#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Sekilas Pendapat Pada Sastra Tapanuli)______________________________________________________________
Berikut sambungannya :
1. 51. Sirungrung na dapot bubu, siosari na dapot sambil. = Seseorang yang mau melepaskan terhukum dari hukuman sewenang-wenang. * rungrung = membalikkan sesuatu wadah untuk mengeluarkan isinya, misalnya air.
_______________________________________________________________
1. 52. Suhar bulu ditait dongan, laos suhar do i taiton. = Jika seorang teman atau anggota keluarga berbuat salah hendaklah dibela walau dalam hati mengakui hal itu salah. Ungkapan ini sudah jarang diucapkan karena dinilai idak sesuai dengan paham kasih dan kebenaran.
__________________________________________________________________
1. 53. Eme na masak digagat ursa, ia i namasa ba i ma niula. = Padi siap panen dimakan rusa, apa yang biasa dikerjakan kebanyakan orang itulah kita lakukan. Ungkapan ini juga dianggap melemahkan insiatif orang sehingga makin jarang diperdengarkan.
___________________________________________________________________
1. 54. Manginjam gogo sian gaja, manginjam bolang sian babiat. = Meminjam kekuatan dari gajah meminjam belang dari harimau. Artinya; seseorang yang memanfaatkan temannya yang terpandang agar dalam suatu acara tertentu dia ikut sebagai orang terpandang.
___________________________________________________________________
1. 55. Manginjam ihur ni hoda. = Meminjam ekor kuda . Artinya, seseorang yang membangga- banggakan yang bukan barang miliknya.
_________________________________________________________________
1. 56. Guamon do na so olo manusu, andorabion do na so olo panusuan. = Merupakan cela bila seseorang yang berilmu, tetapi ilmunya tidak diajarkan dan seseorang yang bodoh tidak mau belajar.
_________________________________________________________________
1. 57. Miakna panggorengna. = Seperti kebiasaan orang Batak dahulu, karena langka dan mahalnya minyak goreng sehingga minyak/ lemak babi itulah dipakai untuk menggoreng dagingnya. Ini dimaksudkan agar seseorang jangan terlalu repot mencari modal usaha. Pergunakan saja apa yang ada, mulailah dari usaha kecil.
________________________________________________________________
1. 58. Mambuat mas sian toru ni rere. = Mengambil emas dari bawah tikar buruk. Maksudnya agar jangan mengambil keuntungan dari jalan terkutuk ( korupsi dan menipu)
____________________________________________________________________
1. 59. Ranggas tumutung bonana. = Mas kawin (sinamot) yang telah diterima keluarga pengantin perempuan itulah yang diatur dan dicukup-cukupkan untuk biaya pesta perkawinan. * Ranggas = ranting kayu yang sudah tua dan cocok untuk kayu bakar.
___________________________________________________________________
1. 60. Ndang jadi tanjungan ni ina nonang. = Kaum ibu tidak boleh terlalu mencampuri urusan adat yang sedang dibahas oleh kaum bapak.
_________________________________________________________________
1. 61. Manubu-nubui hata . = Mengada-ada, menyiarkan berita bohong.
________________________________________________________________
1. 62. Dipupusi na mate na mangolu. = Orang mati merampas harta orang hidup. Artinya; Keluarga yang ditinggalkan orang mati menjadi susah karena yang mati itu meningalkan banyak hutang yang harus dibayar.
_________________________________________________________________
1. 63. Ndang loja aek paihut-ihut rura. = Air tidak akan letih menuruni lembah. Artinya, orang tua tak akan pernah bosan mendidik anak-anaknya, dan selalu berlapang dada.
________________________________________________________________
1. 64. Tigor do ransang hapit. = Lurus kayu ransang terjepit . Artinya, orang yang bebuat benar dan tulus bisa saja terjepit, sehingga ia merasa serba salah.
________________________________________________________________
1. 65. Molo bolak mandar niba ndang jadi ribahan.. = Kain sarung sendiri lebar janganlah dirobek. Ini mengingatkan agar jika anggota kelompok sudah meluas, janganlah sengaja dibuat terpecah-pecah.
_________________________________________________________________
1. 66. Ndang ditiptip halak ganjangna, ndang diarit balgana. = Tidak akan ada orang yang mengurangi kebesaran dan kehormatannya dalam melaksanakan sesuatu acara.
___________________________________________________________________
1. 67. Tiptip alai sai adong masiganjangi, dosdos alai sai adong mansiboloni = Walaupun bersaudara tetapi semuanya tidak akan sama jalan pikiran maupun harta kekayaannya
_________________________________________________________________
1. 68. Hohom songon na mangallang sasagun. = Diam-diam tetapi sedang asyik menikmati sesuatu.
_________________________________________________________________
1. 69. Marnadonok do manghosing na bineom. = Hendaklah orang yang lebih dekat hubungan kekerabatan lebih dulu menerima bagian hak adat ( jambar hata , jambar juhut, jambar tortor)
___________________________________________________________________
1. 70. Martampuk do bulung marbona sangkalan, marnata do suhut marnampuna ugasan = Mengingatkan supaya keluarga terdekat lebih berpratisipasi dan bertanggungjawab, jangan terus mengandalkan kerabat yang mereka yang hubungan kekerabatannya jauh.
____________________________________________________________________
1. 71. Sihampir gabe gambir, tandiang gabe toras. Tudia pe ahu so tampil, tudia pe so bolas = Karena kemiskinannya seseorang itu tidak masuk hitungan masyarakat di lingkunganya.
___________________________________________________________________
1. 72. Ndang na taraithon tagonan ma pinonggolhon, ndang na tartangishon, tagonan ma tinortorhon. = Tidak ada gunanya menangisi susu yang sudah tumpah, lebih baik dibawakan dalam gerak tari saja.Artinya, jangan selalu bersedih.
__________________________________________________________________
1. 73. Ndang boi sambariba tangan martopap. = Tak mungkin hanya bertepuk tangan sebelah.
_________________________________________________________________
1. 74. Songon tuhil, ia pinasak masuk, ia tinait ro. = Bagaikan pahat dipukul; masuk, ditarik kembali. Maksudnya; janganlah bekerja kalau disuruh, ambil inisiatif.
_________________________________________________________________
1. 75. Memet pe sihapor dijujung do uluna ( baringinna). = Biar miskin dan tak berpendidikan, harga diri tetap ada.
_____________________________________________________________
KESIMPULAN SAOTIK :
____________________
Dongan ale dongan...! Menyimak pada ke 75 umpama batak diatas, semakin jelas, bahwa BahasaBatak itu itu juga kaya dengan istilah/ kata-kata hingga masuk diakal jika kita tidaklah mengerti arti perkata dari umpasa ini.
Sungguh bijak orang yang memberi terjemahan ini. Sakali nai, semoga puang umpasa ini juga selain sebagai motivasi tentunya bisa juga jadi humor. Ya humor kehidupan sesuai dengan selera.
Kakakakakak...kkk...Hebat...! bersambung kawan ke Umpama dan Umpasa Batak empat (4). Dison Enter...! Selamat pagi selamat beraktivitas.
______________________________________________________
Cat : Sampai 3 Mei 2013 dilihat 340 kali
No comments:
Post a Comment