Thursday, October 29, 2015

Antena Parabola dan Seluk Beluknya

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Antena Parabola)
______________________________________________________________


_________________

Kata Pengantar
_________________

Postingan ini adalah pendalaman dari link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/10/radio-dalam-penggunaan-dan-gelombang_26.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/10/antena-radio-dan-seluk-beluknya.html

Nah...!

Berikut infonya para kawan sekalian, kiranya dapat membantu
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan
antena parabola khususnya untuk anda yang tinggal di Tanah
Batak Angkola.

Selamat menyimak...!
_________________________________________

Sekilas info tentang Antena Parabola
_________________________________________



























* Antena parabola

Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang
digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk
radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum
gelombang elektromagnetik.

Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek
pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk
antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka
tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima
atau pun memancarkan sinyal.

Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat
digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal
telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam data
lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang.

Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di
Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit.


* Sejarah antena parabola






















Sejarah antena parabola dapat diamati mulai dari tahun 1970an.
Ketika itu belum ada penyedia/provider untuk televisi satelit.
Televisi satelit mulai tumbuh tahun 1976. HBO adalah stasiun televisi
pertama yang mengembangkan program-program televisi kepada perusahaan
kabel melalui transmisi satelit televisi.

Antena parabola C-band ditemukan oleh seorang profesor di Stanford
yang mencoba membangun antena parabolanya sendiri dan berhasil
menangkap siaran HBO.

Pada masa itu antena parabola C-band berukuran sangat besar. Karena
itu, antena parabola diletakkan di halaman. Ketika itu, tidak ada
ruang yang cukup untuk meletakkan antena parabola.

Harga antena parabola pada masa itu mahal. Pada tahun 1980an,
berbagai perusahan mengembangkan antena parabola C-band. Karena
itu, harga antena parabola turun.

Akibatnya, banyak program yang dirancang untuk televisi satelit
dan dianggap sebagai investasi. Pada tahun 1984, Kongres Amerika
mengesahkan Cable Act. Ini dari Cable Act adalah untuk memperbolehkan
berbagai perusahaan kabel melakukan enkripsi pada siaran mereka.
Hal ini dilakukan karena ada penonton yang tidak membayar untuk
layanan televisi satelit. Enkripsi berhasil mengarahkan orang-
orang untuk berlangganan televisi kabel.

Pada tahun 1990an, enkripsi yang digunakan berhasil diretas.
Akibat dari peretasan tersebut, perusahaan-perusahaan mulai
mengembangkan dan menggunakan transmisi digital.

Antena parabola berperan besar dalam perkembangan industri layanan
televisi satelit. Dish Network, sebuah perusahaan penyedia layanan
televisi satelit memulai penyiaran mereka pada tahun 1996. Mereka
memanfaatkan antena parabola.

Pada tahun yang sama, DirecTV juga mulai bersiaran. Akibatnya,
terjadi persaingan antarpenyedia layanan televisi satelit dan
menandai persaingan antara berbagai perusahaan penyedia layanan
televisi satelit.

Saat ini Dish Network Company telah tumbuh dan menawarkan
berbagai program televisi digital dan HDTV. Dish Network
menyediakan berbagai saluran dan program dalam definisi tinggi.
Dish Network juga menjadi penyedia layanan televisi antena parabola
dengan pelanggan yang banyak.

Pada tahun 1970, 1980, dan 1990an antena parabola mengubah cara
kerja pemrograman televisi. Perubahan tersebut ditandai dengan
perubahan pada peralatan televisinya. Pada masa itu, antena
parabola jenis C-band yang besar telah hilang. Antena parabola
jenis C-band telah berubah ukuran menjadi lebih kecil.

Kini, antena parabola berukuran kecil. Antena parabola mampu
diletakkan di atap dan tidak mengganggu stabilitas bangunan.
Ukurannya tidak lagi mengganggu pemandangan. Berbagai saluran
dan program-program televisi yang menggunakan antena parabola
telah mampu ditransmisikan dengan jelas dan tanpa gangguan.
Saat digunakan menonton HDTV, antena parabola mampu mentransmisikan
gambar yang realistis.

* Prinsip kerja













Bentuk antena yang seperti piring memantulkan sinyal ke titik fokus
piringan tersebut. Di titik fokus tersebut ditempatkan sebuah alat
yang disebut feedhorn. Alat ini menjadi titik pusat untuk pemandu
gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat di titik fokus
dan mengubahnya menjadi low-noise block downconverter (LNB).

LNB mengubah sinyal dari gelombang elektromagnetik atau gelombang
radio menjadi sinyal listrik dan menggeser rentangnya dari C-band
atau Ku-band menjadi L-band. Antena parabola untuk penyiaran
langsung menggunakan LNFB, yang mengintegrasikan feedhorn dengan LNB.

Theoretical gain dari sebuah antena parabola meningkat seiring
dengan meningkatnya frekuensi. Gain yang sebenarnya bergantung
dari banyak faktor, diantaranya hasil akhir permukaan parabola,
akurasi bentuk, dan kesesuaian feedhorn. Nilai umum bagi konsumen
yang memiliki antena parabola 60cm 11.75 GHz adalah 37.50 dB.

Dengan menggunakan frekuensi lebih rendah seperti C-band, pembuat
antena parabola memiliki pilihan lebih luas untuk bahan pembuatannya.
Ukuran antena parabola besar yang dibutuhkan untuk frekuensi lebih
rendah mendorong antena parabola untuk dikonstruksi dari lempengan
logam dan kerangka logam. Pada frekuensi lebih tinggi desain tipe
lempengan lebih sedikit meskipun beberapa desain menggunakan
piringan padat.

Miskonsepsi yang umum terjadi adalah LNBF, alat di depan piringan,
menerima sinyal langsung dari atmosfer. Sebagai contoh, hitung mundur
BBC News menunjukkan “arus data merah” diterima langsung oleh LNBF
daripada diterima oleh piringannya lebih dulu. Seharusnya bentuk
parabola akan mengumpulkan sinyal ke wilayah yang lebih kecil dan
mengirimkannya ke LNBF.

Piringan modern yang ditujukan untuk digunakan pada televisi rumahan
umumnya berdiameter 43-80 cm. Antena parabola tersebut tidak bisa
dipindah-pindahkan/fixed position. Ini berlaku untuk antena parabola
untuk menerima sinyal Ku-band.

Sehubungan dengan adanya layanan direct broadcast satellite, antena-
antena parabola untuk keperluan rumah biasanya memiliki parabola
C-Band yang memiliki motor. Diameter parabola ini sebesar 3 meter.
Tujuan adanya motor adalah untuk menerima saluran-saluran dari
satelit penyiaran yang berbeda.

Piringan yang terlampau kecil untuk antena parabola masih memiliki
gangguan, seperti gangguan sinyal akibat hujan dan gangguan dari
satelit-satelit lain.

* Desain sistem





















Untuk instalasi receiver di rumah, sebuah kabel digunakan untuk
menghubungkan receiver dengan LNB. Receiver tersebut menggunakan
penyedia daya berbeda (14/18V) untuk memilih polarisasi dan pilot
tones (22kHz) untuk menginstruksikan kepada LNB agar memilih satu
dari dua gelombang frekuensi yang ada. Untuk instalasi yang lebih
besar, setiap gelombang dan polarisasi diberikan kabel masing-masing.
Maka, akan ada empat kabel dari LNB ke switching matrix.

Switching matrix memungkinkan koneksi dari beberapa receiver berbeda
dalam sebuah topologi bintang (star topology) yang menggunakan metode
signalisasi signalling yang sama dalam sebuah instalasi receiver.

Tipe-tipe parabola













* Piringan dengan motor

Sebuah piringan yang ditegakkan di sebuah tiang dan digerakkan
dengan motor atau servo dapat dikendalikan dan diputar atau
dirotasikan untuk menghadap berbagai posisi satelit yang berada
di angkasa. Piringan-piringan antena parabola yang dapat digerakkan
sangat digemari.

Antena parabola dengan motor yang bisa digerakkan memiliki tiga
standar berbeda, yaitu DiSEqC, USALS, dan 36v positioners. Banyak
receiver yang dapat mendukung ketiga standar di atas.

* Multisatelit

Multisatelit adalah piringan yang dapat menampung sebanyak 16 buah
posisi satelit (Ku-band). Beberapa desain memungkinkan beberapa
penerimaan sekaligus dari beberapa posisi satelit berbeda tanpa
harus mengubah posisi piringan.

Sumbu/axis vertikal bekerja sebagai sebuah reflektor Cassegrain
off-axis concave parabolic concave hyperbolic. Sumbu/axis horizontal
bekerja sebagai concave convex Cassegrain. Titik dari piringan
utama bergerak ke piringan sekunder, yang memperbaiki astigmatisme
melalui bentuk bengkok/curvature yang bervariasi. Celah yang
berbentuk elips yang dimiliki piringan primer didesain untuk
menyesuaikan diri dengan iluminasi yang diperkecil oleh horn
antena parabola. Karena tumpahan ganda/double spill-over,
maka penggunaan piringan besar akan lebih masuk akal.
VSAT

VSAT adalah tipe antena parabola yang paling populer. VSAT adalah
singkatan dari very small aperture terminal. Antena parabola jenis
VSAT menyediakan komunikasi internet satelit dua arah dan jaringan
pribadi untuk berbagai organisasi. Saat ini, sebagian besar VSAT
beroperasi di gelombang Ku-band.

Hal itu terjadi karena gelombang C-band terbatas hanya untuk
beberapa wilayah di dunia. Ada pergerakan yang dilakukan mulai
tahun 2005 untuk mendorong adanya satelit Ka-band yang beroperasi
di frekuensi lebih tinggi. Jenis satelit tersebut menawarkan kerja
yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah. Ukuran antena-antena
tersebut bervariasi, dimulai dari antena yang berdiameter 74
hingga 120cm. Untuk kebanyakan aplikasi, antena parabola VSAT
dengan C-band sebesar 4 meter.
model lain

* Jenis Antena Parabola

Ada beberapa jenis antena parabola lain yang digunakan, di antaranya:

1. Antena parabola individual, yaitu antena parabola yang hanya
   digunakan untuk satu tempat tinggal. Contohnya Direct to Home (DTH).

2. Antena parabola kolektif, yaitu antena parabola yang penggunaannya
   dibagi ke beberapa tempat tinggal. Contohnya satellite master
   antenna television (SMAT) dan communal antenna broadcast
   distribution (CABD).

3. Automatic-tracking satellite dish (ATSD). Antena parabola jenis
   ini adalah antena yang dapat digunakan ketika ditempatkan di
   sebuah kendaraan yang bergerak, seperti mobil. Ketika kendaraan
   bergerak, antena parabola akan bergerak mencari gelombang yang
   dibutuhkan.

   Proses ini dinamakan automatic tracking. Antena parabola yang
   menggunakan automatic tracking menggunakan giroskop, sensor GPS,
   data identifikasi tersendiri untuk satelit, serta dekoder DVB untuk
   membantu identifikasi satelit yang sedang diarahkan.

4. BUD atau big ugly dish adalah antena parabola gelombang C-band.
   Antena parabola ini adalah antena parabola TVRO yang digunakan
   untuk menerima sinyal satelit televisi dari satelit tipe FCC dalam
   gelombang mikro C-band. Diameter big ugly dish sekitar 3.5 meter.

Antena parabola untuk televisi satelit

Antena parabola biasanya ditempatkan di atap-atap rumah. Kini,
pemilik antena parabola tidak hanya ada di kota-kota besar saja,
tapi juga telah ada di daerah pedesaan. Untuk penyiaran televisi
satelit, antena parabola mampu menyiarkan beragam acara, di
antaranya adalah film, acara olahraga, dan berita. Kualitas
gambar dari antena parabola berbeda dengan antena biasa yang
ditemukan di berbagai rumah.

Kualitas gambar dari antena parabola lebih bagus dan kualitas suara
yang diperdengarkan juga lebih baik.

* Kelebihan dan kelemahan

Menggunakan antena parabola dan koneksi satelit memiliki kelebihan
dan kekurangannya sendiri-sendiri. [4]

Kelebihan menggunakan antena parabola dan koneksi satelit adalah
kualitas video dan kualitas audio yang lebih baik jika digunakan
untuk menerima siaran dari televisi satelit.

Bentuk antena parabola seperti piringan membuat transmisi lebih mudah
diterima, sangat cocok untuk menangkap gelombang di tempat-tempat
yang jauh dari pusat transmisi.

Untuk televisi satelit, antena parabola sangat memudahkan untuk
menangkap siaran, bahkan di tempat-tempat yang jauh dibandingkan
menggunakan antena televisi biasa.

Kelemahan yang paling memengaruhi antena parabla dan layanan satelit
adalah harga yang mahal untuk peralatan yang dibutuhkan. Antena
parabola juga tidak bisa langsung membagi saluran jika di dalam
satu rumah memiliki dua atau lebih perangkat televisi.

Semua televisi di suatu rumah akan menyiarkan program yang sama,
karena tidak ada pembagian transmisi. Untuk melakukannya, dibutuhkan
peralatan tambahan seperti tuner digital yang dapat membagi transmisi
agar televisi berbeda di satu rumah mampu mengakses program yang
berbeda. Kelemahan yang juga harus diperhatikan adalah gangguan cuaca.

Antena parabola dapat mengalami gangguan dalam menerima transmisi
jika cuaca terlalu buruk. Siaran televisi pada antena parabola juga
rawan pengacakan, mengingat ada program tertentu yang hanya boleh
disiarkan di wilayah negara itu sendiri seperti siaran Piala Dunia
FIFA dll, sedangkan beam saluran tersebut mampu meluber ke negara lain.

_________

Penutup
_________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

Dan mari sama kita tutuppostingan ini dengan musik.....

....dan....

Selamat malam...!


_________________________________________________________________
Cat :


cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment