Saturday, January 28, 2012

# L-O-S-O-K #

#SELAMAT PAGI TAPANULI# 
(Sekilas Pendapat Pada Masalah Psikologi)
________________________________________________________________
Biade Butet...! nango raho an tupokeni" ning sada umama tu boru nia na lagi juguk martukkolisang di jolo ni tatarangi. Mambege hal on, ijawab si Butet attong, "Inda uma. Uma mada kehe losok rohaku" ning si Butet musema sambil manyonduk gulei sian kuali dohot losok nia, sahinggo tukkap tu tataringi.

Adalah salah satu gambaran penerapan contoh losok di Tapanuli disamping losok-losok lainnya yang memang bisa saja terjadi pada semua orang dewasa baik laki-laki maupun perem. Perempuan maksudnya. Catatan ini ingin mamboto ataupe mengetahui, "Biasi jolma bisa losok ?".
________________
PANGERTIANNA
________________
Menurut (Edy Zaqeus: 2008) Rasa malas sangape losok dalam BBA (Bahasa Batak Angkola) diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban,dll.

Cukup jelas narohakku parnyataan nai ginjangi haran ni i nangkon pola dipajelasbe, baik dalam bahasa indonesia maupun bahasa bataknya, sekaligus sebagai gambaran bahwa tulisan inipun masih dipengaruhi losok juga.

Pendapat lain menyebutkan bahwa malas juga merupakan salah satu bentuk perilaku negatif yang merugikan. Pasalnya pengaruh malas ini cukup besar terhadap produktivitas. Karena malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami stag. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak mengalir. Akibatnya tidak ada kekuatan apapun yang membuat Anda bisa bekerja. Kalau dibiarkan saja, penyakit malas ini akan semakin ‘kronis’.
_____________________________________
TUJUAN DOHOT ALASAN HARUS JELAS
_____________________________________
Anggo narohakku, salah satu panYebab manusia menjadi malas adalah tidak jelasnya sesuatu mengapa harus diperbuat. Artina dison, jika si Butet dalam contoh di atas tidak mau kepasar bukan tidak mungkin disebabkan oleh ketidak pahamannya mengapa harus kepasar, mau ngapain disana, mengapa harus saya, lebih bagus tidur, dll.
Semua hal ini jika tanpa alasan dan tujuan yang jelas dapat menyebabkan si butet menjadi malas ke pasar.
_________________________
MOTIVASI YANG RENDAH
_________________________
Motivasi yang rendah ini memang ada hubungannya dengan tujuan dan alasan yang harus jelas. Karena tanpa hal ini motivasi seseorangpun bisa rendah. diubah. Menurut pakar psikologi yang menurut saya nangkon pola sidok goar mandokkon, "seseorang berperilaku malas terhadap pekerjaan atau suatu kegiatan disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat setiap kali mengerjakan sesuatu.

Seorang yang malas bekerja, motivasinya terhadap pekerjaan tersebut sangat rendah. Sikapnya terhadap pekerjaan itu cenderung negatif akibat persepsi yang diberikannya terhadap pekerjaan itu kurang baik. Ini lantaran sistem nilai yang ada dalam dirinya membuat dia berperilaku malas untuk melakukan pekerjaan itu. Sementara terhadap pekerjaan lainnya mungkin tidak begitu".
 ______________________________
KEBIASAAN DAN LINGKUNGAN
______________________________
Kebiasan dan lingkungan juga sangat besar pengaruhnya pada "Losok". Kita tentunya cukup sering mendengar istilah "Kecil teranjak-anjak, besar terbawa-bawa" artinya seseorang yang terbiasa losok roha dari kecil akan sangat besar pengaruhnya pada saat beliau dewasa. Kalaupun dapat dirobah akan sangat membutuhkan waktu yang lama setelah keberhasilan melakukan adaptasi misalnya pada lingkungan yang serba sibuk. Lingkungan juga sangat besar pengaruhnya.

Artinya mereka yang tingggal di lingkungan keluarga yang serba malas dapat mempengaruhi dirinya untuk malas. Begitu juga dari segi lingkungan tetangga ataupun lingkungan tempat kita bekerja. Jika hal ini tak dapat kita hindari bukan tidak mungkin pula akan mempengaruhi pekerjaan kita pada suatu saat.
_______________
KESIMPULAN
_______________
Kiranya uraian diatas telah memberi gambaran pada kita, bahwa losok itu tidaklah terjadi begitu saja. Tapi jelas-jelas ada penyebabnya. Karena itu, jika kita ingin untuk "Tidak Losok Roha Namangoluon" maka mari kembali kita pelajari penyebabnya, kita analisa hingga dapat menjadi guru. Dan jika sudah namanya guru, tentu dapat kita parguru.

Pendek hata, "Mari sama belajar untuk dapat menghindari losok roha namangoluon". Dengan menghindari losok roha, berarti kita telah menghilang satu penghalang untuk dapat lebih marsonang ni roha di hangoluanon. Wassalam. '
________________________________________________
Bayo Parlungun menyukai ini.

No comments:

Post a Comment