxys jucundus Eurybrachyidae
__________________
Wereng coklat
__________________
Wereng coklat (Nilaparvata lugens) adalah salah satu hama padi yang
paling berbahaya dan merugikan, terutama di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Serangga kecil ini menghisap cairan tumbuhan dan sekaligus juga menyebarkan
beberapa virus (terutama reovirus) yang menyebabkan penyakit tungro).
Kumbang lembing memakan wereng dan anaknya sedangkan sejumlah lebah
berperan sebagai pemangsa telurnya. Pemangsa alami ini dapat mengendalikan
populasi wereng di bawah batas ambang populasi wereng terutama musim tanam
dengan jumlah hama sedikit sehingga mencegah berjangkitnya virus utama.
_____________________
Wereng Hijau
_____________________
Wereng Hijau atau Nephotettix virescens merupakan hama penyebar
(vektor) virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro.
Wereng jenis ini biasanya menetas pada pelepah daun padi dan akan
menetas enam hari kemudian, menyukai cairan daun yg mengakibatkan
pengeringan pada daun.
Fase pertumbuhan tanaman yang rentan terhadap serangan wereng hijau
adalah dari fase pembibitan sampai pembentukan malai atau anakan.
Wereng Hijau memiliki cara menyerang yang hampir sama dengang Wereng
Coklat, yakni mereka menyukai tanaman yang dipupuk N dosis tinggi
dengan jarak tanam rapat. Seranggga dewasa dan nimfa menetap di
bagian pangkal batang padi.
Gejala kerusakan yang ditimbulkan adalah tanaman menjadi kerdil atau
kecil, malai yang dihasilkan berkurang dan daun berubah menjadi kuning
sampai kuning oranye.
* Pengendalian
Tindakan pengendalian dilakukan jika sudah terlihat gejala tungro.
Pengendalian hayati dengan menggunakan pathogen serangga Beauveria bassiana.
Pengendalian dengan cara penyemprotan insektisida yang dianjurkan berbahan
aktif, seperti BPMC, Buprofezin, Etofenproks, Imidakloprid, Karbofuran,
MIPC atau Tiametoksam.
___________________________
Wereng Punggung Putih
___________________________
Wereng Punggung Putih atau Sogatella furcifera Horvarth adalah salah
satu jenis wereng yang memiliki tubuh lebih kecil daripada bulir padi,
sering mengisap batang padi, jagung, dan rumput-rumputan.
Wereng jenis ini tersebar luas di wilayah Palaeartik (Jepang, Korea,
Mongolia, Kep. Sakalin, Rusia dan Kep. Kurile), wilayah oriental
(Bangladesh, Burma, Kamboja, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan,
Sabah, Sarawak, Taiwan, Muangthai, Vietnam, Sri lanka, dan Filipina),
wilayah Australia (Australia Mikronesia, New Hibrides, Kep.Solomon)
dan wilayah Neotropika (Kep. Karibia dan Brazil).
Wereng punggung putih pada awalnya merupakan serangga "k-strategik"
yang mempunyai ciri perkembangbiakannya sangat lamban dan populasinya
stabil rendah untuk mempertahankan makanan supaya tetap tersedia.
Selanjutnya perkembangan populasi wereng punggung putih mulai mengarah
kepada serangga yang “r-strategik” dengan ciri yang sama seperti
pada Wereng coklat.
Dalam hal serangan wereng coklat dan wereng punggung putih terjadi
fluktuasi. Dari hasil pengujian terhadap ketahanan varietas
wereng punggung putih dengan wereng coklat biotipe 2 dan 3 menunjukkan
bahwa ada beberapa varietas yang tahan terhadap Wereng coklat biotipe
2 dan 3, namun menjadi rentan terhadap wereng punggung putih. Demikian
juga varietas yang tahan terhadap Wereng coklat hampir seluruhnya
kurang tahan terhadap wereng punggung putih.Hal ini mengindikasi
bahwa wereng punggung putih bergerak dengan cepat menjadi hama yang
mengungguli perkembangan Wereng coklat.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
...dan...
Selamat malam...!
____________________________________________________________________
Cat :
Sedih hidup itu..!
http://amzn.to/1VW0ktU
(Menyimak info sekitar Wereng dalam hubungannya dengan
Pemahaman Umum, Ciri,ciri, Jenis dan Pengendalian)
____________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
Seingat penulis, istilah wereng ditahun 80'an awal sangan populer
di Tanah Batak, tak terkecuali di Tapanuli Selatan - Angkola.
Banyak para petani pada masa ini yang gagal panen karena batang
padi berikut daunnya mengering, berbintik-bintik, berlobang-lobang
dan warnanya kuning kecoklat-coklatan.
Serangga seperti terlihat dibawah ini memang cukup banyak pada
masa itu :
Para kawan dimana-pun berada...!
Karena sedemikian populernya istilah wereng pada masa itu, maka
prilaku masyarakat yang memberi kesusahan pada orang lain cukup
sering juga disebut wereng.
"Wereng do bayo-i, nakkon si pardongani" katanya yang dalam
terjemahan bebasnya, "Kawan itu suka bikin susah orang lain,
tidak usah kita kawani" katanya.
Hal lainnya....!
Wereng juga cukup sering di istilahkan pada mereka yang suka
memakai pakaian warna kuning. Penulis tidak tahu apa alasannya
pada masa itu, tapi kalau boleh menduga adalah, "Bentuk Protes
masyarakat Batak pada Pemerintah Orde baru yang mana pada masa
itu dipinpin oleh Golkar dengan simbol-simbol kuning, tapi tak
bisa menyelesaikan masalah wereng (pen/tidak punya rujukan data
tertulis).
Para kawan sekalian...!
Berikut info pengulangan kaji seputar wereng ini, sekaligus sebagai
bahan masukan antisifasi-nya jika wereng ini menyerang lagi suatu
saat pada pertanian Tanah Batak.
Selamat menyimak...!
___________________________________________
Sekilas info tentang Wereng
___________________________________________
* Pemahaman Umum
Wereng adalah sebutan umum untuk serangga penghisap cairan tumbuhan
anggota ordo Hemiptera (kepik sejati), subordo Fulgoromorpha, khususnya
yang berukuran kecil.
Tonggeret pernah digolongkan sebagai wereng (di bawah subordo Auchenorrhyncha)
namun sekarang telah dipisah secara taksonomi. Karena eksklusif hidup dari
tumbuhan, sejumlah anggotanya menjadi hama penting dalam budidaya tanaman.
Selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor bagi penularan
sejumlah penyakit tumbuhan penting, khususnya dari kelompok virus.
Beberapa buku masih menggunakan nama Auchenorrhyncha untuk menyebut Fulgoromorpha.
* Ciri-ciri
Nimfa dari Fulgoroida memproduksi lilin dari kelenjar khusus di perut dan
bagian tubuh lainnya. Lilin ini bersifat hidrofobik dan membantu
menyembunyikan serangga dari pemangsa. Betina dewasa juga memproduksi
lilin untuk melindungi telur.
Wereng merupakan vektor dari beberapa penyakit tumbuhan, terutama fitoplasma
yang hidup di floem tumbuhan dan ditularkan oleh wereng ketika menyerap
nutrisi dari batang tumbuhan.
Sejumlah anggota Fulgoroidea yang telah punah diketahui dari catatan fosil
seperti Emiliana dari zaman Lutetian yang hidup di Colorado, Amerika Serikat.
* Klasifikasi
Anggota famili Fulgoroidea yaitu:
Acanaloniidae
Achilidae
Achilixiidae
Cixiidae
Delphacidae
Derbidae
Dictyopharidae
Eurybrachyidae (= Eurybrachiidae)
Flatidae
Fulgoridae
Gengidae
Hypochthonellidae
Issidae (termasuk Caliscelidae)
Kinnaridae
Lophopidae
Meenoplidae
Nogodinidae
Ricaniidae
Tettigometridae
Tropiduchidae
* Contoh wereng yang menjadi hama pertanian
Wereng hijau (Nephotettix spp.)
Merupakan hama utama padi karena penyebar virus tungro. Virus yang menyebabkan
penyakit ini yaitu Rice tungro bacilliform badnavirus (RTBV) dan Rice tungro
spherical badnavirus (RTSV). Penyakit tungro dapat menyebabkan kehilangan
hasil yang besar pada produksi tanaman padi.
Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
Wereng batang cokelat (WBC) merupakan salah satu hama penting pada pertanaman
padi karena mampu menimbulkan kerusakan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kerusakan secara langsung terjadi karena hama ini mempunyai
kemampuan mengisap cairan tanaman yang menyebabkan daun menguning, kering
dan akhirnya mati yang dikenal dengan gejala hopperburn.
Kerusakan secara tidak langsung terjadi karena serangga ini merupakan vektor
penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa. Wereng batang cokelat merupakan
hama penting tanaman padi di Indonesia yang sejak tahun 1985 telah mengancam
target swasembada beras.
Faktor utama yang berkontribusi terhadap meningkatnya populasi dan serangan
wereng batang cokelat dalam beberapa tahun terakhir ini adalah potensi biotik
wereng batang cokelat yang tinggi, faktor abiotik dan sistem budidaya padi
yang mendukung berkembangnya populasi wereng batang cokelat.[6] Predator
untuk mengendalikan wereng ini adalah Cyrtorhinus lividipennis (Hemiptera:
Miridae).
Wereng punggung putih (Sogatella furcifera)
Wereng sebagai hama sulit dikendalikan karena memiliki berbagai biotipe yang
masing-masing memiliki kesukaan tersendiri terhadap kultivar yang
berbeda-beda pula.
* Galeri
Metcalfa pruinosa (Flatidae)
Lycorma delicatula (Fulgoridae)
Flatolystra verrucosa (Fulgoridae)
nymphal Dictyophara europaea
Pyrops candelaria Fulgoridae
Paropioxys jucundus Eurybrachyidae
__________________
Wereng coklat
__________________
Wereng coklat (Nilaparvata lugens) adalah salah satu hama padi yang
paling berbahaya dan merugikan, terutama di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Serangga kecil ini menghisap cairan tumbuhan dan sekaligus juga menyebarkan
beberapa virus (terutama reovirus) yang menyebabkan penyakit tungro).
Kumbang lembing memakan wereng dan anaknya sedangkan sejumlah lebah
berperan sebagai pemangsa telurnya. Pemangsa alami ini dapat mengendalikan
populasi wereng di bawah batas ambang populasi wereng terutama musim tanam
dengan jumlah hama sedikit sehingga mencegah berjangkitnya virus utama.
_____________________
Wereng Hijau
_____________________
Wereng Hijau atau Nephotettix virescens merupakan hama penyebar
(vektor) virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro.
Wereng jenis ini biasanya menetas pada pelepah daun padi dan akan
menetas enam hari kemudian, menyukai cairan daun yg mengakibatkan
pengeringan pada daun.
Fase pertumbuhan tanaman yang rentan terhadap serangan wereng hijau
adalah dari fase pembibitan sampai pembentukan malai atau anakan.
Wereng Hijau memiliki cara menyerang yang hampir sama dengang Wereng
Coklat, yakni mereka menyukai tanaman yang dipupuk N dosis tinggi
dengan jarak tanam rapat. Seranggga dewasa dan nimfa menetap di
bagian pangkal batang padi.
Gejala kerusakan yang ditimbulkan adalah tanaman menjadi kerdil atau
kecil, malai yang dihasilkan berkurang dan daun berubah menjadi kuning
sampai kuning oranye.
* Pengendalian
Tindakan pengendalian dilakukan jika sudah terlihat gejala tungro.
Pengendalian hayati dengan menggunakan pathogen serangga Beauveria bassiana.
Pengendalian dengan cara penyemprotan insektisida yang dianjurkan berbahan
aktif, seperti BPMC, Buprofezin, Etofenproks, Imidakloprid, Karbofuran,
MIPC atau Tiametoksam.
___________________________
Wereng Punggung Putih
___________________________
Wereng Punggung Putih atau Sogatella furcifera Horvarth adalah salah
satu jenis wereng yang memiliki tubuh lebih kecil daripada bulir padi,
sering mengisap batang padi, jagung, dan rumput-rumputan.
Wereng jenis ini tersebar luas di wilayah Palaeartik (Jepang, Korea,
Mongolia, Kep. Sakalin, Rusia dan Kep. Kurile), wilayah oriental
(Bangladesh, Burma, Kamboja, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan,
Sabah, Sarawak, Taiwan, Muangthai, Vietnam, Sri lanka, dan Filipina),
wilayah Australia (Australia Mikronesia, New Hibrides, Kep.Solomon)
dan wilayah Neotropika (Kep. Karibia dan Brazil).
Wereng punggung putih pada awalnya merupakan serangga "k-strategik"
yang mempunyai ciri perkembangbiakannya sangat lamban dan populasinya
stabil rendah untuk mempertahankan makanan supaya tetap tersedia.
Selanjutnya perkembangan populasi wereng punggung putih mulai mengarah
kepada serangga yang “r-strategik” dengan ciri yang sama seperti
pada Wereng coklat.
Dalam hal serangan wereng coklat dan wereng punggung putih terjadi
fluktuasi. Dari hasil pengujian terhadap ketahanan varietas
wereng punggung putih dengan wereng coklat biotipe 2 dan 3 menunjukkan
bahwa ada beberapa varietas yang tahan terhadap Wereng coklat biotipe
2 dan 3, namun menjadi rentan terhadap wereng punggung putih. Demikian
juga varietas yang tahan terhadap Wereng coklat hampir seluruhnya
kurang tahan terhadap wereng punggung putih.Hal ini mengindikasi
bahwa wereng punggung putih bergerak dengan cepat menjadi hama yang
mengungguli perkembangan Wereng coklat.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
...dan...
Selamat malam...!
____________________________________________________________________
Cat :
Sedih hidup itu..!
http://amzn.to/1VW0ktU
No comments:
Post a Comment