Wednesday, December 13, 2017

Rudal dalam hubungannya dengan Pemandu radar Pemandu inframerah


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Rudal dalam hubungannya dengan
Pemandu radar Pemandu inframerah)
______________________________________________________________










________________

KataPengantar
________________

Para kawan sekalian...!

Berikut info sekitar Rudal dalam hubungannya dengan Pemandu
radar Pemandu inframerah

Selamat menyimak...!

_________________________

Sekilas info Rudal 
_________________________

* Pengertian

Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil
adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki
sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau
menyesuaikan arah. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "misil"
merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan "roket"
digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di
antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.

Peluru kendali pertama digunakan dalam sebuah operasi adalah
peluru kendali Jerman dalam Perang Dunia II. Yang paling terkenal
adalah V-1 dan V-2, keduanya menggunakan sistem autopilot
sederhana untuk menjaga arah terbang peluru agar tetap pada
yang rute telah ditentukan sebelumnya.

* Pemandu radar


































Ket :
ALTAIR Radar. Salah satu jenis radar jarak jauh yang
digunakan untuk mendeteksi objek di luar angkasa


Sistem pemandu radar umumnya digunakan untuk rudal jarak
menengah atau jauh dimana sinyal inframerah target umumnya
terlalu lemah untuk dilacak detektor inframerah.
Ada dua macam rudal berpandu radar yaitu aktif dan semi-aktif.
Rudal dengan sistem pemandu radar aktif mempunyai sistem
radarnya sendiri untuk mendeteksi dan melacak targetnya.

Tetapi ukuran dari antena radar dibatasi oleh diameter rudal
yang kecil sehingga membatasi jangkauan deteksi rudal. Untuk
mengatasi hal tersebut, rudal harus memiliki cara lain (umumnya
sistem pemandu inersial) untuk mendekati target sebelum
mengaktifkan radarnya.

Rudal berpandu radar semi-aktif adalah lebih umum. Rudal
jenis ini mendeteksi energi radar yang dipancarkan dari
target. Sinyal radar dipancarkan oleh pesawat penembak.

Dengan ini berarti pesawat penembak harus menjaga
penguncian target sampai dapat dijangkau rudal, sehingga
membatasi daya manuver pesawat penembak yang dapat
membahayakan pesawat seiring dengan ancaman musuh.

Rudal jenis ini juga lebih gampang dikacaukan (jamming)
karena jarak pesawat penembak ke target lebih jauh
dibandingkan jarak target ke rudal. Rudal berpandu radar
dapat diatasi dengan manuver terus menerus yang mengakibatkan
penguncian yang terhenti, menyebarkan chaff atau menggunakan
electronic counter-measures.

* Pemandu inframerah


























Sistem pemandu inframerah akan melacak panas yang dihasilkan
pesawat musuh. Detektor inframerah pada awalnya memiliki
tingkat sensitivitas rendah sehingga hanya bisa melacak
panas yang dihasilkan saluran pembuangan pesawat.

Ini berarti pesawat penyerang harus bermanuver untuk dapat
menembakkan rudal ketika berada di belakang pesawat musuh.
Sinyal inframerah yang melemah ketika jarak
makin menjauh juga menjadi kendala sistem lama.

Rudal berpandu inframerah modern dapat mendeteksi panas
dari bagian manapun dari pesawat musuh yang menjadi panas oleh
adanya gesekan dengan udara.

Hal ini membuat pesawat penembak tidak perlu bermanuver
untuk mencari posisi di belakang pesawat musuh sebelum
dapat melepaskan tembakan.

Walaupun demikian hal ini tetap dapat memperbesar kemungkinan
mengenai target. Untuk mengatasi rudal jenis ini, digunakan
flare yang lebih panas dari pesawat sendiri
sehingga rudal akan melacak panas yang lebih tinggi tersebut.

Penelitian terkini mengembangkan alat laser yang dapat
menghancurkan sistem pemandu inframerah di rudal.
Rudal modern seperti ASRAAM menggunakan pencitraan inframerah
sehingga rudal dapat “melihat” target (seperti sebuah kamera
video digital) dan dapat membedakan
antara pesawat dengan sumber panas seperti flare.

Sistem ini juga memiliki sudut lebar sehingga pesawat
penyerang tidak perlu harus berada dalam garis lurus dengan
target untuk dapat dikunci.

Pilot hanya perlu menggunakan helmet mounted sight (HMS) dan
kemudian “melihat” targetnya sebelum melepaskan tembakan.
Su-27 Rusia dilengkapi dengan sebuah sistem pencari dan
pelacak inframerah dilengkapi dengan pengukur jarak laser
untuk sistem HMS-nya.

Untuk dapat bermanuver dari sudut tembak yang kurang memadai
pada jarak pendek untuk mencari targetnya, rudal udara ke
udara dilengkapi dengan pendorong vektor yang memungkinkan
rudal untuk berputar arah.

____________

Penutup
____________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!



_____________________________________________________________
Cat :
Wikipedia Indonesia





No comments:

Post a Comment