Tuesday, August 14, 2012

"BATU LUBANG SIBOLGA"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Agar Lebih mengahargai Sejarah Sekaligus tempat Wisata) ______________________________________________________________

Para kawan...! Mohon ijin kasih info sekitar Batu Lubang Sibolga
sekaligus mangaluarkan pendapat dulula saotik :

___________________________________________

Pemahaman Pribadi Pada Istilah Batulubang
___________________________________________

Para kawan... ! Dopak menek dope dipikiran saya batu lubang Sibolga
ini adalah sebuah batu yang besarnya kira-kira sebesar rumah yang
kemudian dilobang (tidak jelas bagaimana caranya) sehingga bisa
dilewati mobil. Hahahaha...

Ternyata, setelah awa besar bukan itu maksudnya tapi sekumpulan
batu cadas/batu yang keras yang dipahat sangape dituhil sedikit
demi sedikit hinga menimbulkan lobang untuk kemudian disebut
"Batu Lubang" na botul anggia...! Hahahaha...kalau tidak percaya
cobalah kesana anggia pake ongkos sendiri. Doda...!

___________________________________________

Tempat/Lokasi & Jumlah Batu Lubang Sibolga
___________________________________________

"Di Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah
sekitar 7 Km bila kita dari Sibolga. Meskipun  hanya 7 Km tapi
karena jalan dilereng bukit barisan ini banyak menanjak dengan
tikungan-tikungan tajam, maka waktu tempunya bisa mencapai
20 minit" kata Mislatul Khairah dalam situsnya.

Batu Lubang pertama dijumpai memiliki panjang sekitar 10 meter
dan bentuknya menikung mengikuti bentuk jalan.

Batu Lubang kedua berukuran lebih pendek, memiliki panjang sekitar
8 meter, sedangkan ketinggiannya secara kasat mata dapat dilewati
oleh truk-truk yang melintasi jalan Sibolga-Tarutung.

Di atas kedua Batu Lubang ini mengalir deras air terjun yang airnya
sangat jernih. Demikian juga di dalam kedua Batu Lubang, rembesan
air terjun yang mengalir telah mempengaruhi suhu udara di dalamnya,
sehingga membuatnya terasa lembab dan sejuk.

_______________________________________

Aturan Main Dalam Melintasi Batu Lubang
_______________________________________

Saat kita melintasi Batu Lubang, kita harus segera membunyikan
klakson kendaraan sebagai tanda peringatan kepada kendaraan lain
agar tidak bertemu secara bersamaan di dalamnya.

Batu Lubang ini hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan saja.
Untuk itu perlu kesabaran bila ada dua kendaraan yang saling
bertemu muka saat akan melewati Batu Lubang.

Bukan hanya klason yang dibunyikan, tetapi lampu kendaraan juga
harus dinyalakan karena di dalam Batu Lubang tidak memiliki
penerangan matahari yang cukup memadai, suasana gelap kelam
langsung menyambut orang yang akan melintasi terowongan ini.

Untuk itu, selain harus ekstra hati-hati membawa kendaraan juga
harus tanggap dengan kondisi alam yang ada karena jalanan aspal
di dalamnya juga rusak karena sering tergerus oleh air yang
merembesi terowongan batu cadas ini.

___________________________________

Sejarah terbentuknya Batu Lubang
___________________________________

Para kawan...! Dalam salah satu situs dikatakan, batu cadas
yang dilubang ini mulai dikerjakan pada saat Belanda menjajah
Ind (Sekitar 1 930) yang kemudian dilanjutkan penyelesaiannya
oleh Jepang.

Yang mengerjakannya dalah warga pribumi dengan sistim kerja
seperti yang sudah kita ketahui yaitu kerja "Rodi atau kerja
pakasa". Dikatakan juga, mereka (Belanda atau Jepang) cukup
kejam dalam memperlakukan para pekerja dan jika ada yang mati
ditempat maka akan langsung di buang kesalah satu jurang yang
kedalamannya ratusan meter disiketir Batu Lubang tersebut.

_________________________________________________

Cerita-cerita Misteri Saat Melintasi Batu Lubang
_________________________________________________

Para kawan...! saya yakin para kawan juga tentunya pernah
mendengar macam cerita misteri di batu lubang ini bukan.
Karena it u saya tidak akan bercerta banyak. Begitupun saya
masih ingin mangalaoskon 2 inti cerita misteri mengenai hal
ini yang say dapat dan dari orang tua.

Yang pertama, batu lubang in i djaga oleh satu harimau besar
yang keberadaanya susah di duga. Bisa tba-tiba ada dan tiba-
tiba mengjilang.

Yang kedua, jika pada saat melintasi batu lubang ini motor kita
tiba-tiba mogok, maka janganlah marah-marah, tapi justru harus
meminta restu pada penjaganya, dalam bahasa hitana harus berucap,
"O...oppung, ijinko n bojo hami lewat sian bagas munu on. Restui
majo pardalanan namion"

_____________________________________________

Cerita Lucu Saat Melewati Batu Lubang
_____________________________________________

Para kawan...! Mungkin...! mungkin doba. Karena banyaknya cerita
mengenai mesterinya tempat ini, maka tak jarang para supir
umum motor "Pamainkon-pen" para penumpangnya.

Mereka suka berkata, kira-kira 20 meter sebelum memasuki batu
lubang para supir ini berkata, "Aha dope amang inang, paonduk
hamu ulu munu got masuk batu lubang hita on" ninna.

Maka para penumpang itu pun paondukkon ulu nia dibagasan
motori harana mabiar ia tarsotuk di batu lubangi. Hahahahaha...
para amang inang rupanya logika menjadi tidak jalan disebabkan
cerita mesteri sebelumnya. Arokku, arokku doba.

____________

Kesimpulan
____________

Para kawan...! Terlepas dari macam cerita dan fokus pada warga
pribumi yang bisa jadi adalah para oppung-oppung kita yang
telah menjadi korban keganasan belanda ini, saya ingin berkata
agar sudi kiranya kita mengheningkan cipta, mendo'a sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing agar mereka mendapat tempat
di tempat yang di ridhoiNya.

Bukan tidak mungkin sebagian dari para korban di Batu Lubang ini
adalah para oppung kita yang secara terang-terangan melawan
belanda untuk terhindar dari kerja rodi dan mengusir Belanda
dari Tanah Batak. Mengapa tidak kawan...! Allah itu maha
mengetahui. Silakan tapakur, silakan hening cipta.

Para kawan...! Hidup Batu Lubang, majulah Tapanuli Tengah  dan
Merdeka...! Merdeka...! Merdeka...! Selamat pagi...!

____________________________________________________________
Cat :
* Arifin Ritonga, Ayu Julliany dan 4 orang lainnya menyukai ini.
*Sampai 1 Januari 2013 dilihat 45  kali


PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment