Monday, December 15, 2014

Cigna dalam Praktek Model Komunikasi dan Teori Komunikasi Efektif


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sikitar Penggunaan Model Komunikasi Asuransi Cigna
untuk mengelabui Nasabahnya a.n Parlindungan Siregar hingga uang
polis sebesar Rp. 10.000.000,- terbang entah kemana pun melihat
Efektivitas Komunikasi Cigna dengan Pemegang Polisnya)
*Tulisan ke-4 Mengenai Asuransi Cigna
__________________________________________________________












__________________

Kata Pengantar
__________________

Pada masa yang telah berlalu Ketika Nomor Kemahasiswaan 87718171 masih
penulis pakai di Fakultas Komunikasi IISIP Jakarta, maka penulispun
mempelajari yang namanya Komunikasi Massa dengan salah satu Sub Pokok
Bahasan adalah "Model-Model Komunikasi".

Sehubungan dengan adanya kasus penulis di Asuransi Cigna yang dapat anda
ketahui lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/12/bni-dan-cigna-dalam-etika-kerja.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/12/cigna-pro-maxima-pro-medika-asuransi.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/12/kiamat-dunia-cigna-dan-alasan-tidak.html


maka penulispun jadi teringat tentang "Model-Model Komunikasi Massa"
tersebut. Dan ketika hal ini penulis hubungkan dengan Asuransi Cigna
maka penulis memperoleh gambaran Model Komunikasinya, sbb :









Para kawan dimanapun berada...!

Postingan ini berisi sekilas tentang pemahaman "Model Komunikasi" dalam
hubungannya dengan "Model Komunikasi" Asuransi Cigna yang penulis beri
pendapat.

Dengan maksud...!

Agar pembaca sekalian, "Punya masukan seputar Ilmu Komunikasi" khsusnya
dibidang model, hingga pembaca untuk masa-masa yang akan datang punya
pertimbangan apakah mengikuti suatu kegiatan yang diselenggarakan suatu
organisasi, Perusahaan atau Lembaga". Itu saja.

Selamat menyimak...!

_____________________________________

Sekilas Pengertian Model Komunikasi
_____________________________________

* Pengertian  Umum :

Warner J. Serevin dan James W. Tankard, Jr. Mengatakan bahwa
model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan.
Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat,
model sering dicampuradukkan dengan teori. Meskipun terdapat
perbedaan antara model dan teori, namun terkadang model
fungsional sebagai teori yang substansinya menjelaskan
keseluruhan rangkuman yang dimodelkan tersebut.

Model komunikasi juga pernah diutarakan oleh B. Aubrey Fisher,
dia menyatakan bahwa model adalah analogi yang mengabstraksikan
dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model.

Intinya atau substansi dari komunikasi yang diambil untuk dijadikan
acuan berupa model dari jenis-jenis komunikasi. Semacam sebuah
rangkaian-rangkaian yang berbuntut atau berekor dan memiliki kepala,
dan kepala itu dijadikan model dari keseluruhan rangkaian yang
dapat menjelaskan rangkaian-rangkaian tersebut.

* Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi

Gordon Wiseman dan Larry Barker, mengemukakan bahwa model
kamunikasi mempunyai tiga fungsi :

1. Melukiskan proses komunikasi,
2. Menunjukkan hubungan visual,
3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

Deutsch menyebutkan bahwa model itu mempunyai empat fungsi :

1. Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang
   tadinya tidak teramati,
2. Heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang
   tidak diketahui),
3. Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya
   atau tidak hingga kuantitatif yang berkenaan dengan
   kapan dan seberapa banyak,
4. Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.
___________________________________________

Analisa Model Komunikasi secara umum
___________________________________________

- Komunikasi adalah usaha manusia (Komunikator) dalam
  menyampaikan isi pernyataannya pada orang lain (Komunikan).

- Dengan demikian unsur komunikasi adalah komunikator, Isi Pernyataan
  dan Komunikan

- Komunikator dalam arti luas bisa saja perorangan, perusahaan atau
  lembaga baik pemerintahan maupun swasta begitupun komunikan.

- Motif komunikasi adalah macam alasan bagi seseorang atau suatu lembaga
  mengapa melaksanakan komunikasi. Karena itu motif inipun bisa maksudnya
  untuk memberitahukan saja, untuk menipu, untuk merampok, dll.

- Macam-macam cara perorangan atau lembaga dalam mewujudkan motif komunikasi-
  nya, ada dengan membujuk, mengancam, membohongi, menyiksa, dll

- Karena tujuan umum pelaksanakan komunikasi adalah untuk dimengerti atau
  untuk dipahami sautu persoalan, maka macam Model Komunikasipun diciptakan

- Dalam hubungannya dengan komunikasi perorangan :

  1. Ada model komunikasi tatap muka (Hanya komunikator dan Komunikan)
  2. Ada model komunikasi pakai media (Komunikator - Media - Komunikan)

- Dalam hubungannya dengan massa, sungguh banyak variasinya karena itu
  persoalannyapun cukup rumit hingga kesalahan komunikasipun (mis understanding)
  cukup sring terjadi

- Gambaran unsur-unsur komunikasinya sbb :

  1. Komunikator (Perusahaan atau Lembaga)
  2. Macam media digunakan (Telepon, brosur, surat, papan pengumuman, spanduk, dll)
  3. Komunikan (Massa buruh, massa nasabah, massa supir, massa pemegang polis, dll)

- Rumitnya penerapan komunikasi atau model komunikasi ini menyebabkan seringnya
  terjadi mis understanding atau salah mengerti / salah paham antara komunikator
  dan komunikan, hingga tak jarang komunikanlah yang dirugikan atau audiens atau
  massa atau pemegang polis atau nasabah.

- Dan akibatnya cukup sering terjadi :

  1. Massa menjadi mengamuk (demonstrasi)
  2. Membakar Perusahaan atau lembaga
  3. Merusak macam peralatan perusahaan
  4. Menculik pimpinan perusahaan
  5. Dll

- Yang ujung-ujungnnya persoalan menjadi berurusan dengan Kepolisian atau
  Pengadilan atau lembaga lainnya yang diyakini bisa menanganinya.

- Ujung-ujungnnya pula, "Perusahaan atau lembaga tersebut (komunikator
  menjadi hancur dan auidiens / massa / nasabah / pemegang polis tersebutpun
  menjadi hancur.
__________________________________________

Analisa Model Komunikasi Asuransi Cigna
__________________________________________

Dalam hubungannya dengan Model Komunikasi Asuransi Cigna, maka jelas
tergambar :

1. Model komunikasi mereka adalah model yang cukup rumit untuk dipahami,
sehingga dalam penjalinan komunikasi Pemegang Polis akan merasa kelelahan,
kebingungan dan bisa saja menjadi prustasi

2. Sales girls dan Coustumer service-nya tidak diketahui secara persis.
   Kita hanya mendengar suara yang mengarahkan pendengarnya untuk
   mengiyakan yang beliau sampaikan

3. Yang bertanggung jawab penuh atas setiap premi yang dibayarkan tidak
   jelas, sehingga tidak diperoleh gambaran apakah yang harus dituntut
   lembaganya atau perorangannya

4. BNI sebagai mitra kerja Cigna juga tidak diketahui seberapa besar
   peranannya dengan nasabahnya yang telah menjadi pemegang polis
   Cigna karena bermula dari kerja sama mereka.

5. Susah mengurus pengembalian premi karena tidak adanya kriteria-
   kriteria yang jelas

Kesimpulan :

Model Komunikasi Asuransi Cigna adalah model dimana pemegang polisnya
akan menjadi sangat kelelahan, sangat kebingungan dan memancing cepat
emosi dalam setiap urusan dengan asuransi tersebut.





















________________________________________________________________

Analisa Komunikasi Efektif dalam hubungannya dengan Asuransi Cigna
________________________________________________________________







Sudah semua orang taua...!

"Komunikasi akan Efektif jika Komunikator berorientasi
pada Komunikan".

Dalam hubungannya dengan Asuransi Cigna :

Komunikasi PT. Asuransi Cigna (Komunikator) akan afektif jika berorientasi
dengan Pemegang Polisnya (Komunikan) sesuai dengan "Data Polisnya"
yang disusun untuk kemuduhan pemahaman (Terhindar Miss Understanding/
terhindar dari tuntutan).

Kenyataannya...!

- Komunikator (Cigna / perorangan yang mewakilinya / Sales Girls) tidak jelas.
  Tidak diketahui laki-laki atau perempuan, tempatnya dimana, alat perekamnnya
  bagaimana, telponnya apa, lambang verbal/non verbal bagaimana, dll.

- Medianya atau alat perantara komunikasinya khsusnya berupa rekaman tidak
  terlalu kuat dibikin sebagai bukti pembicaraan, karena tidak ada saksi
  pada saat mengadakan komunikasi (bisa di manipulasi)

- Data polisnya juga tidak sempurna. Tidak mengatur secara jelas bagaimana
  status premi Uang Polis jika berhenti secara otomatis atau mengundurkan
  diri.

- Juga tidak jelas dalam masalah mengembalian uang karena tidak menggunakan
  data-data kwantitatif / dalam bentuk persen sebagai perbandingan nilai
  nominal, sementara uang pendebetannya cukup jelas.

Kesimpulan :

Asuransi Cigna tidak menggunakan, "Komunikasi yang Efektif" dengan
pemegang Polisnya, sehingga kesalahan komunikasi lebih memungkinkan
terjadi dengan kemungkinan pemegang polis yang rugi / kalah.





















____________

Penutup
____________

Demikian infonya para kawan...!

Dan jika penulis mau menyimpulkan secara umum, maka penulis ingin berkata :

Sebisa mungkin hindari kalian berurusan dengan organisasi, perusahaan
atau lembaga yang "Model Komunikasi-nya" cukup rumit, banyak, panjang
atau bertele-tele. Karena kalian akan cepat kelelahan, pasrah dan
prustasi, kebingungan  dalam penyelesaiannya, sementara hal seperti ini
adalah keuntungan bagi organisasi, lembaga atau perusahaan tersebut,
tak terkecuali "Asuransi Cigna" yang telah melego uang punulis sebesar
Rp. 10.000.000,- lebih dengan alasan, "Asuransi Cigna Adalah Perusahaan
yang sifatnya Perlindungan".

Semoga perusahaan yang berasal dari Negeri Liberalisme ini cepat angkat
kaki dari Bumi Pertiwi ini. Karena penulis yakin masih banyak anak bangsa
yang dapat mendirikan Asuransi lebih baik dari Asuransi Cigna ini
berdasarkan UUD 45 dan Pancasila.

















Para kawan...!

Selamat malam...!

Dan ini ayat "Stabilasi Emosi Penulis" dalam setiap menghadapi persoalan
hidup di Dunia Parjalangan / dunia perantauan ini.

Al Fatiha...!


_________________________________________________________
Cat :

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork


No comments:

Post a Comment