#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar 15 Tokoh Komunikasi Dunia (Erofa) dalam
hubungannya dengan otobiorgafi dan Karya Komunikasi-nya)
~ Di posting untuk mendukung situs Angkola Pers ~
_________________________________________________________________
_________________
Kata Pengantar
_________________
Jika anda adalah orang yang pernah belajar seputar sosiologi atau
komunikasi, maka dapat dipastikan 15 tokoh yang ada dalam postingan
ini bukanlah nama-nama yang pertama anda dengar.
Didalam buku-buku Soiologi dan Komunikasi Indonesia pernyataan-pernyataan
para tokoh ini sering dikutif karena memang teori atau pernyataan mereka
tersebut berlaku sampai sekarang tanpa bisa dibantah para ahli komunikasi
yang sekarang ini.
Para kawan dimanpun berada...!
Seiring dengan kemajuan teknologi, maka postingan ini didukung oleh
macam Photo dari para Tokoh Tersebut, guna melengkapi info-info atau
menyempurnakan pengetahuan tentang nama-nama tokoh tersebut yang
mana pada saat sebelum ada internet ini, photo mereka tak pernah
dimuat di buku-buku sosiologi atau komunikasi.
Selamat menyimak bersama Dolly Parton lewat lagu "You Are" dan
Dukungan Photo Desain Angkola Pers.
Musik...!
__________________________________________________
Sekilas Info 15 Tokoh Komunikasi Dunia Populer
__________________________________________________
1. Shannon
Shannon lahir tahun 1916 di kota kecil Petosky, Michigan. Sejak
kecil Shannon telah dikenalkan ayahnya pada benda-benda elekotronika,
seperti radio. Shannon amat maju dalam memahami ilmu pengetahuan dan
matematika. Shannon mengambil dua bidang pendidikan pada tingkat
sarjana di Universitas Michigan; Jurusan Teknik Elektronika dan
Matematika. Pada usia 21 tahun tepatnya tahun 1936 Shannon mengambil
Master di MIT dan telah menjadi asisten peneliti Vannevar Bush.
Shannon menyelesaikan program doktornya pada jurusan Matematika di
MIT tahun 1940. Teori Informasi Shannon pertama kali dipublikasikan
tahun 1948 melalui Bell System Technical Journal. Sumbangsihnya
terhadap komunikasi berupa teori informasi dengan model matematikanya.
2. David K. Berlo
Berlo lahir tahun 1929. Ia merupakan salah satu mahasiswa
generasi pertama di Program Doktor Komunikasi di bawah kepemimpinan
Wilbur Schramm di Illinois.
Berlo dikenal juga sebagai penemu program komuniaksi di Universitas
Michigan yang banyak melahirkan doktor komunikasi. Berlo merupakan
penulis buku teks komunikasi yang terkenal, The Process of
Communication (1960).
Buku ini mengajarkan model komunikasi SMCR; Source-Message-Channel-
Receiver. Berlo mendasarkan rumusannya pada model komuniaksi yang
dirumuskan Shannon, yaitu teori informasi dengan model matematikanya.
Berlo menjadi mahasiswa program doktor yang dipimpin Wilbur Schramm
di Illinois tahun 1953. Sebelumnya Berlo adalah mahasiswa Jurusan
Matematika di Universitas Missouri. Berlo kelak menjadi pimpinan
di fakultas komunikasi yang dibuka di Universitas Michigan.
3. Newcomb
Berbeda dengan model Shannon, Newcomb menekankan pada komunikasi
sosial atau komunikasi antarpribadi. Pendekatan Newcomb
memperhatikan arti penting peran komunikasi dalam kehidupan sosial,
yakni peran komunikasi dalam membangun keseimbangan pada sistem
sosial. Model Newcomb dikenal sebagai Model ABX.
4. Juergen Habermas
Juergen Habermas merupakan filsuf dan ahli teori sosial dari Jerman.
Habermas menawarkan pendekatan yang rasional dalam menentukan hal
yang baik dan yang salah.
Habermas merupakan tokoh kontemporer dari Frankurt School yang
melahirkan Theory of Universal Pragmatics dan The Transformation
of Society. Habermas juga terkenal dengan Technological
Determinism-nya, yaitu pendekatan yang menyatakan bahwa teknologi
adalah salah satu faktor terpenting penyebab perubahan sosial.
5. Hovland
Hovland lahir di Chicago, 12 Juni 1912. Memasuki Universitas
Nothwestern sampai tingkat master. Ia melanjutkan ke program
doktor pada Program Psikologi di Universitas Yale karena tertarik
pada Clark Hull, seorang akademisi yang beraliran behaviorisme.
Kepribadian Hovland sangat menarik. Dia seorang pendengar yang
baik, pendiam, dan sedikit berbicara, tetapi dengan kemampuan
luar biasa Hovland diakui sangat jenius dan produktif.
Dia dapat melakukan pekerjaan yang kompleks sekaligus, seperti
mengedit naskah, berbicara lewat telepon, dan memasang slide.
Pendekatan Hovland seringkali cenderung elektik yakni memakai
banyak pendekatan daripada satu perspektif.
Ujung karier Hovland adalah ketika dia diketahui menderita
kanker dan meninggal. Hovland sebagaimana Laswell merupakan
staff pengajar di Yale University yang tergolong universitas
elit di Amerika.
Penelitian Hovland tentang persuasi secara tidak langsung banyak
dipengaruhi oleh teori-teori yang dikembangkan Freud. Hovland
dikenal dengan penelitian-penelitian tentang persuasi dengan
metode eksperimen.
Karya penelitian Hovland diantaranya adalah tentang dampak film
bagi pembangunan moral prajurit dalam manghadapi Perang Dunia II.
6. Merton
Merton lahir sebagai anak imigran dari sebuah daerah kumuh di
Philadelphia Utara. Merton memperoleh gelar BA dari Universitas
Temple pada Program Sosiologi.
Selama 3 tahun Merton mengajar kemudian menjadi associate
professor, selanjutnya menjadi profesor serta pimpinan pada
Departemen Sosiologi di Tulane University hingga dipanggil
Universitas Colombia pada tahun 1941. Melalui tulisannya di
tahun 1938 yang berjudul Social Structure and Anomie, mengantarkan
Merton menjadi ahli teori sosial muda.
Menurut Merton, baik kesesuaian (conformity) maupun penyimpangan
(deviation) sama-sama produk dari struktur sosial. Merton dikenal
sebagai intelektual perkotaan yang sangat dihargai karena pilihan
kata-katanya, baik dalam tulisan maupun pembicaraan. Lazarsfeld
sangat menghargainya dan menyebutnya sebagai “tuan sosiologi
negeri ini (Amerika)”.
Merton juga seorang sarjana komunikasi massa. Meron mengkaji
bersama-sama dengan Fiske dan Curtis tentang jarinagn radio
CBS. Merton merupakan pengajar di Universitas Columbia dalam
kurun waktu 35 tahun bersama dengan Lazarsfeld. Merton dikenal
sebagai ahli ilmu sosial, sedangkan Lazarsfeld sebagai ahli
metode penelitian kuantitatif yang mempelajari dampak komunikasi.
Keberadaan dua figur ini di tahun 1941 ikut menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi merosotnya pamor Chicago School.
Pada tahun 1943 Merton menjadi Direktur Pembantu di Bureau
of Applied Social Research yang dipimpin Lazarsfeld di Columbia
University.
Salah satu jasa penting Merton adalah kecenderungan Merton membawa
middle range theory dalam kajian komunikasi. Karya Merton yang
terkenal adalah Social Theory and Social Structure (1949).
7. Lazarsfeld
Lazarsfeld lahir dan menghabiskan tiga puluh tahun pertama
hidupnya di Wina. Lazarsfeld melihat ayahnya sebagai pengacara
yang sangat miskin dan tidak sukses.
Kehidupan Lazarsfeld merupakan perpaduan antara dunia akademik
dan bisnis. Ibunya tidak memiliki pendidikan formal, tetapi
dikenal sebagai penulis buku How the woman Experiences the Male
yang terbit di Eropa tahun 1931. Lazarsfeld mmperoleh bekal
pendidikan yang memadai sebagaimana tipikal naka-anak kalangan
menengah di Wina.
Pada tahun 1925, dalam usia 24 tahun, Lazarsfeld memperoleh
gelar doktor dalam matematika terapan dari Universitas Wina.
Lazarsfeld merupakan salah seorang pemikir dan ahli ilmu sosial
eropa yang muncul pada awal PD II.
Dia menyebut dirinya sebagai positivis eropa. Lazarsfeld
dikenal dengan lembaganya The Bureau of Applied Social Research
yang banyak melakukan penelitian tentang radio dan surat kabar.
8. Laswell
Laswell lahir di Donnelson, Illinois. Ayahnya seorang menteri
dan ibunya seorang guru SMU. Laswell memiliki minat baca yang luas.
Pamannya yang seorang dokter pernah memberi dia sebuah buku dari
perkuliahan Freud pada tahun 1909 di Clark University. Buku ini
besar pengaruhnya terhadap minat Laswell dalam memakai pendekatan
psikoanalisis dalam mengkaji peran kepribadian dalam politik.
Sejak di SMU Laswell telah menjadi redaktur surat kabar sekolah.
Potensi akademisnya mengantarkannya memperoleh beasiswa belajar
di Universitas Chicago dan mengambil ilmu ekonomi.Di tahun 1992
Laswell mangambil program doktor untuk ilmu politik.
Dalam konteks kajian ilmu komunikasi, Laswell tidak pernah
menyebut diri sebagai ilmuwan ilmu komunikasi, tetapi kita
berutang pada Laswell karena pemikiran dan tulisan-tulisannya
banyak dijadikan rujukan dalam kajian ilmu komunikasi.
Laswell mengkaji pembentukan opini publik, peran pemimpin
politik, dan analisis isi media massa. Laswell kemudian
mengajarkan kursus tentang propaganda dan opini publik di
Universitas Chicago. Sekarang kita kenal juga dengan kajian
komunikasi massa.
Laswell berkenalan dengan ilmu komuniaksi melalui pertemuan
rutin yang diadakan di kantor pemerintah fedral dan kantor
pemerintah AS dalam rangka menghadapi PD II. Laswell
sebagaimana akademisi dari berbagai disiplin ilmu sosial
lain, seperti rombongan imigran dari Eropa (Lewin, Lazarsfeld,
Hovland), terlibat aktif membicarakan peran komunikasi dalam
rangka membangkitkan kesadaran publik Amerika dalam menghadapi
ancaman PD II. Teori Laswell yang sangat dikenal adalah model
komunikasi Who-Says What-in Which Channel-to Whom-with What Effect.
Model ini pertama kali dipublikasikan dalam sebuah laporan dari
Rockfeller Foundation Communication Seminar pada 1 November 1940.
Yang dilakukan Laswell menyangkut propaganda adalah membuat
metode penelitian komunikasi yang dikenal sebagai content
analysis atau analisis isi. Salah satu karya Laswell yang
penting adalah tiga jilid buku Propaganda and Communication
in World History. Ini merupakan sebuah karya penting dalam
perjalanan karier akademiknya yang panjang. Laswell sering
dikelompokkan sebagai the forerunner of the field of
communication yang berasal dari Universitas Chicago.
Maksudnya mereka yang mengkaji komunikasi, tetapi kemudian
kembali ke disiplin awalnya. Laswell kembali ke dasar
ilmunya di ilmu politik.
9. Rogers
Rogers memiliki konsep yang disebut Rogers-Farace Coding System
(one up, one down, dan one across) yang dapat digunakan untuk
menghitung pertukaran pesan komunikasi.
Sistem koding ini telah digunakan pada sejumlah bidang mulai
dari interaksi polisi dengan negoisasi buruh, anak-anak yang
tidak dapat belajar, wawancara pekerjaan, interaksi di ruang
kelas, pertemuan staf dengan manajer hingga konteks perkawinan
dan sistem keluarga. Rogers dikenal dengan tulisan-tulisannya
tentang difusi inovasi dan jaringan komunikasi.
Terdapat beberapa buku karya Rogers yang terkenal diantaranya
Communication Network, Communication Technology New Media in
Society, History of Communication Study a Biographical Approach
dan Organization Communication. Rogers termasuk ilmuwan yang
merasakan terdapatnya aspek lain selain pendekatan scientific
yang cenderung memandang komunikasi sebagai proses yang linier.
Seperti Schramm, Rogers juga datang dari disiplin lain, kemudian
tertarik mempelajari komunikasi dan dalam perkembangannya
menetap menekuni ilmu komunikasi. Rogers meraih gelar master
dari Iowa State University. Rogers meraih gelar doktor
tahun 1957 dengan disertasi bertema tentang difusi inovasi
pertanian di antara para petani di sebuah masyarakat pedesaan
di Iowa.
Setelah mendapat gelar doktor, Rogers pindah ke Ohio State
University sebagai asisten profesor dalam sosilogi pedesaan
dengan spesialisasi difusi inovasi. Di tempat ini Rogers
aktif melakukan berbagi penelitian komuniaksi yang banyak
dilakuakn secara lintas departemen. Pada tahun 1964 Rogers
pindah ke Michigan State University dan bersama-sama dengan
David K. Berlo membina jurusan ilmu komunikasi. Rogers
mengabdi di michigan State University hingga tahun 1972
kemudian pindah ke Stanford University.
Di sini Rogers menggantikan Schramm sebagai Ketua Departemen
Komunikasi. Terakhir Rogers memimpin Departemen Komuniaksi
University of New Mexico di negara bagian selatan amerika.
Secara formal Rogers berasal dari sosiologi, tetapi perhatiannya
lebih banyak pada komunikasi.
10. McLuhan
McLuhan merupakan seorang kritikus sastra kanada dan penganut
media determinism. McLuhan lahir di Kanada Barat dan tumbuh
di sebuah kota kecil di Saskatchewan.
Ibunya figur intelektual sejati di dalam hidupnya. Menamatkan
sarjana di bidang sastra di Universitas Manitobatahun 1932,
kemudian Mcluhan melakukan perjalanan ke Inggris untuk kuliah
di tingkat doktor dalam sastra Inggris di Cambridge dari tahun
1937 hingga 1942.
Sejak tahun 1947 ia menjadi direktur pusat kebudayaan dan
tekhnologi Universitas Toronto. McLuhan menjadi tren yang
penting di Amerika Utara pada akhir 1960. Perusahaan besar
seperti AT&T dan General Motor menjadikannya konsultan.
Salah satu konsep McLuhan yang terkenal adalah konsep
“Global Village”. McLuhan meninggal tahun 1980 pada usia 69
tahun karena stroke. McLuhan membagi sejarah komunikasi ke
dalam 3 periode utama, yaitu oral (lisan), writing atau
printing (tulisan) dan elektronika.
11. C. Wright Mills
C. Wright Mills merupakan mantan profesor Sosiologi di Columbia
University, New York. Mills adalah seorang kritikus sosisal
yang berpengaruh. Mills lahir di Waco, Texas pada tahun 1916.
Ia mendapatkan gelar sarjana muda dari University of Texas,
Austin dengan prestasi akademik yang luar biasa. Kemudian ia
meraih Ph.D. sosiologi dari Universitas Wisconsin. Mills
mengajar di Universitas Maryland, tetapi sering melakukan
perjalanan ke Greenwich Village, New York, tempat dia bertemu
dengan para intelektual kritis, seperti Horkheimer, Adorno dan
Herbert Marcuse dari Frankurt School yang hidup dalam pembuangan
di New York. Robert K.Merton mengetahui keinginan Mills untuk
pindah Ke New York lalau memberi rekomendasi pada Lazarsfeld
yang lantas mengajakanya ke lembaga yang dipimpinnya di tahun 1945.
Pada dekade 1950-an Mills menulis serangkaian buku, seperti
white collar: The American Middle Classes (1951), The Power
Elite (1956), The Sociological Imagination (1959).
12. Noam Chomsky
Chomsky menulis buku Manufacturing Consent: The Political
Economy of The Mass Media bersama dengan Edward S. Herman.
Buku ini menggunakan kmodel propaganda sebagai kerangka kerja
untuk menganalisis dan memahami bagaimana cara kerja media US
pada umumnya dan mengapa mereka melakukan seperti itu. Chomsky
merupkana hali linguistik Amerika yang lahir pada tahun 1928.
13. Herbert Schiller
Menurut Madjid Tehranian, Shiller bersama dengan Rogers dan
sejumlah sarjana negara dunia ketiga, seperti Beltran merupakan
angkatan kedua yang mengkaji komunikasi dan pembangunan yang
muncul setelah PD II. Mereka dipengaruhi oleh teori
Dependensia dalam pembangunan dan keterbelakangan pendekatan
yang kritis mengenai peran media massa. Schiller merupakan
pofesor komuniaksi di Universitas California di San Diego
dan sebelumnya telah mengajar di Pratt Institute di Brooklyn
New York, Universitas Illinois di Urbana dan Universitas
Amsterdam.
Buku Schiller, Mass Communication and American Empire dikomentari
oleh Robert Lewis Shayon di Saturday Review sebagai karya ilmiah
Schiller yang independen yang merupakan peninjauan secara
komprehensif pertama mengenai kebijakan dan struktur komunikasi
massa internasional dan domestik di Amerika Serikat.
14. Raymond Williams
Minat khusus Williams adalah pada isu yang menantang pikiran
dan selalu mengisi waktu kerja para sarjana ilmu komunikasi,
yaitu tentang isu efek media, agenda setting politik dan analisis
isi.
Karya-karya Williams menjadi salah satu satu sumber paling kaya
dari kritisme kultural dalam tradisis Marxis Inggris juga memberi
sumbangan pada kritik budaya dan sastra, teori politik dan
komunikasi massa. Williams juga salah satu tokoh yang terkenal
dalam kajian cultural studies. Karya Raymond Williams, The Long
Revolution merupakan titik awal untuk menjelaskan bagaimana proses
hegemoni budaya berlangsung dalam media.
15. Wilbur Lang Schramm
Wilbur Schramm lahir pada tanggal 5 Agustus 1907 di Marietta, Ohio.
Schramm lahir dari pasangan Arch Schramm (ayah) dan Louise (ibu).
Schramm hidup di tengah kondisi keluarga yang cukup baik, terpelajar,
dan menggemari musik.
Sejak umur lima tahun, Schramm bermasalah dengan “penyakit” gagap dan
harus berjuang menghadapinya, sampai akhirnya gagap yang dideritanya
hanya “kambuh” kadang-kadang saja. Pada usia 21 tahun ia mendapat
gelar Bachelor dalam bidang ilmu sosial dan ilmu politik dari
Marietta College.
Selama belajar di sana, Schramm bekerja part-time sebagai wartawan
olahraga untuk Marietta Register dan kontributor (wartawan lokal)
untuk Asssociated Press. Dari bekerja sambilan tersebut, ia mendapat
penghasilan untuk membiayai kuliahnya.
Tahun 1930 Schramm memperoleh gelar Master bidang American Civilization
dari Universitas Harvard. Selama berada di Harvard, Schramm bekerja
part-time sebagai wartawan bagi Boston Herald.
Ia kemudian pindah ke Universitas Iowa, disebabkan dua alasan :
Pertama, biaya kuliah di Universitas Harvard yang sangat mahal.
Kedua, untuk menyembuhkan gagap yang dideritanya, Schramm ingin
menemui Profesor Lee Edward Travis, salah satu pakar penyembuhan gagap.
Dan, kebetulan pada saat itu Profesor Travis sedang melakukan penelitian
di Universitas Iowa. Dua tahun kemudian, Schramm mendapat gelar
Ph.D. bidang Literatur Inggris dari Universitas Iowa. Selang
tahun 1932 s.d 1934, Schramm mendapat beasiswa dari American Council
of Learned Societies untuk program postdoctoral selama dua tahun, di
mana ia menyusun penelitian eksperimental bersama Dr. Carl E. Seashore.
Tahun 1932 s.d. 1942, Schramm menjadi asisten profesor di Jurusan
Bahasa Inggris Universitas Iowa. Pada masa ini ia mendirikan dan
mengepalai Iowa Writers’ Workshop, semacam forum pelatihan menulis
fiksi bagi mahasiswa.
Pada tahun 1942, Schramm meninggalkan Iowa untuk bergabung menjadi
educational director di Office of Facts and Figure dan kemudian Office
of War Information. Hal ini tidak terlepas dari kondisi Amerika yang
sedang terlibat dalam Perang Dunia II.
Pada masa ini pulalah, Schramm mulai membentuk visinya tentang studi
komunikasi. Pada tahun 1943 s.d. 1947 Schramm menjabat sebagai Kepala
School of Journalism Universitas Iowa. Selain itu, Schramm juga
menemukan program doktoral pertama dalam bidang komunikasi massa :
di Universitas Iowa (1943), Universitas Illinois (1947), dan
Universitas Wisconsin (1950).
Tahun 1955 s.d 1973 Schramm mendapat gelar profesor di bidang
komunikasi serta menjadi kepala Institute of Communication Research
Universitas Stanford.
Selang waktu 1962 s.d 1973 Schramm juga mendapat gelar sebagai
Janet M. Peck Professor of International Communication Universitas
Stanford, sampai akhirnya pensiun dari universitas tersebut pada
usia 65.
Selama dua tahun berikutnya, Schramm menjadi direktur East-West
Communication Institute di Hawai. Pada 1977, Schramm mendapat gelar
Ah Boon Hau Professor of Communication dari Universitas Hong Kong.
Schramm meninggal tanggal 27 Desember 1987 di Honolulu.
Schramm merupakan tokoh terpenting dalam ilmu komunikasi. Ia adalah
“Bapak Ilmu Komunikasi”. Schramm diakui secara internasional lewat
penelitiannya yang sebagian besar merupakan pnelitian tentang media
dan efek komunikasi.
Schramm merupakan orang pertama yang memikirkan dan menganalisis secara
mendalam “keajaiban” dan seni komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, ia juga mengemukakan model komunikasi yang terdiri atas :
sender, message, channel, coder, decoder, receiver, dan noise.
Di samping itu, Schramm menyumbang pemikiran pada Four Theories of
the Press, yang terdiri dari model Authoritarian, Social Responsibility,
Libertarian, dan Developmental. Ia juga memberi kontribusi pemikiran
tentang konsep gatekeeping dan agenda setting.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Semoga dapat memperluas wawasan kita di bidang Sosiologi dengan
fokus pada "Tokoh Komunikasinya".
Selamat malam...!
___________________________________________________________________
Cat :
Wikipedia
No comments:
Post a Comment