Monday, April 7, 2014

SUKSES DI PANDOSARAN : Tidak Pakai Alagle pun tidak Pakai Sugari (Marbagas)


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar teknik dan strategi penetapan rencana dan
tindakan untuk dapat punya rumah secepatnya bagi yang mandasor
stirif baru berumahtangga)
______________________________________________________











_________________

Kata Pengantar 
_________________

"Ulangbe mar alagle...!" demikian sepenggal syair dari
M. Simatupang dalam lagunya yang berjudul, "Sipirok Bergema".

Musik...!




 Jika kita pikir-pikir, "Botul do tehe nabahat do jolma halak hitai,
termasuk ma mungkin ibai sangape penyair ni lagui maralagle tu
macam parbuatan niba naso bisa manuntaskon masalah sebagaimana
seharusnya sangape sepantasna.

Khusus tu bidang "Parbagason" maka penulis pribadi dan mungkin saja
pembaca sering mendengar kalimat :

- Alagle...! Mamatobang umur, lek naso adong dope bagas niba.

- Sugari dopak jeges karejoi najolo, isompatkonma manabusi bagas.
  Hape natarpikir anggia. Sannari magodang anak, pangaluaranpe
  mangodang, naing dope halak nai bagas, nagogoan muse mangan.

- Imada ate...! Ibape sabotulna manyosaldo, sallakka nai noma
  najolo nagot lakkahonon, hape nailakkahon, itunda-tunda.
  Akibatna habis hepengi nabinoto bagi na tudia. Sugari sobar
  iba matartabusi bagasi. "Hepeng deluai namarbegu-begu, sanga
  ibado namarbegu-begu" ninna rohaiba.

- Dll, yang mungkin pembacalah yang punya rahasia bersama dongan
  sarahasianya (Istri) dalam majalani hangoluanon.

Dengan tanpa maksud menggurui, apalagi menyombongkan diri pun
mengajari, malam ini penulis ingin berbagi pemikiran menganai
"Parbagasanon" khsusnya tu "Nabaru Mandasor/baru berkeluarga" di
halak hita seputar bagason (Bagas=rumah=jabu, ulang sanga lupa-pen)

Maksuna attong...!

Aso ulang "Maralagle sangape marsugari" mada halak sangape koum
nabaru mandasoron di kemudian hari, haran ni naso adong bagasna.

Hal-on manjadi penting...!

Mengingat bayaknya halak hitai, baik yang dihuta maupun di tano
parjalangan manyosali tu parbuatan ni diri nia naso tarkandali
diwaktu marhepeng, khususna dibidang kepemilikan bagas. Sementara
untuk memiliki bagasi tidaklah semudah, "Manabusi sigaret 2 batang".

Semoga ridho Allah Swt, bersama tulisan ini ...dan...

Selamat menyimak...!
______________________________________________

Kesepakatan awal tentang pengertian mandasor 
dan seluk beluknya
______________________________________________

- Mandasor adalah menikahnya seorang putra batak dengan boru
  batak atau boru-boru lainnya dalam kurun waktu tertentu.

- Kurun waktu yang dimaksud adalah dari hari pertama atau malam
  pertama pernikahan sampai hari ke-2.520 atau malam ke 2.520
  pernikahan (= 7 taon masa pernikahan - pendapat pribadi/inda
  mutlak)

- Disebut mandasor ataupun mandasar karena pada masa ini proses
  adaptasi, proses untuk menerima kekurangan dan kelebihan dari
  pasanganya sedang berlangsung dan sangat berpengaruh besar pada
  kelangsungan keluarga yang bersangkutan untuk masa-masa mendatang

- Pada kebanyakan orang khsusnya ditanah batak, masa ini juga adalah
  masa dimana orang yang baru menikah tersebut harus pisah dengan
  orangtuanya khsusnya pisah tempat tinggal atau pisah bagas.
  ("manjae" ninna. Inda "Manjulu". Biasi inda manjulu...?)

- "Pisah bagas" tentunya sangat sinonim pula dengan istilah "Marbagas"
  yang jika kita tafsir konotatif hampir sama artinya dengan "Ingin
  punya bagas = Marbagas).

- Karena yang ditekankan "Paling ingin punya bagas itu adalah
  perempuan atau adaboru, maka degan sendirinya pihak laki-lakilah
  yang harus menyediakan bagas tersebut (penerapan sistem
  patrileneal dalam istilah sikolana ninna)

- Meskidemikian halnya, masih cukup banyak putra halak hita-i arokku,
  arokku doba "nasolalu dope pikiranna tusi". Akibatna di masa
  mandasoronpe nabahatan do halak hitai, "Naso sadar ia bahwa ia
  sedang mandasor, naso sadar ia bahwa adoboru niai porrohana
  adong bagasna"

- Dengan tanpa natola mangamuk maka, "Adaboru naung marbagas dan
  telah melewati masa pandasoran maka sarupe muse nomai dohot adaboru
  naso marbagas padahal mamarbagas". Olodo marbagas lae = punya bagas...?

________________________________________________

Macam Alasan Pentingya Bagas bagi yang marbagas
________________________________________________

















Aduhleh...!

- Kalaulah prempuan merasa penting bagas, sementara halaklahi yang
  diharap untuk dapat menyediakan bagas merasa tidak penting apa
  tak repot hidup itu bagi adaboru.

- Kalaulah salah satu fungsi bagas itu sebagai tempat modom, maka
  cukup banyak pula laki-laki batak itu tak dibagaspun bisa ajanya
  dia tarpodom. Bahkan ditonga ni aekgodangpun dia bisa tarpodom,
  tanpa sedikitpun takut apakah aek godang itu mangodang atau tidak.

- Begitu juga di saba, dikobun dan di harangan, laki-laki batak itu
  bisa saja tarpodom tanpa sedikitpun takut masuk ulok tu saraor
  niai, dan memang ada yang kemasukan.

- Begitu juga untuk anak parjalangnya, di stasiun di terminal di
  lopo-lopo dan bahkan diragunanpun dia tetap saja bisa tidur, dll.

- Tapi bagaimana dengan perempuan, tak terkecuali boru halak hita...?
  Tentu tak demikian pula, "Sungguh mereka tak bisa tidur seperti
  cara tidur lelaki batak pada umumnya. Mereka selalu lebih suka
  tidur di bagas meskipun matanya terasa mengantuk. Ada banyak hal
  yang harus mereka jaga dikehidupan ini, dan karena banyaknya yang
  harus dijaga, maka merekapun cukup sering sakit kepala karena
  menahan rasa ngantuk tersebut.

- Pendek ni hata, "Bagas sebagai tempat tidur sangat penting bagi
  yang sudah berkeluarga tak terkecuali yang mandasor

- Lainnya, tentu sangat banyak...! "Setuju atau tidak, dari hasil
  pengamatan adaboru selalu lebih membanggakan bagasnya dari pada
  halaklahi, dan ini menjadi sangat logis, karena bagas bagi
  adaboru pada umumnya adalah cerminan dirinya, karena itu pula
  tak jarang adaboru menyapu bagasnya yang sudah disapunya,
  Kemarin sudah dia sapu, hari ini masih disapunya juga, besok
  juga begitu. Kursi juga begitu, geser sana geser sini. Pot bunga
  dan segala macamnya juga begitu, dicocok-cocokkannya padahal
  sudah tidak cocok.


















- Pendek nihata, "Bagas juga menjadi sangat penting bagi adaboru,
  karena di bagaslah beliau pada umumnya dapat menuangkan
  kreatifitasnya, berkarya dan berseni

- Hal lainya tentu sangat banyak dan sangat banyak tentunya,
  Nadi ida halak iba waktu mangan, waktu
_____________________________________________________

Sekilas mengenai bagas niba dohot bagas nihalak/kontrakan
_____________________________________________________
















- Bagas nihalak atau rumah orang yang ditempati secara umum
  disebut kontrakan atau rumah sewa khsusnya bagi yang mandasor.

- Istilah ini sebenarnya telah memberi penekanan pada yang
  ngontrak atau menyewa sedangkan istilah bagas niba memberi
  penekanan pada kata "Niba". sitirip milik sendiri.

- Begitupun, Inda juo di hangoluanon halak naung adong bagasna,
  salalu marasa nyaman di bagas nia. Lek adong juo do na marasa
  nyaman di bagas kotrakan. Harusongonipe lek bahatando namarasa
  nyaman di bagas nia sandiri.

__________________________________________

Antara ni kepemilikan bagas dohot nasib
__________________________________________


















- Moloma ditipani, "Anggonaso porcaya do iba, bahaso Tuhani ikut
  campur dalam tingkah laku manusia, bisa do mambaen manusia 
  jadi steres sangape lenong (Biasi halak adong,iba inda)"

- Dalam hubungannya tu "Kepemilikan bagas", memang anggo naso milik
  dope "Bagas naung dibayarpe, bisado najadi bagas niba, padahal
  ma ibayar. Na botul anggia. Adongdoda anggia, hepeng nibagas
  pambayaran di lojongkon dongan.

- Najobuna, "Adong musedo halak manabusi bagas naso sitabusion".
  Akibatna parkaro, habis hepeng mangurusna lek nadong bagasi.

- Tak terkecuali, "Bagas naung adong jadi nadong, apakah 
   karena di gadis, maruppak atau mayup".

Begitupun cukup banyak juga yang sebaliknya...!

- Sanadong rencana got manabusi bagas, tai pupu ditawarkon halak.
  Sogo roha, ibayarkon. Hape attong jadi bagas niba, padahal 7 x
  ibaen dongan mambayarna.

- Songoni muse untuk sabagian nai, "Ilehen anggia bagas disia,
  haran ni padena. Padahal bahat dope jolma naung pade sian ia,
  tai nadong halak mangalehen bagas disia. Biamai...?

- Bil khusus attong untuk di syukuri, molo adong halak hitai
  naposo-poso dope ia matartabusi ia bagas nia. Jelas halak
  naon bernasib bgaus, tak terkecuali juo attong, bayo nabaru
  mandasor langsung adong bagas nia, harana madung disiapkon
  ortu nia.

Pendek nihata...!

Fakta lapangan berkata :

"Memang nagodangan-do campur tangan ni namarkuaso tu kepemilikan
bagas ni sada-sada halak, "Untuk majadi momo mamilikina sangape
untuk menjadi maol (=Nasib)". Hepeng tak bisa dikatakan satusatunya
faktor bagi seseorang untuk punya rumah, masih banyak faktor lainnya.
_________________________________________________________

Teknik dan Strategi mandapotkon Bagas salama di Pandasoran
(Hanya pendapat pribadi dan tidak mutlak)
_________________________________________________________

* Penetapan Rencana

- Haha...hidup tetap saja dapat berlangsung tanpa rencana. Bahkan
  cukup banyak juga yang sukses tanpa rencana, karena kita sepakat
  diluar rencana manusia ada juga namanya, "Rencana Tuhan pada
  Rencana manusia". Dengan hata lainna, "Jolma bisa marencanahon
  sesuatu, tapi ketetapanna di tangan Tuhan".

- Terlepas dari ketetapan Tuhan pada suatu rencana yang dijalankan,
  apakah berhasil atau tidak, "Tuhan menyuruh manusia untuk berusaha
  mendapatkan "Apa yang anda inginkan".

- Dalam hubungannya dengan halak hita, yang baru saja berkeluarga dan
  ingin punya rumah atau bagas selama dipandasoran yang dalam tulisan
  ini diasumsikan 7 tahun masa markaluarga, "Maka tetapkanlah rencana
  paling lama 7 tahun sudah punya rumah".

- Terhadap hal ini tentu perlu ada persesuaian antara jumlah pendapatan
  dengan pengeluaran sesuai dengan bidang profesi masing-masing.

- Namun menetapkan, "Harga rumah yang anda inginkan adalah hal yang
  pokok dalam penyusunan suatu rencana, karena harga rumah yang di
  inginkan akan sangat berkorelasi dengan kemampuan keluarga yang
  mandasor tersebut.

- Untuk lebih terlihat operasionalisasinya, maka penulis menyajikan
  tabel alternatif gambaran pilihan perencanaan dalam proses penabungan
  dengan 5 pilihan rencana keluarga yang mandasor :
















Keterangan tabel saotik :

- Kalau kita pikir, khusus untuk keluarga yang mandasor yang ada di
  tanah-tanah perantauan Nusantara cukup banyak orang yang masih mampu
  menyediakan sisa hasil usahanya 250.000 / bulan dengan profesi swasta
  pada umumnya. Tapi entah dimana salahnya, masih banyak juga yang belum
  punya bagas, padahal kita tahu masih banyak bagas dibawah 21 jt khsusnya
  dipinggiran pusat-pusat kota se Nusantara najolo doba.

  Apakah ketidak punyaan bagas tersebut karena tidak adanya keinginan 
  atau tidak ada rencana...?

- Misteriya hidup anggia, jika seseorang mau jangankan 250.000 / bulan,
  1 jt duaratus lima puluh ribupun dia mampu. Tapi entah apa sebabnya
  sudah habis masa pandasorannya (7 tahun berkeluarga), dan tahun ini
  memasuki 14 tahun berkeluarga, tetap saja belum ada bagasnya.
  Kenapa dan biasi...? Adakah karena tidak pernah memikirkannya, tidak
  ungada merencanakannya...? ataukah...ataukah...ataukah...karena adanya
  urusan berobat...?

- Dll (Pembacalah yang punya cerita). Tapi jika memang kita bersepakat,
  "Disebabkan tidak pernah terpikir, tidak adannya keinginan atau tidak
  adanya rencana, maka mari sama tetapkan rencana tersebut, khususnya tu
  nabaru mandasor. Pasang Niat sikatutu, ulang mardua roha itu hal yang 
  pokok...!














* Mangatur so lancar rencanai

- On ma narohakku nagot porlu mantap baenon aso lek lancar rencanai.
  Harana hita fokus tu kaluarga namandasor, maka attong sapadena etong
  ma pangaluaran nabiasana tiop bulan, hepeng antisifasipe tu hal-hal
  naso tarduga porlu siapkonon, tarmasuk attong biaya-biaya parsalinan
  harana bukan tidak mungkin salama 7 taon on adong pahoppu 7 muse.

- Sitiop hepengpe porluma disepakati nabaru mandasoron, apakah lebih
  cocok bagian ina-ina atau ama-ama. Secara umum memang ina-ina, tai
  nanggo sude-i. Bahat do ina-ina 7 X sadari kuat ia mangan bakso, jadi
  biamai hepeng tabungan nagot manabusi bagasi, uba itabuskon ia ma
  tu bakso-i. Iba pe attong sebagai ama-ama di baca diri niba,
  sipanggaron de iba sanga inda, "Ulang haran nai dokkoon dongan katua
  kapala anak Medan dohita, langsung dibayar kopi ni halak nasamedanan.
  sementara hepeng pambayaranna hepeng rencana manabusi bagas, idiama
  tartabusi bei.

- Kerja keraspe attong tingkatkonon noma, uang masukpe anggo bisa kiri
  kanan, depan belakang, atas bawah. Pokokna sudebaen sumber ni hepeng
  tai got manabusi bagas.

- Songoni muse pangendalian emosi modern, anggo madung cukupma irasa
  punya hp si 250 ribui, ipe di pake. Nangkon pola paksahon hp si arga
  7 jutai, tai got manabusi bagas neon dottong.

- Aso lek dapat dipartahankon semangat karejo, semangat mandapotkon aha
  nai bagasan roha, aso lek tartabusi bagasi, maka attong ulang lupa
  muse sumbayang dan pembacaan do'a-doa. Do'ahon sude aso lancar attong
  karejoi, dohot kaluarga-i. Saling mandukung attong tu napadena. Bila
  perlu terjunkan oppu ni api ikut matacapar matuceper marusaho dohot
  maretong hingga tujuan punya bagasi tarcapai salama di pandasoran.

- Dll (pembacalah khsusnya yang mandasor yang lebih kreatif mengatasi
  macam hambatannya). Terutama hambatan disiplin.














* Martindak sasuai rencana dohot mangandalihonna

- Setalah rencana attong ditetapkon selama di pandasoranon, macam gambaran
  hambatannape madung targambar, songoni muse macam cara panyalesaianna,
  selanjuta attong, "Martindak noma sesuai rencanai"

Onma na rohakku gambaran tindakan nai (Hanya satu pilihan/
cara menabung) :

1. Tindakan di taon partama 

- Sesuai rencana mattong laksanahon, "buka buku tabungan" molo got manabungma
  attong sesuai perkembangan jaman. BRI-BRA, BNI-BNA, BCI-BCA pilima idia
  nacocok, pasang niat bin niat, sangape niat sikatutu. Bila porlu, baen
  tabungan cadangan, siapa tahu di na 12 bulani adong marlakkap sabulan, maka
  attong cadangani ma baen mangatasina.

- Molo attong bisa manabung sesuai rencana selama sataoni, baru ma attong
  memasuki taon kaduana noma.

- Harusongonipe, napola sala attong, "Kemampuan tindakan niba nasataoni di
  syukuri, kehe iba marmayam, mangan-mangan, dll sebagai bentuk lain dari
  penghargaan niba doi tu diri niba. Aso samangat muse di taon kaduana i.

1. Tindakan di taon kadua

- Ta anggap masongoni lancar, haranalancar attong di taon partama. Kaluarga
  namandasoronpe ta anggapma madapot boru dengan usia 7 ari. Marsyukur muse
  iba attong di taon kadua on.

3. Tindakan di taon katolu

- Secara umum dabo, goarnama jolma, ra do kadang ro bosani, ro pikiran
  "Sopala adong bagas bia malakna, bahat halak nasongoni" ninna. "Bagas ni 
  Tulang noma ipaitte gonan, harana matobang do tulangi, aturanna na leleng
  bedai". ninna muse. "Molo namampu iba, iponggol bagas niayaniba i, bia
  lakna" ninna muse, dll.

- Intina, ditaon katolu on, tolu bulan namanabung musebe. Acara syukuran
  pe nadongbe. Oppuni apipe ma mulai marapi-api, haranaro curiga, tudia
  ibaen bayo-on hepeng na tolu bulani, asi na i tabung ia.

4. Tindakan di taon ka opat

- Aso idokkon lancar taon kaopaton, tottu attong 14 bulan nagot tabungon.
  Tai attong, harana pada saat manyusun rancana madungdo targambar hambatan
  dohot panyaloseanna, mka attong si 14 bulanon lancar juo. Bahkan 17 kli
  bayarbe lek bisa. Tai attong rencana do nagot laksanahonon maka tetap
  di bayar 14 bulan

5. Tindakan di taon kalima

- Alhamdulillah lancar attong, harana marmarsiajar tu pangalaman. Rohape
  mamulai matobang, apalagi ditaon on lahir muse anak goarna si Lindung
  muse dengaharapan aso lek tarlindung attong hepeng tabungani, ulang muse
  attong dilojongkon halak aso lek jadi namanabusi bagasi.

6. Tindakan di taon pa onomkon

- Haha...namandasoronpe attong, mamulai mikim-mikim. Sada-sada bagas ni
  halakpe mamulai ipanotnoti ia, "Sadia maluai arga nibagas molo songon
  indu...?" ninna dibagasan roha. Hepeng tabungan pe mamulai pupu di etong,
  rasa sayang istripun tambah tinggi muse, harana attong sataon saotik nai
  noma tartabusimabagason.

7. Tindakan di taon papituhon

- Di bulan pertama mambayar taon kapituon, rupa inda tahanbe namandasoron,
  katarbukaanpe mulaima ipatidahon, "Mulaima manyapai, cari informasi
  tentang macam arga ni bagas baik langsung maupun lewat media.

- Alhamdulillah attong, "Dibulan Desember taon kapitu, madung adong
  tabungan ni kaluarga namandasoron Rp. 63.000.000,-.

- Bayo namanabungonpe maningkat langsung ketakwaanna, sumbayangpe
  namarlakkap, oppu adaborupe pupu dihaol ia, manyogot di haol, siang
  i haol, songoni muse potang, "Lalu hita namanabusi bagason oppui"
  isajoma hatai.

  "Biado...! Hebat do au kan, ningia". Nanggo iboto ia oppu niapi do
  nahebat, "Onggo naso pupu do di ingotkon nangkan nalalui namaabungi,
  tarnyata hepeng nai palobi-lobi do sian dapur manutupina.

Alhasil dan alkisah keluarga yang mandasor inipun pada akhirnya manabusi
bagas inganan ni holong saarga Rp. 68.000.000,- di huta Holong, kelurahan
holong, kecamatan holong, kabupaten holong dan kota holong.


















Keluarga yang telah mengalami 7 tahun masa pernikahan ini, membeli rumah
yang mana jalannya besar dan masuk mobil. Dan diam-diam tarnyata kaluarga
ini telah mengabtrasikan rencana untuk punya mobil pula seharga 100 Juta
untuk tujuh tahun kedepannya.

Semoga impian keluarga yang telah lulus masa pandasoran ini tercapai
pula. Botima...!

____________

Penutup
____________

Demikian recana untuk dapat memiliki rumah ataupun bagas yang dapat
disajikan lewat blog ini, khsusnya pada kaluarga-kaluarga halak hita
yang baru mandasor.

Semoga info dapat mengispirasi, khsusnya halak hita baik yang di huta
maupun di tano parjalangan untuk dapat memiliki bagas inganan ni holong.

Secara umum...!

Tentu tak ada kata terlambat untuk hal ini, "Jika pembaca adalah keluarga
yang telah memiliki bagas, tentu sangat pantas untuk di syukuri.

Secara pribadi, siapapun anda jika mampu punya rumah pada masa sekarang
dibawah 15 tahun masa parjalangan, penulis pantas untuk mengacungkan
jempol, "Anda hebat...! Apapun profesi anda.

Mari sama kita hindari kata "alagle" atapun "sugari" dalam bayak hal
di kehidupan ini, tak terkecuali dibidang Parbagason. Botima anggia...!

Dan...!

Jika anda adalah pembaca naposo bulung, jangan pula kiranya anda jadi
takut mambuat boru hanya karena anda merasa tidak mampu menyiapkan
bagas pada yang marbagas pada anda". Selagi adaboru tersebut bersedia,
lojongkon...! "Kalau soal bagas urusan belakangan" nimmu...! "7 taonpe
beresmai" nimmuhon muse.

Selamat borngin...dan...horas...!


_________________________________________________________
Cat :
Info sekitar rumah mewah Nusantara dan dunia ada di link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/04/10-rumah-mewah-nusantara-dan-7-rumah.html


PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment