Monday, March 14, 2016

Aek Bilah Tapanuli Selatan Dalam Pantauan


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Aek Bilah Tapanuli Selatan - Angkola dalam
hubungannya dengan Pemerintahan dan Tempat wisata)
_____________________________________________________________________














__________________

Kata Pengantar
__________________

Malam ini memperluas pengetahuan dulu-ba, seputar Kec. Aek Bilah Tapanuli
Selatan. Adapun sumbernya dari macam situs yang mengulas mengenai Aek
Bilah ini.

Dan jika para kawan mau ingin tahu juga....maka....

Selamat menyimak...!
_________________________________________________

Sekilas info Kec. Aek Bilah - Tapanuli Selatan
_________________________________________________



























*  Camat

Haris Ritonga

* Luas

392,32 km²

* Jumlah penduduk

6450 (2012)

* Kepadatan

16 jiwa/km²

* Desa/kelurahan

12 Desa

* Pengertian

Aek Bilah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan,
Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota kecamatan ini berada di
desa Biru.

* Nama-Nama Desa

Beberapa nama desa/dusun; Sigolang, Tapus Nabolak, Botung,
Sihulambu, Pagaran Julu, Hapesong, Silangge, Ramba Padang,
Gonting Pege, Huta Tonga, Hasahatan, Langkitang, Aek Jehengna,
Saponggang, Biru, Tolang godang, Tolang Dolok, tolang gadung,
Sipagabu, Sipange, Tapus Godang, Tapus Nababonggal.


________________________________________________

Aek Bilah Tidak Lagi Terpencil (Kutipan Berita)
________________________________________________



TAPSEL – Kecamatan Aek Bilah tidak layak lagi disebut wilayah
terpencil, meski merupakan wilayah terjauh dibanding 13 kecamatan
lainnya dari pusat pemerintahan Kabupaten Tapsel.

Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu beberapa waktu lalu menyebutkan,
Kecamatan Aek Bilah sangat tidak tepat diidentikkan dengan wilayah
terpencil.

Pasalnya kategori terpencil sudah tidak terlihat lagi di tengah
kehidupan masyarakat dari berbagai sudut pandang, terutama
dalam kurun tiga tahun terakhir.

“Aek Bilah tidak tepat lagi disebutkan wilayah terpencil,
tetapi wilayah terjauh benar,” katanya.

Dikatakan, secara bertahap dan perlahan, Pemerintah Kabupaten Tapsel
terus mengupayakan pembangunan untuk menghilangkan kesan terpencil
bagi Kecamatan Aek Bilah yang mekar dari Kecamatan Saipar Doloh
Hole (SDH) pada tahun 2004 lalu.

“Jarak tempuh menuju Biru sebagai ibukota Kecamatan Aek Bilah
dari kantor bupati (di Sidimpuan) butuh 7 hingga 8 jam. Dan
alhamdulillah saat ini sudah bisa ditempuh 4 jam, bahkan
3 jam,” ungkapnya.

Ditambahkannya, berbagai potensi yang dimiliki Kecamatan Aek
Bilah, seperti perkebunan, kehutanan, perikanan dan pertanian,
akan terus didorong untuk meningkatkan ekonomi warga di masa
mendatang.

“Secara bertahap, upaya pembangunan itu akan terus kita lakukan.
Memang diakui hingga saat ini masih saja kita belum puas dengan
hasil pembangunan itu.

Namun yang terpenting, kita serius dan dengan niat yang tulus, akan
terus menuntaskan berbagai persoalan dalam pembangunan untuk
mewujudkan Tapsel ke arah yang lebih baik,” terangnya. (ran)


Sumber :
http://www.metrosiantar.com/2013/07/23/71231/aek-bilah-tidak-lagi-terpencil/

_____________________________________________

Sappuran Siborpa atau air terjun
_____________________________________________

Sappuran ini, berada di Desa Tanjungbaru.Letaknya lumayan jauh,
sekitar 31 kilometer dari Sipirok, Tapanuli Selatan (Tapsel),
Propinsi Sumatar Utara.

Medan berat dan berbatu jadi kendala menuju Desa Tanjungbaru.
Karena itu margetek atau ojek, satu-satunya angkutan umum yang
tersedia.Ongkosnya pun tak murah, sekitar 250 ribu untuk
sekali jalan, dari Kecamatan ipagimbar menuju Desa Tanjungbaru.

Menempuh perjalanan dua jam, pengunjung dapat menyaksikan panorama
hutan yang masih alami.Jalan tanah berbatu, tanjakan danlembah
curam, membuat perjalanan terasa berat. Belum lagi bila hujan
turun, kondisi tanahberlumpur sangat sulit ditembus dalam waktu
singkat. Namun beratnya perjalanan ini terasaringan ketika bertemu
dengan pemukiman penduduk yang asri. Tak salah bila beristirahat sejenak
dikampung-kampung kecil sepanjang jalan menuju Desa Tanjungbaru.

Tiba di Desa ini, perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan
kaki menuju Sappuran Siborpa. Jaraknya sekitar 1 kilometer
dari desa Tanjungbaru.

Meski tak terlalu jauh, namun menuju wisata air terjun Sappuran
cukup menguras tenaga. Jalan setapak satu-satunya jalur yang
harus dilalui. Membelah hutan dan lebatnya pepohonan di sepanjang
jalur.

Hutan Aek Bilah namanya. Termasuk dalam hutan hujan yang masuk
dalam wilayah konservasi hutan lindung Tapanuli Selatan. Konon,
warga kampung sering berpapasan dengan Harimau akar di atas
pepohonan. “Tapi tak berbahaya asalkan kita tak mengusiknya,”
ujar Irpan, seorang warga desa Tanjungbaru.

Menurut Irpan, yang tak kalah menarik adalah, di hutan Aek Bilah
ini banyak dijumpai bermacam-macam burung berkicau, monyet dan
babi hutan. “Dulu, pengunjung sering berburu di hutan ini.Tapi
karena letaknya yang cukup jauh dan terkendala transportasi,
hanya beberapa kelompok saja yang datang,” ujar Irpan

Setelah menempuh perjalanan sekitar 60 menit, akhirnya pengunjung
tiba di objek Wisata Sap[uran Siborpa. Air terjun Sappuran ini
tingginya sekitar 30 meter. Terbentuk dari pertemuan anak-anak
sungai, antara lain sungai Sipange, Balimbing, Aek Bilah, Sirau,
dan anak Sungai Panjamaan.

Wisata Sappuran Siborpa ini pernah dilirik oleh investor asing.
Namun hingga saat ini tak terdengar perkembangannya. “Katanya
mau dibikin pembangkit listrik dan taman wisata air terjun.
Kerja sama dari beberapa negara seperti Jepang, Prancis, dan
Inggris. Namun sampai saat ini tak tau keputusannya.
Mungkin dibatalkan karena nilai kontrak tak sesuai,” ujar Ali

Tambunan (45), mantan Kepala Desa Tanjungbaru. Padahal Sappuran
Siborpa ini objek wisata yang cukup bagus di Sumatra Utara.
Lokainya strategis untuk dibuatkan berbagai fasilitas bagi
wisatawan. Pasalnya, di Sungai Aek Bilah ini habitat asli ikan
merah. Ikan yang beratnya bisa 10 kg seekornya.

Selain ikan merah, ada juga ikan Baung dan ikan Tapu. Hampir
setiap saat pelancong mancing di sungai Aek Bilah ini. Mereka
kebanyakan berasal dari Rantau Parapat, Kabupaten Labuaha Batu.
“Masih banyak potensi wisata yang bisa dijual dari kampung ini.

Namun kondisi jalan dan sarana angkutan umum, sangat minim.
Ditambah lagi listrik dan air bersih yang tak kunjung tiba.
Bagaimana mungkin wisatawan datang ketempat ini,” ujar Jadi
(55), sesepuh didesa Tanjungba


Sumber ;
https://dalilharahap.wordpress.com/2012/04/05/wisata-sappuran-siborpa-tapanuli-selatan-air-terjun-eksotis-di-tanjungbaru/


__________________________________________________________________

Air Terjun Siborpa, Aek Balimbing, Sirare, Bubungan Tabu.
 Aek Bilah Tapanuli Selatan
__________________________________________________________________

https://www.youtube.com/watch?v=mPJklC-Vg_8










_______________

Penutup
_______________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!

____________________________________________________________________
Cat :
Air Terjun Siborpa, Aek Balimbing, Sirare, Bubungan Tabu. Aek Bilah Tapanuli Selatan
https://www.youtube.com/watch?v=mPJklC-Vg_8
http://amzn.to/1VW0ktU
cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment