#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Film Titanic dalam hubungannya dengan
Pengertian, Sinopsis, Produksi, Musik dan Pesan Cinta)
______________________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
Salah satu manfaat yang penulis rasakan dari pemuatan macam film-film
yang dapat dikata termasuk film lama di blog ini adalah film yang pernah
penulis tonton tersebut lebih terpahami.
Hal seperti ini bisa jadi dialami juga oleh para pembaca blog ini. Dan
ini terbukti dari beberapa film yang penulis posting seblumnnya, sperti :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/charlies-angels-serial-tv-vido-game.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/kingkong-film-1933-1920-gorila-raksasa.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/harley-davidson-motor-dan-marlboro.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/ghost-rider-film-pemahaman-umum-plot.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/spiderman-cepat-tanggas-reflex-dan-daya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/superman-manusia-baja-pria-masa-depan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/rambo-film-dan-seluk-beluknya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/speed-film-kecepatan-bus-dalam-loncatan.html
cukup banyak yang melihatnya.
Nah...
untuk melengkapinya, berikut info sekitar "Film Titanic" dengan fokus
pencarian jawaban pada, "Pesan cinta seperti apa yang diinginkan sang
sutra dara dari film ini...?".
Selamat menyimak...!
______________________________________________
Sekilas info Tentang Titanic Film
______________________________________________
Titanic 1
* Pengertian
Titanic adalah sebuah film epik, roman, dan bencana Amerika Serikat produksi
tahun 1997 yang diskenarioi sekaligus disutradarai oleh James Cameron.
Film ini bercerita tentang kisah cinta antara Jack dan Rose (diperankan
oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet) yang berasal dari status sosial
berbeda di atas kapal RMS Titanic yang tenggelam dalam pelayaran perdananya
pada tanggal 15 April 1912.
Inspirasi Cameron dalam membuat film ini didasarkan pada daya tariknya
terhadap bangkai kapal RMS Titanic, ia ingin menyampaikan pesan emosional
dari tragedi itu dan berpikir bahwa kisah cinta yang diselingi dengan tragedi
kematian penting untuk menciptakan pesan tersebut.
Titanic 2
Produksi film ini dimulai pada tahun 1995. Sebuah rekonstruksi kapal Titanic
dibangun di Playas de Rosarito, Baja California. Model skala dan teknik
Computer-Generated Imagery (CGI) juga digunakan untuk menggambarkan detik-
detik tenggelamnya kapal tersebut.
Film ini didanai oleh Paramount Pictures dan 20th Century Fox dan pada saat
itu merupakan film termahal yang pernah dibuat, dengan anggaran diperkirakan
sekitar $200 juta.
Titanic meraih 14 nominasi dalam ajang Academy Awards tahun 1998 dan berhasil
memenangkan 11 di antaranya, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.
Film ini juga dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang masa selama 12
tahun dan baru pada awal 2010 film ini tumbang oleh film James Cameron
lainnya yang berjudul Avatar.
Kata mutiara terkenal yang disebarkan oleh film ini adalah "nothing on earth
could come between them" atau dalam bahasa Indonesia berarti "tiada sesuatu
pun di bumi yang sanggup memisahkan mereka".
Pada tanggal 4 April 2012, sebuah versi 3 dimensi dari film ini kembali dirilis
di bioskop (sering disebut sebagai Titanic 3D) dalam rangka memperingati
seratus tahun tenggelamnya kapal RMS Titanic.
* Sinopsis
Pada tahun 1996, seorang pemburu harta karun bernama Brock Lovett beserta
timnya menjelajahi bangkai kapal RMS Titanic untuk mencari sebuah kalung
berlian berharga yang diyakini terkubur di dasar laut bersama bangkai kapal
tersebut.
Sebuah peti ditemukan dan dibawa segera ke permukaan untuk dibuka. Sayangnya,
peti itu tidak berisi harta karun berharga tetapi hanya beberapa lembaran
kertas yang sudah hancur karena air laut. Salah satunya adalah sebuah
lukisan seorang wanita telanjang bertanggal 14 April 1912 dan bertanda
tangan "JD". Lukisan itu menggambarkan seorang perempuan telanjang yang
bersandar di sebuah kursi. Di lehernya terdapat sebuah kalung berlian
yang mereka cari: "Heart of the Ocean — Jantung Samudera".
Ket :
Kalung berlian Heart of the Ocean yang asli. Kalung inilah yang dikenakan
oleh Rose DeWitt Bukater dalam film Titanic.
Rose Dawson Calvert, seorang perempuan tua berusia 101 tahun, menonton
berita di CNN tentang penemuan lukisan tersebut. Dia menghubungi Brock
Lovett, menanyakan soal Heart of the Ocean dan meyakinkan Lovett kalau
perempuan yang ada dalam lukisan itu adalah dirinya. Lovett tertarik
dan selanjutnya, Rose ditemani cucunya, Lizzy Calvert, terbang ke lokasi
penemuan lukisan tersebut lalu menceritakan lebih lanjut tentang
pengalamannya di atas kapal Titanic.
Pada bulan April 1912, Rose (saat itu bernama Rose DeWitt Bukater) yang
masih berusia 17 tahun menaiki RMS Titanic sebagai penumpang kelas satu
bersama ibunya, Ruth DeWitt Bukater, dan tunangannya, Caledon Nathan Hockley
(Cal), seorang pengusaha sukses di bidang industri. Rose tidak mencintai
Cal, tetapi ibunya memaksanya untuk menikahinya karena masalah keuangan
dan kehormatan keluarga. Di saat yang sama, seorang laki-laki bernama
Jack Dawson memenangkan tiket kelas tiga dalam permainan poker dan ikut
serta dalam pelayaran perdana Titanic dari Southampton menuju New York.
Di atas kapal, Rose yang tidak bahagia atas pertunangannya dan juga
kehidupannya yang terkekang memutuskan untuk bunuh diri dengan cara
terjun dari buritan kapal. Jack melihat peristiwa itu dan berhasil
menghalanginya. Atas hal ini, dengan keberatan Cal mengundang Jack
makan malam bersama mereka untuk keesokan harinya pada acara
jamuan di kelas satu untuk membalas jasanya. Singkat
cerita, Rose dan Jack menjalin persahabatan dan saling berbagi pengalaman
serta kisah hidup mereka. Jack menceritakan petualangannya sebagai seorang
pelukis sementara Rose berbagi kisah soal keputusasaan dan penderitaannya.
Ikatan mereka semakin kuat saat mereka melarikan diri dari jamuan makan
malam di kelas satu dan ikut serta dalam pesta para penumpang di kelas
tiga. Lambat laun, benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka. Jack
kini telah jatuh cinta pada Rose, namun Rose cenderung tidak mempedulikan
perasaan antara mereka yang semakin menebal karena pertunangannya dan
juga status sosialnya. Tetapi, Rose akhirnya memutuskan untuk melepaskan
semua itu dan menyerahkan cintanya kepada Jack. Pada suatu malam, Rose
meminta Jack melukis dirinya dengan hanya memakai kalung berlian Heart
of the Ocean, lukisan yang sama yang ditemukan oleh para pemburu harta
karun 84 tahun kemudian.
Di saat yang sama, Kapten Edward J. Smith dan krunya seolah-olah tidak
menghiraukan peringatan tentang gunung es yang berada dalam jalur yang
dilalui oleh Titanic. malahan, atas perintah Joseph Bruce Ismay, direktur
perusahaan White Star Line, Titanic semakin mempercepat lajunya meskipun
pada saat itu malam hari. Pada malam 14 April 1912, dua orang pengawas
kapal melihat bongkahan gunung es besar persis di depan jalur Titanic
dan memberitahu anjungan. First Officer William Murdoch memerintahkan
kapal dibelokkan dan mesin dimundurkan, tetapi sudah terlambat; sisi
kanan Titanic menabrak gunung es, sehingga menciptakan serangkaian
lubang di bawah garis air. Lima kompartemen kedap air kapal bocor.
Semakin jelas bahwa kapal ini terancam, karena kapal ini tidak bisa
selamat jika lebih dari empat kompartemen bocor.
Sementara itu, Cal telah mengetahui hubungan antara Jack dan Rose. Cal
yang sangat marah lalu merancang jebakan untuk memfitnah Jack seolah-olah
mencuri berliannya. Walaupun Rose berpeluang untuk menyelamatkan diri lebih
awal dari bencana kapal dengan menaiki sekoci bersama ibunya, dia memilih
untuk kabur dari Cal — dan juga peluangnya untuk menyelamatkan diri ke
dalam sekoci — untuk mencari dan menyelamatkan Jack yang diborgol ke
tiang di dek bawah oleh Lovejoy, kaki tangan Cal.
Jack berhasil dilepaskan dan kini mereka harus keluar dari sana dengan
cepat. Mereka berhadapan dengan banyak halangan termasuk pintu yang
terkunci dan kemarahan Cal yang memaksa mereka kembali ke dek bawah.
Mereka berdua berhasil naik ke dek atas tetapi sekoci sudah tidak ada,
memaksa mereka bersama ratusan penumpang lain yang ketakutan mencari
ruang untuk bertahan sebelum Titanic tenggelam sepenuhnya ke dasar
Samudera Atlantik.
Titanic 9...........
Buritan kapal tegak dan menjulang tinggi sehingga ketidak seimbangan berat
membuat kapal patah dua dan pada pukul 2.20 pagi tanggal 15 April 1912,
bagian haluan kapal tenggelam sepenuhnya ke dasar laut dan diikuti oleh
bagian buritan.
Rose dan Jack menceburkan diri ke dalam laut yang sangat dingin itu bersama
dengan banyak penumpang lainnya. Hanya ada satu lembar papan yang cukup besar
untuk seorang, mengambang tidak jauh dari mereka. Jack menaikkan Rose ke
papan itu, menyelamatkan jiwa kekasihnya itu dari suhu dingin yang mematikan,
sementara ia berpegangan di sisi papan itu memegangi tangan Rose untuk
menenangkannya.
Rose dan Jack bersama dengan ratusan penumpang yang lain menunggu bantuan
dari sekoci yang tak kunjung datang di permukaan air. Ketika petugas di
sekoci memutuskan untuk datang membantu, hampir semua penumpang telah
tewas akibat hipotermia. Rose kecewa karena Jack tidak mampu bertahan
dan meninggalkannya. Dia mengucapkan selamat tinggal lalu melepaskan jasad
Jack yang telah membeku ke dalam lautan, kemudian Rose memanggil sekoci
yang selanjutnya datang menyelamatkannya.
Penumpang yang selamat di atas perahu penyelamat menunggu selama empat
jam sampai RMS Carpathia, kapal terdekat yang berhasil menjawab dan
membalas isyarat radio Titanic, datang menyelamatkan mereka. Ketika tiba
di New York, Rose mengganti namanya menjadi Rose Dawson dan mendapati
ia masih memiliki Heart of the Ocean yang tersimpan di dalam saku jas
milik Cal yang dipakainya.
Kembali sebagai perempuan tua pada tahun 1996, Rose menuju ke dek kapal
ekspedisi dan membuang Heart of the Ocean ke dalam lautan, tempat Jack
tewas 84 tahun yang lalu. Beralih ke kamar Rose, di sana terlihat foto-
foto perjalanan hidupnya, termasuk foto dia sedang menunggang kuda di
Santa Monica Pier, seperti yang dulu pernah direncanakannya bersama Jack.
Rose berbaring dan bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya, ia kembali ke
dasar laut, Titanic muncul di dalam kegelapan dan segalanya berubah menjadi
baru. Seorang pelayan membukakan pintu ke tangga utama dan di sana terlihat
semua penumpang Titanic yang tewas pada malam kecelakaan tersenyum pada
Rose.
Persis di atas tangga berdiri Jack, menghadap jam besar tempat mereka berdua
juga pernah berjanji bertemu sebelumnya. Jack berpaling dan tersenyum ke
arah Rose yang kembali berusia 17 tahun dan Rose membalas senyumannya.
Mereka berciuman di hadapan khalayak yang bertepuk tangan mengelukan.
* Produksi
Akademik Mstislaw Keldysch di Kiel, tempat pengambilan gambar film
Titanic setelah Heart of the Ocean ditemukan. Adegan modern saat
ekspedisi ke bangkai Titanic dilakukan di atas kapal Akademik Mstislav
Keldysh pada bulan Juli 1996.[48] Pengambilan gambar untuk Titanic
sendiri baru dilakukan pada bulan September 1996 di studio Fox yang baru
dibangun di Baja California, Meksiko.[48] Untuk menjaga keselamatan
pemeran pengganti, alat peraga banyak yang terbuat dari karet busa.
Tanggal 15 November 2012, pengambilan gambar adegan kapal saat
berangkat dari Southampton, Inggris mulai dilakukan.
Cameron memilih untuk membangun replika kapal hanya pada sisi kanannya
karena studinya mengenai cuaca menunjukkan bahwa saat itu asap dari
cerobong kapal bertiup dari utara ke selatan. Hal ini menimbulkan
masalah saat pengambilan adegan keberangkatan kapal yang merapat di
sisi kiri pelabuhan.
Selain itu, setiap tulisan di properti dan di kostum harus dibalik dan
jika pemain berjalan di sebelah kanan dalam skenario, maka mereka harus
berjalan di sebelah kiri pada saat pengambilan gambar. Beberapa adegan
film juga mengharuskan kapal dimundurkan, seperti dalam adegan
"I'm the king of the world!".
Seorang pelatih etiket dipekerjakan untuk memberi instruksi pada para
pemain mengenai sikap dan perilaku orang-orang pada tahun 1912.
Meskipun demikian, para kritikus menyoroti hal ini dan menyebut hal
itu agak anakronisme karena tidak melibatkan dua pemeran utama.
Sketsa buatan Cameron untuk adegan saat Jack melukis Rose dalam kondisi
telanjang merupakan adegan yang menurut Cameron adalah adegan yang
agak "menindas" para pemain. Winslet diharuskan beradegan telanjang
di depan Dicaprio, padahal ia baru berkenalan dengannya beberapa
bulan sebelumnya.
Adegan tersebut juga merupakan adegan pertama yang mereka lakukan
bersama-sama. "Ada kegelisahan dan keragu-raguan pada mereka. Mereka
telah berlatih bersama, tapi mereka belum pernah melakukan pengambilan
gambar bersama-sama. Jika aku punya pilihan, aku akan lebih suka untuk
melakukan hal itu belakangan. Tapi aku tak punya pilihan, set besar belum
siap, jadi kami berusaha mengisi waktu luang dengan mengambil adegan
apapun yang bisa di lakukan," kata Cameron. Setelah melihat adegan pada
film, Cameron menganggap kalau adegan itu berhasil mereka lakukan
cukup baik.
Pengambilan gambar di set sayangnya tidak berjalan lancar. Terutama
karena reputasi Cameron yang dikenal sebagai "orang yang paling menakutkan
di Hollywood". Dia dikenal sebagai sutradara yang keras, perfeksionis
dan tanpa kompromi. Cameron digambarkan sebagai versi modern Kapten
Bligh yang memegang megafon dan walkie talkie. Winslet juga tidak
membantah hal ini namun juga mengungkapkan pembelaannya: "Jika ada
seseorang yang tak melakukan tugasnya atau mereka terlambat menumpahkan
airnya 10 detik saja, maka kita akan melakukannya dari awal kembali.
Syutingnya memang berat, tapi tak ada satu pun yang menjanjikan bahwa
syutingnya bakal mudah bukan. Jadi ketika syuting dimulai dengan berat
dan Cameron berlaku kejam kepada setiap orang di set, aku lantas berpikir,
tunggu dulu, apa orang-orang ini berspekulasi bahwa semuanya bakal mudah?",
kata Winslet. Sedangkan Cameron menanggapinya dengan mengatakan bahwa:
"Pembuatan film adalah perang, sebuah pertempuran besar antara bisnis
dan estetika.
Selama prosesi syuting di Akademik Mstislav Keldysh, seseorang membubuhi
makanan untuk para kru dan pemeran dengan obat PCP. Akibatnya, lebih
dari 60 orang harus dilarikan ke rumah sakit dan ada pula yang mengalami
halusinasi. Untungnya, Cameron berhasil memuntahkan makanan itu bahkan
sebelum ia sempat menelannya. Namun, atas kejadian ini Cameron sangat murka,
"Dia mengerikan. Salah satu matanya memerah seperti mata Terminator,
sementara mata lainnya tampak seperti dia telah menghisap lem sejak berusia
empat tahun", kata Lewis Abernathy; salah satu aktor yang terlibat dalam
produksi Titanic. Orang di balik peristiwa keracunan itu tidak
pernah tertangkap.
Jadwal syuting direncanakan akan berlangsung selama 138 hari, namun
membengkak menjadi 160 hari. Banyak pemeran yang terserang flu, pilek, atau
infeksi ginjal akibat menghabiskan waktu berjam-jam dalam air dingin,
termasuk Winslet. Pada akhir syuting, Winslet memutuskan untuk tidak akan
bekerja dengan Cameron lagi kecuali ia bersedia "membayar lebih".
Tiga orang pemeran pengganti juga mengalami patah tulang. Namun, setelah
diadakan penyelidikan oleh Screen Actors Guild, terbukti bahwa tidak ada
yang salah dengan set film. di samping itu, DiCaprio juga mengatakan
bahwa ia merasa dalam bahaya selama pembuatan film. Cameron percaya pada
etos kerja yang penuh semangat akan menghasilkan karya yang hebat dan tidak
pernah meminta maaf atas sikapnya selama prosesi pembuatan film. Namun ia
mengakui: "Aku bergantung pada semua pekerja. Aku cuma berusaha menjaga
agar mereka tetap bergairah. Kupikir aku harus memiliki metode yang keras
dalam menangani sejumlah besar orang yang bekerja secara bersama-sama."
Dari hari kehari, biaya pembuatan film terus meningkat dan akhirnya mencapai
$200 juta. Para eksekutif di Fox mulai panik dan menyarankan supaya durasi
film yang awalnya 3 jam dipotong menjadi 1 jam. Mereka berargumen bahwa durasi yang
panjang justru membuat penonton malas untuk menyaksikan. Namun Cameron menolak,
"Kalian mau memotong [durasi] film saya? Kalian harus memecat saya dulu! Kalian
mau memecat saya? Kalian harus membunuh saya dulu!" kata Cameron. Para eksekutif
tidak ingin mulai dari awal, karena itu berarti hilangnya seluruh investasi
mereka, tetapi mereka juga menolak tawaran Cameron untuk memotong bagiannya
dari keuntungan film itu nanti, karena mereka juga tidak yakin kalau film itu
akan sukses.
Cameron menjelaskan: "Secara sederhana, biaya pembuatan Titanic lebih besar
dari pembuatan T2 dan True Lies. Film-film tersebut juga mengalami kenaikan
biaya produksi sekitar 7-8 %. Titanic memiliki anggaran yang lebih besar untuk
memulai dan kenaikan biaya produksinya juga lebih banyak. Sebagai produser, saya
bertanggung jawab pada studio yang membiayai film ini, jadi saya menawarkan
pilihan tersebut dan saya senang mereka tidak memaksa saya untuk melakukannya".
* Musik dan jalur suara
Album jalur suara untuk film Titanic dikomposeri oleh James Horner dan dirilis
oleh Sony Classical pada tanggal 18 November 1997. Untuk lagu latar berupa
suara vokal yang terdengar di sepanjang film dibawakan oleh penyanyi soprano
asal Norwegia, Sissel Kyrkjebø. Horner mengetahui Sissel sejak mendengar lagu-
lagu di albumnya yang berjudul "Innerst I Sjelen". Setelah itu, Horner langsung
menyukai suara Sissel dan mengajaknya untuk bergabung dalam pembuatan album jalur
suara Titanic.
Setelah film Titanic sukses, album ini juga mengikuti kesuksesan film tersebut.
Album ini berhasil merajai tangga lagu di dua belas negara, terjual lebih dari
30 juta kopi dan menjadi salah satu album jalur suara dengan penjualan terbaik
sepanjang masa.
Horner menulis lagu "My Heart Will Go On" secara sembunyi-sembunyi bersama
Will Jennings karena pada awalnya Cameron tidak menginginkan adanya lagu di
dalam film tersebut. Selanjutnya, Horner meminta penyanyi asal Kanada, Céline
Dion untuk membawakan lagu tersebut dan ia menyetujuinya. Di luar dugaan, Cameron
berubah pikiran ketika Horner menunjukan lagu tersebut padanya. Lagu "My Heart Will
Go On" menjadi lagu terpopuler di seluruh dunia pada saat itu. Lagu ini juga
berhasil meraih 4 Grammy Awards dan penghargaan Lagu Orisinil Terbaik dalam ajang
Academy Awards pada tahun 1998.
Selain Dion, musisi lainnya yang juga turut diajak dalam produksi album jalur
suara Titanic yang bertajuk: "Titanic: Music from the Motion Picture" antara
lain Michael W. Smith. Dalam catatannya di sampul kaset, Smith menyebutkan
bahwa dia sebenarnya ingin menyanyikan lagu berjudul "In My Arms Again" dari
albumnya tahun 1998: "Live the Life". Namun tidak diperbolehkan. Sedangkan
untuk suara latar, Horner lebih memilih untuk memanfaatkan paduan suara digital,
bukannya yang asli. Hal ini dilakukan oleh Horner karena dia tak ingin nantinya
suara latar film ini terdengar seperti paduan suara di gereja.
Kesuksesan album ini mendorong dirilisnya album jalur suara jilid kedua pada
bulan Agustus 1998 yang bertajuk "Back to Titanic". Album ini berisi lagu-lagu
yang tidak dimuat dalam album sebelumnya termasuk beberapa lagu baru yang
ditampilkan dalam film, salah satunya yaitu lagu yang dibawakan oleh Máire
Brennan dari band asal Irlandia, Clannad. Turut dimuat juga lagu "Nearer my
God to Thee", lagu yang dibawakan oleh kelompok pemusik sebelum Titanic tenggelam.
_________
Penutup
_________
Demikian infonya para kawan...!
Dan jika pertanyaan pada kata pegantar diatas mau penulis jawab, maka Pesan
Cintanya adalah "nothing on earth could come between them" atau dalam bahasa
Indonesia berarti "tiada sesuatu pun di bumi yang sanggup memisahkan mereka".
...dan...
Selamat malam...!
_________________________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment