Monday, March 23, 2015

Lion Air dan Anak Medan dalam Time is Hepeng pada kasus Delay

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Pesawat Lion Air dan menganalisa macam
masalah yang berhubungan dengannya pun memberi saran solusi
saran gaya Anak Medan-nya)
* Tulisan ke-3, Medan punya cerita
_______________________________________________________________







__________________

Kata Pengantar
__________________

Horas...horas...horas....!

"Time is money" adalah salah satu pertinggal Pelajaran Bahasa
Inggiris penulis pada saat belajar Bhs. inggiris di tahun 80'an
di SMP Negeri 1 Sipirok - Tapsel masa lalu. Ehem...!

Tak pala paham awa, apa maksud dari kalimat Inggiris tersebut
pada masa itu, tapi waktupun berlalu hingga penulis paham bahwa
"Time is money itu = Waktu doda hepeng".

Yah...!
Waktu doda Hepeng dan sangat tepat sekali jika dihubungkan dengan
masalah-masalah penerbangan. Karena itu kitapun menjadi tak heran
jika waktu pembelian tiket pesawat bisa setiap saat berrobah-obah.

Tiket pesawat yang dibeli untuk keberangkatan hari Kamis bisa jadi
harganya hanya 500 ribai ketika dibeli di hari hari Minggu. Dan
menjadi 1 juta saja jika di beli hari Rabu.

Para kawan dimanapun berada...!

Uraian diatas adalah "Teknik Pemanfaatan waktu oleh Perusahaan-
perusahaan penerbangan pada umumnya dalam memanfaatkan waktu
untuk mendapatkan hepeng yang banyak".

Bagaimana dengan penumpang pesawat itu sendiri, Apakah waktu
hepeng juga bagi mereka...? khususnya mereka yang dalam
panggilan umum disebut "Anak Medan"

Yah...! Hepeng juga.

Dan gambaran hepeng ini dapat anda ketahui lewat uraian sub judul
"Lion Air JT...Bandara Suta - Kuala Namo dan JT ...Kuala Namo -
Bandara Suta, pada postingan ini.

Begitupun...!

Sebelum anda mengetahui Gambaran "Waktu Hepeng dan Anak Medan-nya"
ada baiknnya anda ketahui juga sedikit banyak mengenai PT Lion Mentari
Airlines atau Lion Air dan seluk beluk-nya.

Selamat menyimak...!

_____________________________________

Sekilas Lion Air dan Seluk Beluknya
_____________________________________

PT Lion Mentari Airlines beroperasi sebagai Lion Air adalah maskapai
penerbangan bertarif rendah dan juga maskapai swasta terbesar di
Indonesia. Maskapai ini berkantor pusat di Jakarta, Indonesia,
Lion Air terbang ke kota-kota di Indonesia, Singapura, Vietnam,
Malaysia dan Arab Saudi dan juga rute carter menuju China dan Hongkong.

Basis utama dari maskapai penerbangan ini adalah Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta, Jakarta. Maskapai ini mengoperasikan penerbangan
penumpang berjadwal dengan jaringan yang luas dari Jakarta ke 79 tujuan.

Lion Air telah menambah armadanya dengan sangat pesat untuk memenuhi
kebutuhan Pesawat Jet jarak menengah di Negara dengan penduduk keempat
terbesar di Dunia.

Pada bulan Maret 2013 Lion Air dan Airbus menandatangani kontrak sejumlah
$24-Miliar yang tercatat sebagai pemesanan pesawat komersial terbesar
dalam sejarah untuk pembelian 234 unit A320. Pemesanan kedua terbesar
juga dibuat oleh Lion Air pada tahun 2011 dengan nilai $22.4-Miliar
untuk 203 Pesawat Boeing 737.








Bersamaan dengan sebagian besar maskapai penerbangan Indonesia lainnya,
Lion Air (termasuk anak perusahan Lion Air, Wings Air dan Batik Air)
berada dalam daftar maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa
karena alasan keamanan pada Juli 2013.









Ket :
MD-82 milik Lion Air di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin.

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai
beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000, dimana maskapai penerbangan
ini menerbangkan penerbangan penumpang berjadwal antara Jakarta dan
Pontianak dengan menggunakan sebuah Boeing 737-200 yang disewa.
Maskapai penerbangan ini dimiliki oleh Rusdi Kirana dan keluarganya.

Maskapai penerbangan ini juga berencana akan bergabung dengan IATA
dan karena itu berharap untuk menjadi operator kedua IATA dari Indonesia
setelah Garuda Indonesia. Lion Air gagal, pada awal 2011, penilaian
awal IATA untuk syarat keanggotaan karena kekhawatiran akan masalah
keamanan. Lion Air dan Boeing sedang merintis penggunaan prosedur
Kinerja Navigasi Disyaratkan (RNP) di Indonesia, setelah berhasil
melakukan validasi penerbangan di dua bandar udara di daerah yang
menantang, Ambon dan Manado.[3]

Mulai Februari 2010, Lion Air menambah jumlah penerbangan ke Jeddah
menjadi lima kali seminggu. Rute ini dilayani oleh dua Boeing 747-400
dengan 496 kursi.

Aviation Week melaporkan bahwa Lion Air berencana akan mendirikan
perusahaan patungan dengan maskapai penerbangan regional Malaysia,
Berjaya Air, untuk mendirikan anak perusahaan di Malaysia. Namun,
patungan ini dibatalkan setelah jelas AirAsia dan MAS melakukan
kerja sama daripada bersaing.

Sejak 19 Juli 2011, Lion Air menghentikan penggunaan 13 pesawatnya
karena adanya sanksi karena kinerja ketepatan waktunya yang sangat
buruk sampai Lion Air dapat memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari
OTP. Kementerian Perhubungan mencatat OTP Lion Air hanya 66.45 persen
dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan utama dari
Januari hingga April 2011 di 24 bandar udara di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, maskapai penerbangan yang menggunakan bandar udaraa Jakarta
menghadapi penundaan yang cukup besar untuk jadwal mereka karena
kemacetan di landasan pacu.

Pada 18 November 2011, maskapai penerbangan ini bersama dengan Boeing
mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat Boeing
737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh
satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.

Pada bulan Januari 2012, Departemen Perhubungan mengatakan bahwa Lion
Air akan dikenakan sanksi karena beberapa pilot dan awak pesawat ditemukan
dalam beberapa bulan terakhir karena kepemilikan kristal methamphetamine.
Pada akhir 2011 Muhammad Nasri dan dua petugas pertama lainnya ditangkap
di sebuah pesta di Tangerang, dan di awal tahun 2012 pilot tertangkap
dalam kepemilikan sabu di Makassar.

Pada 4 Februari 2012, pilot Lion Air lainnya ditangkap setelah dilakukannya
tes urin atas penggunaan methamphetamine; ia dijadwalkan akan terbang
dengan rute Surabaya-Makassar-Balikpapan-Surabaya flight satu jam kemudian.
Lisensi pilot dan kru pesawat itu langsung dicabut.

Lion Air merencanakan akan mendirikan maskapai penerbangan jarak jauh
dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan
menggunakan 737-900ER. Lion Air juga menandatangani komitmen dengan
Boeing untuk memesan lima buah pesawat 787 Dreamliner untuk maskapai
penerbangan ini, dan ini membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan
Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak Garuda Indonesia membatalkan
pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan
dikirim pada tahun 2015.

Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan
lebar Airbus A330, tetapi memilih untuk membeli 787.

Pada 11 September 2012, Lion Air dan National Aerospace & Defence
Industries Sdn Bhd (Nadi) menandatangani perjanjian JV untuk mendirikan
maskapai penerbangan baru di Malaysia, dengan nama Malindo Airways pada
Mei 2013. Kedua mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan
layanan perawatan pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk
maskapai penerbangan patungan di antara mereka.

Pada 18 Maret 2013, Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat
Airbus senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di Perancis
dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis Francois Hollande. Pesawat
yang dipesan adalah jenis A320 dan A321.

*Tujuan

Lion Air melayani 60 tujuan, 55 domestik dan 4 internasional
(per Desember 2012).

* Armada Umroh









Ket :
Pesawat Boeing 747-400 Lion Air
yang dipergunakan untuk Umroh.
______________________________________

Macam Peswat Lion Air
______________________________________

*Boeing 737-900







*MD-82








*Pesawat Boeing 737-900ER Lion Air








*ATR 72-500 Wings Air







*MD-82







*MD-83







___________________________________________________________________

Insiden dan Analisa yang menimpa Lion Air dari Tahun 2002 - 2014
___________________________________________________________________

* Insiden Lion Air dari Tahun 2002 - 2014

14 Januari 2002,
Lion Air Penerbangan 386 PK-LID, Boeing 737-200 rute Jakarta-
Pekanbaru-Batam gagal mengudara (take off) dan terjerembab
setelah lebih dari lima meter badan pesawat meninggalkan
landasan pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
Tujuh orang penumpangnya luka-luka dan patah tulang.

31 Oktober 2003,
Lion Air Penerbangan 787, MD-82 rute Ambon-Makassar-Denpasar,
keluar jalur saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.

3 Juli 2004,
Lion Air Penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-Palembang mendarat
tidak sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

30 November 2004,
Lion Air Penerbangan 538 PK-LMN, MD-82 rute Jakarta-Solo-Surabaya
tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo, Solo.
26 orang penumpangnya tewas.

10 Januari 2005,
Lion Air Penerbangan 789, MD-82 gagal take off di Bandara Wolter
Monginsidi, Kendari akibat salah satu bannya kempes.

3 Februari 2005,
Lion Air Penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar tergelincir
saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.

12 Februari 2005,
Lion Air Penerbangan 1641, MD-82 rute Mataram-Surabaya ketika akan
take off di Bandara Selaparang, Mataram. Roda bagian depan tergelincir
keluar landasan, sekitar setengah meter di sebelah utara dari pinggir
landasan pacu.

6 Mei 2005,
Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Jakarta-Makassar
pecah ban saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Akibatnya,
pilot terpaksa menghentikan pesawat di landasan pacu sebelum mencapai
lapangan parkir.

24 Desember 2005,
Lion Air Penerbangan 792, MD-82 rute Jakarta-Makassar-Gorontalo
tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.

18 Januari 2006,
Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Ambon-Makassar-Surabaya tergelincir
saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.

4 Maret 2006,
Lion Air penerbangan 8987, MD-82 rute Denpasar-Surabaya tergelincir
saat mendarat di Bandara Juanda, Surabaya karena cuaca buruk.

7 April 2006,
Lion Air Penerbangan 391, MD-82 rute Pekanbaru-Jakarta batal lepas
landas karena gangguan pada roda kiri di Bandara Sultan Syarif
Kasim II, Pekanbaru. Pesawat itu tak jadi lepas landas karena roda
kirinya tiba-tiba tak bergerak walaupun sudah bergerak dari apron
menuju ujung landasan dan siap terbang.

24 Desember 2006,
Lion Air Penerbangan 792,PK-LIJ Boeing 737-400 rute Jakarta-Makassar-
Gorontalo tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin,
Makassar.

19 Maret 2007,
Lion Air Penerbangan 311, MD-82 rute Banjarmasin-Surabaya batal lepas
landas walaupun sempat meluncur di landasan pacu Bandar Udara Sjamsudin
Noor, Banjarmasin.

23 Februari 2009,
Lion Air Penerbangan 972 PK-LIO, MD-90 rute Medan-Batam-Surabaya
mendarat darurat di Bandara Hang Nadim Batam akibat macetnya roda
depan. Semua penumpang selamat.

9 Mei 2009,
MD-90 Lion Air PK-LIL tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta

3 November 2010,
Lion Air Penerbangan 712 ,PK-LIQ Boeing 737-400 rute Jakarta-Pontianak-
Jakarta tergelincir di Bandara Supadio Pontianak.

14 Februari 2011,
Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-Pekanbaru
tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II,
Pekan Baru. Semua Penumpang selamat namun hal itu di tanggapi
oleh Dirjen Perhubungan Darat dengan menyatakan bahwa semua pesawat
jenis Boeing 737-900ER Dilarang Mendarat di Kota Pekanbaru apabila
landasan basah. Lion Air memutuskan menggunakan pesawat Boeing 737-400
untuk melayani rute tersebut (Hal ini kemungkinan akan menunda niat
Lion Air untuk memensiunkan Boeing 737-400)

15 Februari 2011,
Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor penerbangan
JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru pada
pukul 17.00 WIB. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara.
Seluruh penumpang tidak mengalami luka-luka.

17 Februari 2011
sebuah Lion Air Boeing 737-900 ER (pesawat yang sama yang tergelincir
di Pekanbaru 2 hari sebelumnya) sedang didorong oleh traktor di bandara
Jakarta dan tanpa sengaja mengarah ke pesawat Lion lainnya. Pesawat
mengalami kerusakan pada stabilizer bagian belakang. Tidak ada laporan
korban luka.

23 Oktober 2011,
Lion Air JT 673 tergelincir di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad
Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur sekitar pukul 07.24 Wita.

13 April 2013,
Kecelakaan Lion Air Bali dengan rute Bandung menuju Denpasar
terperosok ke laut di Bandara Ngurah Rai, Denpasar tanpa sempat
menyentuh landasan pacu.

19 April 2013, 
Lion Air tujuan Denpasar - Jakarta batal terbang
karena mengalami masalah dengan mesin.

21 April 2013,
Lion Air dengan nomor penerbangan 0689 dari Bandar Udara Supadio,
Pontianak tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta,
setelah 20 menit terbang secara tiba-tiba masker oksigen keluar di
kabin pesawat.

* Analisa Insiden Lion Air dari Tahun 2002 - 2014

1. Jika kita melihat tempat inseden tersebut, maka kita ketahui bahwa
Lion Air pernah mengalami insiden di Pekan Baru, Makasar, Palembang,
Surabaya, Mataram, Banjar Masin, Jakrta, Batam, Pontianak, Denpasar

2. Dari semua tempat insiden daerah Makassar dan Pekan Baru yang
paling sering

3. Tidak pernah terjadi Insiden di Polonia atau Kuala Namo
   (Gambaran kebagusan / keamanan Lapangan terbang Sumut)









4. Insiden paling sering terjadi karena tergelincir dan karena
   masalah mesin

5. Insiden terburuk Lion Air dalam satu tahun terjadi di tahun 2011
   yang mana mereka mengalami 4 kali insiden

6. Sedangkan insiden terburuknya dalam satu bulan terjadi di tahun 2013
    tepatnya di bulan April (4 kali insiden).
____________________________________________________________________

Lion Air dan Anak Medan pada penerbangan Delay Jakarta-Kuala Namo
dan Kuala Namo - Jakarta, pun Kuala Namo - Batam
_____________________________________________________________________

1. Latar belakang Masalah Delay Bandara Suta - Kuala Namo
    (Keberangkatan penulis ke Medan)











*
Setelah mendapat kabar bahwa Tulang penulis telah berpulang 
ke Rahmatulloh pada Tgl. 13 Maret 2015 sekitar jam 10.30 WIB,
maka penulis-pun bersama keluarga berjuang untuk mendapatkan
tiket pesawat yang bisa berangkat ke "Kuala Namo" dan akhir-nya
diperoleh dari "Lion Air" dengan kode boking, seperti terlihat
dibawah ini :






Dari uraian diatas maka jelas diketahui akan berangkat pake
pesawat "Lion Air" pada jam 21.30,dengan kode penerbangan 
JT 0218. 

Tenyata...!

Pesawat tersebut tak dapat berangkat alias di delay sekitar 1 jam
lebih, hingga para penumpang "Anak Medan Lainnya" banyak
yang marah-marah pada petugas jaga ruang tunggu pesawat.

"Kurang ajar kalian, tak ada yang beres. Panggil manager kalian.
Suruh ke sini, kasih penjelasan yang jelas...!" kata seorang Bapak
Anak Medan yang didukung oleh anak Medan lainnya.







Sementara penulis...!
Yang lebih banyak memasrahkan segala sesuatu pada urusan
Allah Swt, tidur-tiduran sambil perpikir-pikir, "Nemang-la memang
kalau bukannya awa yang tak beres dikehidupan ini yah orang
lain. yang tak beres".










Pada saat yang sama...!
tergambar juga dipikiran penulis macam isi hati dari para
orang-orang yang berhubungan dengan "Lion Air" ini :














Singkat cerita...!

Berangkat jugalah pesawat tersebut ke "Kuala Namo" yang kata
operatornya akan samapai 2 jam, sedangkan kenyataanya 2 jam
30 minit kurang lebih dikit.

2. Latar belakang Masalah Kuala Namo - Bandara Suta
   (Kepulangan penulis ke Bogor)










Setelah selesai urusan "Duka Cita" di Medan, maka penulis-pun
pulang kembali ke Bogor lewat tiket Lion Air juga dengan nomor
boking seperti terlihat di bawah ini :










Dari uraian diatas maka jelas diketahui akan berangkat pake
pesawat "Lion Air" pada jam 17.45,dengan kode penerbangan 
JT 0385. 

Tenyata...!

Pesawat tersebut tak dapat berangkat alias di delay sekitar 45
minit. Begitupun...! Para penumpang Anak Medan ini tidak
terlalu emosi menyikapinya. Mereka terkesan santai-santai
saja, seolah memakluminya karena hanya 45 minit.








Yang serunya adalah para penumpang "Lion Air" yang masuk
dari pintu 8 Kuala Namo untuk tujuan Batam. Mereka juga di
Delay hampir 1 jam setengah. Sehingga para penumpang yang
mau ke Batam ini marah-marah.

 "Bagudung  do hamu par Lion Air-on / tikusnya kalian para
pekerja Lion Air" kata penumpang tersebut. Semntara yang
lain-nya macam cacian gaya anak medan-pun berkeluaran, tak
terkecuali para wanita-nya.

Singkat cerita...!

Berangkat jugalah pesawat JT 0385 tersebut menuju Suta.
Begitupun Lion Air yang menuju Batam tersebut.

______________________________________________________________________

Kutipan Berita Terbaru tentang Gambaran terjadinya Delay Lion Air
______________________________________________________________________

Ket :
Sejumlah pasukan Khas TNI AU melintas disamping pesawat Lion Air
saat berjaga di landasan pacu terminal 3 Bandara Seokarno Hatta,
Tangerang, Banten, 20 Februari 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

* Judul : 8 Fakta tentang Delay Lion Air

TEMPO.CO, Jakarta - Hari pertama tahun baru Cina 2566 yang jatuh
pada Kamis, 19 Februari 2015, tampaknya menjadi hari yang buruk
bagi maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airline alias Lion air.

Sejak Rabu, 18 Februari 2015, sejumlah penerbangannya tertunda,
sehingga menyebabkan ribuan penumpang yang ingin menikmati libur
panjang akhir pekan ini menumpuk di Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta.

Berikut ini data dan angka seputar keterlambatan penerbangan Lion
Air yang terjadi sejak Rabu, 18 Februari 2015.

Pertama. 
Bermula dari 3 pesawat yang rusak. Direktur Umum Lion Air
Edward Sirait mengatakan kekacauan penerbangan Lion Air ini terjadi
karena adanya kerusakan tiga pesawat Lion Air yang berimbas bagi
sistem penerbangan maskapai itu selama tiga hari, Rabu-Jumat,
18-20 Februari 2015.

Kedua. 
Ada 44 penerbangan yang tertunda sejak Rabu, 18 Februari 2015.
Keterlambatan 36 penerbangan di bawah dua jam, sedangkan 8 sisanya
lebih dari dua jam. "Itu data per pagi tadi," kata Djoko di Bandara
Soekarno-Hatta, Banten, Jumat, 20 Februari 2015.

Ketiga. 
4 penerbangan yang tertunda memaksa penumpang menginap
di bandara. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi
mengatakan penumpang bermalam di Bandara Soekarno-Hatta karena
sedikitnya empat penerbangan Lion Air tertunda.

Keempat. 
Seratus penerbangan dibatalkan. Akibat tertundanya sejumlah
penerbangan sejak Rabu, 18 Februari 2015, Lion Air memutuskan
membatalkan seratus jadwal penerbangan di seluruh Indonesia pada
Jumat, 20 Februari 2015, dari pukul 17.00 hingga 24.00.

Kelima. 
6 bandara lain ikut terkena imbas. Penerbangan Lion Air
juga mengalami keterlambatan di sejumlah bandara. Menurut catatan
Tempo, keterlambatan itu terjadi di Bandara Internasional Minangkabau,
Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Juanda Surabaya, Bandara El
Tari Kupang, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, serta Bandara
Kualanamu Medan.

Keenam. 
Angkasa Pura II menyiapkan Rp 3 miliar untuk menalangi
pengembalian duit tiket (refund) dan kompensasi. Direktur Utama
PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan duit ini disiapkan
bagi penumpang Lion Air yang terkena dampak delay di Bandara
Soekarno-Hatta.

"Memang enggak gampang menyiapkan duit segede itu," kata Budi
di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Jumat, 20 Februari 2015.

Ketujuh. 
Lion Air memiliki 110 pesawat. Namun, menurut Edward,
hanya 81 pesawat yang terbang. Selain itu, Lion Air memiliki pesawat
cadangan, yakni dua di Batam dan masing-masing satu di Semarang,
Cengkareng, dan Makassar." Tapi untuk membawa pesawat cadangan
itu ke Jakarta tidak gampang," kata Edward.

Kedelapan. 
Lion Air mempunyai 723 pilot dan mengoperasikan 500
penerbangan. Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan
Muzaffar Ismail mengatakan saat ini Lion memiliki 93 pesawat yang
siap jalan. Adapun enam pesawat Lion Air sedang menjalani perawatan
rutin, satu pesawat rusak, dan tiga pesawat menjalani perawatan
tak terjadwal.

"Kalau enggak pandai mengatur, ya, enggak cukup itu pesawatnya," kata Muzaffar.

http://www.tempo.co/read/news/2015/02/21/090644184/8-Fakta-tentang-Delay-Lion-Air
_________________________________

Kesimpulan dan Saran Anak Medan
_________________________________

* Kesimpulan

Demikian info cerita Medan-nya para kawan...!

Semoga dapat memperluas wawasan kita dibidang penerbangan dengan
tetap berharap agar "Lion Air" lebih memperbaiki kinerja waktunya
dalam setiap pemberangkatan pesawatnya.

* Saran
~ Bagi PT. Lion Air ~



1. Kiranya PT. Lion Air lebih memperhatikan mesin pewatnya sebelum
    terbang tak terkecuali kondisi bannya (Jangan sampai keppes pada
    saat pendaratan alias landding.

2. Kiranya para Pilot dan Kru-nya bukanllah orang-orang yang terlibat
    dalam urusan Narkoba dan sejenisnya, karena keselamatan penumpang
    sangat tergantung pada anda.

3. Hepeng memang perlu bagi Perusahaan, karena dengan hepeng
    tersebutlah sistem perusahaan Lion Air dapat berjalan dengan
    benar dan baik. Tapi janganlah hanya karena hepeng lantas para
    penumpangnnya disepelekan.

4. Begitu juga tentang Public Relations :













~ Bagi Pemerintah Republik Indonesia~

1. Kiranya Lapangan terbang Makassar dan Pekan Baru Lebih mendapat
    perhatian Pemerintah RI (Departemen terkait), karena jelas sudah
    alasannya sesuai dengan insiden-insiden di lapangan terbang tersebut.

2. Kalau memang PT. Lion Air bukan suatu perusahaan yang dapat
    memenuhi standard penerbangan RI, maka sampaikanlah atau cabutlah
    ijin-nya karena nyawa manusia lebih berharaga dari harga pesawat
    seharga apapun besarnya.

3. Pemerintaan RI yang benar, bukanlah Pemerintahan yang lebih memen-
    tingkan kepentingan pengusaha dari pada rakyatnya.

~ Bagi Anak Medan ~

1. Sungguh penulis mengerti, bagaimana kondisi dan situasi para Anak
    Medan jika sudah  berkumpul lebih dari 3 orang. Jika pada masa lalu
    mereka hanya ingin marcatur-catur dan marende-ende, maka sekarang
    ini justru mereka  ingin menyabu-nyabu dan mengoplos-oplos, makanya
    nyaris semua penjara di Sumatra Utara kelebihan muatan.

2.  Dan akan semakin banyak muatan, jika kesadaran "Para Anak Medan"
     semakin rendah akan pentingnya kesabaran dalam menghadapi segala
     macam persoalan hidup.

3. Serius...! Sungguh penulis takut akan demo atau protes yang dilakukan
    oleh para Anak Medan yang mau berangkat ke Batam itu. Petugas
    bandara yang sedemikian banyaknya + Polisi, seolah tak mereka hiraukan.

   Dipikiran penulis...!

Kalau saja ada batu atau benda keras lainnya yang dapat di lemparkan
pada kaca-kaca ruang tunggu pesawat tersebut, sudah habis mereka
lempari, tanpa terpikirpun sedikit bagi mereka, "Berapa banyak sudah
uang Negara yang dihabiskan untuk membangun ruang tunggu tersebut.

(Ruang tunggu Kuala Namo, jauh lebih elegan / antik / bersih dan lengkap
dibanding ruang tunggu Bandara Suta-pen).

4. Singkat cerita...!
Bagaimana hebatnya-pun masalah delay atau masalah-masalah lainnya
di Bandara Kuala Namo. Tolonglah jangan kalian rusak Bandara udara
tersebut.

Kendalikan kalianlah para "Anak Medan" emosi-emosi kalian lewat
kesabaran dan kesyukuran atas semua peristiwa dan nikmat yang di
berikan Allah Swt pada kalian.

- Janganlah para kawan, "Hanya gara-gara nila setitik kalian rusak
  susu sebelangan."

Jangan pula...!

Hanya gara-gara se-ekor tikus di rumah kalian, lantas rumah kalian,
kalian bakar juga. Ujung-ujungnya kalian juga yang susah.

Iyakan para kawan Anak Medan....?

Salam hormat penulis angkolafacebook.blogspot.com pada kalian
semua dan manfaatkan pesan syair lagu anak Medan untuk membangun
kota Medan dan bukan untuk menghancurkan kota Medan.

Selamat malam....dan....

Horas....! Horas...! Horas....!















_________________________________________________________
Cat :


__________________________ 

No comments:

Post a Comment