Thursday, April 25, 2013

"BULUNG DALAM MACAM FERSFEKTIF KEBUDAYAAN BATAK"

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak istilah bulung dalam macam
aspek kehidupan masyarakat batak)
_____________________________________________________








Para kawan...!

Dimalam ini, setelah keluar dari akun FB terpikir olehku
"Bikin tulisan duluba" mengenai macam hal yang berhubungan
dengan "Bulung" dalam kehidupan masyarakat batak.

Tujuannya ya...menambah pengetahuan, pun mencoba belajar
memahami masalah ini. Hal ini mejadi sangat menarik
mengingat banyaknya video ni halak hita menggunakan judul
memakai istilah "Bulung". Begitu  juga dalam hata-hata
adat.

1. Apa bulung dan  bagaimana contoh penggunaanya dalam
kalimat, ima patujolona nagot tutantaskonon.
2. Bagaimana bulung ini dalam arti yang sebenarnya
dan bagaimana pula dalam arti yang tidak sebenarnya.
adalah hal kedua nagot jawapon
3. Macam mana pula pemakaian nya dalam budaya / adat
atau umpasa, juga perlu di jawab.
4. Penutup dalam kesimpulan adalah penutup dari
tulisan ini dan dengan sendirinya berada pada sub
judul penutup sebagai penutup.

Ehem...! Mainkan...Regar...! Benar tidaknya jawaban berpulang
pada pembacanya.

Oke...! Tup :
_________________________________________________________

Arti Bulung dan contoh pemakian "Bulung" dalam kalimat
_________________________________________________________

"Bulung artinya daun pohon; juga buku"

Demikian tersaji lewat link : http://web.tiscali.it/batak/

*bulung ni tangan, tangan tanpa lengan bawah;
*bulung ni pat, telapak kaki;
*marsangkot bulung, berpakaian daun, begitu menderita
sampai kehabisan darah;
*na maulibulung, yang berdaun elok, kaya, dihormati;
*sambor bulungna, malang sengsara;
*bulung, pinarbulung, berbentuk daun; pinarbulung gumba,
berdaun yang berbentuk hati.
___________________________________________________________

Arti Bulung dalam pengertian yang sebenarnya (Denotatif)
dan tidak sebenarnya atau ganda (Konotatf)
___________________________________________________________

* Arti Denotatifnya

Secara umum arti  denotatif biasanya kita dapatkan dari
kamus-kamus bahasa. Dan dalam "Kamus Bahasa Batak" arti
bulung adalah daun  / pohon atau buku.

Jika hal ini kita lihat dalam bentuk videonya, maka
bulung ini sangat jelas pada lagu yang berasal dari
Mandailing dengan judul "Bulung Gadung"

Nyanyikan ito nauli lagu biar lebih jelas pemahaman ini.
O Taing...dudabo bulung gadungi...
O Taing...dudabo bulung gadungi...
Musik...!



Dengan demikian jelas, bulung adalah daun. Dan salah satu
daun itu adalah "Bulung Gadung" yang dalam istilah
Angkola lebih dikenal dengan nama "Si lalat".

* Arti Konotatifnya

1. Dalam tayangan video (Bernada riang gembira)

Namanya pengertian konotatif, tentulah sangat subjektib.
Begitu pemahaman saya kawan. Karena itu jika ada yang
menafsir bulung itu adalah seorang cewe cantik dengan
suara merdu bagai bulu perindu, bagi saya sah-sah saja.

Seperti "Bulung Botiknya /  daun pepaya" kataui dohot
kapalai dalam tanyangan video klif marsibaen roha naon :

Musik...Daulay...!




2. Dalam tayangan video (Bernada kesedihan / pilu)

Tak terkecuali, Video "Bulung Botik" di bawah ini.
Tetap sah-sah saja, meskipun bulung botik tersebut
gambaran kebalikan dari bulung botik di atas.

Ambaen kumolat da simartulanon
sian pardakka da anggi simartoluon
ambaen kumolat dehe bagianon
sian dongan da anggi nadua toluon

Musik...!



Bahkan istilah bulungpun bisa jadi nama dari situs, dan tentunya tergantung
sipemilik situs yang menafsirkannya :














4. Konotatif  dan  Denotatif

Konotatifnya Naposo Nauli bulung bukanlah bulung/daun tapi istilah
bagi orang batak untuk para remaja putra dan putri. Sedangkan bulung
ni pisang memanglah bulung / daun (Denotatif).

Hebatkan kawan, sama artinya dalam sesuatu yang abstrak terdapat
juga sesuatu yang nyata. Hahahaha...

Berikut imagen-ya :
Naposo Nauli Bulung mengambil bulung
















_________________________________________

Bulung yang pupuler di tanah Batak (arti sebenarnya)
dan kegunaan umumnya
_________________________________________

1. Bulung Gadung / silalat (Untuk dimakan)
2. Bulung Botik (Untuk dimakan)
3. Bulung pisang (Tidak untuk dimakan kecuali darurat)
4. Bulung Motung

Khusus untuk bulung motung, situs http://www.gobatak.com/tag/motung-leaf/

Daun Motung adalah tanaman liar yang memiliki dua warna, sisi atas dan
samping warna hijau dan putih yang lebih rendah. Nama Motung juga
dibuat dalam nama desa di Kabupaten Samosir.

Daun Motung juga dikenal sebagai daun Lontar. Gumbot, daun pohon
berwarna hijau dan putih di sisi belakang (motung), "Bulung gumbot na
tarbalik di sipahatolu, disebut pembentukan mudah berubah." Demikian juga,
juga digunakan sajak oleh orang-orang batak.

Motung di zaman kuno juga digunakan sebagai piring atau tempat makanan lainnya,
di mana alternatif makanan pada saat pesta di desa, jika pelat saham tidak cukup,
karena panas akan panas beras dan bau daun akan dicampur dengan nasi,
sehingga menambah nafsu makan.

Sedangkan dukungan video musiknya sbb :
Tudos ma au inong  tu bulung motung i
Na meat dibatang aek laos maup tu toruan
So adong, hasoani...






_______________________________________________

Penggunaan Bulung dalam Umpasa / umpama / pribahasa
_______________________________________________

Ndang ulahan (haulahan) bulung,
(seperti pohon kayu yang ranggas yang tidak berdaun,
mundur tak bisa diperbaiki
lagi).

 Ndang dope marbulung, nunga mangalinggomi,
(belum berdaun sudah menaungi, belum apa-apa, belum
berbuat sudah mau menguasai).

Bulung motung si dua rupa, na bontar nang rata-rata
(Daun Motung berwajah dua, yang putih dan yang hijau)

Tinpu bulung ni sabi nibutbut pinaspashon
i dope na tarpatupa hami ba i ma jolo tahalashon

Bulung ni Taen tu bulung ni Tulan
Ba molo tarbahen, sai topot hamu hami sahali sabulan,
Molo so boi bulung ni tulan, pinomat bulung ni salaon,
Ba molo so boi sahali sabulan, pinomat sahali sataon.

Bulung namartampuk, bulung ni simarlasuna,
Nunga hujalo hami tintin marangkup,
Dohonon ma hata pasu-pasuna.

Bulung ni losa ma tu bulung ni indot
Bulung motung mardua rupa,
Sude na tahatai i ingkon taingot
Asa unang adong hita na lupa

Bulung gadung anggi nadi duda
udang ronca anggi pangaronca
anggo dung do hita saling cinta
ulang be tabahs orang tua

Katanya kawan dalam video klif berikut ini :
Musik...!



___________

Penutup
___________

Berdasarkan uraian-uraian diatas, jelas sudah tergambar
bahwa pengertian "Bulung" dalam halak hita sungguh sangat
luas. Dan keluasan inilah salah satu petunjuk betapa
kayanya budaya batak itu.

Dan terhadap "Kekayaan" apapun bentuknya sudah seharusnya
dijaga dengan baik, seperti halnya sang ayah utcok menjaga
uma nisi butet. Seperti uma menjaga anaknya. Dan tetunya
tidak seperti pacar menjaga pacarnya yang kadang-kadang
pacaran juga sama pacar ni pacanya. Hahahaha...

Dengan kata lain...jangan pula attong harana kayo
kebudayaan Batak lantas gondang, serune tor -tor,
onang-nang dohot endeng-endeng dipargadisi. Bisa
bangkrut kebudayaan kita nanti....

Dan jika bangkrut kebudayaan sudah terjadi, ende bulung
botik yang seharusnya di endehen pake baju adat biar sodap,
terpaksa di endehon buka baju, hahahahaha...bulung...bulung....

Para dongan...! Selamat borngin...!
________________________________________________________
Cat Sumber :
http://web.tiscali.it/batak/

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment