Monday, April 15, 2013

Anjungan Sumatera Utara : Rumah Tanpa Suku


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak keberadaan Taman Mini Indonesia Indah dengan
fokus Anjungan Sumatra Utara)
* Ditulis dalam rangga  menyambut HUT TMII ke-36 )
________________________________________________________















____________

Pendahuluan
____________

Para kawan...! 

Dalam rangka memperingati hari jadi TMII 
ke - 38 pada tanggal 20 April 2013, 
angkolafacebook.blogspot.com akan menyajikan 
informasi seputar TMII dengan fokus
"Anjungan Sumatra  Utara".

Hal ini terasa perlu mengingat tidak 
mungkinnya semua masyarakat
Sumatra Utara datang ke tempat ini. Ataupun
kalau dayang bukan tidak mungkin mereka juga
tidak akan sempat ke anjungan ini.

Tapi walhamdulilah walsyukurulloh, mengingat telah adanya
internet ini, apa salahnya pengetahuannya kita dapatkan 
dari dunia maya ini, hingga kesempurnaan untuk disebut orang
batak sumut lebih tercapai / terpuaskan.

Urutan penyajiannya sbb :

* Sejarah Taman Mini Indonesia Indah dan Masa Pembangunannya
* Taman Mini Indonesia Indah dan seluk-beluknya
* TMII setelah Indonesia 33 Provinsi
* Anjungan Sumatra Utara dan Analisis isi tulisan ;
   Anjungan Sumatera Utara : Rumah Delapan Suku
* Sarana parasarana / Exterior Interior Anjungan Sumatra Utara
* Manfaat dan kegunaan Anjungan Sumatra Utara bagi orang
   SUMUT dan Luar Sumut
* Penutup

Selamat menyimak...!
_____________________________________________________

Sejarah Taman Mini Indonesia Indah dan Masa Pembangunannya
_____________________________________________________

*Hal Penggagas

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia 
dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, 
yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. 

Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 
Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan 
dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada 
seluruh bangsa Indonesia.

* Pelaksana Pembangunan

Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan 
oleh Yayasan Harapan Kita. 

* Rancangan dan Luas

Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan 
teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya 
topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan 
perancangnya. 

Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini 
untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, 
menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan 
taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. 
Area seluas kurang lebih 150 hektar[1] atau 1,5 kilometer 
persegi.

* Mulai dibangun dan Peresmian

Peresmian TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada 
tanggal 20 April 1975. 

* Gambaran Umum Setelah Persmian

Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, 
yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari 
masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) 
yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur 
tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan 
tradisi daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMII 
terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur 
kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, 
berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater 
Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan 
TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di 
ibu kota.
_______________________________________________

TMII Setelah Indonesia 33 Provinsi 
_______________________________________________

Para kawan seperti kita ketahui, bahwa TMII pada saat pembangunnaya
hanyalah cerminan Nusantara dalam macam budaya dari 27 provinsi.
"Bagiamana dengan sekarang" bukan tidak mungkin jadi pertanyaan.

Terhadap hal ini wikipedia memberitahu :
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII 
terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di 
Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah 
Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia 
pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur berubah 
menjadi Museum Timor Timur. 

Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi, 
anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, 
Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan 
Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII, 
walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh 
lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun 
sebelumnya.
_________________________________________________

Taman Mini Indonesia dengan macam sarananya / Museum
__________________________________________________

Berikut gambarannya :


















Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan 
taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. 
Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5 kilometer 
persegi.
____________________________________________

Anjungan Sumatra Utara dan Analisis isi tulisan ; 
Anjungan Sumatera Utara : Rumah Delapan Suku,
____________________________________________

"Anjungan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu 
Anjungan Daerah di Taman Mini Indonesia Indah. 
Anjungan ini menampilkan empat buah rumah adat dan 
sebuah rumah peranginan atau tempat beristirahat.
Rumah adat tersebut paling barat adalah rumah adat 
Batak Karo disebut Siwaluh Jabu, rumah adat Nias 
Selatan dan paling timur adalah rumah adat Batak 
Toba, disebut rumah Bolon atau rumah 
besar atau rumah besar. Sedangkan di 
halaman depan dibangun 
sebuah tempat peranginan 
dengan ciri bangunan masa kerajaan Melayu yang 
terkenal dengan hikayat Puteri Hijau" Demikian tersaji 
lewat info wikipedia para kawan.

anjungan-sumatera-utara-rumah-delapan-suku/  memberi penjelasan mengenai
keberadaan anjungan sumatra utara ini dalam tulisannya yang berjudul
Anjungan Sumatera Utara : Rumah Delapan Suku, sebagai berikut :

"Sumatera Utara atau Sumut memiliki setidaknya delapan suku asli. 
Melayu, Mandailing, Nias, Pakpak / Dairi, Karo, Toba, Simalungun 
dan Pesisir..." 

Comentar Penulis / Analisis Isi Pesan :

Para kawan...! Terhadap judul di atas penulis merasa tidak adil / ada
perasaan ketidak adilan, karena penulis sebagai Suku Angkola di Sumatra
Utara tidak dimasukkan.

Dan terhadap hal ini, penulis ingin memperjelas mengenai suku di
Sumatra Utara. Karena dipikiran saya suku di SUMUT itu lebih dari
delapan suku.

"Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut :
1.Suku Melayu : Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang, 
    Serdang Bedagai, dan Langkat
2.Suku Batak Karo : Kabupaten Karo
3.Suku Batak Toba : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang 
   Hasundutan, Kabupaten Samosir,  Kabupaten Toba Samosir
4.Suku Batak Mandailing : Kabupaten Mandailing Natal
5.Suku Batak Angkola : Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten 
   Padang Lawas
6.Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun
7.Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
8.Suku Nias : Pulau Nias
9.Suku Minangkabau : Kota Medan, Kabupaten Batubara, Pesisir barat
10.Suku Aceh : Kota Medan
11.Suku Jawa : Pesisir timur
12.Suku Tionghoa : Perkotaan pesisir timur & barat

Para kawan...! Memang penulisnya menggunakan kata "Setidaknnya"
tapi kesannya tetap saja kurang baik karena bukan tidak mungkin, suku
yang diluar kedelapan tersebut menjadi tidak begitu menyukai anjungan
Sumatra Utara apalagi dengan mengurai arsitektur bangunan dengan
dengan sub suku yang diwakilkannya.

"Tapi...tapi...tapi...apakah...apakah...apakah...anjungan Sumatra Utara
itu merupakan cerminan dari kesukuan di Sumatra Utara" adalah
pertanyaan yang timbul dalam diri penulis. Dan terhadap hal ini ingin
rasanya memberi pendapat pada sub judul dibawah ini.
_______________________________________________________

Anjungan Sumatra Utara Bukan Anjungan Berdasarkan Kesukuan
_______________________________________________________

Para kawan...! Mengacu pada tujuan dibangunnya Taman Mini Indonesia
Indah, sebagaimana dikatakan ibu penggagasnya yaitu "...diharapkan
dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada 
seluruh bangsa Indonesia" maka jelas "Anjungan Sumut itu bukanlah
anjungan kesukuan tapi anjungan cinta tanah air".

Berikut musik pendukungnnya :



Dan lewat rasa cinta tersebut, maka macam hal yang berhubungan
dengan kehidupan sosial budaya SUMUT diwakilkan keberadaan-nya
dalam bentuk bangunan (Sarana/prasarana) yang mewakili SUMUT.

Dalam rencana atau praktek pembangunannya bukan tidak mungkin
"Tidak dihadirkan pula semua suku yang ada di SUMUT". Dan hal
ini bukan merupakan suatu keharusan karena bukan menciptakan
rasa kesukuan tujuan pembangunannya.

Karena itu, saya sebagai penulis angkolafacebook.blogspot.com
berpendapat "Bagaimanapun bentuk bangunan, bagaimanapun
ketersediaan bangunan, termasuk eksterior dan interiornya. Semuanya
adalah mewakili masyarakat Sumatra Utara. Dan tak masalah apapun
yang menjadi sukunya dan dimanapun tempatnya di Sumut sana dan
tak terkecuali anak rantaunya.

Hahahaha....bagaia mana...? setuju...?. Kalau setuju, mari sama kita nikmati
hasil cepretan dari "Advant garde - jalan-jalan sambil foto-foto" ini sambil
berucap :








_______________________________________________________

Anjungan Sumatra Utara dalam Macam Photo Exterior dan Interior
_______________________________________________________















___________________________________________________

Manfaat dan kegunaan Anjungan Sumatra Utara bagi orang
SUMUT dan Luar Sumut
___________________________________________________


1. Bentuk bangunan yang sedemikian rupa dengan macam ukiran
khas batak jelas selain menunjukkan identitas juga untuk
lebih dinikmatinya nilai estetisnya (Manfaat Keindahan)

2. Bagi mereka yang suka wisata histori, bentuk bagunan dan
segala isi didalamnya punya cerita sendiri-sendiri yang
berhubungan dengan masyarakat batak (Manfaan pengetahuan)

3. Sebagai tempat manggung, tempat mengadakan pertunjukan
tentang macam budaya batak yang bisa saja dikemas dalam bentuk
opera atau si rude-rude. Atau mungkin sebagai sarana untuk
pameran (Manfaat pertunjukan)

4. Mempromosikan tempat-tempat sisata di daerah sumatra bisa
saja jadi salah satu kegunaannya (Manfaat Parawisata)

5. Sebagai tempat rekaman video musik (Manfaat hiburan)

Dengan demikian sungguh sangat besar manfaat dan kegunaan anjungan
ini. Kaerena itu, penulis ingin berkata, Manfaat kalian para saudaraku
tanpa perlu melihat sisi kesukuannya.

Rekamanlah disana para seniman angkola, seniman mandailing, seniman
simalungun, nias, karo dan lainnya. kalau saudara kita para seniman dari toba
sudah sering melakukannya. (Samanya kita ini semua-pen).

Para kawan...!

Untuk No.5 di atas, kebetulan penulis punya koleksi beberapa
CD Musik yang direkam di anjungan Sumatra Utara ini. Dan
lewat postingan ini akan penulis muat caver CD-nya. Siapa
tahu anda berminat juga untuk memilikinya. Hahahahaha...
sekalian mariklan ate....?












































Comentar penulis :

* CD 1-3 diatas adalah lagu nonstop para kawan. Dan isi lagunya nyaris
mewakili semua suku di sumatra utara. Dan semua dinyanyikan dengan
perasaan gembira.

* CD 4-5 adalah cd yang berisi lagu-lagu tradisional batak yang pada
umumnya hasil ciptaan dari sang maestro Tilhang Gultom.

____________

Penutup
____________

Demikian yang dapat disampaikan lewat tulisan ini, semoga tujuan
didirikannya anjungan sumatra ini di TMII yaitu dapat membangkitkan rasa
bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia dapat tercapai.
Botima.

Musik....!



Malos bunga-bunga dipadadang-dadang ari
sai horas hamu di huta songoni nang dohot hami
ianggo ende nami on songonima dohot sanari
molo adong hami nasala jumolo hami marsattabi

Horas horas horas bema sude

Malos bunga-bunga dainang
dipadadadang-dadang ari da amang
sai horas mahu dihuta dainang
songoni nang dohot hami da amang

Horas horas horas bema sude

Tangan dobotoon dainang
ujungnai ma jari-jari da amang
sai jonjong hami dison da inang
jumolo hami marsattabi da amang

Horas horas horas bema sude

Cincin permata intar berlian
berkila-kilauan siang malam
selamat tinggal ma dihamu da inang
selamat jalan ma dihami da amang

Horas horas horas bema sude

Tubu hariara da inang
di holang-holang ni huta da amang
tubu anak namarsangap dainang
dohot boru namartua da amang

Horas horas horas bema sude

Para dongan...!

ini alamat sambungan dari tulisan ini :

http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/04/anjungan-sumatra-utara-tmii-rumah-batak.html

Selamat borngin dan horas...!
________________________________________________________
Cat sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara
http://catatanavantgarde.wordpress.com/2013/03/31/

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

2 comments:

  1. horas

    bang saya memperistri boru hutagalung dan ingin juga mengadakan acara di Jakarta.
    apakah ada info bisa mengadakan resepsi di anjungan sumatera utara TMII ini bang?
    mauliate godang

    ReplyDelete
  2. Horas juga Lae yang telah memperistri boru Huta Galung...!
    Info keadaan sekarang ini tidak saya ketahui, karena sudah
    lama tidak ke Anjungan Sumut ini. Yang saya tahu anjungan
    ini memang salah satu fungsinya untuk acara pernikahan.
    Info lengkapnya bisa menghubungi TMII untuk kemudian minta
    No. Telepon Anjungan Sumut ini. Trims comentarnya dan Horas...!

    ReplyDelete