#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Nama-Nama Surat Kabar / Media Cetak yang
mengembangkan sayapnya ke Televisi /Media elektronik)
~ Di posting untuk mendukung situs Angkola Pers~
_______________
Kata Pengantar
_______________
Malam ini penulis ingin mengetahui, "Surat kabar apa saja (Media Cetak)
di Nusantara ini yang mengembangkan sayapnya ke Televisi (Media
Elektronik). Itu jasa...!
....dan...
Selamat menyimak...!
_________________________________
Kompas TV dan Seluk Beluknya
_________________________________
* Pemahaman Umum
Kompas TV adalah salah satu stasiun televisi swasta terestrial
nasional di Indonesia.[2][3] Kompas TV dimiliki oleh Kompas
Gramedia. Stasiun televisi ini hadir menggantikan stasiun televisi
yang pernah dimiliki oleh Kompas Gramedia, yaitu TV7. Sejak
saham TV7 dibeli oleh pihak Trans Corp yang berdiri di bawah
kepemimpinan Chairul Tanjung pada tahun 2006 dan nama TV7
diganti menjadi Trans7, maka saham Kompas Gramedia terhadap
Trans7 menurun menjadi hampir setengah dari Trans Corp.
Pada tanggal 11 September 2011, Kompas TV mengubah logonya
yaitu dengan menghilangkan tulisan TV pada logo tersebut,
dan tulisan TV tersebut kembali digunakan mulai 5 Oktober 2012
hingga sekarang.
* Jaringan siaran
Kompas TV mulai mengudara secara luas pada tanggal 9 September 2011
melalui jaringan televisi lokal di daerah. Siaran stasiun televisi
lokal tersebut terdiri dari 70% siaran yang direlai dari Kompas TV
dan sisa 30%-nya merupakan siaran yang dikelola sendiri.
Stasiun televisi lokal yang termasuk ke dalam jaringan Kompas TV
sejak tanggal 1 Maret 2012 adalah :
Kompas TV Jabodetabek
Kompas TV Jawa Barat
Kompas TV Jawa Tengah
Kompas TV Surabaya
Kompas TV Dewata
Kompas TV Pontianak
Kompas TV Makassar
Kompas TV Sumsel
Kompas TV Banjarmasin
Kompas TV Kendari
Kompas TV Pelaihari
ART TV (Purworejo)
Batanghari TV (Jambi)
JMTV (Jember)
RBTV (Yogyakarta)
AFB TV (Kupang)
Bengkulu TV (Bengkulu)
Pacific TV (Manado)
Antero TV (Banda Aceh)
Kota-kota besar lain akan menyusul kemudian. Bahkan, sebagian besar
kota sudah siap menyiarkan jaringan Kompas TV dengan membangun
stasiun relai dan dalam tahap siaran percobaan, seperti di
Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan kota-kota besar lain yang
memiliki jaringan Kompas Gramedia atau disesuaikan dengan
terbitnya koran Kompas di seluruh Indonesia.
Pada awalnya Kompas TV di Jabodetabek bersiaran di frekuensi 28 UHF
dengan menggandeng stasiun televisi lokal KTV, tetapi mulai tanggal
28 Juni 2015, Kompas TV di Jabodetabek pindah frekuensi menjadi 25 UHF.
Frekuensi ini dulunya digunakan oleh TV Plus! sebelum pindah
frekuensi ke 32 UHF dan berganti nama menjadi Megaswara TV.
Sejak tanggal 9 September 2011, Kompas TV juga dapat disaksikan
di televisi berlangganan sebagai berikut:
K-vision
aora
BiG TV
First Media
Groovia TV
OrangeTV
Skynindo
TransVision
Max3
viva+
Kompas TV dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui parabola
di satelit Palapa D.
Kompas HD
Kompas TV juga menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang
mengadopsi kualitas gambar beresolusi tinggi atau High Definition
yang dinamakan Kompas HD. Kompas HD sendiri hadir di K-Vision HD,
Max3 dan live streaming di kompas.tv/live
* Pembawa acara
Akbari Madjid
Aiman Witjaksono
Alwiyah Husin
Amie Ardhini
Claudia Soraya
Cindy Sistyarani
Daniar Achri
Fajar Syahbana
Fristian Griec
Glory Rosary Oyong
Alycia Evita
Anita Mae
Indah Dian Novita
Mercy Tirayoh
Mutiara Tobing
Nurina Savitri
Teuku Parvinanda
Timothy Marbun
Duma Riris Silalahi
Dian Ardianti
Dentamira Kusuma
Woro Windrati
Nadine Chandrawinata
Pandji Pragiwaksono
Rahmat Ibrahim
Raditya Dika
Bima Marzuki
Donna Agnesia
Darius Sinathrya
Mohammed Kamga
Chevrina Anayang
Ramon Y. Tungka
Abu Marlo
Adi Taroepratjeka
Anita Firdaus
Witri Epilia Koswara
Monica Desideria
Liviana Cherlisa Latief
Widya Dharma
Fiba Fitrisia
Yan Rahman
Hardjuno Pramundito
Paramita Ayu
Nessha Lalita
Nitia Anisa
Riko Anggara
Nandita Erisca
Novieta Putri
Feliciano Haryanto
Frisca Clarissa
Andre Sinaga
Yasir Nene Ama
* Mantan presenter
Bayu Andrianto (ke tvOne)
Sakti Al Fattah (ke NET.)
Amie Ardhini (ke BeritaSatu TV)
Kartika Oktaviana (ke MetroTV)
Tascha Liudmila (ke BeritaSatu TV)
Shafira (ke NET.)
Utrich Farzah (ke Indosiar)
Mehulika Sitepu (ke RTV)
Nina Melinda (ke CNN Indonesia)
* Kontroversi
Kehadiran Kompas TV dipersoalkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) melalui siaran pers tertanggal 7 September 2011. Dalam siaran
pers tersebut, KPI menilai Kompas TV belum memiliki izin sebagai
lembaga penyiaran sehingga belum dapat mengatasnamakan diri sebagai
badan hukum lembaga penyiaran.
KPI juga berpendapat bahwa praktik sistem siaran berjaringan hanya
dapat dilakukan pada sesama lembaga penyiaran yang telah memiliki
Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) tetap, sementara Kompas TV
bersiaran melalui sejumlah stasiun televisi lokal yang sebagian
besar hanya memiliki IPP prinsip. Logo Kompas TV pada layar televisi
di sejumlah stasiun televisi lokal juga dinilai menyembunyikan/
mengaburkan/memperkecil identitas atau logo stasiun televisi lokal
tersebut, tidak sesuai dengan eksistensi dari stasiun televisi
lokal tersebut yang telah cukup lama menempuh proses perizinan
dengan semangat lokal yang perlu didorong.[6][7] Kompas TV menanggapi
siaran pers KPI tersebut dengan menegaskan bahwa Kompas TV hanya
merupakan penyedia konten, sehingga yang memerlukan izin siaran
adalah stasiun-stasiun televisi lokal yang menjadi mitra siaran
berjaringan di daerah.
* Ketersediaan Nasional - Terestrial
Banda Aceh 24 UHF (melalui Antero TV)
Bandung 34 UHF
Banjarmasin 23 UHF
Bengkulu 38 UHF (melalui Bengkulu TV)
Denpasar 23 UHF
Jakarta 25 UHF
Jambi 47 UHF (melalui Batanghari TV)
Jember 54 UHF (melalui JMTV)
Kendari 32 UHF
Kupang 40 UHF (melalui AFB TV)
Makassar 23 UHF
Manado 46 UHF (melalui Pacific TV)
Palembang 52 UHF
Pelaihari 32 UHF
Pontianak 39 UHF
Purworejo 59 UHF (melalui ART TV)
Semarang 47 UHF
Surabaya 40 UHF
Yogyakarta 40 UHF (melalui RBTV)
Satelit
aora 919
BiG TV 677
K-Vision 131
OrangeTV 910
TransVision 312
Palapa D 4051/V/1600
Kabel
First Media 15
Max3 15 (SD)
85 (HD)
IPTV
Groovia TV 114
Televisi Internet
UseeTV Kompas TV
Situs resmi Kompas TV Live Streaming
Indostreamix Kompas TV (Dari Perangkat Mobile)
* Ringkasan
Kompas TV
PT Gramedia Media Nusantara
Kompas-TV.png
Diluncurkan 9 September 2011
Pemilik Kompas Gramedia
Tokoh penting Jakob Oetama
Agung Adiprasetyo
Slogan Inspirasi Indonesia
Negara Indonesia
Kantor pusat Jl. Palmerah Selatan No.1 Jakarta Barat 10270, Indonesia[1]
Saluran saudara KTV (2011-sekarang)
Situs web www.kompas.tv
___________________________________
Metro TV dan Seluk Beluknya
__________________________________
* Ringkasan
MetroTV
PT Media Televisi Indonesia
New MetroTV Logo 2010.png
Diluncurkan 25 November 2000
Pemilik Media Group
Tokoh penting Adrianto Machribie
Surya Paloh
Slogan Leading the Change
(2007-2008)
Be Smart Be Informed
(2008-2010)
Knowledge to Elevate
(2010-sekarang)
Kantor pusat Jakarta, Indonesia
Saluran saudara RCTI (2000-2003)
Papua TV (2007-2009)
Celebes TV (2011-2013)
Situs web www.metrotvnews.com
Ketersediaan
Satelit
aora 917
Indovision 97
Centrin TV 813
OkeVision 113
Top TV 97
OrangeTV 908
Skynindo 207
TransVision 140
Topas TV 57
BiG TV 659
Kabel
First Media 7
Gedung Media Group di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jakarta.
MetroTV adalah sebuah stasiun televisi swasta berita yang berkedudukan
di Indonesia. MetroTV didirikan oleh PT Media Televisi Indonesia, resmi
mengudara sejak 25 November 2000 di Jakarta. Metro TV dimiliki Media
Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki harian Media Indonesia
dan Lampung Post.
* Sejarah
PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group,
suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga
merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Televisi
Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada tanggal
25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, pertama kali MetroTV
mengudara dalam bentuk siaran ujicoba di 7 kota.
Pada awalnya, hanya bersiaran 12 jam sehari, namun sejak tanggal
1 April 2001, MetroTV mulai mengudara selama 24 jam. Hanya mengandalkan
280 orang stasiun ini beroperasi pada awalnya. Tapi seiring perkembangan
dan kebutuhan, MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian
besar di ruang berita dan daerah produksi.
* Logo dan slogan baru
Pada tanggal 20 Mei 2010, MetroTV memperkenalkan logo dan slogan barunya.
Logo baru tetap menggunakan lambang burung elang dan warna dasar biru
dan kuning, tetapi dengan jenis huruf Handel Gothic kursif yang memberikan
kesan modern, segar dan futuristik.
Penempatan logo pun juga diubah dari posisi semula di pojok kanan atas
menjadi di pojok kanan bawah, penempatan ini pun berbeda dari stasiun-
stasiun televisi yang ada di Indonesia yang letaknya masih di pojok
kanan/kiri atas.
* Konsep
Stasiun TV ini memiliki konsep agak berbeda dengan stasiun televisi lain,
sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun TV ini hanya
memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam
perkembangannya, stasiun ini kemudian juga memasukkan unsur hiburan
dalam program-programnya, meski tetap dalam koridor news. MetroTV
adalah stasiun pertama di Indonesia yang menyiarkan berita dalam
bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-satunya stasiun TV
di Indonesia yang tidak menayangkan sinetron.
MetroTV juga menayangkan siaran internasional berbahasa Inggris pertama
di Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia.
Stasiun ini dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia
MetroTV juga menayangkan program e-Lifestyle, yakni program talkshow
yang membahas teknologi informasi dan telekomunikasi.
* Kontroversi
Peristiwa penyanderaan kru MetroTV
Pada 18 Februari 2005, Meutya Hafid dan rekannya, juru kamera, Budiyanto
diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang
bertugas di Irak.
Kontak terakhir MetroTV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga
hari sebelumnya. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.
Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh.
Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis
sendiri, yaitu 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang
Disandera di Irak.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan
untuk bagian pengantar dari buku ini. Selain presiden, beberapa tokoh
lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun
(Pemimpin Redaksi MetroTV 2004-2005) dan Marty Natalegawa (Mantan
Juru Bicara Departemen Luar Negeri).
Berjilbab saat membawakan berita
MetroTV pernah dikecam karena melarang salah satu presenternya,
Sandrina Malakiano, mengenakan jilbab pada saat siaran, meskipun
Sandrina sudah memperjuangkannya selama berbulan-bulan dengan mengajak
jajaran pimpinan level atas MetroTV untuk berdiskusi panjang.
Larangan inilah yang menyebabkan Sandrina keluar dari MetroTV pada
Mei 2006. Menurut pihak MetroTV, mereka hanya akan mengizinkan
presenternya berjilbab di depan kamera ketika Ramadan atau hari-
hari besar Islam.
Pemberitaan yang bias
Secara umum, Metro TV dikecam berbagai pihak, salah satunya KPI karena
dianggap memberikan porsi pemberitaan mengenai Partai Nasdem lebih
banyak dibanding partai lain.
Pada pemilihan umum Presiden 2014, Metro TV memperoleh kritikan tajam
karena memberikan porsi berita lebih banyak kepada pasangan Joko Widodo -
Jusuf Kalla ketimbang pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Kritikan yang sama juga dilontarkan kepada 4 stasiun televisi lainnya.
KPI secara pribadi juga menyorot Metro TV dan tvOne karena dianggap
tidak berimbang dalam pemberitaan seputar Pilpres 2014.
Satelit
* Satelit-satelit yang digunakan oleh MetroTV:
JCSAT 4B (BiG TV)
Palapa D (Topas TV, OrangeTV, Skynindo, K-Vision)
SES 7 (Indovision)
Telkom 1 (TransVision)
Measat 3a (aora)
Presenter
Bahasa Indonesia/Inggris
Amanda Manuputty
Aviani Malik
Desi Anwar
Elvita Khairani
Eva Julianti
Fessy Alwi
Fifi Aleyda Yahya
Frida Lidwina
Gilang Ayunda
Indra Maulana
Isyana Bagoes Oka
Kartika Octaviana
Krizia Alexa
Najwa Shihab
Prita Laura
Putra Nababan
Putri Ayuningtyas
Ralph Tampubolon
Rory Ashari
Zackia Arfan
Zelda Savitri
Bahasa Mandarin
Sumi Yang
_____________________________________
Jawa Pos dan Seluk Beluknya
______________________________________
* Ringkasan
Jawa Pos TV
Logo Jawa Pos TV
Nama sebelumnya JPMC
Jenis Stasiun televisi berjaringan
Merek Jawa Pos TV
Negara Indonesia
Bahasa Bahasa Indonesia
Tanggal peluncuran 2007 (sebagai JPMC)
17 Agustus 2015 (sebagai Jawa Pos TV)
Pemilik Grup Jawa Pos
Tokoh kunci Dahlan Iskan, Joko Intarto
* Pemahaman Umum
Jawa Pos TV (sebelumnya bernama JPMC) adalah sebuah stasiun
televisi swasta berjaringan di Indonesia. Jawa Pos TV
merupakan bagian dari Grup Jawa Pos.
* Program Acara
Nusantara Kini (relay)
Warna Warni Nusantara (sindikasi)
* Jaringan
Stasiun televisi lokal yang termasuk ke dalam jaringan Jawa Pos
TV antara lain:
JTV (Surabaya)
SBO TV (Surabaya)
Jambi TV (Jambi)
Jek TV (Jambi)
Padang TV (Padang)
Triarga TV (Bukittinggi)
Batam TV (Batam)
Karimun TV (Karimun)
Riau TV (Pekanbaru)
Rohil TV (Rokan Hilir)
Rohul TV (Rokan Hulu)
RBtv (Bengkulu)
PAL TV (Palembang)
Tanjung Pinang TV (Tanjung Pinang)
Radar TV Lampung (Bandar Lampung)
CB Channel (Depok)
Bogor TV (Bogor)
Radar TV (Jakarta)
Baraya TV (Serang)
PJTV (Bandung)
RCTV (Cirebon)
Citra TV (Lamongan)
Radar TV Tasikmalaya (Tasikmalaya)
Fajar TV (Makassar)
Nirwana TV (Singaraja)
Lombok Post TV (Mataram)
Balikpapan TV (Balikpapan)
Samarinda TV (Samarinda)
PonTV (Pontianak)
Simpang5 TV (Kabupaten Pati)
SMTV (Sumedang)
Radar TV Palu (Palu)
Medan TV (Medan)
BE TV (Bengkulu)
Subi TV (Sukabumi)
Radar TV Palu (Palu)
TV Sultra (Kendari)
* Adapun stasiun yang sedang persiapan siaran adalah:
Kawanua TV (Manado)
Sulbar TV (Mamuju)
Kuningan TV (Kuningan)
Garut TV (Garut)
PKTV (Purwakarta)
Radar TV Kalianda (Kalianda)
Bungo TV (Bungo)
Tanjab TV (Tanjung Jabung)
Adapun mantan jaringan Jawa Pos TV yaitu :
Jak tv (Jakarta) (kini bergabung dengan City TV Network)
Linggau TV (Lubuk Linggau) (kini bergabung dengan iNews TV
dan berubah nama menjadi iNews TV Lubuk Linggau)
Berita ekonomi
Maria Kalaij
Leonard Samosir
Suryopratomo
Berita olahraga
Aries Fadillah
Aviani Malik
Boy Noya
Lucia Saharui
Hariman Chalid
Widya Saputra
Dialog/talk show
Chandra Dewi
Non-berita
Alvin Adam (di Just Alvin)
Andy F. Noya (di Kick Andy)
Mario Teguh (di Mario Teguh Golden Ways)
Hilbram Dunar (di Mario Teguh Golden Ways)
Pandji Pragiwaksono (di Stand Up Comedy Show)
Mantan presenter
Brenda Yu
Chantal Della Concetta
Deti Supandi
Dian Krishna
Fiona Yuan
Gadiza Fauzi
Githa Nafeeza
Helmi Johannes
Jason Tedjasukmana
Kania Sutisnawinata
Meutya Hafid
Rahma Sarita
Sandrina Malakiano
Tascha Liudmila
Timothy Marbun
Tommy Tjokro
Wanda Hamidah
Yasha Chatab
Wianda Pusponegoro
Prabu Revolusi
Cheryl Tanzil
_____________________________________
Radar Cirebon Televisi dan Seluk Beluknya
_____________________________________
* Ringkasan
Radar Cirebon Televisi
Jaringan JPMC
Wilayah siaran Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan
Situs web radarcirebon.tv
Ketersediaan
Terestrial
Kota Cirebon 58 UHF
* Pemahaman Umum
Radar Cirebon TV (RCTV) adalah saluran televisi lokal yang ada di
wilayah Cirebon, Jawa Barat. Stasiun televisi yang dimiliki oleh
Radar Cirebon ini bermarkas di Jl. Perjuangan By Pass no 9 Cirebon,
Jawa Barat. RCTV berada di Channel 58 UHF.
RCTV mengusung berbagai program daerah, informasi dan hiburan
yang disajikan juga memiliki ciri khas kota Cirebon, isu-isu k
edaerahan mendominasi konten berita. Bahkan ada beberapa program
yang menggunakan bahasa Cirebon yang mengidentikan bahwa RCTV
merupakan TV lokal kota Cirebon yang dapat diterima berbagai
kalangan masyarakat.
Namun begitu RCTV juga bukan hanya konsumsi
masyarakat Cirebon saja, melainkan kota-kota lain yang berada di
Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) dan
beberapa kota Jawa Tengah juga dapat menikmatinya, karena daya
siar RCTV dapat melewati kota-kota tersebut.
Dalam durasi 12 jam siar, yakni dari jam 07.00 sampai jam 00.00,
RCTV menyajikan program berita sebanyak empat kali, yaitu Wewara
Pagi, Siang, Petang dan Malam dan masing-masing berdurasi satu
jam, yang berisi isu-isu lokal kota Cirebon. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan juga isu-isu nasional yang besar menjadi
bagian dari berita program Wewara RCTV, karena bagian dari
televisi jaringan JPMC yang ada di Indonesia.
* Program
Dilihat dari jumlah program pemberitaan RCTV yang cukup banyak,
tentu membutuhkan tim yang cukup untuk memenuhi kebutuhan materi
berita, terlebih untuk bagian pemburu berita atau reporter.
Perannya sangat besar terhadap kelangsungan program, serta programnya
dapat dinikmati berbagai kalangan. Dalam hal penyajian informasi
juga RCTV meramu dengan apik, hal ini dilakukan untuk menjadikan
program berita tetap dapat dinikmati dengan asyik dan menarik.
Stasiun televisi ini merupakan anggota jaringan JPMC.
Pada tanggal 25 November 2012 RCTV resmi berganti logo baru
yang menggambarkan penampilan dan semangat baru.
* Acara
Wewara Pagi
Wewara Siang
Wewara Hari Ini
Wewara Malam
Tembang Pantura
Moregan
Now Playing
Bugar Bahagia
Lejel Home Shopping
_______________________
Penutup dan Kesimpulan
________________________
Dari uraian diatas dapat kita ketahui, mediacetak yang mengembangkan
sayap-nya ke media elektronik itu al :
- Kompas
- Metro
- Pos Kota
- Radar Cirebon
Para kawan ...!
______________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment