Monday, March 25, 2013

"HYMNE GURU SD, SMP DAN SMA SIPIROK ANGKOLA"

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Mengenang masa pendidkan SD, SMP dan SMA '80'an
di Sipirok Angkola)
_____________________________________________________

Horas pendikan Sipirok Angkola...!
____________

Pendahuluan
____________

Sebelum kita mulai penulisan ini, mari kita penaikan bendera...mari :



Seiring dengan berjalannya waktu di dunia maya ini, terpikir
olehku pengalaman dunia pendidikan penulis dulu semasa sekola
di Sipirok.

Karena itu ingin rasanya menuliskannya dengan maksud :
1. Yah mengenang kembali / reuni ala dunia maya.
2. Memberitahu para adik-adik, khususnya para pelajar
Sipirok sekarang ini, siapa tahu ada manfaatnya sebagai
bahan masukan untuk menjadi murid yang lebih baik.

3. Begitu juga dengan para guru, siapa tahu ada manfaatnya
sebagai masukan atau pembanding hingga dapat lebih bijaksana
jadi pengajar.
4. Dan sebagai pengetahuan tambahan secara umum. Botima.

Hal lainnya, mengapa Sipirok kota kecil itu melahirkan orang
besar...? Mengapa orang besarnya adalah orang lain, mengapa
bukan saya yang jadi orang besar itu...? Hahahaha....baca
http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/08/sipirok-kota-kecil-
yang-melahirkan-orang-besar-50264.html

Majulah pendidikan Sipirok Angkola. Dan berikut uraiannya
para kawan.

Oya Hymne adalah Lagu pujian untuk menghormati seorang
dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater
(Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne
menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang
dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati
(guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.

Ima ninna sian  http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/23/
pengertian-macam-macam-dan-contoh-puisi-503626.html
_________________

Masa Pendikan SD
_________________

* Para Guru

Mengingat secara umum, para guru SD di Sipirok masa lampau
sungguh sangat baik-baik, kesan yang mereka tunjukkan pada
para murid secara umum bukan saja beliau sebagai guru tapi
juga sebagai koum, apa lagi para guru yang mengenal betul
para orang tua muridnya.

Hahahaha...senang kalu mengingat para guru ini, khususnya
guru penulis di sikola SD opat najolo. Kadang saya memanggilnya
ibu nantulang, maksudnya ibu pe bisa nantulang pe bisa. Hehehe.

Saya yakin kebaikan para guru saya ini, dapat mewakili kebaikan
para guru lainnya, baik dari SD 7, SD 2, 3 dan SD inpres lainnya.

* Para Murid

Tidak terlalu susah jadi murid. Apalgi pada saat ini "lei"
yang sebelumnya jadi alat tulis, hanya penulis rasa kelas
1 SD, sedangkan kelas 2 dst sudah pakai "buku lalat"

Meskipun buku sudah lalat, tapi lagu lei, lagunya para
murid tempoe doloe masih sering kami nyanyikan :

Gerep dohot lei
"Sada dua tolu ninna gurui
opat lima onom mangihut sipitu i
ro ma si salapan dohot sambilan i
gonop ma bilangan dos dohot sappulu i

laho tu sikola piccuri gerep mi
oban ma botol mu marisi aek i
ulang ma tijuri batu tulis mi
dumenggan ma dibasu dohot aek tawari...

Demikian penggalan syair lagunya.
Adapun, pature asbak
sian tano liat adalah bagian dari pelajaran keterampilan
SD itu di samping keterampilan lainnya.

Sebagai seorang murid, pada masa itu penulis paling senang
kalau guru lagi rapat, karena kita bisa pulang cepat.
Hahahahaha....
_____________________

Masa Pendidikan SMP
_____________________

* Para Guru

Ehem...! Kenangan yang mendalam di masa SMP penulis adalah
kenangan dari ibu guru Matematika masa lampau. Ibu Guru ini
sangat tidk suka pada PR  yang tidak dikerjakan. Dan beliau
tidak membeda-bedakan laki-laki dan prerempuan. Bagi yang
tidak mengerjakan, "Disuru jongjong diginjang ni mejai"
untuk seterusnya dilibas dohot lor kayui bitisi.

"bas...bas...bas...mengapa tidak mengerjakan PR" ninna.
Alale...hatcit nai ibu toppul" nikku le. "Mangkanya
kerjakan PRnya" ninna muse. Ah....nahebat mai ate.

oya...tidaklah semua guru demikian. Guru lainya seperti
yang ginjang godang itu dari sibodoar cukup baik, begitu
juga yang dari Hutasuhut marga siagiani.

Menurut hemat penulis (Hasil pengamatan) ada kecenderungan
guru-guru dari wilayah luar Sipirok itu umumnya lebih
keras dalam pendidikan dibandingkan guru asli asa sipirok.

* Para murid

Marsiajar mangidup
Umumnya masih baik sampai
kelas 2 SMP. Tapi  memasuki
kelas 3 SMP kesan bandelnya
mulai terasa. Merokok monjap
onjap di Kantin sikola sudah
mulai dilakukan.

Berjalan berkelompok paling mereka
sukai. Dan tak jarang
memberi kesan paling gogo
di Sipirok, sehingga tak jarang
polisipun kadang dialap-alapi.

Hahahaha...."Kojar ua buraq..." kata para  murid di joloni
kantor polisi Sipirok, dan polisi dengan panggilan pak Buraq
inipun mengejarnya....hehehe...kurang kerjaan mungkin kalau
jadi polisi di Sipirok.

Pendek kata, para guru tidak terlalu sulit mengendalikan
muridnya. Dan muridpun tidak terlalu banyak tingkah.
Ancaman dipanggil orang tua kesekolah, menjadi alasan
yang kuat untuk turut pada kata guru.
___________________

Masa Pendikan SMA
___________________

* Para Guru

Hahaha...meski saya bukan seorang
guru, tapi bisa saya asumsikan,
"Para guru SMA banyak mengalami
tangis tubagasan melihat pola
dan tingkah laku para anak murid
setingkat SMA". PR dan tugas
tugas lainnya sering tidak dilaksanakan,
begitu juga mengenai
disiplin, kadang dianggap sepele.
Dan bahkan tak jarang para
murid SMA ini lebih menyukai sanksi
disiplin dari pada melaksa
nakan disiplin itu sendiri.

* Para Murid

Berikut beberapa disiplin yang sering dilanggar para murid SMA
di Sipirok taon'80'an :

1. Jam Masuk Sikola

Tarlambat sikola
Sudah jelas masuk sekolah itu di
tetapkan jam 08.00 WIB, tapi
para murid masih ada saja itu yag
anggap enteng, bahkan tak
jarang "Mangidup-idup dope di lopo"
padahal madung diboto ia
bisa tarlambat molo mangidup-idup.
Hebatna "Mangidup on" juga
satu larangan bagi para murid.
Jadi, dalam hal ini si murid
telah melakukan dua pelanggaran,
sada mangidup, sada nai
tarlambat masuk sikola. Naung hebati...! Hebatna muse,  molo
disapai ia, nanggo sala ningia ia i. Ah...

2. PR Inda Dikarejohon

Kalau dipikir, alangkah lucunya, semasa penulis sekolah, satu
kelas itu ada 42 orang, kalau guru kasih PR paling yang
mengerjakan 7 orang padahal guru yang ngasih PR adalah .....
guru tukang libas / tukang soting yang paling ditakuti di
SMA 1 Sipirok. Artinya para murid itu lebih banyak yang memilih
kena libas dan kena soting dari pada mengerjakan PR. Anehkan...!
Padahal sekolah itu  jelas tujuannya untuk belajar, mambayar
muse dope, tai gonan iba di libas dari pada marsiajar. Naung otoi
anggia...! Ah...

Kadang tu naso makkarejohon PR-on
isuru dope jonjong 2 jom di jolo ni kalasi, jadi ro songon
na oto-oto halak nai tarida. Mungkin maksudna aso losi
do on, tai lopus sannari
lek bahat anak sikolai naso losi.

3. Sada buku tulis sasemester (Buku Pocal)

Ehem...! Saya tidak yakin, sesusahsusahnya orang tua di Sipirok
tak mungkinlah anaknya dibelikan 1 buku tulis dalam satu semester,
tapi kenyataan dilapangan, sungguh sangat banyak para murid laki-
laki yang melakukan hal ini. Dengan kata lain, "Para murid ada
yang mangkunto" hepeng buku tulis dari orang tuanya.

Okelah...! Kalau buku tulis itu yang di beli isi 100 lembar. Ini
yang dibeli isi 32 lembar. Pertengahan semester sudah tinggal
12 lembar. Akhir semester tinggal 2 lembar. Ah....hebatnya sudah
modal ujian 2 lembar buku mau pingin pula punten 10. Manalah
bisa. Ah....buku tulis itu seharusnya dalam tas, bukannya di
selipkan di pamatang kawan, hodokon dohot bukui. Boh andingan
so hancur mai. Ah....nada bedattong.

4. Gondrong (Godjes)

Jalbak di SMAN 1 Sipiriok
(ibaratna)
Ah...para murid SMA taon 80'an
paling suka dengan istilah ini
(Bisajadi maksudnya godrong jejus /
maaf bagi ummat nasrani-
pen). Sehingga, tak jarang para guru
juga banyak yang kesal,
mereka "jalbak" itu rambut hingga
ulupun terasa teleng.
Anehnya sudah kena jalbak,
bangga pula dia itu. Bukanya dia
rapikan habis di jalbak. Malah
dia biarkan, disisir aja katanya
biar rapi. Manalah bisa rapi.Ah...nabandel ma hamu anggia...!

Nekad & Cabut:

Mambasu WC. Rasoi disi.
Juga  bagian dari pelanggaran disiplin.
Para murid di Sipirok juga cukup banyak
yang melakukan hal ini tanpa alasan yang jelas.
Anehnya demi nekad, kita kadang harus
menulis surat keterangan
sakit, padahal kita sehat.

Bagaimana kalau kita tiba-tiba sakit
di baen Tuhan. Ah...jangan
begitulah para  calon pemimpin. Kalau sakit
attong katakan sakit jangan sebaliknya.
Muruk Tuhan. Nabiade...!

Hebatnya, untuk mensahkan sakit ini, disuruhnya pula kawannya
menandatanganinya dengan nama orang tua. Inikan sama artinya,
mamargabus, nasikola, repot dongan nia, dohot aya nia pe taroban-
oban. Ah....naung bahatma anggia kesalahani. Pantas ma attong
molo  isuru halak nasongonon mambasu Wc. Rasoi disi anggia.

5. Baju, saraor dohot Sipatu

Model saraor 80'an
Ini juga seru, suka sekali para pelajar SMA tempoe dulu
melanggar peraturan sekolah. Dibidang baju, sudah jelas baju
itu harus lengan pendek, tapi tak jarang lengan pendek buatan
pabrik atau tukang jait ini masih dipendekkannya lagi.
"I loppit dululah lengan baju ini biar keren" katanya. Keren
katanya, padahal otot ni tangan nia pe sonamar pira. Biamai...!

Begitu juga celana, kadang sudah lebih besar kaki kita dari
pada celana, tapi tetap saja bisa masuk kakinya di celana
itu, sebagai gambaran betap sukanya para murid dulu dengan
celana panjang yang sempit. Sudahlah susah jadinya berjalan
pat, akka namaribak dope. Ah...

Teringat sepatu, sudah jelas fungsinya untuk melindingi
kaki sampai kemata kaki, ummomo pula mardalan. On ibaen ia
muse do sipatu songon sandal, akibatna akka tinggal di
dalani sipatui, isapkkon dongan muse lalu mago. Ah...
naso sdar de hamu anggia, 2 KM da mardalan sian pasar
sajo tu SMA Sipirok.

6. Kotcing

Kotcing Jonjong
prilaku tak bagus
Ini juga heran awa, entah siapalah
yang mengajari para murid SMA ini,
sudah jelas ada WC, tapi masih
lebih suka mereka kotcing di
dingding-dingding ni kalasi.

Padahal na- i muse do kalas nia.
Tottu ia sandir i angiran. Ah...
nabiade lakna...! Marpikir
hamu da anggia. Mardisiplin
do attong nasikolaida. Ah...

Nanggo mambayarda anggia
kotcing di wc ni sikola. Nabiade...? Muse  uba  naso
mailamai di ida borutulang nia songoni. Ah....

7. Malas uapacara bendera :

Sanksi tu namalas upacara
Bendera
Perbuatan murid yang malas upacara
ini juga cukup banyak. Bukannya karena
terlambat masuk, tapi memang lebih dia
sukai mangidup-idup di kantini dari
pada upacara.

Padahal molo nung sidung upacara-i,
pas noma ia songon natiarap marlojong
tubarisan nabubari, aso ida halak songon
na dohot ia upacara. Akibatna tardapot
attong kadang-kadang.
Ihukum joloi, isuru buka baju di
dadang di lasniari i. Ah....
hepeng doda amang pasikolohanko...
_________________________________________

Kesimpulan, Saran dan Ucapan Terimaksih
_________________________________________


* Kesimpulan

"Keadaanmu sekarang adalah hasil perbuatanmu masa lalu", demikian
kata mereka yang suka mengamati kehidupan.

Jika uraian diatas dihubungkan dengan perbuatan-perbuatan sebagian
para murid sekolah dahulu, maka wajarlah jika anda yang jadi pembaca
blog ini menjadi : Direktur, anggota dewan, ketua atau kapala dalam
suatu dinas. Jadi supir atrek tu bolakang maju tu jolo, jadi marsaba,
saba di jae, saba di julu. Jadi penganguran ngolu-ngolu hosa tiop arion.
Jadi parbeca, jadi sitokar. Bahkan jadi wartawan pardokoni siani aso
hupartulisi sinon, dll.

Artinya attong, jika yang jadi orang besar itu adalah orang lain maka
masuk diakal, beliaunya memang rajin dan disiplinya masa sekolah
dulu dan sebaliknya. Sedangkan awa....Hahahahaha....rasoibe
hangoluani. Botima.

Silakan hibur diri masing-masing anggia. Dan jangan lupa selalu
bersyukur jika sudah jadi orang besar. Botima muse.

* Saran :

Bagi anda, yang mungkin ditahun 80'an adalah seorang murid
dan ditahun 2013 ini telah menjadi guru. Maka jadilah kawan
guru yang baik, hindari sanksi manggimbal / memukul sebisa
mungkin.

Mungkin saja ada perasaan tidak puas bagi serorang guru, karena
kecilnya gaji dan besarnya pengeluaran hidup dan tanpa sadar
melupakan hak dan kewajbannya. Terhadap hal ini inginku
ber "Sugari". Ya bersugari. Sugari au berhak mangalehen gaji
ni gurui, maka akan ku lehen gaji seorang guru di Sipirok
17 juta perbulan. Mantapkan....? hahaha...sugari...! hehehe..
sugari....hihihi...sugari adong batang ni sugari ate...?

Bagi anda yang sekarang ini masih dalam keadaan belajar di
SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/sederajat, jadilah murid
yang baik para anggi. Istilah para guru, "Muda pistarpeho
nagot di ho doi" bukanlah istilah mengada-ada. Waktu terus
berjalan dan semuanya akan memberi bukti. Jangan sampai para
anggi berkata suatu saat, "Hatcit noma namangoluon, sugari
ringgas iba marsiajar nanggo songonon pananggunganon" ninna.
Sementara waktu telah berlalu, indabe bisa mundur tu bolakang
para anggi.

Hata suksesna, "Sukses anda sangat dipengaruhi oleh disiplin
anda pada saat sekolah dulu, mereka yang terbiasa dengan
disiplin akan menganggap disiplin itu sebagai "pangitean".
untuk "Manyiborang".

Sedangkan yang tak terbiasa akan menganggapnya sebagai,
sebagai ahamatong ate....?

Bagi kita yang sekarang ini sudah punya anak putra, kiranya
pengalaman-pengalaman ini menjadi pengingat untuk lebih
mengawasi putra kita masing-masing. Botima muse.

* Ucapan Terimakasih


Atas dasar kesadaran, sadar akan besarnya jasa para guru-
guru dari Sipirok Angkola. Baik guru SD, SMP dan SMA saya
sebagai penulis angkolafacebook.blogspot.com berserta para
kawan atau teman lainnya yang hatinya mungkin sama rasa
dengan penulis, kami semua mengucapkan, "TERIMAKASIH ATAS
JASA-JASAMU. TETAPLAH SEHAT BAPAK IBU GURU
DIMANAPUN BERADA, DAN SEMOGA MENDAPAT
TEMPAT YANG LAYAK BAGI YANG TELAH TIADA".

Amin ya robbal alamin....!

Dengan selesainya tulisan ini mari kita penurunan bendera...mari. Napola  beda,
ena...marilah. Ah...mari pe jadi ::


Selamat malam dan horas....!
_____________________________________________
Cat :

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment