#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Mengenal Tokoh Besar Dari Mandailing)
_____________________________________________________Para dongan sapardiskusian, pada pagi ini saya tertarik untuk tahu leih banyak mengani Williem Iskardar :
- Siapa beliau
- Bagaiamana sepak terjangnya
- Dan apa hasil karya beliau sehinga begitu populer pada masa lalu sampai sekarang. Uraiannya akan dimulai dari Dinasti Nasution yang lebih kita kenal dengan nama "mandailing Godang".
_________________
Dinasti Nasution
_________________
Para dongan...! ada 3 tokoh penting pada masa ini :
1. Sutan Kumala Yang Dipertuan Hutasiantar, beliau dikenal sebagai raja ulama yang namanya banyak disebutkan oleh Multatuli di dalam karyanya Max Havelaar. Yang penting dicatat padamasaini, dibukanya jalan antara Panyabungan ke pelabuhan Natal sepanjang 90 kilometer.
2. Sutan Muhammad Natal atau Tuanku Natal, beliau adalah sahabat karib Multuli ketika menjabat Kontrolir Natal (1842-1843).
3. Sutan Iskandar atau Willem Iskander yang jadi fokus kita
________________
Tempat Lahir
________________
Belia lahir di Pidoli Lombang - Mandailing Godang. pada bulan Maret 1840 dari ibunya boru Lubis yang bernama si Anggur. Sedangkan ayahnya adalah Raja Tinating (Raja Pidoli Lombang). Iskander wafat di Amsterdam 8 Mei 1876.
_________________
Masa Pendidikan
_________________
- Pada usia 13 tahun (1853) Williem Iskardar mulai memasuki sekolar rendah (SR) di Panyabungan.
- Setelah sekolah 2 Tahun beliau langsung diangkat jadi guru di kelasnya
- Pada saat yang sama Williem Iskandar juga diangkat menjadi juru tulis bumiputera (adjunct inlandsch schrijfer) di kantor Asisten Residen Mandailing Angkola di Panyabungan.
- Jabatan guru dan juru tulis itu dijabatnya dua tahun, menggantikan Haji Nawawi yang berasal dari Natal.
- Pada masa ini, Williem Iskandar membuat dokumen yang namanya Acte van bekenheid, ialah Surat Kenal yang fungsinya sama dengan Akte Kelahiran pada masa ini.
- Setelah itu beliau beliau berangkat ke Negeri Belanda bersama Godon dengan tujuan untuk belajar (Februari 1857)
______________________________
Tentang Nama & Negeri Belanda
______________________________
- Williem Iskandar nama aslinya adalah si Sati Nasution
- Di Negeri Belanda nama ini diganti Menjadi Williem Iskander sebab beliau di kristenisasikan.
- Nama ini yang kemudian dipopulerkannya lewat karya-karya sastranya. ____________________
Pulang ke Indonesia
____________________
- Setelah mendapat ijazah guru bantu dari Oefenschool, Williem Iskandar pulang ke Indonesia (Man dailing Natal) dan di Tanobato Natal beliau mendirikan sekolah guru.
- Tiga syarat penting untuk menjadi seorang guru menurut Williem Iskandar ialah:
1.Sekolah guru harus menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
2.Guru sekolah guru harus mampu menulis buku pelajaran.
3.Bahasa daerah harus dikembangkan sesuai kaidah-kaidah bahasa.
- Pada masa ini, williem Iskandar membawa 3 orang guru dari macam wilayah indonesia untuk belajar di belanda yaitu Banas Lubis murid Willem Iskander di sekolah guru Tanobato, Raden Mas Surono dari Kweekschool Surakarta, dan Mas Ardi Sasmita guru sekolah rendah di Majalengka lulusan Kweekschool Bandung.
__________________
Ke Belanda Lagi
__________________
- Setelah sampai di Belanda bersama 3 orang calon guru tersebut maka merekapun belajar, tapi karena berbagaimacam persoalan pada akhirnya ketiga calon guru tersebut meninggal. Dan tinggallah si Williem iskandar sendiri.
- Dan dalam kesendiriannya Gordon menyarankannya untuk menikah dengan dengan Maria Christina Jacoba Winter pada tanggal 27 Januari 1876 di Amsterdam. _______________________________
Si Bulus-Bulus si Rumbuk-rumbuk
_______________________________
Para dongan sapardiskusian, salah satu karya beliau yang telah dibukukan adalah "Sibulus-bulus dan Sirumbuk-rumbuk" yang menceritakan banyak hal tetang kondisi daerah mandailing dan sekitarnya.
Naskahnya ini kemudian di kirimnya ke Batavia, sebelum berangkat lagi ke Negeri Belanda. Dan di salah satu halaman bukunya beliau menulis :
Tinggal ma ho jolo ale
Anta piga taon ngada uboto
Muda uida ho mulak muse
Ulang be nian sai maoto
Lao ita marsarak
Marsipaingot dope au dio
Ulang lupa paingot danak
Manjalai bisuk na peto
_____________
Hata Penutup
_____________
Setelah mengetahui oto biografi ini, saya punya gambaran yang sangat jelas betapa besarnya keinginan Williem Iskandar untuk membuat masyarakat Mandailing dan sekitarnya menjadi orang yang pintar.
Jadi orang yang marbisuk :
Lao ita marsarak
marsipaingot dope au diho
ulang lupa paingot danak
manjalahi bisuk napeto
Ah........! roda hangoluan. Semoga kita semua menjadi orang yang "Marbisuk napeto", seperti yang diharapkan tokoh kita ini, tokoh pejuang pendidikan dari Mandailing Godang. Sati Nasution atau Williem Iskandar Nasution.
Semoga...! Enter...! dan Horas...! (rfs)
Cat : Trims pada Soel Bahri Siregar yang menginspirasi untuk tahu lebih banyak mengenai tokoh ini.
___________________________________________________________________
Mirzaabdu Pohan..A Haris Dongoran, Laura Cahaya Siregar, Ucok Lay Rayy Bob Moiz Siregadan 5 lainnya menyukai ini.
No comments:
Post a Comment