#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar teknik dan strategi penetapan rencana dan
tindakan untuk dapat punya rumah secepatnya bagi yang mandasor
stirif baru berumahtangga)
______________________________________________________
_________________
Kata Pengantar
_________________
"Ulangbe mar alagle...!" demikian sepenggal syair dari
M. Simatupang dalam lagunya yang berjudul, "Sipirok Bergema".
Musik...!
Jika kita pikir-pikir, "Botul do tehe nabahat do jolma halak hitai,
termasuk ma mungkin ibai sangape penyair ni lagui maralagle tu
macam parbuatan niba naso bisa manuntaskon masalah sebagaimana
seharusnya sangape sepantasna.
Khusus tu bidang "Parbagason" maka penulis pribadi dan mungkin saja
pembaca sering mendengar kalimat :
- Alagle...! Mamatobang umur, lek naso adong dope bagas niba.
- Sugari dopak jeges karejoi najolo, isompatkonma manabusi bagas.
Hape natarpikir anggia. Sannari magodang anak, pangaluaranpe
mangodang, naing dope halak nai bagas, nagogoan muse mangan.
- Imada ate...! Ibape sabotulna manyosaldo, sallakka nai noma
najolo nagot lakkahonon, hape nailakkahon, itunda-tunda.
Akibatna habis hepengi nabinoto bagi na tudia. Sugari sobar
iba matartabusi bagasi. "Hepeng deluai namarbegu-begu, sanga
ibado namarbegu-begu" ninna rohaiba.
- Dll, yang mungkin pembacalah yang punya rahasia bersama dongan
sarahasianya (Istri) dalam majalani hangoluanon.
Dengan tanpa maksud menggurui, apalagi menyombongkan diri pun
mengajari, malam ini penulis ingin berbagi pemikiran menganai
"Parbagasanon" khsusnya tu "Nabaru Mandasor/baru berkeluarga" di
halak hita seputar bagason (Bagas=rumah=jabu, ulang sanga lupa-pen)
Maksuna attong...!
Aso ulang "Maralagle sangape marsugari" mada halak sangape koum
nabaru mandasoron di kemudian hari, haran ni naso adong bagasna.
Hal-on manjadi penting...!
Mengingat bayaknya halak hitai, baik yang dihuta maupun di tano
parjalangan manyosali tu parbuatan ni diri nia naso tarkandali
diwaktu marhepeng, khususna dibidang kepemilikan bagas. Sementara
untuk memiliki bagasi tidaklah semudah, "Manabusi sigaret 2 batang".
Semoga ridho Allah Swt, bersama tulisan ini ...dan...
Selamat menyimak...!
______________________________________________
Kesepakatan awal tentang pengertian mandasor
dan seluk beluknya
______________________________________________
- Mandasor adalah menikahnya seorang putra batak dengan boru
batak atau boru-boru lainnya dalam kurun waktu tertentu.
- Kurun waktu yang dimaksud adalah dari hari pertama atau malam
pertama pernikahan sampai hari ke-2.520 atau malam ke 2.520
pernikahan (= 7 taon masa pernikahan - pendapat pribadi/inda
mutlak)
- Disebut mandasor ataupun mandasar karena pada masa ini proses
adaptasi, proses untuk menerima kekurangan dan kelebihan dari
pasanganya sedang berlangsung dan sangat berpengaruh besar pada
kelangsungan keluarga yang bersangkutan untuk masa-masa mendatang
- Pada kebanyakan orang khsusnya ditanah batak, masa ini juga adalah
masa dimana orang yang baru menikah tersebut harus pisah dengan
orangtuanya khsusnya pisah tempat tinggal atau pisah bagas.
("manjae" ninna. Inda "Manjulu". Biasi inda manjulu...?)
- "Pisah bagas" tentunya sangat sinonim pula dengan istilah "Marbagas"
yang jika kita tafsir konotatif hampir sama artinya dengan "Ingin
punya bagas = Marbagas).
- Karena yang ditekankan "Paling ingin punya bagas itu adalah
perempuan atau adaboru, maka degan sendirinya pihak laki-lakilah
yang harus menyediakan bagas tersebut (penerapan sistem
patrileneal dalam istilah sikolana ninna)
- Meskidemikian halnya, masih cukup banyak putra halak hita-i arokku,
arokku doba "nasolalu dope pikiranna tusi". Akibatna di masa
mandasoronpe nabahatan do halak hitai, "Naso sadar ia bahwa ia
sedang mandasor, naso sadar ia bahwa adoboru niai porrohana
adong bagasna"
- Dengan tanpa natola mangamuk maka, "Adaboru naung marbagas dan
telah melewati masa pandasoran maka sarupe muse nomai dohot adaboru
naso marbagas padahal mamarbagas". Olodo marbagas lae = punya bagas...?
________________________________________________
Macam Alasan Pentingya Bagas bagi yang marbagas
________________________________________________
Aduhleh...!
- Kalaulah prempuan merasa penting bagas, sementara halaklahi yang
diharap untuk dapat menyediakan bagas merasa tidak penting apa
tak repot hidup itu bagi adaboru.
- Kalaulah salah satu fungsi bagas itu sebagai tempat modom, maka
cukup banyak pula laki-laki batak itu tak dibagaspun bisa ajanya
dia tarpodom. Bahkan ditonga ni aekgodangpun dia bisa tarpodom,
tanpa sedikitpun takut apakah aek godang itu mangodang atau tidak.
- Begitu juga di saba, dikobun dan di harangan, laki-laki batak itu
bisa saja tarpodom tanpa sedikitpun takut masuk ulok tu saraor
niai, dan memang ada yang kemasukan.
- Begitu juga untuk anak parjalangnya, di stasiun di terminal di
lopo-lopo dan bahkan diragunanpun dia tetap saja bisa tidur, dll.
- Tapi bagaimana dengan perempuan, tak terkecuali boru halak hita...?
Tentu tak demikian pula, "Sungguh mereka tak bisa tidur seperti
cara tidur lelaki batak pada umumnya. Mereka selalu lebih suka
tidur di bagas meskipun matanya terasa mengantuk. Ada banyak hal
yang harus mereka jaga dikehidupan ini, dan karena banyaknya yang
harus dijaga, maka merekapun cukup sering sakit kepala karena
menahan rasa ngantuk tersebut.
- Pendek ni hata, "Bagas sebagai tempat tidur sangat penting bagi
yang sudah berkeluarga tak terkecuali yang mandasor
- Lainnya, tentu sangat banyak...! "Setuju atau tidak, dari hasil
pengamatan adaboru selalu lebih membanggakan bagasnya dari pada
halaklahi, dan ini menjadi sangat logis, karena bagas bagi
adaboru pada umumnya adalah cerminan dirinya, karena itu pula
tak jarang adaboru menyapu bagasnya yang sudah disapunya,
Kemarin sudah dia sapu, hari ini masih disapunya juga, besok
juga begitu. Kursi juga begitu, geser sana geser sini. Pot bunga
dan segala macamnya juga begitu, dicocok-cocokkannya padahal
sudah tidak cocok.
- Pendek nihata, "Bagas juga menjadi sangat penting bagi adaboru,
karena di bagaslah beliau pada umumnya dapat menuangkan
kreatifitasnya, berkarya dan berseni
- Hal lainya tentu sangat banyak dan sangat banyak tentunya,
Nadi ida halak iba waktu mangan, waktu
_____________________________________________________
Sekilas mengenai bagas niba dohot bagas nihalak/kontrakan
_____________________________________________________
- Bagas nihalak atau rumah orang yang ditempati secara umum
disebut kontrakan atau rumah sewa khsusnya bagi yang mandasor.
- Istilah ini sebenarnya telah memberi penekanan pada yang
ngontrak atau menyewa sedangkan istilah bagas niba memberi
penekanan pada kata "Niba". sitirip milik sendiri.
- Begitupun, Inda juo di hangoluanon halak naung adong bagasna,
salalu marasa nyaman di bagas nia. Lek adong juo do na marasa
nyaman di bagas kotrakan. Harusongonipe lek bahatando namarasa
nyaman di bagas nia sandiri.
__________________________________________
Antara ni kepemilikan bagas dohot nasib
__________________________________________
- Moloma ditipani, "Anggonaso porcaya do iba, bahaso Tuhani ikut
campur dalam tingkah laku manusia, bisa do mambaen manusia
jadi steres sangape lenong (Biasi halak adong,iba inda)"
- Dalam hubungannya tu "Kepemilikan bagas", memang anggo naso milik
dope "Bagas naung dibayarpe, bisado najadi bagas niba, padahal
ma ibayar. Na botul anggia. Adongdoda anggia, hepeng nibagas
pambayaran di lojongkon dongan.
- Najobuna, "Adong musedo halak manabusi bagas naso sitabusion".
Akibatna parkaro, habis hepeng mangurusna lek nadong bagasi.
- Tak terkecuali, "Bagas naung adong jadi nadong, apakah
karena di gadis, maruppak atau mayup".
Begitupun cukup banyak juga yang sebaliknya...!
- Sanadong rencana got manabusi bagas, tai pupu ditawarkon halak.
Sogo roha, ibayarkon. Hape attong jadi bagas niba, padahal 7 x
ibaen dongan mambayarna.
- Songoni muse untuk sabagian nai, "Ilehen anggia bagas disia,
haran ni padena. Padahal bahat dope jolma naung pade sian ia,
tai nadong halak mangalehen bagas disia. Biamai...?
- Bil khusus attong untuk di syukuri, molo adong halak hitai
naposo-poso dope ia matartabusi ia bagas nia. Jelas halak
naon bernasib bgaus, tak terkecuali juo attong, bayo nabaru
mandasor langsung adong bagas nia, harana madung disiapkon
ortu nia.
Pendek nihata...!
Fakta lapangan berkata :
"Memang nagodangan-do campur tangan ni namarkuaso tu kepemilikan
bagas ni sada-sada halak, "Untuk majadi momo mamilikina sangape
untuk menjadi maol (=Nasib)". Hepeng tak bisa dikatakan satusatunya
faktor bagi seseorang untuk punya rumah, masih banyak faktor lainnya.
_________________________________________________________
Teknik dan Strategi mandapotkon Bagas salama di Pandasoran
(Hanya pendapat pribadi dan tidak mutlak)
_________________________________________________________
* Penetapan Rencana
- Haha...hidup tetap saja dapat berlangsung tanpa rencana. Bahkan
cukup banyak juga yang sukses tanpa rencana, karena kita sepakat
diluar rencana manusia ada juga namanya, "Rencana Tuhan pada
Rencana manusia". Dengan hata lainna, "Jolma bisa marencanahon
sesuatu, tapi ketetapanna di tangan Tuhan".
- Terlepas dari ketetapan Tuhan pada suatu rencana yang dijalankan,
apakah berhasil atau tidak, "Tuhan menyuruh manusia untuk berusaha
mendapatkan "Apa yang anda inginkan".
- Dalam hubungannya dengan halak hita, yang baru saja berkeluarga dan
ingin punya rumah atau bagas selama dipandasoran yang dalam tulisan
ini diasumsikan 7 tahun masa markaluarga, "Maka tetapkanlah rencana
paling lama 7 tahun sudah punya rumah".
- Terhadap hal ini tentu perlu ada persesuaian antara jumlah pendapatan
dengan pengeluaran sesuai dengan bidang profesi masing-masing.
- Namun menetapkan, "Harga rumah yang anda inginkan adalah hal yang
pokok dalam penyusunan suatu rencana, karena harga rumah yang di
inginkan akan sangat berkorelasi dengan kemampuan keluarga yang
mandasor tersebut.
- Untuk lebih terlihat operasionalisasinya, maka penulis menyajikan
tabel alternatif gambaran pilihan perencanaan dalam proses penabungan
dengan 5 pilihan rencana keluarga yang mandasor :
Keterangan tabel saotik :
- Kalau kita pikir, khusus untuk keluarga yang mandasor yang ada di
tanah-tanah perantauan Nusantara cukup banyak orang yang masih mampu
menyediakan sisa hasil usahanya 250.000 / bulan dengan profesi swasta
pada umumnya. Tapi entah dimana salahnya, masih banyak juga yang belum
punya bagas, padahal kita tahu masih banyak bagas dibawah 21 jt khsusnya
dipinggiran pusat-pusat kota se Nusantara najolo doba.
Apakah ketidak punyaan bagas tersebut karena tidak adanya keinginan
atau tidak ada rencana...?
- Misteriya hidup anggia, jika seseorang mau jangankan 250.000 / bulan,
1 jt duaratus lima puluh ribupun dia mampu. Tapi entah apa sebabnya
sudah habis masa pandasorannya (7 tahun berkeluarga), dan tahun ini
memasuki 14 tahun berkeluarga, tetap saja belum ada bagasnya.
Kenapa dan biasi...? Adakah karena tidak pernah memikirkannya, tidak
ungada merencanakannya...? ataukah...ataukah...ataukah...karena adanya
urusan berobat...?
- Dll (Pembacalah yang punya cerita). Tapi jika memang kita bersepakat,
"Disebabkan tidak pernah terpikir, tidak adannya keinginan atau tidak
adanya rencana, maka mari sama tetapkan rencana tersebut, khususnya tu
nabaru mandasor. Pasang Niat sikatutu, ulang mardua roha itu hal yang
pokok...!
* Mangatur so lancar rencanai
- On ma narohakku nagot porlu mantap baenon aso lek lancar rencanai.
Harana hita fokus tu kaluarga namandasor, maka attong sapadena etong
ma pangaluaran nabiasana tiop bulan, hepeng antisifasipe tu hal-hal
naso tarduga porlu siapkonon, tarmasuk attong biaya-biaya parsalinan
harana bukan tidak mungkin salama 7 taon on adong pahoppu 7 muse.
- Sitiop hepengpe porluma disepakati nabaru mandasoron, apakah lebih
cocok bagian ina-ina atau ama-ama. Secara umum memang ina-ina, tai
nanggo sude-i. Bahat do ina-ina 7 X sadari kuat ia mangan bakso, jadi
biamai hepeng tabungan nagot manabusi bagasi, uba itabuskon ia ma
tu bakso-i. Iba pe attong sebagai ama-ama di baca diri niba,
sipanggaron de iba sanga inda, "Ulang haran nai dokkoon dongan katua
kapala anak Medan dohita, langsung dibayar kopi ni halak nasamedanan.
sementara hepeng pambayaranna hepeng rencana manabusi bagas, idiama
tartabusi bei.
- Kerja keraspe attong tingkatkonon noma, uang masukpe anggo bisa kiri
kanan, depan belakang, atas bawah. Pokokna sudebaen sumber ni hepeng
tai got manabusi bagas.
- Songoni muse pangendalian emosi modern, anggo madung cukupma irasa
punya hp si 250 ribui, ipe di pake. Nangkon pola paksahon hp si arga
7 jutai, tai got manabusi bagas neon dottong.
- Aso lek dapat dipartahankon semangat karejo, semangat mandapotkon aha
nai bagasan roha, aso lek tartabusi bagasi, maka attong ulang lupa
muse sumbayang dan pembacaan do'a-doa. Do'ahon sude aso lancar attong
karejoi, dohot kaluarga-i. Saling mandukung attong tu napadena. Bila
perlu terjunkan oppu ni api ikut matacapar matuceper marusaho dohot
maretong hingga tujuan punya bagasi tarcapai salama di pandasoran.
- Dll (pembacalah khsusnya yang mandasor yang lebih kreatif mengatasi
macam hambatannya). Terutama hambatan disiplin.
* Martindak sasuai rencana dohot mangandalihonna
- Setalah rencana attong ditetapkon selama di pandasoranon, macam gambaran
hambatannape madung targambar, songoni muse macam cara panyalesaianna,
selanjuta attong, "Martindak noma sesuai rencanai"
Onma na rohakku gambaran tindakan nai (Hanya satu pilihan/
cara menabung) :
1. Tindakan di taon partama
- Sesuai rencana mattong laksanahon, "buka buku tabungan" molo got manabungma
attong sesuai perkembangan jaman. BRI-BRA, BNI-BNA, BCI-BCA pilima idia
nacocok, pasang niat bin niat, sangape niat sikatutu. Bila porlu, baen
tabungan cadangan, siapa tahu di na 12 bulani adong marlakkap sabulan, maka
attong cadangani ma baen mangatasina.
- Molo attong bisa manabung sesuai rencana selama sataoni, baru ma attong
memasuki taon kaduana noma.
- Harusongonipe, napola sala attong, "Kemampuan tindakan niba nasataoni di
syukuri, kehe iba marmayam, mangan-mangan, dll sebagai bentuk lain dari
penghargaan niba doi tu diri niba. Aso samangat muse di taon kaduana i.
1. Tindakan di taon kadua
- Ta anggap masongoni lancar, haranalancar attong di taon partama. Kaluarga
namandasoronpe ta anggapma madapot boru dengan usia 7 ari. Marsyukur muse
iba attong di taon kadua on.
3. Tindakan di taon katolu
- Secara umum dabo, goarnama jolma, ra do kadang ro bosani, ro pikiran
"Sopala adong bagas bia malakna, bahat halak nasongoni" ninna. "Bagas ni
Tulang noma ipaitte gonan, harana matobang do tulangi, aturanna na leleng
bedai". ninna muse. "Molo namampu iba, iponggol bagas niayaniba i, bia
lakna" ninna muse, dll.
- Intina, ditaon katolu on, tolu bulan namanabung musebe. Acara syukuran
pe nadongbe. Oppuni apipe ma mulai marapi-api, haranaro curiga, tudia
ibaen bayo-on hepeng na tolu bulani, asi na i tabung ia.
4. Tindakan di taon ka opat
- Aso idokkon lancar taon kaopaton, tottu attong 14 bulan nagot tabungon.
Tai attong, harana pada saat manyusun rancana madungdo targambar hambatan
dohot panyaloseanna, mka attong si 14 bulanon lancar juo. Bahkan 17 kli
bayarbe lek bisa. Tai attong rencana do nagot laksanahonon maka tetap
di bayar 14 bulan
5. Tindakan di taon kalima
- Alhamdulillah lancar attong, harana marmarsiajar tu pangalaman. Rohape
mamulai matobang, apalagi ditaon on lahir muse anak goarna si Lindung
muse dengaharapan aso lek tarlindung attong hepeng tabungani, ulang muse
attong dilojongkon halak aso lek jadi namanabusi bagasi.
6. Tindakan di taon pa onomkon
- Haha...namandasoronpe attong, mamulai mikim-mikim. Sada-sada bagas ni
halakpe mamulai ipanotnoti ia, "Sadia maluai arga nibagas molo songon
indu...?" ninna dibagasan roha. Hepeng tabungan pe mamulai pupu di etong,
rasa sayang istripun tambah tinggi muse, harana attong sataon saotik nai
noma tartabusimabagason.
7. Tindakan di taon papituhon
- Di bulan pertama mambayar taon kapituon, rupa inda tahanbe namandasoron,
katarbukaanpe mulaima ipatidahon, "Mulaima manyapai, cari informasi
tentang macam arga ni bagas baik langsung maupun lewat media.
- Alhamdulillah attong, "Dibulan Desember taon kapitu, madung adong
tabungan ni kaluarga namandasoron Rp. 63.000.000,-.
- Bayo namanabungonpe maningkat langsung ketakwaanna, sumbayangpe
namarlakkap, oppu adaborupe pupu dihaol ia, manyogot di haol, siang
i haol, songoni muse potang, "Lalu hita namanabusi bagason oppui"
isajoma hatai.
"Biado...! Hebat do au kan, ningia". Nanggo iboto ia oppu niapi do
nahebat, "Onggo naso pupu do di ingotkon nangkan nalalui namaabungi,
tarnyata hepeng nai palobi-lobi do sian dapur manutupina.
Alhasil dan alkisah keluarga yang mandasor inipun pada akhirnya manabusi
bagas inganan ni holong saarga Rp. 68.000.000,- di huta Holong, kelurahan
holong, kecamatan holong, kabupaten holong dan kota holong.
Keluarga yang telah mengalami 7 tahun masa pernikahan ini, membeli rumah
yang mana jalannya besar dan masuk mobil. Dan diam-diam tarnyata kaluarga
ini telah mengabtrasikan rencana untuk punya mobil pula seharga 100 Juta
untuk tujuh tahun kedepannya.
Semoga impian keluarga yang telah lulus masa pandasoran ini tercapai
pula. Botima...!
____________
Penutup
____________
Demikian recana untuk dapat memiliki rumah ataupun bagas yang dapat
disajikan lewat blog ini, khsusnya pada kaluarga-kaluarga halak hita
yang baru mandasor.
Semoga info dapat mengispirasi, khsusnya halak hita baik yang di huta
maupun di tano parjalangan untuk dapat memiliki bagas inganan ni holong.
Secara umum...!
Tentu tak ada kata terlambat untuk hal ini, "Jika pembaca adalah keluarga
yang telah memiliki bagas, tentu sangat pantas untuk di syukuri.
Secara pribadi, siapapun anda jika mampu punya rumah pada masa sekarang
dibawah 15 tahun masa parjalangan, penulis pantas untuk mengacungkan
jempol, "Anda hebat...! Apapun profesi anda.
Mari sama kita hindari kata "alagle" atapun "sugari" dalam bayak hal
di kehidupan ini, tak terkecuali dibidang Parbagason. Botima anggia...!
Dan...!
Jika anda adalah pembaca naposo bulung, jangan pula kiranya anda jadi
takut mambuat boru hanya karena anda merasa tidak mampu menyiapkan
bagas pada yang marbagas pada anda". Selagi adaboru tersebut bersedia,
lojongkon...! "Kalau soal bagas urusan belakangan" nimmu...! "7 taonpe
beresmai" nimmuhon muse.
Selamat borngin...dan...horas...!
_________________________________________________________
Cat :
Info sekitar rumah mewah Nusantara dan dunia ada di link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/04/10-rumah-mewah-nusantara-dan-7-rumah.html
(Menyimak info sekitar teknik dan strategi penetapan rencana dan
tindakan untuk dapat punya rumah secepatnya bagi yang mandasor
stirif baru berumahtangga)
______________________________________________________
_________________
Kata Pengantar
_________________
"Ulangbe mar alagle...!" demikian sepenggal syair dari
M. Simatupang dalam lagunya yang berjudul, "Sipirok Bergema".
Musik...!
Jika kita pikir-pikir, "Botul do tehe nabahat do jolma halak hitai,
termasuk ma mungkin ibai sangape penyair ni lagui maralagle tu
macam parbuatan niba naso bisa manuntaskon masalah sebagaimana
seharusnya sangape sepantasna.
Khusus tu bidang "Parbagason" maka penulis pribadi dan mungkin saja
pembaca sering mendengar kalimat :
- Alagle...! Mamatobang umur, lek naso adong dope bagas niba.
- Sugari dopak jeges karejoi najolo, isompatkonma manabusi bagas.
Hape natarpikir anggia. Sannari magodang anak, pangaluaranpe
mangodang, naing dope halak nai bagas, nagogoan muse mangan.
- Imada ate...! Ibape sabotulna manyosaldo, sallakka nai noma
najolo nagot lakkahonon, hape nailakkahon, itunda-tunda.
Akibatna habis hepengi nabinoto bagi na tudia. Sugari sobar
iba matartabusi bagasi. "Hepeng deluai namarbegu-begu, sanga
ibado namarbegu-begu" ninna rohaiba.
- Dll, yang mungkin pembacalah yang punya rahasia bersama dongan
sarahasianya (Istri) dalam majalani hangoluanon.
Dengan tanpa maksud menggurui, apalagi menyombongkan diri pun
mengajari, malam ini penulis ingin berbagi pemikiran menganai
"Parbagasanon" khsusnya tu "Nabaru Mandasor/baru berkeluarga" di
halak hita seputar bagason (Bagas=rumah=jabu, ulang sanga lupa-pen)
Maksuna attong...!
Aso ulang "Maralagle sangape marsugari" mada halak sangape koum
nabaru mandasoron di kemudian hari, haran ni naso adong bagasna.
Hal-on manjadi penting...!
Mengingat bayaknya halak hitai, baik yang dihuta maupun di tano
parjalangan manyosali tu parbuatan ni diri nia naso tarkandali
diwaktu marhepeng, khususna dibidang kepemilikan bagas. Sementara
untuk memiliki bagasi tidaklah semudah, "Manabusi sigaret 2 batang".
Semoga ridho Allah Swt, bersama tulisan ini ...dan...
Selamat menyimak...!
______________________________________________
Kesepakatan awal tentang pengertian mandasor
dan seluk beluknya
______________________________________________
- Mandasor adalah menikahnya seorang putra batak dengan boru
batak atau boru-boru lainnya dalam kurun waktu tertentu.
- Kurun waktu yang dimaksud adalah dari hari pertama atau malam
pertama pernikahan sampai hari ke-2.520 atau malam ke 2.520
pernikahan (= 7 taon masa pernikahan - pendapat pribadi/inda
mutlak)
- Disebut mandasor ataupun mandasar karena pada masa ini proses
adaptasi, proses untuk menerima kekurangan dan kelebihan dari
pasanganya sedang berlangsung dan sangat berpengaruh besar pada
kelangsungan keluarga yang bersangkutan untuk masa-masa mendatang
- Pada kebanyakan orang khsusnya ditanah batak, masa ini juga adalah
masa dimana orang yang baru menikah tersebut harus pisah dengan
orangtuanya khsusnya pisah tempat tinggal atau pisah bagas.
("manjae" ninna. Inda "Manjulu". Biasi inda manjulu...?)
- "Pisah bagas" tentunya sangat sinonim pula dengan istilah "Marbagas"
yang jika kita tafsir konotatif hampir sama artinya dengan "Ingin
punya bagas = Marbagas).
- Karena yang ditekankan "Paling ingin punya bagas itu adalah
perempuan atau adaboru, maka degan sendirinya pihak laki-lakilah
yang harus menyediakan bagas tersebut (penerapan sistem
patrileneal dalam istilah sikolana ninna)
- Meskidemikian halnya, masih cukup banyak putra halak hita-i arokku,
arokku doba "nasolalu dope pikiranna tusi". Akibatna di masa
mandasoronpe nabahatan do halak hitai, "Naso sadar ia bahwa ia
sedang mandasor, naso sadar ia bahwa adoboru niai porrohana
adong bagasna"
- Dengan tanpa natola mangamuk maka, "Adaboru naung marbagas dan
telah melewati masa pandasoran maka sarupe muse nomai dohot adaboru
naso marbagas padahal mamarbagas". Olodo marbagas lae = punya bagas...?
________________________________________________
Macam Alasan Pentingya Bagas bagi yang marbagas
________________________________________________
Aduhleh...!
- Kalaulah prempuan merasa penting bagas, sementara halaklahi yang
diharap untuk dapat menyediakan bagas merasa tidak penting apa
tak repot hidup itu bagi adaboru.
- Kalaulah salah satu fungsi bagas itu sebagai tempat modom, maka
cukup banyak pula laki-laki batak itu tak dibagaspun bisa ajanya
dia tarpodom. Bahkan ditonga ni aekgodangpun dia bisa tarpodom,
tanpa sedikitpun takut apakah aek godang itu mangodang atau tidak.
- Begitu juga di saba, dikobun dan di harangan, laki-laki batak itu
bisa saja tarpodom tanpa sedikitpun takut masuk ulok tu saraor
niai, dan memang ada yang kemasukan.
- Begitu juga untuk anak parjalangnya, di stasiun di terminal di
lopo-lopo dan bahkan diragunanpun dia tetap saja bisa tidur, dll.
- Tapi bagaimana dengan perempuan, tak terkecuali boru halak hita...?
Tentu tak demikian pula, "Sungguh mereka tak bisa tidur seperti
cara tidur lelaki batak pada umumnya. Mereka selalu lebih suka
tidur di bagas meskipun matanya terasa mengantuk. Ada banyak hal
yang harus mereka jaga dikehidupan ini, dan karena banyaknya yang
harus dijaga, maka merekapun cukup sering sakit kepala karena
menahan rasa ngantuk tersebut.
- Pendek ni hata, "Bagas sebagai tempat tidur sangat penting bagi
yang sudah berkeluarga tak terkecuali yang mandasor
- Lainnya, tentu sangat banyak...! "Setuju atau tidak, dari hasil
pengamatan adaboru selalu lebih membanggakan bagasnya dari pada
halaklahi, dan ini menjadi sangat logis, karena bagas bagi
adaboru pada umumnya adalah cerminan dirinya, karena itu pula
tak jarang adaboru menyapu bagasnya yang sudah disapunya,
Kemarin sudah dia sapu, hari ini masih disapunya juga, besok
juga begitu. Kursi juga begitu, geser sana geser sini. Pot bunga
dan segala macamnya juga begitu, dicocok-cocokkannya padahal
sudah tidak cocok.
- Pendek nihata, "Bagas juga menjadi sangat penting bagi adaboru,
karena di bagaslah beliau pada umumnya dapat menuangkan
kreatifitasnya, berkarya dan berseni
- Hal lainya tentu sangat banyak dan sangat banyak tentunya,
Nadi ida halak iba waktu mangan, waktu
_____________________________________________________
Sekilas mengenai bagas niba dohot bagas nihalak/kontrakan
_____________________________________________________
- Bagas nihalak atau rumah orang yang ditempati secara umum
disebut kontrakan atau rumah sewa khsusnya bagi yang mandasor.
- Istilah ini sebenarnya telah memberi penekanan pada yang
ngontrak atau menyewa sedangkan istilah bagas niba memberi
penekanan pada kata "Niba". sitirip milik sendiri.
- Begitupun, Inda juo di hangoluanon halak naung adong bagasna,
salalu marasa nyaman di bagas nia. Lek adong juo do na marasa
nyaman di bagas kotrakan. Harusongonipe lek bahatando namarasa
nyaman di bagas nia sandiri.
__________________________________________
Antara ni kepemilikan bagas dohot nasib
__________________________________________
- Moloma ditipani, "Anggonaso porcaya do iba, bahaso Tuhani ikut
campur dalam tingkah laku manusia, bisa do mambaen manusia
jadi steres sangape lenong (Biasi halak adong,iba inda)"
- Dalam hubungannya tu "Kepemilikan bagas", memang anggo naso milik
dope "Bagas naung dibayarpe, bisado najadi bagas niba, padahal
ma ibayar. Na botul anggia. Adongdoda anggia, hepeng nibagas
pambayaran di lojongkon dongan.
- Najobuna, "Adong musedo halak manabusi bagas naso sitabusion".
Akibatna parkaro, habis hepeng mangurusna lek nadong bagasi.
- Tak terkecuali, "Bagas naung adong jadi nadong, apakah
karena di gadis, maruppak atau mayup".
Begitupun cukup banyak juga yang sebaliknya...!
- Sanadong rencana got manabusi bagas, tai pupu ditawarkon halak.
Sogo roha, ibayarkon. Hape attong jadi bagas niba, padahal 7 x
ibaen dongan mambayarna.
- Songoni muse untuk sabagian nai, "Ilehen anggia bagas disia,
haran ni padena. Padahal bahat dope jolma naung pade sian ia,
tai nadong halak mangalehen bagas disia. Biamai...?
- Bil khusus attong untuk di syukuri, molo adong halak hitai
naposo-poso dope ia matartabusi ia bagas nia. Jelas halak
naon bernasib bgaus, tak terkecuali juo attong, bayo nabaru
mandasor langsung adong bagas nia, harana madung disiapkon
ortu nia.
Pendek nihata...!
Fakta lapangan berkata :
"Memang nagodangan-do campur tangan ni namarkuaso tu kepemilikan
bagas ni sada-sada halak, "Untuk majadi momo mamilikina sangape
untuk menjadi maol (=Nasib)". Hepeng tak bisa dikatakan satusatunya
faktor bagi seseorang untuk punya rumah, masih banyak faktor lainnya.
_________________________________________________________
Teknik dan Strategi mandapotkon Bagas salama di Pandasoran
(Hanya pendapat pribadi dan tidak mutlak)
_________________________________________________________
* Penetapan Rencana
- Haha...hidup tetap saja dapat berlangsung tanpa rencana. Bahkan
cukup banyak juga yang sukses tanpa rencana, karena kita sepakat
diluar rencana manusia ada juga namanya, "Rencana Tuhan pada
Rencana manusia". Dengan hata lainna, "Jolma bisa marencanahon
sesuatu, tapi ketetapanna di tangan Tuhan".
- Terlepas dari ketetapan Tuhan pada suatu rencana yang dijalankan,
apakah berhasil atau tidak, "Tuhan menyuruh manusia untuk berusaha
mendapatkan "Apa yang anda inginkan".
- Dalam hubungannya dengan halak hita, yang baru saja berkeluarga dan
ingin punya rumah atau bagas selama dipandasoran yang dalam tulisan
ini diasumsikan 7 tahun masa markaluarga, "Maka tetapkanlah rencana
paling lama 7 tahun sudah punya rumah".
- Terhadap hal ini tentu perlu ada persesuaian antara jumlah pendapatan
dengan pengeluaran sesuai dengan bidang profesi masing-masing.
- Namun menetapkan, "Harga rumah yang anda inginkan adalah hal yang
pokok dalam penyusunan suatu rencana, karena harga rumah yang di
inginkan akan sangat berkorelasi dengan kemampuan keluarga yang
mandasor tersebut.
- Untuk lebih terlihat operasionalisasinya, maka penulis menyajikan
tabel alternatif gambaran pilihan perencanaan dalam proses penabungan
dengan 5 pilihan rencana keluarga yang mandasor :
Keterangan tabel saotik :
- Kalau kita pikir, khusus untuk keluarga yang mandasor yang ada di
tanah-tanah perantauan Nusantara cukup banyak orang yang masih mampu
menyediakan sisa hasil usahanya 250.000 / bulan dengan profesi swasta
pada umumnya. Tapi entah dimana salahnya, masih banyak juga yang belum
punya bagas, padahal kita tahu masih banyak bagas dibawah 21 jt khsusnya
dipinggiran pusat-pusat kota se Nusantara najolo doba.
Apakah ketidak punyaan bagas tersebut karena tidak adanya keinginan
atau tidak ada rencana...?
- Misteriya hidup anggia, jika seseorang mau jangankan 250.000 / bulan,
1 jt duaratus lima puluh ribupun dia mampu. Tapi entah apa sebabnya
sudah habis masa pandasorannya (7 tahun berkeluarga), dan tahun ini
memasuki 14 tahun berkeluarga, tetap saja belum ada bagasnya.
Kenapa dan biasi...? Adakah karena tidak pernah memikirkannya, tidak
ungada merencanakannya...? ataukah...ataukah...ataukah...karena adanya
urusan berobat...?
- Dll (Pembacalah yang punya cerita). Tapi jika memang kita bersepakat,
"Disebabkan tidak pernah terpikir, tidak adannya keinginan atau tidak
adanya rencana, maka mari sama tetapkan rencana tersebut, khususnya tu
nabaru mandasor. Pasang Niat sikatutu, ulang mardua roha itu hal yang
pokok...!
* Mangatur so lancar rencanai
- On ma narohakku nagot porlu mantap baenon aso lek lancar rencanai.
Harana hita fokus tu kaluarga namandasor, maka attong sapadena etong
ma pangaluaran nabiasana tiop bulan, hepeng antisifasipe tu hal-hal
naso tarduga porlu siapkonon, tarmasuk attong biaya-biaya parsalinan
harana bukan tidak mungkin salama 7 taon on adong pahoppu 7 muse.
- Sitiop hepengpe porluma disepakati nabaru mandasoron, apakah lebih
cocok bagian ina-ina atau ama-ama. Secara umum memang ina-ina, tai
nanggo sude-i. Bahat do ina-ina 7 X sadari kuat ia mangan bakso, jadi
biamai hepeng tabungan nagot manabusi bagasi, uba itabuskon ia ma
tu bakso-i. Iba pe attong sebagai ama-ama di baca diri niba,
sipanggaron de iba sanga inda, "Ulang haran nai dokkoon dongan katua
kapala anak Medan dohita, langsung dibayar kopi ni halak nasamedanan.
sementara hepeng pambayaranna hepeng rencana manabusi bagas, idiama
tartabusi bei.
- Kerja keraspe attong tingkatkonon noma, uang masukpe anggo bisa kiri
kanan, depan belakang, atas bawah. Pokokna sudebaen sumber ni hepeng
tai got manabusi bagas.
- Songoni muse pangendalian emosi modern, anggo madung cukupma irasa
punya hp si 250 ribui, ipe di pake. Nangkon pola paksahon hp si arga
7 jutai, tai got manabusi bagas neon dottong.
- Aso lek dapat dipartahankon semangat karejo, semangat mandapotkon aha
nai bagasan roha, aso lek tartabusi bagasi, maka attong ulang lupa
muse sumbayang dan pembacaan do'a-doa. Do'ahon sude aso lancar attong
karejoi, dohot kaluarga-i. Saling mandukung attong tu napadena. Bila
perlu terjunkan oppu ni api ikut matacapar matuceper marusaho dohot
maretong hingga tujuan punya bagasi tarcapai salama di pandasoran.
- Dll (pembacalah khsusnya yang mandasor yang lebih kreatif mengatasi
macam hambatannya). Terutama hambatan disiplin.
* Martindak sasuai rencana dohot mangandalihonna
- Setalah rencana attong ditetapkon selama di pandasoranon, macam gambaran
hambatannape madung targambar, songoni muse macam cara panyalesaianna,
selanjuta attong, "Martindak noma sesuai rencanai"
Onma na rohakku gambaran tindakan nai (Hanya satu pilihan/
cara menabung) :
1. Tindakan di taon partama
- Sesuai rencana mattong laksanahon, "buka buku tabungan" molo got manabungma
attong sesuai perkembangan jaman. BRI-BRA, BNI-BNA, BCI-BCA pilima idia
nacocok, pasang niat bin niat, sangape niat sikatutu. Bila porlu, baen
tabungan cadangan, siapa tahu di na 12 bulani adong marlakkap sabulan, maka
attong cadangani ma baen mangatasina.
- Molo attong bisa manabung sesuai rencana selama sataoni, baru ma attong
memasuki taon kaduana noma.
- Harusongonipe, napola sala attong, "Kemampuan tindakan niba nasataoni di
syukuri, kehe iba marmayam, mangan-mangan, dll sebagai bentuk lain dari
penghargaan niba doi tu diri niba. Aso samangat muse di taon kaduana i.
1. Tindakan di taon kadua
- Ta anggap masongoni lancar, haranalancar attong di taon partama. Kaluarga
namandasoronpe ta anggapma madapot boru dengan usia 7 ari. Marsyukur muse
iba attong di taon kadua on.
3. Tindakan di taon katolu
- Secara umum dabo, goarnama jolma, ra do kadang ro bosani, ro pikiran
"Sopala adong bagas bia malakna, bahat halak nasongoni" ninna. "Bagas ni
Tulang noma ipaitte gonan, harana matobang do tulangi, aturanna na leleng
bedai". ninna muse. "Molo namampu iba, iponggol bagas niayaniba i, bia
lakna" ninna muse, dll.
- Intina, ditaon katolu on, tolu bulan namanabung musebe. Acara syukuran
pe nadongbe. Oppuni apipe ma mulai marapi-api, haranaro curiga, tudia
ibaen bayo-on hepeng na tolu bulani, asi na i tabung ia.
4. Tindakan di taon ka opat
- Aso idokkon lancar taon kaopaton, tottu attong 14 bulan nagot tabungon.
Tai attong, harana pada saat manyusun rancana madungdo targambar hambatan
dohot panyaloseanna, mka attong si 14 bulanon lancar juo. Bahkan 17 kli
bayarbe lek bisa. Tai attong rencana do nagot laksanahonon maka tetap
di bayar 14 bulan
5. Tindakan di taon kalima
- Alhamdulillah lancar attong, harana marmarsiajar tu pangalaman. Rohape
mamulai matobang, apalagi ditaon on lahir muse anak goarna si Lindung
muse dengaharapan aso lek tarlindung attong hepeng tabungani, ulang muse
attong dilojongkon halak aso lek jadi namanabusi bagasi.
6. Tindakan di taon pa onomkon
- Haha...namandasoronpe attong, mamulai mikim-mikim. Sada-sada bagas ni
halakpe mamulai ipanotnoti ia, "Sadia maluai arga nibagas molo songon
indu...?" ninna dibagasan roha. Hepeng tabungan pe mamulai pupu di etong,
rasa sayang istripun tambah tinggi muse, harana attong sataon saotik nai
noma tartabusimabagason.
7. Tindakan di taon papituhon
- Di bulan pertama mambayar taon kapituon, rupa inda tahanbe namandasoron,
katarbukaanpe mulaima ipatidahon, "Mulaima manyapai, cari informasi
tentang macam arga ni bagas baik langsung maupun lewat media.
- Alhamdulillah attong, "Dibulan Desember taon kapitu, madung adong
tabungan ni kaluarga namandasoron Rp. 63.000.000,-.
- Bayo namanabungonpe maningkat langsung ketakwaanna, sumbayangpe
namarlakkap, oppu adaborupe pupu dihaol ia, manyogot di haol, siang
i haol, songoni muse potang, "Lalu hita namanabusi bagason oppui"
isajoma hatai.
"Biado...! Hebat do au kan, ningia". Nanggo iboto ia oppu niapi do
nahebat, "Onggo naso pupu do di ingotkon nangkan nalalui namaabungi,
tarnyata hepeng nai palobi-lobi do sian dapur manutupina.
Alhasil dan alkisah keluarga yang mandasor inipun pada akhirnya manabusi
bagas inganan ni holong saarga Rp. 68.000.000,- di huta Holong, kelurahan
holong, kecamatan holong, kabupaten holong dan kota holong.
Keluarga yang telah mengalami 7 tahun masa pernikahan ini, membeli rumah
yang mana jalannya besar dan masuk mobil. Dan diam-diam tarnyata kaluarga
ini telah mengabtrasikan rencana untuk punya mobil pula seharga 100 Juta
untuk tujuh tahun kedepannya.
Semoga impian keluarga yang telah lulus masa pandasoran ini tercapai
pula. Botima...!
____________
Penutup
____________
Demikian recana untuk dapat memiliki rumah ataupun bagas yang dapat
disajikan lewat blog ini, khsusnya pada kaluarga-kaluarga halak hita
yang baru mandasor.
Semoga info dapat mengispirasi, khsusnya halak hita baik yang di huta
maupun di tano parjalangan untuk dapat memiliki bagas inganan ni holong.
Secara umum...!
Tentu tak ada kata terlambat untuk hal ini, "Jika pembaca adalah keluarga
yang telah memiliki bagas, tentu sangat pantas untuk di syukuri.
Secara pribadi, siapapun anda jika mampu punya rumah pada masa sekarang
dibawah 15 tahun masa parjalangan, penulis pantas untuk mengacungkan
jempol, "Anda hebat...! Apapun profesi anda.
Mari sama kita hindari kata "alagle" atapun "sugari" dalam bayak hal
di kehidupan ini, tak terkecuali dibidang Parbagason. Botima anggia...!
Dan...!
Jika anda adalah pembaca naposo bulung, jangan pula kiranya anda jadi
takut mambuat boru hanya karena anda merasa tidak mampu menyiapkan
bagas pada yang marbagas pada anda". Selagi adaboru tersebut bersedia,
lojongkon...! "Kalau soal bagas urusan belakangan" nimmu...! "7 taonpe
beresmai" nimmuhon muse.
Selamat borngin...dan...horas...!
_________________________________________________________
Cat :
Info sekitar rumah mewah Nusantara dan dunia ada di link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/04/10-rumah-mewah-nusantara-dan-7-rumah.html
No comments:
Post a Comment