#SELAMAT SIANG PARA DONGAN#
(Mangaligi Lagu-Lagu Batak Yang Berhubungan Dengan Kepahlawanan) _______________________________________________________________
Pengantar Patujolona
______________________
Para kawan...! kawan bayo ataupun kawan boru, anak ni iboto ataupun anak ni amang boru, tarlobi-lobi boru anak ni tulang ataupun boru tulang yang sekarang sedang sibuk mangaloppa manuk...Merdeka...! Hahahahaha...
Pasang musik...kkk...kkkkkkkkkkkkkkkkkkk pargotci, pasang musik
kedan...."Jolma partigor sanggup melawan...sanggup melawan....
sanggup melawan. Anak nauli sanggup merlawan...sanggup melawan...
sanggup melawan..."
Begininyada kawan...! Untuk memeriahkan bulan kemerdekaan ini
saya mencoba mengumpul beberapa lagu batak yang berhubungan
dengan perjuangan. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas, kira-kira seperti apa "Kehidupan itu pada saat Belanda
menjajah tanah batak". Adakah enaknya, atau kalau sedih, bagaimana
kesedihannya, kalau susah bagaimana kesusahannya. Adalah hal-hal yang
harus saya gambarkan lewat lagu-lagu tersebut.
Semoga memberi manfaat bagi kita untuk lebih sadar betapa berartinya
kemerdekaan dan betapa pantasnya untuk di syukuri. Merdeka...!
_______________
1.Butet Cipt. NN
_______________
"Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Butet............tttttttttttttttttt...." Demikian Romyana Sihotang
dengan syahdunya mengakhiri suatu lagu yang berjudul "Butet".
Para kawan, tentunya kita sepakat bahwa lagu ini lagu perjuangan
bukan, lagu seorang ibu pada borunya dalam suatu peperangan grilya,
"Namargurulla namardarurat do ayamu ale Butet" syairnya.
Menurut saya makna yang terkandung dalam syair lagu ini
cukup dalam, cukup menyentuh hati. Karena bukan saja seorang ibu
yang punya boru ini ditinggal suaminya karena perang, juga harus
berharap agar borunya kelak bisa jadi "Palang Merah" untuk mem-
bantu para pejuang merebut kemerdekaan. Dain ini sama artinya si ibu
siap kehilangan borunya.
"Butet ...sai patibu namagodang ale butet, asa adongda palang merah
ale butet, da palang mera ni negara ale butet...".
Pen dapat saotik :
Para kawan...! Bagi saya lagu ini cukup memberi pelajaran pada kita
betapa sakitnya masa penjajah itu, yang mana bukan saja nyawa seorang
pejuang yang harus dikorbankan, juga perasaan seorang ibu yang harus
selalu siap kehilangan anaknya ataupun borunya.
Para kawan...!
Merdeka...! Mari sama kita isi hari kemerdekaan ini dengan hal-hal
yang bermanfaat, hingga para oppung-oppung kita yang telah rela
berkorban untuk merebut kemerdekaan ini tidak merasa sia-sia
perjuangannya.
Merdeka...!
_______________________
2.Sekka Nauli Cipt. NN
_______________________
Para kawan...! menurut hemat saya, Lagu ini Sekka Nauli ini adalah
lagu pemotivasi pejuang kemerdekaan, "Sekka nauli natti nerawan,
natti nerawan. Anak nauli sanggup melawan, sanggup melawan" katanya
"Beta hita marluga, rap talugama holletta, ulang hia mabiar mangalo
sobottar mata" lanjutnya pula.
Pendapat Saotik :
Lagu pemotivasi dalam perang memang sangat diperlukan, guna terus
memberi semangat bahwa apa yang diperjuangkan adalah tugas yang
mulia. Yang paling berkesan dari lagu in i adalah pernyataan yang
mengatakan, "Anak nauli sanggup melawan, sanggup melawan".
Merdeka...!
______________________________________________________
3.Sisinga Mangaraja ( Cipt. David Situmeang)
______________________________________________________
Adalah lagu pada masa sekarang dimana kita semua tahu bahwa
Sisinga Mangaraja adalah Pahlawan Nasional dan sangat gigih
mengusir penjajah dari Tanah Batak.
Pengetahuan ini mempengaruhi diri seorang pahoppu yang mengingin
kan agar Sisinga Mangaraja hidup kembali, karena pahoppu ini
menginginkan ikut berperang melawan Belanda.
"Borngin nai tanggal sappulu sada, manyogot nai tanggal sappulu
dua, marnipi au ho mulak mangolu tu harajaonmi namartuai" kata
pahoppu tersebut.
Selanjutnya dikatakannya :
"Oppu Sisinga Mangaraja Raja Namartua Namarsahala. Dohot au
mangalo musuh tai Bolanda si Penjajahi" sambung pahoppu tersebut.
Pendapat Penulis saotik :
Bisa saja terjadi kawan, sebab secara umum jiwa-jiwa kepahlawanan
ni halak batak menurut hemat saya cukup tinggi, dan akan semakin
tinggi jika mereka satu rasa dalam suatu persoalan.
Merdeka...!
___________________________________________
4.Doli-Doli Sitoguon (Cipt. Eric Silitonga)
___________________________________________
Para kawan...! Lagu ini mengisahkan seorang doli-doli yang pada
masa peperangan dulu mendapat tugas ke "Pusat" untuk berperang.
Tapi setelah pulang dari sana beliau menjadi buta, sega simalonglong.
Dan setalah itu Indonesiapun merdeka.
Dalam kebutaannya pengisi kemerdekaan ini, beliau hidup seorang
diri dan tinggal di sopo-sopo batak bersama serulingnya yang ter
kadang dia tiup untuk memberitahu penderitaan hidup.
"Namangandungkon hinadangol do tahe amang inang sidoli nahurang
simalong-longi. Naso marama somarina do tahe amang inang sidoli i,
alai hona sasaran ni pelori" kata Lidya Tambunan dalam lagu
Duet Eteng-eteng bersama Togel Sitorus.
Pendapat Penulis saotik:
Menjadi buta, sega simalolong bisa jadi salah satu efek dari
terjadinya perang, karena itu alangkah bagusnya jika pemerintah
RI lebih memperhatikan orang-orang seperti ini yang jadi "Veteran"
Merdeka...!
________________________________________
5.Benteng Huraba (Cipt. Dinillah Arifah)
________________________________________
"...molo borngin marulos ombun, arian marpayung mata niari.
Molo mangan marpinggan bulung, mangan minumna sian pak tani".
Demikian Dinillah Arifah menggambarkan kehidupan para pejuang
kemerdekaan di Benteng Huraba pada masa lampau.
Dan terhadap kejanian ini beliau berpesan, "Ingotma hita ulang
lupa, sejarah ni benteng huraba, partahanan na luar biasa inda
tartombus serdadu Bolanda.
Pendapat Saotik :
Setuju dengan pernyataan diatas, karena itu saya juga berharap
agar benteng tersebut tetap mendapat perhatian dari pemerintah/
tetap terjaga dengan baik hingga ke anak cucu kita kelak.
Medeka...!
_________________________________
6. Margurilla (Cipt. Kasmin Samosir)
_________________________________
Adalah suatu lagu yang mengisahakan kehidupan sepasang kekasih
yang mana siwanita harus ditinggalkan guna margurilla melawan
penjajah. Pada saat ditinggal ini beliau sering teringat dan
selalu berharap cepat pulang karena beliau merindukannya
menghaholonginya.
"Ito doli nahuhaholongi...janjittati do nahuingot doli. Doli
um baen hutuntun lomokki saut tuho..." syair si boru pada sang
kekasih yang lagi margurilla itu.
Para kawan...! Namanya margurilla, manalah bisa kita pastikan
apakah kita akan gugur atau tidak, tapi lagu ni mengambarkan
si kekasih ternyata gugur kawan di medan perang dan hal ini
sangat menyentuh hati sang gadis.
"Hape dung borhat ho, saut maho hape ikkon lao. Ro ma baritami
nunga marujung kho di nadao, doli ....haholongan...."
Pandapot saotik :
Dongan ale dongan, jika saja si gadis dalam lagu ini adalah orang
yang tidak main-main dalam urusan holong, bukan tidak mungkin
selama hidupnya dia kan tetap mencari si doli. Ah...hangoluan
ni kasih sayang di pargurilla.
Merdeka...!
_________________________________________
7. Tinaba mare-Mare (Cipt. Tilhang Serindo)
_________________________________________
Para kawan...! Beberapa bait dari lagu ini hampir sama dengan
lagu sekka nauli. Sedangkan yang membedakannya adalah syair
yang berbunyi, "Hamuna ibotokku akka naborhat pejuang, sotung
lupa roham marpangalaho na denggan. Sotung ho jumollung mata,
dinapaborhat langkam...".
Pada bait lainnya dikatakan, ""Jolma partigor sanggup melawan...
sanggup melawan....sanggup melawan. Anak nauli sanggup merlawan..
sanggup melawan...sanggup melawan..."
Pendapat saotik :
Dengan demikian lagu ini lebih menekankan pada nasehat dari
seorang boru kepada ibotonya agar perjuangan diteruskan dan
kita pasti menang, karena kita adalah orang yang benar/tigor.
Merdeka...!
___________________________
8. Kijom Ale kijom (Cipt. NN)
___________________________
Para kawan...! Jika saya menyimak lirik lagu kijom sesungguhnyalah
tidak ada kata yang memberitahu secara jelas bahwa lagu ini adalah
lagu perjuangan.
Tapi kawan...! Jika kita mengamati dan mencoba memahami sejarah
perjuangan di Angkola, maka saya setuju dan sependapat dengan salah
satu situs "Lagu-lagu batak" yang mengatakan lagu kijom adalah
termasuk lagu perjuangan.
Alasan saya mengatakan setuju, jika lirik lagu secara terang-
terangan menentang belanda maka bukan tidak mungkin justru lagu
tersebut tidak poleh beredar/dipopulerkan/dinyanyikan. (baca sejarah
Opera Batak/lagu Batak pada masa Tilhang Gultom/masa penjajahan
belanda.
Demikian liriknya kawan :
Kijom ale kijom..kijom ale kijom...kijom ale dongan madongan...
dongan...Kijom ale kijom..kijom ale kijom...kijom ale dongan
madongan...dongan...
Losung di pidoli...o dongan-dongan
tumbuk salapa indaluna...o dongan-dongan
janjitta nasanoli...o dongan-dongan
tumbuk tuhalak do jadna...dst
Pendapat saotik :
Para kawan...! Rasa-rasanya saya sudah memberi pendapat pada
alinea 1-3 lagu kijom ini. Jadi sudah tidak ada pendapat, itulah
pendapatnya. Hahahahaha.....kesimpulan noma.
Merdeka...!
_________________
Kesimpulan
_________________
Para kawan...! Pertanyaan saya pada pengantar patujolona terjawab
sudah. Sudah jelas bahwa lagu perjuangan itu telah memberi gambaran
tentang kehidupan pasa lampau/masa tanah batak dijajah Belanda :
- Ada lagu dari seorang ibu pada borunya agar kelak jadi pejuang
PMI (Lg.Butet)
- Ada lagu yang saling menyemangati antara pejuang (Lg. Sekka Nauli)
- Ada lagu dari seseorang yang memberitahu bahwa ada yang sego
simalolong habis berjuang (Lg. Doli-doli Sitoguon)
- Ada lagu di jaman sekarang ini, minta kembali lagi
dijajah agar beliau ikut jadi pejuang (Lg. Sisingamangaraja)
- Ada lagu yang mengingin agar pejuang itu benar-benar dihargai
(Lg. Benteng Huraba)
- Ada lagu seorang harus menderita tidak jadi kawin gara-gara
kekasih nya gugur di medan juang (Lg. Margurilla)
- Ada lagu menyemangat pejuang agar selalu jadi orang yang tigor
atau benar sehingga bisa menang (Lg. Tinaba Mare-Mare)
- Dan ada lagu perjuangan yang tidak boleh diketahui sebagai
lagu perjuangan (Lg. Kijom Ale Kijom). Hahahahahaha.....
Para kawan...! Lengkap bukan, jelas bukan, seru bukan, prihatin
bukan, sedih bukan...kehidupan itu pada masa penjajahan.
Jika iya...sungguh sangat pantaslah kita benar-benar berterimaksih
besar pada para pejuang itu, bersyukur pada Allah Swt akan adanya
karunia kemerdekaan itu. Titik.
Wassalam kawan....! Merdeka...! Merdeka...! Merdeka...!
Kakakakakakaka...kkk...kkk...i do tusi. enterbo. Enter...!(rfs)
______________________________________________________________
Cat :
*Rahmat Parlindungan Siregar, Armilun Hoetasoehoet dan 3 orang lainnya menyukai ini.
*Sampai 3 Agustus 2013 dilihat 233 kali
(Mangaligi Lagu-Lagu Batak Yang Berhubungan Dengan Kepahlawanan) _______________________________________________________________
Pengantar Patujolona
______________________
Para kawan...! kawan bayo ataupun kawan boru, anak ni iboto ataupun anak ni amang boru, tarlobi-lobi boru anak ni tulang ataupun boru tulang yang sekarang sedang sibuk mangaloppa manuk...Merdeka...! Hahahahaha...
Pasang musik...kkk...kkkkkkkkkkkkkkkkkkk pargotci, pasang musik
kedan...."Jolma partigor sanggup melawan...sanggup melawan....
sanggup melawan. Anak nauli sanggup merlawan...sanggup melawan...
sanggup melawan..."
Begininyada kawan...! Untuk memeriahkan bulan kemerdekaan ini
saya mencoba mengumpul beberapa lagu batak yang berhubungan
dengan perjuangan. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas, kira-kira seperti apa "Kehidupan itu pada saat Belanda
menjajah tanah batak". Adakah enaknya, atau kalau sedih, bagaimana
kesedihannya, kalau susah bagaimana kesusahannya. Adalah hal-hal yang
harus saya gambarkan lewat lagu-lagu tersebut.
Semoga memberi manfaat bagi kita untuk lebih sadar betapa berartinya
kemerdekaan dan betapa pantasnya untuk di syukuri. Merdeka...!
_______________
1.Butet Cipt. NN
_______________
"Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Hi...doge... doge... doge Hidogei...doge...doge...
Butet............tttttttttttttttttt...." Demikian Romyana Sihotang
dengan syahdunya mengakhiri suatu lagu yang berjudul "Butet".
Para kawan, tentunya kita sepakat bahwa lagu ini lagu perjuangan
bukan, lagu seorang ibu pada borunya dalam suatu peperangan grilya,
"Namargurulla namardarurat do ayamu ale Butet" syairnya.
Menurut saya makna yang terkandung dalam syair lagu ini
cukup dalam, cukup menyentuh hati. Karena bukan saja seorang ibu
yang punya boru ini ditinggal suaminya karena perang, juga harus
berharap agar borunya kelak bisa jadi "Palang Merah" untuk mem-
bantu para pejuang merebut kemerdekaan. Dain ini sama artinya si ibu
siap kehilangan borunya.
"Butet ...sai patibu namagodang ale butet, asa adongda palang merah
ale butet, da palang mera ni negara ale butet...".
Pen dapat saotik :
Para kawan...! Bagi saya lagu ini cukup memberi pelajaran pada kita
betapa sakitnya masa penjajah itu, yang mana bukan saja nyawa seorang
pejuang yang harus dikorbankan, juga perasaan seorang ibu yang harus
selalu siap kehilangan anaknya ataupun borunya.
Para kawan...!
Merdeka...! Mari sama kita isi hari kemerdekaan ini dengan hal-hal
yang bermanfaat, hingga para oppung-oppung kita yang telah rela
berkorban untuk merebut kemerdekaan ini tidak merasa sia-sia
perjuangannya.
Merdeka...!
_______________________
2.Sekka Nauli Cipt. NN
_______________________
Para kawan...! menurut hemat saya, Lagu ini Sekka Nauli ini adalah
lagu pemotivasi pejuang kemerdekaan, "Sekka nauli natti nerawan,
natti nerawan. Anak nauli sanggup melawan, sanggup melawan" katanya
"Beta hita marluga, rap talugama holletta, ulang hia mabiar mangalo
sobottar mata" lanjutnya pula.
Pendapat Saotik :
Lagu pemotivasi dalam perang memang sangat diperlukan, guna terus
memberi semangat bahwa apa yang diperjuangkan adalah tugas yang
mulia. Yang paling berkesan dari lagu in i adalah pernyataan yang
mengatakan, "Anak nauli sanggup melawan, sanggup melawan".
Merdeka...!
______________________________________________________
3.Sisinga Mangaraja ( Cipt. David Situmeang)
______________________________________________________
Adalah lagu pada masa sekarang dimana kita semua tahu bahwa
Sisinga Mangaraja adalah Pahlawan Nasional dan sangat gigih
mengusir penjajah dari Tanah Batak.
Pengetahuan ini mempengaruhi diri seorang pahoppu yang mengingin
kan agar Sisinga Mangaraja hidup kembali, karena pahoppu ini
menginginkan ikut berperang melawan Belanda.
"Borngin nai tanggal sappulu sada, manyogot nai tanggal sappulu
dua, marnipi au ho mulak mangolu tu harajaonmi namartuai" kata
pahoppu tersebut.
Selanjutnya dikatakannya :
"Oppu Sisinga Mangaraja Raja Namartua Namarsahala. Dohot au
mangalo musuh tai Bolanda si Penjajahi" sambung pahoppu tersebut.
Pendapat Penulis saotik :
Bisa saja terjadi kawan, sebab secara umum jiwa-jiwa kepahlawanan
ni halak batak menurut hemat saya cukup tinggi, dan akan semakin
tinggi jika mereka satu rasa dalam suatu persoalan.
Merdeka...!
___________________________________________
4.Doli-Doli Sitoguon (Cipt. Eric Silitonga)
___________________________________________
Para kawan...! Lagu ini mengisahkan seorang doli-doli yang pada
masa peperangan dulu mendapat tugas ke "Pusat" untuk berperang.
Tapi setelah pulang dari sana beliau menjadi buta, sega simalonglong.
Dan setalah itu Indonesiapun merdeka.
Dalam kebutaannya pengisi kemerdekaan ini, beliau hidup seorang
diri dan tinggal di sopo-sopo batak bersama serulingnya yang ter
kadang dia tiup untuk memberitahu penderitaan hidup.
"Namangandungkon hinadangol do tahe amang inang sidoli nahurang
simalong-longi. Naso marama somarina do tahe amang inang sidoli i,
alai hona sasaran ni pelori" kata Lidya Tambunan dalam lagu
Duet Eteng-eteng bersama Togel Sitorus.
Pendapat Penulis saotik:
Menjadi buta, sega simalolong bisa jadi salah satu efek dari
terjadinya perang, karena itu alangkah bagusnya jika pemerintah
RI lebih memperhatikan orang-orang seperti ini yang jadi "Veteran"
Merdeka...!
________________________________________
5.Benteng Huraba (Cipt. Dinillah Arifah)
________________________________________
"...molo borngin marulos ombun, arian marpayung mata niari.
Molo mangan marpinggan bulung, mangan minumna sian pak tani".
Demikian Dinillah Arifah menggambarkan kehidupan para pejuang
kemerdekaan di Benteng Huraba pada masa lampau.
Dan terhadap kejanian ini beliau berpesan, "Ingotma hita ulang
lupa, sejarah ni benteng huraba, partahanan na luar biasa inda
tartombus serdadu Bolanda.
Pendapat Saotik :
Setuju dengan pernyataan diatas, karena itu saya juga berharap
agar benteng tersebut tetap mendapat perhatian dari pemerintah/
tetap terjaga dengan baik hingga ke anak cucu kita kelak.
Medeka...!
_________________________________
6. Margurilla (Cipt. Kasmin Samosir)
_________________________________
Adalah suatu lagu yang mengisahakan kehidupan sepasang kekasih
yang mana siwanita harus ditinggalkan guna margurilla melawan
penjajah. Pada saat ditinggal ini beliau sering teringat dan
selalu berharap cepat pulang karena beliau merindukannya
menghaholonginya.
"Ito doli nahuhaholongi...janjittati do nahuingot doli. Doli
um baen hutuntun lomokki saut tuho..." syair si boru pada sang
kekasih yang lagi margurilla itu.
Para kawan...! Namanya margurilla, manalah bisa kita pastikan
apakah kita akan gugur atau tidak, tapi lagu ni mengambarkan
si kekasih ternyata gugur kawan di medan perang dan hal ini
sangat menyentuh hati sang gadis.
"Hape dung borhat ho, saut maho hape ikkon lao. Ro ma baritami
nunga marujung kho di nadao, doli ....haholongan...."
Pandapot saotik :
Dongan ale dongan, jika saja si gadis dalam lagu ini adalah orang
yang tidak main-main dalam urusan holong, bukan tidak mungkin
selama hidupnya dia kan tetap mencari si doli. Ah...hangoluan
ni kasih sayang di pargurilla.
Merdeka...!
_________________________________________
7. Tinaba mare-Mare (Cipt. Tilhang Serindo)
_________________________________________
Para kawan...! Beberapa bait dari lagu ini hampir sama dengan
lagu sekka nauli. Sedangkan yang membedakannya adalah syair
yang berbunyi, "Hamuna ibotokku akka naborhat pejuang, sotung
lupa roham marpangalaho na denggan. Sotung ho jumollung mata,
dinapaborhat langkam...".
Pada bait lainnya dikatakan, ""Jolma partigor sanggup melawan...
sanggup melawan....sanggup melawan. Anak nauli sanggup merlawan..
sanggup melawan...sanggup melawan..."
Pendapat saotik :
Dengan demikian lagu ini lebih menekankan pada nasehat dari
seorang boru kepada ibotonya agar perjuangan diteruskan dan
kita pasti menang, karena kita adalah orang yang benar/tigor.
Merdeka...!
___________________________
8. Kijom Ale kijom (Cipt. NN)
___________________________
Para kawan...! Jika saya menyimak lirik lagu kijom sesungguhnyalah
tidak ada kata yang memberitahu secara jelas bahwa lagu ini adalah
lagu perjuangan.
Tapi kawan...! Jika kita mengamati dan mencoba memahami sejarah
perjuangan di Angkola, maka saya setuju dan sependapat dengan salah
satu situs "Lagu-lagu batak" yang mengatakan lagu kijom adalah
termasuk lagu perjuangan.
Alasan saya mengatakan setuju, jika lirik lagu secara terang-
terangan menentang belanda maka bukan tidak mungkin justru lagu
tersebut tidak poleh beredar/dipopulerkan/dinyanyikan. (baca sejarah
Opera Batak/lagu Batak pada masa Tilhang Gultom/masa penjajahan
belanda.
Demikian liriknya kawan :
Kijom ale kijom..kijom ale kijom...kijom ale dongan madongan...
dongan...Kijom ale kijom..kijom ale kijom...kijom ale dongan
madongan...dongan...
Losung di pidoli...o dongan-dongan
tumbuk salapa indaluna...o dongan-dongan
janjitta nasanoli...o dongan-dongan
tumbuk tuhalak do jadna...dst
Pendapat saotik :
Para kawan...! Rasa-rasanya saya sudah memberi pendapat pada
alinea 1-3 lagu kijom ini. Jadi sudah tidak ada pendapat, itulah
pendapatnya. Hahahahaha.....kesimpulan noma.
Merdeka...!
_________________
Kesimpulan
_________________
Para kawan...! Pertanyaan saya pada pengantar patujolona terjawab
sudah. Sudah jelas bahwa lagu perjuangan itu telah memberi gambaran
tentang kehidupan pasa lampau/masa tanah batak dijajah Belanda :
- Ada lagu dari seorang ibu pada borunya agar kelak jadi pejuang
PMI (Lg.Butet)
- Ada lagu yang saling menyemangati antara pejuang (Lg. Sekka Nauli)
- Ada lagu dari seseorang yang memberitahu bahwa ada yang sego
simalolong habis berjuang (Lg. Doli-doli Sitoguon)
- Ada lagu di jaman sekarang ini, minta kembali lagi
dijajah agar beliau ikut jadi pejuang (Lg. Sisingamangaraja)
- Ada lagu yang mengingin agar pejuang itu benar-benar dihargai
(Lg. Benteng Huraba)
- Ada lagu seorang harus menderita tidak jadi kawin gara-gara
kekasih nya gugur di medan juang (Lg. Margurilla)
- Ada lagu menyemangat pejuang agar selalu jadi orang yang tigor
atau benar sehingga bisa menang (Lg. Tinaba Mare-Mare)
- Dan ada lagu perjuangan yang tidak boleh diketahui sebagai
lagu perjuangan (Lg. Kijom Ale Kijom). Hahahahahaha.....
Para kawan...! Lengkap bukan, jelas bukan, seru bukan, prihatin
bukan, sedih bukan...kehidupan itu pada masa penjajahan.
Jika iya...sungguh sangat pantaslah kita benar-benar berterimaksih
besar pada para pejuang itu, bersyukur pada Allah Swt akan adanya
karunia kemerdekaan itu. Titik.
Wassalam kawan....! Merdeka...! Merdeka...! Merdeka...!
Kakakakakakaka...kkk...kkk...i do tusi. enterbo. Enter...!(rfs)
______________________________________________________________
Cat :
*Rahmat Parlindungan Siregar, Armilun Hoetasoehoet dan 3 orang lainnya menyukai ini.
*Sampai 3 Agustus 2013 dilihat 233 kali
nga masak manuk i?
ReplyDelete