#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak keberadaan Taman Mini Indonesia Indah dengan
fokus Anjungan Sumatra Utara)
* Ditulis dalam rangga menyambut HUT TMII ke-36 )
________________________________________________________
____________
Pendahuluan
____________
Para kawan...!
Dalam rangka memperingati hari jadi TMII
ke - 38 pada tanggal 20 April 2013,
angkolafacebook.blogspot.com akan menyajikan
informasi seputar TMII dengan fokus
"Anjungan Sumatra Utara".
Hal ini terasa perlu mengingat tidak
mungkinnya semua masyarakat
Sumatra Utara datang ke tempat ini. Ataupun
kalau dayang bukan tidak mungkin mereka juga
tidak akan sempat ke anjungan ini.
kalau dayang bukan tidak mungkin mereka juga
tidak akan sempat ke anjungan ini.
Tapi walhamdulilah walsyukurulloh, mengingat telah adanya
internet ini, apa salahnya pengetahuannya kita dapatkan
dari dunia maya ini, hingga kesempurnaan untuk disebut orang
batak sumut lebih tercapai / terpuaskan.
Urutan penyajiannya sbb :
* Sejarah Taman Mini Indonesia Indah dan Masa Pembangunannya
* Taman Mini Indonesia Indah dan seluk-beluknya
* TMII setelah Indonesia 33 Provinsi
* Anjungan Sumatra Utara dan Analisis isi tulisan ;
Anjungan Sumatera Utara : Rumah Delapan Suku
* Sarana parasarana / Exterior Interior Anjungan Sumatra Utara
Anjungan Sumatera Utara : Rumah Delapan Suku
* Sarana parasarana / Exterior Interior Anjungan Sumatra Utara
* Manfaat dan kegunaan Anjungan Sumatra Utara bagi orang
SUMUT dan Luar Sumut
SUMUT dan Luar Sumut
* Penutup
Selamat menyimak...!
_____________________________________________________
Sejarah Taman Mini Indonesia Indah dan Masa Pembangunannya
_____________________________________________________
*Hal Penggagas
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia
dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah,
yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto.
Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8
Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan
dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada
seluruh bangsa Indonesia.
* Pelaksana Pembangunan
Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan
oleh Yayasan Harapan Kita.
* Rancangan dan Luas
Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan
teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya
topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan
perancangnya.
Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini
untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya,
menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan
taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur.
Area seluas kurang lebih 150 hektar[1] atau 1,5 kilometer
persegi.
* Mulai dibangun dan Peresmian
Peresmian TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada
tanggal 20 April 1975.
* Gambaran Umum Setelah Persmian
Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia,
yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari
masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975)
yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur
tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan
tradisi daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMII
terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur
kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung,
berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater
Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan
TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di
ibu kota.
_______________________________________________
TMII Setelah Indonesia 33 Provinsi
_______________________________________________
Para kawan seperti kita ketahui, bahwa TMII pada saat pembangunnaya
hanyalah cerminan Nusantara dalam macam budaya dari 27 provinsi.
"Bagiamana dengan sekarang" bukan tidak mungkin jadi pertanyaan.
Terhadap hal ini wikipedia memberitahu :
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII
terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di
Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah
Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia
pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur berubah
menjadi Museum Timor Timur.
Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi,
anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung,
Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan
Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII,
walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh
lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun
sebelumnya.
_________________________________________________
Taman Mini Indonesia dengan macam sarananya / Museum
__________________________________________________
Berikut gambarannya :
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan
taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur.
Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5 kilometer
persegi.
____________________________________________
Anjungan Sumatra Utara dan Analisis isi tulisan ;
Anjungan Sumatera Utara : Rumah Delapan Suku,
____________________________________________
"Anjungan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu
Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah.
Anjungan ini menampilkan empat buah rumah adat dan
sebuah rumah peranginan atau tempat beristirahat.
Rumah adat tersebut paling barat adalah rumah adat
Batak Karo disebut Siwaluh Jabu, rumah adat Nias
Selatan dan paling timur adalah rumah adat Batak
Toba, disebut rumah Bolon atau rumah
besar atau rumah besar. Sedangkan di
halaman depan dibangun
sebuah tempat peranginan
dengan ciri bangunan masa kerajaan Melayu yang
terkenal dengan hikayat Puteri Hijau" Demikian tersaji
lewat info wikipedia para kawan.
Sedangkan situs http://catatanavantgarde.wordpress.com/2013/03/31/
anjungan-sumatera-utara-rumah-delapan-suku/ memberi penjelasan mengenai
keberadaan anjungan sumatra utara ini dalam tulisannya yang berjudul
Anjungan Sumatera Utara : Rumah Delapan Suku, sebagai berikut :
"Sumatera Utara atau Sumut memiliki setidaknya delapan suku asli.
Melayu, Mandailing, Nias, Pakpak / Dairi, Karo, Toba, Simalungun
dan Pesisir..."
Comentar Penulis / Analisis Isi Pesan :
Para kawan...! Terhadap judul di atas penulis merasa tidak adil / ada
perasaan ketidak adilan, karena penulis sebagai Suku Angkola di Sumatra
Utara tidak dimasukkan.
Dan terhadap hal ini, penulis ingin memperjelas mengenai suku di
Sumatra Utara. Karena dipikiran saya suku di SUMUT itu lebih dari
delapan suku.
Para kawan...! Terhadap judul di atas penulis merasa tidak adil / ada
perasaan ketidak adilan, karena penulis sebagai Suku Angkola di Sumatra
Utara tidak dimasukkan.
Dan terhadap hal ini, penulis ingin memperjelas mengenai suku di
Sumatra Utara. Karena dipikiran saya suku di SUMUT itu lebih dari
delapan suku.
"Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut :
1.Suku Melayu : Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang,
Serdang Bedagai, dan Langkat
2.Suku Batak Karo : Kabupaten Karo
3.Suku Batak Toba : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang
Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir
4.Suku Batak Mandailing : Kabupaten Mandailing Natal
5.Suku Batak Angkola : Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten
Padang Lawas
6.Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun
7.Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
8.Suku Nias : Pulau Nias
9.Suku Minangkabau : Kota Medan, Kabupaten Batubara, Pesisir barat
10.Suku Aceh : Kota Medan
11.Suku Jawa : Pesisir timur
12.Suku Tionghoa : Perkotaan pesisir timur & barat
( Sumber wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara )
Para kawan...! Memang penulisnya menggunakan kata "Setidaknnya"
tapi kesannya tetap saja kurang baik karena bukan tidak mungkin, suku
yang diluar kedelapan tersebut menjadi tidak begitu menyukai anjungan
Sumatra Utara apalagi dengan mengurai arsitektur bangunan dengan
dengan sub suku yang diwakilkannya.
"Tapi...tapi...tapi...apakah...apakah...apakah...anjungan Sumatra Utara
itu merupakan cerminan dari kesukuan di Sumatra Utara" adalah
pertanyaan yang timbul dalam diri penulis. Dan terhadap hal ini ingin
rasanya memberi pendapat pada sub judul dibawah ini.
_______________________________________________________
Anjungan Sumatra Utara Bukan Anjungan Berdasarkan Kesukuan
_______________________________________________________
Para kawan...! Mengacu pada tujuan dibangunnya Taman Mini Indonesia
Indah, sebagaimana dikatakan ibu penggagasnya yaitu "...diharapkan
tapi kesannya tetap saja kurang baik karena bukan tidak mungkin, suku
yang diluar kedelapan tersebut menjadi tidak begitu menyukai anjungan
Sumatra Utara apalagi dengan mengurai arsitektur bangunan dengan
dengan sub suku yang diwakilkannya.
"Tapi...tapi...tapi...apakah...apakah...apakah...anjungan Sumatra Utara
itu merupakan cerminan dari kesukuan di Sumatra Utara" adalah
pertanyaan yang timbul dalam diri penulis. Dan terhadap hal ini ingin
rasanya memberi pendapat pada sub judul dibawah ini.
_______________________________________________________
Anjungan Sumatra Utara Bukan Anjungan Berdasarkan Kesukuan
_______________________________________________________
Para kawan...! Mengacu pada tujuan dibangunnya Taman Mini Indonesia
Indah, sebagaimana dikatakan ibu penggagasnya yaitu "...diharapkan
dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada
seluruh bangsa Indonesia" maka jelas "Anjungan Sumut itu bukanlah
anjungan kesukuan tapi anjungan cinta tanah air".
Berikut musik pendukungnnya :
Dan lewat rasa cinta tersebut, maka macam hal yang berhubungan
dengan kehidupan sosial budaya SUMUT diwakilkan keberadaan-nya
dalam bentuk bangunan (Sarana/prasarana) yang mewakili SUMUT.
Dalam rencana atau praktek pembangunannya bukan tidak mungkin
"Tidak dihadirkan pula semua suku yang ada di SUMUT". Dan hal
ini bukan merupakan suatu keharusan karena bukan menciptakan
rasa kesukuan tujuan pembangunannya.
Karena itu, saya sebagai penulis angkolafacebook.blogspot.com
berpendapat "Bagaimanapun bentuk bangunan, bagaimanapun
ketersediaan bangunan, termasuk eksterior dan interiornya. Semuanya
adalah mewakili masyarakat Sumatra Utara. Dan tak masalah apapun
yang menjadi sukunya dan dimanapun tempatnya di Sumut sana dan
tak terkecuali anak rantaunya.
Hahahaha....bagaia mana...? setuju...?. Kalau setuju, mari sama kita nikmati
hasil cepretan dari "Advant garde - jalan-jalan sambil foto-foto" ini sambil
berucap :
_______________________________________________________
Anjungan Sumatra Utara dalam Macam Photo Exterior dan Interior
_______________________________________________________
___________________________________________________
Manfaat dan kegunaan Anjungan Sumatra Utara bagi orang
SUMUT dan Luar Sumut
___________________________________________________
1. Bentuk bangunan yang sedemikian rupa dengan macam ukiran
khas batak jelas selain menunjukkan identitas juga untuk
lebih dinikmatinya nilai estetisnya (Manfaat Keindahan)
2. Bagi mereka yang suka wisata histori, bentuk bagunan dan
segala isi didalamnya punya cerita sendiri-sendiri yang
berhubungan dengan masyarakat batak (Manfaan pengetahuan)
3. Sebagai tempat manggung, tempat mengadakan pertunjukan
tentang macam budaya batak yang bisa saja dikemas dalam bentuk
opera atau si rude-rude. Atau mungkin sebagai sarana untuk
pameran (Manfaat pertunjukan)
4. Mempromosikan tempat-tempat sisata di daerah sumatra bisa
saja jadi salah satu kegunaannya (Manfaat Parawisata)
5. Sebagai tempat rekaman video musik (Manfaat hiburan)
Dengan demikian sungguh sangat besar manfaat dan kegunaan anjungan
ini. Kaerena itu, penulis ingin berkata, Manfaat kalian para saudaraku
tanpa perlu melihat sisi kesukuannya.
Rekamanlah disana para seniman angkola, seniman mandailing, seniman
simalungun, nias, karo dan lainnya. kalau saudara kita para seniman dari toba
sudah sering melakukannya. (Samanya kita ini semua-pen).
Para kawan...!
Untuk No.5 di atas, kebetulan penulis punya koleksi beberapa
CD Musik yang direkam di anjungan Sumatra Utara ini. Dan
lewat postingan ini akan penulis muat caver CD-nya. Siapa
tahu anda berminat juga untuk memilikinya. Hahahahaha...
sekalian mariklan ate....?
anjungan kesukuan tapi anjungan cinta tanah air".
Berikut musik pendukungnnya :
Dan lewat rasa cinta tersebut, maka macam hal yang berhubungan
dengan kehidupan sosial budaya SUMUT diwakilkan keberadaan-nya
dalam bentuk bangunan (Sarana/prasarana) yang mewakili SUMUT.
Dalam rencana atau praktek pembangunannya bukan tidak mungkin
"Tidak dihadirkan pula semua suku yang ada di SUMUT". Dan hal
ini bukan merupakan suatu keharusan karena bukan menciptakan
rasa kesukuan tujuan pembangunannya.
Karena itu, saya sebagai penulis angkolafacebook.blogspot.com
berpendapat "Bagaimanapun bentuk bangunan, bagaimanapun
ketersediaan bangunan, termasuk eksterior dan interiornya. Semuanya
adalah mewakili masyarakat Sumatra Utara. Dan tak masalah apapun
yang menjadi sukunya dan dimanapun tempatnya di Sumut sana dan
tak terkecuali anak rantaunya.
Hahahaha....bagaia mana...? setuju...?. Kalau setuju, mari sama kita nikmati
hasil cepretan dari "Advant garde - jalan-jalan sambil foto-foto" ini sambil
berucap :
_______________________________________________________
Anjungan Sumatra Utara dalam Macam Photo Exterior dan Interior
_______________________________________________________
___________________________________________________
Manfaat dan kegunaan Anjungan Sumatra Utara bagi orang
SUMUT dan Luar Sumut
___________________________________________________
1. Bentuk bangunan yang sedemikian rupa dengan macam ukiran
khas batak jelas selain menunjukkan identitas juga untuk
lebih dinikmatinya nilai estetisnya (Manfaat Keindahan)
2. Bagi mereka yang suka wisata histori, bentuk bagunan dan
segala isi didalamnya punya cerita sendiri-sendiri yang
berhubungan dengan masyarakat batak (Manfaan pengetahuan)
3. Sebagai tempat manggung, tempat mengadakan pertunjukan
tentang macam budaya batak yang bisa saja dikemas dalam bentuk
opera atau si rude-rude. Atau mungkin sebagai sarana untuk
pameran (Manfaat pertunjukan)
4. Mempromosikan tempat-tempat sisata di daerah sumatra bisa
saja jadi salah satu kegunaannya (Manfaat Parawisata)
5. Sebagai tempat rekaman video musik (Manfaat hiburan)
Dengan demikian sungguh sangat besar manfaat dan kegunaan anjungan
ini. Kaerena itu, penulis ingin berkata, Manfaat kalian para saudaraku
tanpa perlu melihat sisi kesukuannya.
Rekamanlah disana para seniman angkola, seniman mandailing, seniman
simalungun, nias, karo dan lainnya. kalau saudara kita para seniman dari toba
sudah sering melakukannya. (Samanya kita ini semua-pen).
Para kawan...!
Untuk No.5 di atas, kebetulan penulis punya koleksi beberapa
CD Musik yang direkam di anjungan Sumatra Utara ini. Dan
lewat postingan ini akan penulis muat caver CD-nya. Siapa
tahu anda berminat juga untuk memilikinya. Hahahahaha...
sekalian mariklan ate....?
Comentar penulis :
* CD 1-3 diatas adalah lagu nonstop para kawan. Dan isi lagunya nyaris
mewakili semua suku di sumatra utara. Dan semua dinyanyikan dengan
perasaan gembira.
* CD 4-5 adalah cd yang berisi lagu-lagu tradisional batak yang pada
umumnya hasil ciptaan dari sang maestro Tilhang Gultom.
____________
Penutup
____________
Demikian yang dapat disampaikan lewat tulisan ini, semoga tujuan
didirikannya anjungan sumatra ini di TMII yaitu dapat membangkitkan rasa
bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia dapat tercapai.
Botima.
Musik....!
Malos bunga-bunga dipadadang-dadang ari
sai horas hamu di huta songoni nang dohot hami
ianggo ende nami on songonima dohot sanari
molo adong hami nasala jumolo hami marsattabi
Horas horas horas bema sude
Malos bunga-bunga dainang
dipadadadang-dadang ari da amang
sai horas mahu dihuta dainang
songoni nang dohot hami da amang
Horas horas horas bema sude
Tangan dobotoon dainang
ujungnai ma jari-jari da amang
sai jonjong hami dison da inang
jumolo hami marsattabi da amang
Horas horas horas bema sude
Cincin permata intar berlian
berkila-kilauan siang malam
selamat tinggal ma dihamu da inang
selamat jalan ma dihami da amang
Horas horas horas bema sude
Tubu hariara da inang
di holang-holang ni huta da amang
tubu anak namarsangap dainang
dohot boru namartua da amang
Horas horas horas bema sude
Para dongan...!
ini alamat sambungan dari tulisan ini :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/04/anjungan-sumatra-utara-tmii-rumah-batak.html
Selamat borngin dan horas...!
________________________________________________________
Cat sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara
http://catatanavantgarde.wordpress.com/2013/03/31/
anjungan-sumatera-utara-rumah-delapan-suku/
* Link 3 video musik MP3 lagu Non Stop Batak :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/04/3-video-musik-lagu-non-stop-batak.html
* Link 3 video musik MP3 lagu Non Stop Batak :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/04/3-video-musik-lagu-non-stop-batak.html
horas
ReplyDeletebang saya memperistri boru hutagalung dan ingin juga mengadakan acara di Jakarta.
apakah ada info bisa mengadakan resepsi di anjungan sumatera utara TMII ini bang?
mauliate godang
Horas juga Lae yang telah memperistri boru Huta Galung...!
ReplyDeleteInfo keadaan sekarang ini tidak saya ketahui, karena sudah
lama tidak ke Anjungan Sumut ini. Yang saya tahu anjungan
ini memang salah satu fungsinya untuk acara pernikahan.
Info lengkapnya bisa menghubungi TMII untuk kemudian minta
No. Telepon Anjungan Sumut ini. Trims comentarnya dan Horas...!