#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar museum-museum di Kab/Kota se-
Sumatra Utara (Siantar, Balige, Samosir, Nias) ,khsusnya
museum Angkola - Padang Sidempuan)
_______________________________________________________________
_____________________
Kata Pengantar
_____________________
Malam ini penulis menyimak info sekitar museum Kab/Kota se-
Sumatra utara, setelah terlebih dahulu mengetahui keberadaan
museum Sumatra Utara yang berada di Medan lewat link :
Tak pala hebat menurut saya ba, kalau museum ada di Kota Medan
atau di Ibukota Provinsi Sumatra Utara, karena ibu kota-ibu
kota lainnya juga di provinsi lain di Nusantara ini punya
museum-nya.
Yang hebat itu...!
Kalau di Tingkat Kab/Kota Madya ada museum. Bagaimana tidak...!
Seperti Kota Balige, Kota Siantar, kota Nias, Kota Huta Bolon
kalau mau kita sebut kotalah huta. Iyakan...?
Juga sebenarnya hebat....!
Kalau Kab/Kota Siantar, Balige dan Nias punya museum, sementara
Tarutung, Sibolga, Padang Sidempuan tidak punya museum, padahal
sama-sama bagian dari wilayah Sumut. Dan bukan pula daerah-daerah
atau wilayah yang ada karena "Mapultak Sian Bulu".
Hal yang pasti dan dapat dipastikan...!
Semua wilayah di Sumatra punya sejarah atau kisah-kisah tersendiri
sehingga terlihat seperti apa adanya sekarang ini. Iyakan para
awan sekalian...?
Nah...!
Kalau soal Sibolga Tarutung, Siborong-borong, kota cane Kota
Pinang tidak punya museum, urusan merekala itu. Yang menjadi
urusan penulis di postingan ini adalah "Museum Angkola".
Apakah sesuatu yang sudah ada atau atau sesuatu yang pernah
ada tapi tidak mendapat perhatian, atau memang belum pernah
ada, karena orang-orang Angkola tidak mengerti apa itu yang
namanya Museum.
Ehem...!
Tapi, sebelum kita bahas Museum Angkola, kita simak dulu la
pula museum Simalungun, Museum Batak Simanindo dan Museum
Batak Balige...ate...!
Selamat menyimak...!
bersama lagu "O Tano Batak".
Musik...!
(Menyimak info sekitar museum-museum di Kab/Kota se-
Sumatra Utara (Siantar, Balige, Samosir, Nias) ,khsusnya
museum Angkola - Padang Sidempuan)
_______________________________________________________________
_____________________
Kata Pengantar
_____________________
Malam ini penulis menyimak info sekitar museum Kab/Kota se-
Sumatra utara, setelah terlebih dahulu mengetahui keberadaan
museum Sumatra Utara yang berada di Medan lewat link :
Tak pala hebat menurut saya ba, kalau museum ada di Kota Medan
atau di Ibukota Provinsi Sumatra Utara, karena ibu kota-ibu
kota lainnya juga di provinsi lain di Nusantara ini punya
museum-nya.
Yang hebat itu...!
Kalau di Tingkat Kab/Kota Madya ada museum. Bagaimana tidak...!
Seperti Kota Balige, Kota Siantar, kota Nias, Kota Huta Bolon
kalau mau kita sebut kotalah huta. Iyakan...?
Juga sebenarnya hebat....!
Kalau Kab/Kota Siantar, Balige dan Nias punya museum, sementara
Tarutung, Sibolga, Padang Sidempuan tidak punya museum, padahal
sama-sama bagian dari wilayah Sumut. Dan bukan pula daerah-daerah
atau wilayah yang ada karena "Mapultak Sian Bulu".
Hal yang pasti dan dapat dipastikan...!
Semua wilayah di Sumatra punya sejarah atau kisah-kisah tersendiri
sehingga terlihat seperti apa adanya sekarang ini. Iyakan para
awan sekalian...?
Nah...!
Kalau soal Sibolga Tarutung, Siborong-borong, kota cane Kota
Pinang tidak punya museum, urusan merekala itu. Yang menjadi
urusan penulis di postingan ini adalah "Museum Angkola".
Apakah sesuatu yang sudah ada atau atau sesuatu yang pernah
ada tapi tidak mendapat perhatian, atau memang belum pernah
ada, karena orang-orang Angkola tidak mengerti apa itu yang
namanya Museum.
Ehem...!
Tapi, sebelum kita bahas Museum Angkola, kita simak dulu la
pula museum Simalungun, Museum Batak Simanindo dan Museum
Batak Balige...ate...!
Selamat menyimak...!
bersama lagu "O Tano Batak".
Musik...!
_______________________________________________
Sekilas Museum Simalungun - Pematang Siantar
_______________________________________________
detikTravel Community -
Akhir pekan ini di Sumatera Utara, ada destinasi alternatif yaitu
di Pematang Siantar. Di sini ada Museum Simalungun yang menyimpang
benda bersejarah tentang Kota Pematang Siantar dan Batak Simalungun.
Unik!
Jika Anda sedang melakukan traveling di Kota Pematang Siantar,
Sumatera Utara, cobalah untuk singgah ke Museum Simalungun yang
terletak di Jalan Sudirman, Pematang Siantar. Museum yang berada
di pusat kota ini berbentuk rumah adat Simalungun.
unik sekali!
Menurut petugas, Museum Simalungun dibangun pada tanggal 10 April 1939
oleh Raja-Raja Simalungun. Tujuannya untuk menjaga benda-benda cagar
budaya yang bernilai sejarah dan budaya agar tidak lenyap ditelan zaman.
Koleksi Museum Simalungun berjumlah 860 buah, yang terdiri dari
koleksi peralatan hidup, koleksi gabah dan keramik, koleksi berbagai
mata uang, koleksi arkeologi, koleksi kerajinan tangan. Ada juga
koleksi naskah kuno yang menyimpan berbagai aspek ilmu pengetahuan
seperti astrologi dan astronomi serta ramuan obat tradisional.
http://travel.detik.com/read/2014/02/07/123900/2432910/1025/
_____________________________________________
Sekilas Museum Batak Huta Balon Simanindo
_____________________________________________
Museum Huta Bolon Simanindo merupakan museum di di desa Simanindo
di Pulau Samosir di Sumatera, Indonesia. Museum ini terletak di
bekas rumah Rajah Simalungun, seorang Batak raja yang memiliki
14 istri.
Atap dihiasi dengan 10 tanduk kerbau yang mewakili 10 generasi
dari dinasti. Koleksi museum ini meliputi kuningan peralatan
memasak, senjata, peralatannya dari Belanda dan Cina, patung,
dan ukiran Batak. Pertunjukan tari diberikan setiap hari dan
partisipasi penonton didorong.
Samosir, 26/11 - MUSEUM BATAK. Petugas Museum Huta Bolon
Simanindo Kabupaten Samosir, Marjon Sidauruk memaparkan
peninggalan leluhur Marga Sidauruk, di Desa Simanindo,
Kecamatan Simanindo. (Foto Antarasumut/Waristo)
Editor:
http://sumut.antaranews.com/berita/143017/museum-etnis-batak-di-simanindo-samosir
Sekilas Museum Simalungun - Pematang Siantar
_______________________________________________
detikTravel Community -
Akhir pekan ini di Sumatera Utara, ada destinasi alternatif yaitu
di Pematang Siantar. Di sini ada Museum Simalungun yang menyimpang
benda bersejarah tentang Kota Pematang Siantar dan Batak Simalungun.
Unik!
Jika Anda sedang melakukan traveling di Kota Pematang Siantar,
Sumatera Utara, cobalah untuk singgah ke Museum Simalungun yang
terletak di Jalan Sudirman, Pematang Siantar. Museum yang berada
di pusat kota ini berbentuk rumah adat Simalungun.
unik sekali!
Menurut petugas, Museum Simalungun dibangun pada tanggal 10 April 1939
oleh Raja-Raja Simalungun. Tujuannya untuk menjaga benda-benda cagar
budaya yang bernilai sejarah dan budaya agar tidak lenyap ditelan zaman.
Koleksi Museum Simalungun berjumlah 860 buah, yang terdiri dari
koleksi peralatan hidup, koleksi gabah dan keramik, koleksi berbagai
mata uang, koleksi arkeologi, koleksi kerajinan tangan. Ada juga
koleksi naskah kuno yang menyimpan berbagai aspek ilmu pengetahuan
seperti astrologi dan astronomi serta ramuan obat tradisional.
http://travel.detik.com/read/2014/02/07/123900/2432910/1025/
_____________________________________________
Sekilas Museum Batak Huta Balon Simanindo
_____________________________________________
Museum Huta Bolon Simanindo merupakan museum di di desa Simanindo
di Pulau Samosir di Sumatera, Indonesia. Museum ini terletak di
bekas rumah Rajah Simalungun, seorang Batak raja yang memiliki
14 istri.
Atap dihiasi dengan 10 tanduk kerbau yang mewakili 10 generasi
dari dinasti. Koleksi museum ini meliputi kuningan peralatan
memasak, senjata, peralatannya dari Belanda dan Cina, patung,
dan ukiran Batak. Pertunjukan tari diberikan setiap hari dan
partisipasi penonton didorong.
Samosir, 26/11 - MUSEUM BATAK. Petugas Museum Huta Bolon
Simanindo Kabupaten Samosir, Marjon Sidauruk memaparkan
peninggalan leluhur Marga Sidauruk, di Desa Simanindo,
Kecamatan Simanindo. (Foto Antarasumut/Waristo)
Editor:
http://sumut.antaranews.com/berita/143017/museum-etnis-batak-di-simanindo-samosir
* Galeri
* Pemahaman Umum
Museum Batak adalah museum budaya yang bertempat di Kompleks
T. B. Silalahi Center di Jl. Pagar Batu No. 88 (eks. Pabrik Aeroz),
Desa Silalahi, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi
Sumatera Utara.
* Sejarah
Museum Batak didirkan oleh T. B. Silalahi, dan diresmikan di
Balige pada tanggal 18 Januari 2011 oleh Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono.
Kondisi dan struktur Museum Batak
Museum Batak ini dibangun diatas tanah seluas kurang lebih 5 ha
dan untuk luas seluruh lantai bangunan adalah 3.356 m2, yang
terbagi menjadi 4 level lantai :
Level 1 (1536 m2)
Outdoor museum
Kantor, ruang CCTV & Fasilitas penunjang Museum seperti : Ruang
Laboratorium & Penyimpanan, ruang Service dan Ruang Utilitas.
Level 2 (480 m2)
Ruang Penerima dan sebagai ruang Pamer Temporer
Level 3 (1340 m2)
Ruang Pamer indoor yang terdiri dari ruang pamer tetap, ruang
pamer temporer, dan ruang pamer benda khusus, ruang audio visual
dan ruang edukasi yang menunjang kegiatan museum
Level 4
Atap museum sebagai Sky Restaurant dan Viewing Peck
Dari segi arsitektur, bangunan ini berbentuk kotak sederhana
dengan ukuran 56 X 24 Meter, dan tampak bangunan didominasi
oleh kulit bangunan yang terbuat dari bahan modern yaitu
Aluminium Komposit, tetapi diolah dengan nilai-nilai local
dan tradisional yaitu aluminium komposit diberi motif gorga,
satu modul motif gorga gorga terbentuk dari kurang lebih 4500
lubang-lubang kecil. Bangunan ini kelihatannya seperti
membelakangi Danau toba, tetapi tidak karena Danau Toba
Merupakan Orientasi Utama untuk sirkulasi dan Pengarah vista.
Sistem struktur bangunan ini adalah rangka beton bertulang
yang memenuhi standart yang ditetapkan, termasuk antisipasi
resiko gempa sesuai dengan zona gempa yang berlaku untuk
wilayah ini.
Bangunan Museum Batak ini dilengkapi dengan 25 titik kamera
CCTV yang disebar disetiap sudut bangunan, dilengkapi dengan
tangga darurat untuk evakuasi kebakaran. Untuk ruang pamer
indoor diterapkan system satu pintu akses digital untuk
masuk dan keluar.
* Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di Museum Batak direncanakan akan
dilengkapi dengan fasilitas Wi-fi, dan untuk fasilitas Audio
Visual dengan kapasitas 60 orang dilengkapi dengan proyektor
dan screen.
Fasilitas system informasi menyeluruh dalam satu perangkat
TV layer sentuh. System informasi dan hiburan dalam bentuk
LCD TV yang terdapat di bagian depan museum yang berukuran
4X6 meter.
Dibagian taman depan terdapat miniatur Danau Toba dengan
ukuran 10 x 12 M dan sebuah patung Raja Batak terbuat dari
perunggu setinggi 7 meter sebagai Icon Museum. Di bagian
depan juga terdapat diorama menggambarkan 6 etnis Batak
berupa relief dari perunggu.
* Beberapa fasilitas lainnya :
ArtShop,
Convention Hall,
Huta Batak,
Kolam Renang,
Cafetaria
* Koleksi
Artefak
Barang-barang bersejarah
Senjata dan Alat Perang
Peralatan Kecantikan Suku Batak
Benda-benda bersejarah
Miniatur Danau Toba
Berbagai macam koleksi di Museum Batak
Barang-barang bersejarah di museum batak
Parsombaon di museum batak
Berbagai macam koleksi di Museum Batak
Patung Marmahan Horbo di areal Museum Batak
Patung Raja Batak di areal Museum Batak
* Galeri
T. B. Silalahi Center di Jl. Pagar Batu No. 88 (eks. Pabrik Aeroz),
Desa Silalahi, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi
Sumatera Utara.
* Sejarah
Museum Batak didirkan oleh T. B. Silalahi, dan diresmikan di
Balige pada tanggal 18 Januari 2011 oleh Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono.
Kondisi dan struktur Museum Batak
Museum Batak ini dibangun diatas tanah seluas kurang lebih 5 ha
dan untuk luas seluruh lantai bangunan adalah 3.356 m2, yang
terbagi menjadi 4 level lantai :
Level 1 (1536 m2)
Outdoor museum
Kantor, ruang CCTV & Fasilitas penunjang Museum seperti : Ruang
Laboratorium & Penyimpanan, ruang Service dan Ruang Utilitas.
Level 2 (480 m2)
Ruang Penerima dan sebagai ruang Pamer Temporer
Level 3 (1340 m2)
Ruang Pamer indoor yang terdiri dari ruang pamer tetap, ruang
pamer temporer, dan ruang pamer benda khusus, ruang audio visual
dan ruang edukasi yang menunjang kegiatan museum
Level 4
Atap museum sebagai Sky Restaurant dan Viewing Peck
Dari segi arsitektur, bangunan ini berbentuk kotak sederhana
dengan ukuran 56 X 24 Meter, dan tampak bangunan didominasi
oleh kulit bangunan yang terbuat dari bahan modern yaitu
Aluminium Komposit, tetapi diolah dengan nilai-nilai local
dan tradisional yaitu aluminium komposit diberi motif gorga,
satu modul motif gorga gorga terbentuk dari kurang lebih 4500
lubang-lubang kecil. Bangunan ini kelihatannya seperti
membelakangi Danau toba, tetapi tidak karena Danau Toba
Merupakan Orientasi Utama untuk sirkulasi dan Pengarah vista.
Sistem struktur bangunan ini adalah rangka beton bertulang
yang memenuhi standart yang ditetapkan, termasuk antisipasi
resiko gempa sesuai dengan zona gempa yang berlaku untuk
wilayah ini.
Bangunan Museum Batak ini dilengkapi dengan 25 titik kamera
CCTV yang disebar disetiap sudut bangunan, dilengkapi dengan
tangga darurat untuk evakuasi kebakaran. Untuk ruang pamer
indoor diterapkan system satu pintu akses digital untuk
masuk dan keluar.
* Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di Museum Batak direncanakan akan
dilengkapi dengan fasilitas Wi-fi, dan untuk fasilitas Audio
Visual dengan kapasitas 60 orang dilengkapi dengan proyektor
dan screen.
Fasilitas system informasi menyeluruh dalam satu perangkat
TV layer sentuh. System informasi dan hiburan dalam bentuk
LCD TV yang terdapat di bagian depan museum yang berukuran
4X6 meter.
Dibagian taman depan terdapat miniatur Danau Toba dengan
ukuran 10 x 12 M dan sebuah patung Raja Batak terbuat dari
perunggu setinggi 7 meter sebagai Icon Museum. Di bagian
depan juga terdapat diorama menggambarkan 6 etnis Batak
berupa relief dari perunggu.
* Beberapa fasilitas lainnya :
ArtShop,
Convention Hall,
Huta Batak,
Kolam Renang,
Cafetaria
* Koleksi
Artefak
Barang-barang bersejarah
Senjata dan Alat Perang
Peralatan Kecantikan Suku Batak
Benda-benda bersejarah
Miniatur Danau Toba
Berbagai macam koleksi di Museum Batak
Barang-barang bersejarah di museum batak
Parsombaon di museum batak
Berbagai macam koleksi di Museum Batak
Patung Marmahan Horbo di areal Museum Batak
Patung Raja Batak di areal Museum Batak
* Galeri
_______________________________________
Sekilas Museum Pusaka Nias, Nias
_______________________________________
* Pemahaman Umum
Museum Pusaka Nias adalah salah satu wadah untuk melestarikan
nilai-nilai budaya Nias. Museum Pusaka Nias dikelola oleh
Persaudaraan Kapusin Provinsi Sibolga. Informasi yang lebih
lengkap tentang museum ini dapat diperoleh di Website Resmi
Museum Pusaka Nias.
* Sejarah Museum Pusaka Nias
Sejak tahun 1972 salah seorang Misionaris Gereja Katolik bernama
Pastor Johannes M. Hämmerle, OFMCap sudah memulai mengoleksi
benda-benda budaya, seni dan sejarah masyarakat Nias. Lama
kelamaan jumlah koleksinya semakin banyak, dan dengan teliti
dia mencatat nama dan kegunaannya masing-masing.
Dari banyaknya koleksi yang dimiliki tersebut, Pastor Johannes
mengusulkan kepada Dewan Ordonya yakni Ordo Kapusin Provinsi
Sibolga untuk mendirikan museum Nias.
* Peran Pastor Hadrian Hess, OFMCap
Pada kapitel Ordo Kapusin Provinsi Sibolga pada tgl. 28-30 Juli
1990, Pastor Hadrian Hess, OFMCap. menyampaikan suatu ceramah
tentang pentingnya untuk melestarikan budaya dan mendirikan
museum Nias. Kemudian dalam rapat pleno Ordo Kapusin Provinsi
Sibolga diputuskan bersama untuk mendirikan museum Nias dengan
lokasi kota Gunungsitoli, kabupaten Nias, karena di kota
Gunungsitoli mayoritas generasi muda Nias melanjutkan studinya
ke kota ini.
Dalam pengurusan dan pendirian museum ini, Ordo Kapusin Provinsi
Sibolga mempercayakan kepada Pastor Johannes sampai sekarang.
* Pendirian Yayasan Pusaka Nias
Rencana pendirian Museum Pusaka Nias telah banyak menemui
banyak kendala karena prosedur dan persyaratan pendirian
sebuah museum belum diketahui sebelumnya. Syukurlah, Yayasan
Nusantara Jaya-Jakarta, memberi petunjuk dan informasi tentang
pendirian sebuah museum dan menganjurkan untuk mendirikan yayasan
yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup museum.
Yayasan Nusantara Jaya menganjurkan juga untuk berhubungan dengan
Direktorat Permuseuman sebagai instansi yang menangani dan membina
museum-museum di seluruh Indonesia.
Berdasarkan petunjuk dari Yayasan Nusantara Jaya tersebut, pada
tanggal 19 April 1991, Pastor Johannes bertindak atas nama Dewan
Ordo Kapusin Provinsi Sibolga menghadap Notaris untuk mendirikan
Yayasan Pusaka Nias sebagai Badan Hukum Museum Pusaka Nias dengan
akta notaris nomor: 4 Tahun 1991.
Setelah Yayasan Pusaka Nias berdiri, kemudian yayasan melakukan
hubungan dengan Direktorat Permuseuman. Melalui Direktur Permuseuman
akhirnya Yayasan Pusaka Nias memperoleh petunjuk-petunjuk yang lengkap.
Akhirnya melalui SK Bupati Nias KDH Tk. I Nias, keluarlah Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) Museum Pusaka Nias dengan nomor:
646.1/626/SK/1992 yang terdiri dari 4 (empat) paviliun dan 1
(satu) paviliun khusus tempat koleksi batu-batu megalit.
Dari hasil pelaporan Yayasan Pusaka Nias ke Direktorat Permuseuman
dan permohonan pendirian Museum Pusaka Nias kepada Kakanwil
Depdikbud Prop. Sumatera Utara, pada tgl. 16 September 1993
dikeluarkan Izin Pendirian Museum Pusaka Nias oleh Kakanwil
Depdikbud Prop. Sumatera Utara dengan nomor: 7009/I05/J/93.14.
* Galeri
______________________________________________________
Museum Batak Angkola (Sekilas Daftar Pancingan Pendirian
Museum Batak Angkola Bukan Batak Mandailing)
______________________________________________________
https://efriritonga.wordpress.com/2013/05/10/batak-angkola-bukan-mandailing/
* Pemahaman Umum
- Museum Batak menurut hemat penulis adalah museum yang berisi
macam peninggalan sejarah, macam budaya, macam filosofi yang
menjadi milik mutlak orang batak sebagai bukti keberadaannya.
- Museum Batak Angkola menurut hemat penulis adalah museum
khusus dari salah satu sub Suku Batak yang sepantasnya berada di
wilayah Angkola itu sendiri.
* Pendapat Pribadi
Jika kita menyimak Museum Batak yang ada di Balige dan telah
dikunjungi oleh orang batak Angkola yaitu Bung Jefri Ritonga, maka
dapat kita katakan Museum Balige itu adalah bagian dari Museum
Batak Angkola juga dan Bukan Batak Mandailing.
* Dasar Pemikiran Pendirian Museum Angkola :
Penulis tidak tahu apa yang ada dipikiran Cle'an para putra-putri
Angkola di manpun berada...! . Tapi dari prilaku Clean kadang
tergambar bahwa ada "Gap" (Perlu Rujukan) antara Cl'an
yang berada di Batak Toba/Utara dan Batak Angkola/Selatan
Dan...
Sadar atau tidak Cle'an, keadaan ini bisa menyebabkan lambatnya
perkembangan pembangunan khsusnya dibidang parawisata di
Tanah Batak. Semoga kedepan tidak demikian. Titik...!
Berikut daftar pancingan pertanyaan jika Clean para Pihak
Pemda dan Masyarakatnya ingin mendirikan "Museum Angkola
saat ini, tahun depan atau masa yang akan datang :
1. Masa Angkola yang berada dibawah Pengawasan 3 Bupati +
sada atau satu wali kota tak bisa mendirikan museum
2. Di Angkola menurut penulis banyak hal yang bisa di museumkan
sehubungan dengan Sejarah Angkola itu sendiri
3. Sebagai bukti, bahwa daerah Angkola bukanlah daerah yang
"Mapultak Sian Bulu" Dia ada akarena ada sejarahnya. Dan
Sejarah itu ada buktinya.
4. Untuk tidak kalah dengan daerah Kab/kota lainnya di Sumatra
utara. Masa daerah lainnya ada museum-nya, sementara Angkola
tidak. Bukannya kita sudah sepakat Angkola yang dibawah
Pegawasan 3 Bupati-nya + Wali Kota adalah daerah Kab/Kota
Percontohan se sumatra Utara.
5. Demi meningkatkan Parawisata - la pula, berapala biaya bikin
museum...? Kecilnya itu da, dibandingkan pendapatan derah
se Tanah Angkola.
6. Penulis yakin harta karun Angkola sebagai bukti sejarah
banyak-nya itu tersimpan di rumah-rumah penduduk masyarakat
Angkola.
Tanya-tanya sebagai pemancing untuk penderian museum Angkola
masa sekarang, secepatnya atau yang akan datang :
1. Apakah anda setuju Tanah Angkola memiliki Museum untuk
masa yang akan datang...?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
2. Jika kita mendirikan museum dimanakah menurut anda letak
museumnya paling pas :
a. Padang Sidempuan Sekitarnya
b. Gunung Tua sekitarnya
c. Subuhuan sekitarnya
d. Sipirok sekitarnya
3. Andai Museum Angkola kita dirikan, pihak manakah menurut
anda kita bikin sebagai pengelolanya...?
a. Pihak Pemerintah Aja
b. Pihak Swasta Mengelola dana dari Pemerintah
c. Swasta aja, pemerintah mengontrol
4. Jika anda atau keluarga anda memiliki sesuatu sebagai barang
berharga dari nilai sejarah keberadaan tanah Angkola, apakah
anda bersedia memberikannya pada museum Angkola ...?
a. Bersedia dengan Ikhlas
b. Bersedia, tapi kalau bisa di bayar.
c. Tidak bersedia, tanpa pembayaran
5. Jika museum Angkola masa depan jadi kita dirikan, apakah
menurut anda kita perlu mengundang Presiden RI...?
a. Perlu la pula
b. Tergantung situasila
6. Jika kita jadi mendirikan museum Angkola, apakah anda bersedia
membayar uang masuknya Rp. 10 ribai per orang.
a. Bersedia
b. Jangankan 10 ribai, 100 ribai saya bayar, asal adalah.
c. Lima Ribu ajalah, biar bisa semua angota keluarga di kutkan
7. Setujukah Clean, jika ada pernyataan yang mengatakan, "Tak
Usahlah di Angkola di bikin Museum, karena museum itu memberi
kesan keangkeran, animisme dan jauh dari Tuhan,,,?"
a. Setuju
b. Tidak setuju
__________________
Penutup
__________________
Demikian infonya para kawan sekalian, semoga wawsan kita dibidang
"Museum" se Sumatra Utara ini lebih luas. Dan jika situasi dan
kondisi memungkinkan maka mari sam-sama kedepan untuk mengunjungi
museum tersebut.
"Jika kita tidak dapat membuktikan pada dunia bahwa kita adalah
orang-orang yang menghargai benda-benda sejarah, bagaimana pula
penduduk dunia lainnya menghargai benda-benda sejarah kita"
Hidup Prov Sumatra Utara le 3 museum utamanya yaitu Useum Provsu,
Museum Juang 45 dan Museum Bukit Barisan-nya.
Juga...!
Hidup Kab/Kota se-Sumatra Utara khsusnya bagi yang sudah punya
museum. Semoga daerah anda dapat penginspirasi daerah-daerah
lainnya di Sumatra Utara untuk punya museum juga.
Selamat malam...!
__________________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment