Thursday, March 20, 2014

Macam berita seputar bentrok antara Masyarakat Tolang Angkola dengan Nias

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak macam berita seputar bentrok di Tolang Angkola
dalam hubungannya dengan Nias)
__________________________________________________

________________

Kata Pengantar
________________

Macam berita dibawah ini adalah kutipan dari macam sumber
yang sengaja dikumpulkan untuk kemudahan perolehan informasi
dalam mendukung tulisan pada alamat :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/03/dunia-kiamat-di-tapanuli-selatan.html

Selamat menyimak...!
___________________________________________________________

Macam berita seputar bentrok Masyarakat Tolang Angkola dan Nias
___________________________________________________________

VIVAnews - Bentrokan antar warga suku Nias di Dusun Adian
Nagoti dengan warga Desa Tolang, Kecamatan Sayurmatinggi,
Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pecah siang tadi,
Senin 23 Desember 2013. Sedikitnya 10 rumah dan satu
tempat ibadah milik warga suku Nias dibakar.

Kepolisian dari Polres Tapanuli Selatan dibantu Satuan Brimob
Detasemen C Maragordong Polda Sumatera Utara dan TNI, langsung
mengamankan lokasi bentrok. Sore tadi, petugas langsung
mengamankan puluhan warga Desa Tolang setelah melakukan aksi
pembakaran.

Hingga kini, motif bentrokan belum diketahui pasti. Namun,
konflik antar warga itu diketahui sudah berlangsung sekitar
setahun terakhir. Warga Desa Tolang Jae diduga berang lantaran
warga suku Nias melakukan penggarapan tanah dan pembangunan
rumah di atas kawasan hutan register 6 Angkola.

Warga Desa Tolang sudah menyampaikan tuntutan tersebut ke
Pemerintah Daerah Tapanuli Selatan. Namun, hingga kini belum
ada tanggapan. Mereka pun kecewa, hingga akhirnya, warga Desa
Tolang melakukan penyerangan ke pemukiman suku Nias.

Sementara, Kasat Reskrim AKP Edison Siagian, mengatakan
keributan antar warga ini sudah terjadi Sabtu lalu. Saat itu,
warga Desa Tolang juga menyerang dan membakar dua rumah warga
suku Nias.

"Dalam peristiwa penyerangan tersebut, seorang warga Desa
Tolang Jae, Cokin Rambe, mengalami luka bacok," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, suasa di Desa Tolang maupun di
Dusun Andian Nagoti, masih mencekam. Puluhan petugas dari
Polres Tapanuli Selatan dibantu satu pleton Brimob dan
anggota TNI masih disiagakan di lokasi. (sj)

Laporan: Dedi Herianto tvOne Tapanuli Selatan
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/468524-bentrok-warga-di-tapanuli-selatan--10-rumah---1-tempat-ibadah-dibakar
_________
Bentrok Antarwarga di Tapanuli Selatan, 4 Rumah Dibakar
Khairul Ikhwan - detikNews

Medan, - Bentrok antarwarga terjadi di Kecamatan
Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera
Utara (Sumut). Akibatnya empat unit rumah dan bangunan
terbakar, dan 62 orang diamankan polisi.

Bentrokan itu terjadi pada Senin (23/12/2013) pagi.
Bermula ketika terjadi keributan antara warga Desa
Tolang Jae dengan warga Dusun Adian Goti, sehingga
penduduk Tolang ada yang terluka.

Marah dengan kejadian ini, warga Tolang Jae kemudian
menyerbu ke permukiman warga Adian Goti yang berada di
kawasan perbukitan. Mereka membakar setidaknya empat
rumah dan bangunan yang ada di sana.

Penyerbuan kali ini merupakan buntut perseteruan kedua
belah pihak yang terjadi setahun belakangan. Warga Tolang
marah karena penduduk dusun yang umumnya pendatang itu,
mencemari aliran sungai di perbukitan yang menjadi sumber
air bersih warga. Selain itu, tersebar juga isu Suku Agama
Ras dan Antargolongan.

Maka begitu mendengar kelompok pendatang ini menganiaya
salah seorang warga, puluhan penduduk Tolang segera
membalas. Penyerangan itu tidak sempat diantisipasi
petugas. Ketika petugas tiba di sekitar lokasi, penyerangan
sudah selesai.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tapanuli Selatan
AKP Edison Siagian menyatakan, pihaknya sudah mengamankan
62 orang yang diduga terlibat penyerangan ini.

“Seluruhnya sudah berada di Mapolres. Belum ada yang
berstatus tersangka, masih diperiksa,” kata Siagian.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dalam
kejadian in. Antara lain balok kayu dan berbagai jenis
senjata tajam.
http://news.detik.com/read/2013/12/23/222615/2450073/10/bentrok-antarwarga-di-tapanuli-selatan-4-rumah-dibakar
____________
47 Warga Tersangka Bentrok di Tapanuli Selatan
Tapsel-andalas Polres Tapanuli Selatan menetapkan 47 warga
menjadi tersangka dari 62 orang yang diamankan dalam
peristiwa bentrokan antar warga suku Nias di Dusun Adian
Nagoti dengan warga Desa Tolang, Kecamatan Sayur Matinggi.
Para tersangka diduga terlibat dalam pengerusakan, pembakaran
dan membawa sejumlah senjata tajam.

"Sebanyak 18 orang ditetapkan sebagai pelaku perusakan
rumah, 18 pembakaran, sisanya membawa senjata tajam. Dua
di antaranya adalah provokator," kata Kepala Satuan Reserse
Kriminal Polres Tapanuli Selatan, Ajun Komisaris Edison
Siagian, seperti dilansir vivanews.com yang dikutip koran
ini, Rabu (25/12).

Sebelumnya, nentrokan antar warga suku Nias di Dusun Adian
Nagoti dengan warga Desa Tolang menyebabkan 10 rumah dan
satu tempat ibadah milik warga suku Nias dibakar pada Senin
(23/12) kemarin.  Kepolisian dari Polres Tapanuli Selatan
dibantu Satuan Brimob Detasemen C Maragordong Polda Sumatera
Utara dan TNI, langsung mengamankan lokasi bentrok.

Motif bentrokan belum diketahui pasti. Namun, konflik
antar warga itu diketahui sudah berlangsung sekitar setahun
terakhir. Warga Desa Tolang Jae diduga berang lantaran
warga suku Nias melakukan penggarapan tanah dan pembangunan
rumah di atas kawasan hutan register 6 Angkola.

Sehari kemudian, Selasa (24/12) siang salahsatu kelompok
warga yang terlibat bentrokmelakukan aksi pemblokiran Jalan
Lintas Sumatera Medan-Padang, Sumatera Barat. Akibatnya,
aktifitas lalu lintas di lokasi Jalinsum tersebut lumpuh
hingga menimbulkan kemacetan sekira 20 KM lebih.

Ratusan kendaraan dari arah Medan menuju Padang maupun
sebaliknya, terjebak antrean panjang karena tidak diper
kenankan melintasi blokade berupa kayu dan batu yang
dilintangkan warga di badan jalan.
Terdapat tiga titik Jalinsum yang diblokade warga masing-
masing disekitar Desa Talang Jae, Desa Tolang Julu, dan Desa
Huraba. Ratusan warga termasuk ibu-ibu dan anak-anak, terlihat
duduk-duduk di badan jalan sambil membakar ban bekas.
Pemblokiran Jalinsum itu dilakukan sebagai buntut kekecewaan
warga atas penangkapan puluhan warga oleh Kepolisian Resort
(Polres) Tapanuli Selatan.  Petugas pun terus berusaha untuk
melakukan pendekatan kepada warga agar tidak memblokir jalan
guna memperlancar aktivitas lalu lintas tersebut.
Upaya negosiasi  terus ditempuh polisi untuk membujuk warga
agar membuka blokade. Polisi pun melakukan pertemuan dengan
warga dan tokoh masyarakat setempat untuk menenangkan warga.
(in/vin/bs/ma)
http://harianandalas.com/kanal-berita-utama/47-warga-tersangka-bentrok-di-tapanuli-selatan
___________
Bentrok Antar Warga Terjadi di Tapanuli Selatan
Laporan: Robedo Gusti

Simpati & Solidaritas Untuk Saudara Kita Korban Letusan
SinabungBentrokan antar kampung terjadi di di Kecamatan
Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin
(23/12/2013) pagi. Bentrok tersebut melibatkan warga
dari Desa Tolang Jae dengan warga Dusun Adian Goti.
Dalam peristiwa ini dilaporkan sejumlah rumah terbakar.

Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan, AKP Edison Siagian
mengatakan dalam peristiwa tersebut mereka mengamankan
sejumlah warga yang terlibat bentrokan.

"Tapi belum ada tersangka," katanya melalui seluler.

Edison menyebutkan bentrok tersebut berawal dari adanya
keributan warga Desa Tolang Jae dengan warga Dusun Adian
Goti. Seorang warga Desa Tolang Jae terluka sehingga
memicu emosi warga sekampungnya.

"Mereka kemudian menyerang ke Dusun Adian Goti, dan
membakar rumah," ujarnya.

Selain mengamankan warga, polisi juga menyita sejumlah
barang bukti berupa benda tumpul dan senjata tajam yang
dibawa oleh warga. [ded]
Ratusan petugas Dalmas Polres Tapsel menghalau massa dan
mencari pelaku pembakaran rumah warga Dusun Adian Goti,
Kecamatan Batang Angkola, Tapsel, kemarin.
TAPANULI SELATAN– Kerusuhan besar terjadi di Kecamatan
Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel),
kemarin. Ratusan warga Desa Tolang bentrok dengan warga
Dusun Adian Goti hingga berakibat seorang warga terluka,
sejumlah rumah dan geraja dibakar.

Polisi yang bergerak cepat langsung menahan 62 warga Desa
Tolang yang diduga membakar rumah warga Dusun Adian Goti.
Sedangkan korban pembacokan yang mengalami luka serius
dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Padangsidimpuan. Pantauan KORAN SINDO MEDAN, warga Desa
Tolang, terutama kaum perempuan dan anak-anak terlihat
histeris ketika polisi menggiring ke-62 warga tersebut
dalam kondisi tangan terikat tali ke kantor Kepolisian
Resor (Polres) Tapsel.

Sekadar ketahui, untuk menuju lokasi kejadian, harus
menempuh perjalanan 3-4 jam dengan berjalan kaki karena
harus melewati tiga gunung dengan kondisi medan yang curam.
Bentorkan dipicu peristiwa dibacoknya Coking Rambe, 37,
warga Desa Tolang, oleh warga Dusun Adian Goti, Minggu (22/12).
Tidak terima kejadian itu, keesokan harinya ratusan warga dari
Desa Tolang mendatangi Dusun Adian Goti dan membakar sejumlah
rumah, termasuk rumah ibadah.

Sayangnya, hingga kemarin jumlah rumah warga Dusun Adian Goti
yang dibakar masih simpangsiur. Kepala KepolisianResor
(Kapolres) Tapsel, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Abdul
Rizal Engahu mengatakan, jumlah rumah yang dibakar dua unit
dan satu rumah ibadah. Sementara menurut Kepala Satuan (Kasat)
Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Tapsel, Ajun Komisaris Polisi
(AKP) Edison Siagian, sebanyak 10 rumah warga rusak karena dibakar.

Menurut informasi yang beredar, asal muasal perselisihan itu
berawal dari keresahan warga Desa Tolang terhadap kebiasaan
warga Dusun Adian Goti yang mencemari air sungai. Padahal,
air sungai tersebut menjadi kebutuhan mereka sehari-hari,
termasuk untuk syarat beribadah.

“Mereka mencemari sungai yang alirannya ke kampung kami karena
mereka sering mencuci babi ke sungai. Padahal, sungai tersebut
kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk ibadah,” ungkap Parlaungan,
40, warga Desa Tolang, kepada KORAN SINDO MEDAN saat ditemui kemarin.

Selain itu, warga Dusun Adian Goti juga sudah merusak hutan yang
ada di sekitar kampung. Mereka kerap membuka lahan dan akibatnya,
aliran sungai semakin menyempit. Kapolres Tapsel AKBP Abdul Rizal
Engahu mengatakan, awal permasalahan disebabkan warga Desa Tolang
tidak mau menerima keberadaan warga Dusun Adian Goti yang mayoritas
dari etnis tertentu. ”Sebenarnya, konflik ini akibat kecemburuan
warga karena warga Desa Tolang tidak mau menerima kehadiran warga
di Dusun Adian Goti,” ujarnya.

Diceritakan dia, pada Minggu (22/12), sejumlah warga dari Desa
Tolang mendatangi warga di Dusun Adian Goti dan membakar sebuah
rumah warga. Tidak terima dengan perlakuan warga dari Desa Tolang,
akhirnya warga di Dusun Adian Goti menangkap seorang pelaku
pembakaran dan pembacokan. Sebagai aksi balasan, ratusan warga
Desa Tolang langsung menyerang Dusun Adian Goti.

Selain memproses ke-62 warga Desa Tolang, polisi memburu pelaku
pembacok Coking Rambe. Untuk mengantisipasi bentrok susulan, Rizal
sudah memerintahkan puluhan personel Brimob dan Dalmas Polres
Tapsel untuk berjaga-jaga di lokasi.

Sementara itu, Wakil Bupati Tapsel, Aldinz Rapolo Siregar menolak
memberikan keterangan kepada wartawan ketika ditemui di Desa Tolang.
“Saya harus koordinasi dulu dengan bupati,” ujarnya singkat. ?
zia ul haq nasution
http://koran-sindo.com/node/353432
____________
MEDAN - Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) menetapkan 40
tersangka bentrokan antardesa di Kecamatan Batangangkola,
Tapsel. Namun karena ada ancaman dari warga, tak satu pun
tersangka ditahan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Heru Prakoso menerangkan
ke 40 tersangka itu merupakan bagian dari 65 orang yang
diamankan pascabentrok pada Selasa (24/12). Mereka dituduh
menyerang pemukiman di Dusun Adiannagoti, Kecamatan
Sayurmatinggi, Tapanuli Selatan. Polisi mendata ada tujuh
gubuk yang dibakar. Namun isu yang beredar, terdapat sebuah
rumah ibadah yang turut terbakar dalam penyerangan itu.

“Ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi ini dengan
menyebar isu gereja dibakar. Sama sekali tidak ada kaitannya
dengan agama. Provokatornya sudah ditangkap ini,” kata Heru
di sela pengamanan malam tahun baru, Selasa (31/12) malam.

Sebagai antisipasi bentrokan yang lebih besar, Polres Tapsel
langsung bergerak cepat hingga berhasil meringkus 65 orang.
Namun penangkapan ini justru menimbulkan masalah baru, karena
warga yang meminta para pelaku dibebaskan memblokir jalur
lintas Sumatera selama 21 jam pada Rabu (25/12) lalu.

Dalam kesempatan itu Heru menjelaskan pihaknya memang
kewalahan mengakhiri pemblokiran itu, karena akses jalan
sudah tertutup antrean mobil yang terjebak. “Butuh 3,5 jam
ke lokasi dengan berjalan kaki. Kita juga bernegosiasi dengan
melibatkan muspida,” kata dia.

Dalam pertemuan itu, disepakati kalau 65 pelaku yang ditahan
dibebaskan. Padahal dalam pemeriksaan lanjutan, penyidik
sudah menetapkan 40 tersangka. Heru mengatakan pembebasan
itu terpaksa dilakukan karena ada ancaman warga untuk
memblokir akses satu-satunya ke Pulau Jawa itu kembali
diblokir.

“Untuk menyelamatkan kepentingan umum yang lebih besar,
permintaan itu dipenuhi. Tapi proses hukum tetap dilakukan
dengan jaminan kepala desa dan keluarga masing-masing,”
 tandasnya.

Ia menambahkan, konflik antarwarga itu sudah berlangsung
sejak 2006. Namun ia tidak merinci akar masalah konflik.
Sementara isu berkembang, warga Batangangkola terpaksa
menyerang warga pendatang di Sayurmatinggi karena menghuni
kawasan hutan lindung. Keberadaan mereka di sana merusak
aliran air yang semula jernih menjadi keruh.(mad)
http://www.prohaba.co/2014/01/02/diancam-warga-polisi-tidak-tahan-tersangka-bentrokan#.UycWjtLwkbA
__________

Penutup
__________

Demikian kutipannya semoga anda pembaca punya gambaran
yang lebih jelas tentang betrok tersebut yang memang
terjadi kurang lebih setahun yang silam.

Selamat malam...!
_______________________________________________________
Cat :

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment