#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Film dalam hubungannya dengan Pengertian,
Sejarah, Kalasifikasi, Industrilisasi dan Produksi)
_________________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
Film dapat diartikan dalam dua pengertian :
Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang
digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek.
Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup.
Nah...!
Bagaimana dengan Jenisnya, dengan sejarahnya dan dengan produksinya, dll.
Maka postingan ini akan coba memberi gambaran.
Selamat menyimak...!
__________________________________
Sekilas info tentang Film
_________________________________
* Pengertian film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua
pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan
seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek.
Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. Dalam konteks
khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak yang biasanya
juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar negatif.
Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput seluloid
saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital.
Perkembangan film memiliki perjalanan cukup panjang hingga pada
akhirnya menjadi seperti film di masa kini yang kaya dengan efek,
dan sangat mudah didapatkan sebagai media hiburan.
Perkembangan film dimulai ketika digunakannya alat kinetoskop temuan
Thomas Alfa Edison yang pada masa itu digunakan oleh penonton individual.
Film awal masih bisu dan tidak berwarna. Pemutaran film di bioskop
untuk pertama kalinya dilakukan pada awal abad 20, hingga industri
film Hollywood yang pertama kali, bahkan hingga saat ini merajai
industri perfilman populer secara global.
Pada tahun 1927 teknologi sudah cukup mumpuni untuk memproduksi film
bicara yang dialognya dapat didengar secara langsung, namun masih
hitam-putih. Hingga pada 1937 teknologi film sudah mampu memproduksi
film berwarna yang lebih menarik dan diikuti dengan alur cerita yang
mulai populer.
Pada tahun1970-an, film sudah bisa direkam dalam jumlah massal dengan
menggunakan videotape yang kemudian dijual. Tahun 1980-an ditemukan
teknologi laser disc, lalu VCD dan kemudian menyusul teknologi DVD.
Hingga saat ini digital movie yang lebih praktis banyak digemari
sehingga semakin menjadikan popularitas film meningkat dan film
menjadi semakin dekat dengan keserarian masyarakat modern.
* Sejarah film
Sejarah film tidak bisa lepas dari sejarah fotografi. Dan sejarah
fotograf tidak bisa lepas dari peralatan pendukungnya, seperti
kamera.
Kamera pertama di dunia ditemukan oleh seorang Ilmuwan Muslim,
Ibnu Haitham. Fisikawan ini pertama kali menemukan Kamera Obscura
dengan dasar kajian ilmu optik menggunakan bantuan energi cahaya
matahari.
Mengembangkan ide kamera sederhana tersebut, mulai ditemukan kamera-
kamera yang lebih praktis, bahka inovasinya demikian pesat berkembang
sehingga kamera mulai bisa digunakan untuk merekam gambar gerak.
Ide dasar sebuah film sendiri, terfikir secara tidak sengaja. Pada
tahun 1878 ketika beberapa orang pria Amerika berkumpul dan dari
perbincangan ringan menimbulkan sebuah pertanyaan :
“Apakah keempat kaki kuda berada pada posisi melayang pada saat
bersamaan ketika kuda berlari?" Pertanyaan itu terjawab ketika
Eadweard Muybridge membuat 16 frame gambar kuda yang sedang berlari.
Dari 16 frame gambar kuda yang sedang berlari tersebut, dibuat
rangkaian gerakan secara urut sehingga gambar kuda terkesan sedang
berlari.
Dan terbuktilah bahwa ada satu momen dimana kaki kuda tidak menyentuh
tanah ketika kuda tengah berlari kencang Konsepnya hampir sama dengan
konsep film kartun.
Gambar gerak kuda tersebut menjadi gambar gerak pertama di dunia.
Dimana pada masa itu belum diciptakan kamera yang bisa merekam gerakan
dinamis.
Setelah penemuan gambar bergerak Muybridge pertama kalinya, inovasi
kamera mulai berkembang ketika Thomas Alfa Edison mengembangkan fungsi
kamera gambar biasa menjadi kamera yang mampu merekam gambar gerak
pada tahun 1888, sehingga kamera mulai bisa merekam objek yang bergerak
dinamis. Maka dimulailah era baru sinematografi yang ditandai dengan
diciptakannya sejenis film dokumenter singkat oleh Lumière Bersaudara.
Film yang diakui sebagai sinema pertama di dunia tersebut diputar di
Boulevard des Capucines, Paris, Prancis dengan judul Workers Leaving
the Lumière's Factory pada tanggal 28 Desember 1895 yang kemudian
ditetapkan sebagai hari lahirnya sinematografi. Film inaudibel yang
hanya berdurasi beberapa detik itu menggambarkan bagaimana pekerja
pabrik meninggalkan tempat kerja mereka disaat waktu pulang.
Pada awal lahirnya film, memang tampak belum ada tujuan dan alur
cerita yang jelas. Namun ketika ide pembuatan film mulai tersentuh
oleh ranah industri, mulailah film dibuat lebih terkonsep, memiliki
alur dan cerita yang jelas. Meskipun pada era baru dunia film,
gambarnya masih tidak berwarna alias hitam-putih, dan belum didukung
oleh efek audio. Ketika itu, saat orang-orang tengah menyaksikan
pemutaran sebuah film, akan ada pemain musik yang mengiringi secara
langsung gambar gerak yag ditampilkan di layar sebagai efek suara.
* Klasifikasi film
Seiring berkembangnya dunia perfilman, semakin banyak film yang
diproduksi dengan corak yang berbeda-beda. Secara garis besar,
film dapat diklasifikasikan berdasarkan cerita, orientasi pembuatan,
dan berdasarkan genre.
Berdasarkan cerita, film dapat dibedakan antara film Fiksi dan
Non-Fiksi. Fiksi merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi
manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada kejadian
nyata.
Kemudian film Non-Fiksi yang pembuatannya diilhami oleh suatu
kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukkan unsur-
unsur sinematografis dengan penambahan efek-efek tertentu seperti
efek suara, musik, cahaya, komputerisasi, skenario atau naskah
yang memikat dan lain sebagainya untuk mendukung daya tarik
film Non-Fiksi tersebut. Contoh film non-fiksi misalnya film
The Iron Lady yang diilhami dari kehidupan Margaret Thatcher.
Kemudian berdasarkan orientasi pembuatannya, film dapat digolongkan
dalam film komersial dan nonkomersial. Film komersial, orientasi
pembuatannya adalah bisnis dan mengejar keuntungan. Dalam klasifikasi
ini, film memang dijadikan sebagai komoditas industrialisasi. Sehingga
film dibuat sedemikian rupa agar memiliki nilai jual dan menarik untuk
disimak oleh berbagai lapisan khalayak. Film komersial biasanya lebih
ringan, atraktif, dan mudah dimengerti agar lebih banyak orang yang
berminat untuk menyaksikannya.
Berbeda dengan film non-komersial yang bukan berorientasi bisnis.
Dengan kata lain, film non-komersial ini dibuat bukan dalam rangka
mengejar target keuntungan dan azasnya bukan untuk menjadikan film
sebagai komoditas, melainkan murni sebagai seni dalam menyampaikan
suatu pesan dan sarat akan tujuan.
Karena bukan dibuat atas dasar kepentingan bisnis dan keuntungan,
maka biasanya segmentasi penonton film non-komersial juga terbatas.
Contoh film non-komersial misalnya berupa film propaganda, yang dibuat
dengan tujuan mempengaruhi pola pikir massal agar sesuai dengan pesan
yang berusaha disampaikan. Di Indonesia sendiri contoh film propaganda
yang cukup melegenda adalah film G30S/PKI. Atau film dokumenter yang
mengangkat suatu tema khusus, misalnya dokumentasi kehidupan flora dan
fauna atau dokumentasi yang mengangkat kehidupan anak jalanan, dan
lain sebagainya. Selain itu, beberapa film yang memang dibuat bukan
untuk tujuan bisnis, justru dibuat dengan tujuan untuk meraih
penghargaan tertentu di bidang perfilman dan sinematografi.
Film seperti ini biasanya memiliki pesan moral yag sangat mendalam,
estetika yang diperhatikan detail-detailnya, dengan skenario yang
disusun sedemikian rupa agar setiap gerakan dan perkataannya dapat
mengandung makna yang begitu kaya. Film seperti ini biasanya tidak
mudah dicerna oleh banyak orang, karena memang sasaran pembuatannya
bukan berdasarkan tuntutan pasar. Seni, estetika, dan makna merupakan
tolak ukur pembuatan film seperti ini. Contohnya di Indonesia seperti
film Pasir Berbisik yang di produseri oleh Christine Hakim dan Daun
di Atas Bantal yang berkisah mengenai kehidupan anak jalanan.
Kemudian klasifikasi berdasarkan genre film itu sendiri. Terdapat
beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat selama ini, diantaranya:
Action
Komedi
Drama
Petualangan
Epik
Musikal
Perang
Science Fiction
Pop
Horror
Gangster
Thriller
Fantasi
Disaster / Bencana[3]
* Industrialisasi Film
Terdapat delapan delapan produser film raksasa yang selama ini sudah
merajai industri perfilman dunia, diantaranya
Columbia
Fox
MGM
Paramount
Universal
Warner Brothers
Buena Vista (Disney)
TriStar (Sony)
Mereka merupakan bagian dari integrasi vertikal konglomerasi yang
mendominasi distribusi dan produksi film. Masing-masing perusahaan
memiliki kemampuan untuk memproduksi 15 hingga 25 film setiap tahun.
Namun sesungguhnya perusahaan produksi film tersebut telah mengurangi
produktivitasnya dengan memproduksi lebih sedikit film pada kisaran
tahun 2008-2009 dan menjadi lebih konservatif dan berhati-hati
dalam segala keputusan distribusi dan produksi mereka. Sekarang,
perusahaan besar berani menginvestasikan rata-rata sekitar
US$66.000.000 perfilm, ditambah biaya pengiklanan dan promosi
sekitar rata-rata US$36.000.0000. [5]
Nama-nama aktor dan sutradara papan atas juga menjadi perhitungan
sumber profit mereka yang dipersentasikan melalui permintaan pasar.
Nama besar aktor seperti Johnny Depp misalnya, yang mampu menghasilkan
US$ 50.000.000 pada akhir kesusksesan sebuah film serta tambahan
keuntungan sekitar US$ 20.000.000 hanya dengan penampilannya saja.
Maka angka pertaruhannya sangat tinggi, sehingga tuntutan untuk
mampu memproduksi film-film big hits menjadi sangat besar.
Sebuah perusahaan muda, DreamWorks, yang dirintis oleh Steven
Spielberg pada 1995 kini juga sudah menuai sukses dalam bidang film
animasi, namun masih harus menghadapi persaingan ketat dalam pangsa
yang lain.
Kesuksesan produksi film Shrek dan Madagascar kontan menjadikan
DreamWorks sebagai kompetitor yang layak diperhitungkan oleh
PixarStudio, yang memproduksi film-film animasi populer, terutama
film-film animasi keluaran Disney.
* Produksi film independen
Kebanyakan film keluaran tahun 2009 tidak lagi hanya diproduksi dalam
studio. Banyak yang mulai memproduksi film-film independen (indie).
Meski begitu, jarang dari mereka yang sukses didistribusikan ke
pasaran. Sekitar 900 film independen diproduksi di Amerika pada
tahun 2009. Namun hanya 500 film diantaranya yang benar-benar
didistribusikan dan dipasarkan.
Jadi, bagi sutradara film-film indie sendiri, target utamanya adalah
berhasil mendistribusikan film mereka. Soal finansial, film indie
biasanya tidak memakai terlalu banyak biaya. Sehingga keuntungan
finansial bukan menjadi target utama pembuatan film indie.
* Cara Pembuatan Film
Seorang penulis naskah akan menulis sebuah naskah, yang berisi
tentang cerita yang akan difilmkan dan kata-kata yang akan
diucapkan artis.
Kemudian seorang produser akan menyewa orang untuk bekerja
pada film tersebut dan mendapatkan uang yang akan dibutuhkan
untuk membayar para artis dan peralatan.
Produser biasanya mendapatkan uang dengan meminjamnya dari
sebuah bank atau dengan mencari investor untuk dipinjami
uang untuk pembuatan film.
Beberapa produser bekerja untuk sebuah studio film dan yang
lainnya bekerja secara independen (mereka tidak bekerja
untuk studio film).
Artis dan sutradara membaca naskah untuk mengetahui apa
yang harus dikatakan dan apa yang harus dilakukan. Kemudian
sutradara memberitahu artis apa yang harus dilakukan dan
seorang kameramen akan mengambil gambarnya dengan kamera film.
Ketika film terselesaikan, seorang editor meletakan gambar
secara bersama-sama yang akan disusun untuk membentuk
keseluruhan cerita dengan durasi tertentu. Editor suara dan
musik akan merekam beberapa musik dan nyanyian dan
menggabungkannya ke dalam gambar film. Setelah selesai,
banyak salinan yang dibuat dan ditaruh ke sebuah gulungan
film.
kemudian gulungan film dikirim ke bioskop-bioskop. Sebuah
mesin elektrik yang disebut proyektor akan mengeluarkan
sinar melewati gulungan film yang diputar dan gambarnya
akan muncul di layar besar untuk dinikmati penonton.
* Genre
Genre adalah sebutan untuk membedakan berbagai jenis film.
Film bisa jadi bersifat fiksi (dibuat-buat) atau kisah nyata
ataupun campuran keduanya. Walaupun ratusan film dibuat setiap
tahunnya tapi hanya sedikit film hanya menggunakan satu genre
kebanyakan menggabungkan dua genre atau lebih.
Aksi -
Film ini menampilkan efek dan adegan yang mencengangkan seperti
kejar-kejaran menggunakan mobil ataupun tembak-tembakan yang
melibatkan stuntman.
Genre ini biasanya menceritakan kebaikan yang melawan kejahatan,
jadi perang dan kriminal adalah subjek yang biasa. Film aksi
biasanya hanya membutuhkan usaha yang kecil untuk ditonton,
karena alur yang biasanya sederhana.
Contoh, film Die Hard dimana ada sekelompok teroris yang
mengambilalih gedung pencakar langit dan meminta tebusan
untuk para sandra.
Bagaimanapun juga seorang pahlawan akan menyelamatkan semuanya.
Film aksi biasanya tidak membuat orang menangis, tapi jika
genre ini dicampur drama maka emosi akan dilibatkan.
* Petualangan -
Biasanya menceritakan tokoh utama yang melakukan perjalanan
untuk menyelamatkan dunia atau orang terdekatnya.
Animasi -
Film yang menggunakan karakter kartun sebagai tokohnya.
Gambarnya sendiri harus digambar oleh tangan tapi sekarang
lebih sering menggunakan komputer.
Persahabatan -
Melibatkan 2 orang tokoh, dimana yang satu harus menyelamatkan
yang lainnya dan keduanya harus mengatasi masalah yang menghadang.
Film persahabatan kadang-kadang sicampur komedi, tapi ada juga
sedikit emosi, karena persahabatan di antara keduannya.
* Komedi -
Film lucu tentang orang bodoh yang melakukan hal aneh atau
menjadi bodoh dan terlibat hal konyol yang membuat
penonton tertawa.
* Dokumenter -
Film tentang (atau diklaim tentang) kehidupan nyata seseorang
dan kejadian nyata. Genre ini hampir selalu serius dan mungkin
melibatkan emosi yang kuat, contoh film Catatan Terakhir Di
Nusakambangan.
* Drama -
Film serius dan kadang tentang orang yang jatuh cinta atau perlu
membuat keputusan yang besar dalam hidup mereka. Genre ini
menceritakan tentang hubungan di antara manusia. Genre ini
biasanya mengikuti alur dasar dimana 1 atau 2 karakter harus
mengatasi sebuah rintangan untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
* Tragedi -
Tragedi mirip dengan drama, tentang orang yang sedang memiliki masalah.
Contoh, sepasang suami istri yang bercerai dan masing-masing harus
membuktikan ke pengadilan bahwa mereka adalah yang terbaik untuk
mengasuh anak mereka.
Emosi (perasaan) adalah bagian terbesar dari filim ini dan penonton
mungkin jadi bingung dan bahkan menangis.
* Film Noir -
Film drama detektif era 1940-an tentang kriminal dan kekerasan.
* Keluarga -
Film yang dibuat dengan baik untuk semua keluarga. Genre ini
kebanyakan dibuat untuk anak-anak tapi kadang menghibur juga
untuk orang dewasa. Disney terkenal karena film Keluarga mereka.
Horor - Film yang menggunakan ketakutan untuk menarik penonton.
Musik, pencahayaan dan setting, semua ditambahkan untuk
menambahkan rasanya.
* Romantis -
Komedi Romantis biasanya tentang cerita cinta 2 orang yang berasal
dari dunia berbeda, yang harus melewati rintangan agar bisa bersama.
* Fiksi Sains -
Berlatar masa depan atau luar angkasa. Biasanya ada alien atau
robot yang menjadi tokoh pembantu.
* Thriller -
Biasanya tentang misteri, kejadian aneh, atau kriminal yang
harus dipecahkan. Penonton akan tetap menebak-nebak sampai akhir
film, ketika biasanya ada akhir yang twist (mengejutkan).
* Western -
menceritakan tentang koboi di barat (Amerika 1800-an). Genre ini
mungkin atau mungkin tidak melibatkan suku Indian (penduduk
asli amerika).
* Suspense -
Film yang membuat anda tetap duduk di kursi anda. Genre ini biasanya
memilik lebih dari satu twist yang bisa membingungkan penonton.
* Fantasi -
Film Fantasi ini melibatkan sihir dan hal yang mustahil yang tidak
bisa dilakukan manusia sungguhan.
_____________
Penutup
_____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Adapun mengenai Bintang Film-nya, kapan-kapan sajalah kita bahas.
...dan...
Berikut beberapa Film dalam bentuk gambar Hidup :
Selamat malam...!
____________________________________________________________
Cat :
(Menyimak info sekitar Film dalam hubungannya dengan Pengertian,
Sejarah, Kalasifikasi, Industrilisasi dan Produksi)
_________________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
Film dapat diartikan dalam dua pengertian :
Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang
digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek.
Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup.
Nah...!
Bagaimana dengan Jenisnya, dengan sejarahnya dan dengan produksinya, dll.
Maka postingan ini akan coba memberi gambaran.
Selamat menyimak...!
__________________________________
Sekilas info tentang Film
_________________________________
* Pengertian film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua
pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan
seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek.
Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. Dalam konteks
khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak yang biasanya
juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar negatif.
Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput seluloid
saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital.
Perkembangan film memiliki perjalanan cukup panjang hingga pada
akhirnya menjadi seperti film di masa kini yang kaya dengan efek,
dan sangat mudah didapatkan sebagai media hiburan.
Perkembangan film dimulai ketika digunakannya alat kinetoskop temuan
Thomas Alfa Edison yang pada masa itu digunakan oleh penonton individual.
Film awal masih bisu dan tidak berwarna. Pemutaran film di bioskop
untuk pertama kalinya dilakukan pada awal abad 20, hingga industri
film Hollywood yang pertama kali, bahkan hingga saat ini merajai
industri perfilman populer secara global.
Pada tahun 1927 teknologi sudah cukup mumpuni untuk memproduksi film
bicara yang dialognya dapat didengar secara langsung, namun masih
hitam-putih. Hingga pada 1937 teknologi film sudah mampu memproduksi
film berwarna yang lebih menarik dan diikuti dengan alur cerita yang
mulai populer.
Pada tahun1970-an, film sudah bisa direkam dalam jumlah massal dengan
menggunakan videotape yang kemudian dijual. Tahun 1980-an ditemukan
teknologi laser disc, lalu VCD dan kemudian menyusul teknologi DVD.
Hingga saat ini digital movie yang lebih praktis banyak digemari
sehingga semakin menjadikan popularitas film meningkat dan film
menjadi semakin dekat dengan keserarian masyarakat modern.
* Sejarah film
Sejarah film tidak bisa lepas dari sejarah fotografi. Dan sejarah
fotograf tidak bisa lepas dari peralatan pendukungnya, seperti
kamera.
Kamera pertama di dunia ditemukan oleh seorang Ilmuwan Muslim,
Ibnu Haitham. Fisikawan ini pertama kali menemukan Kamera Obscura
dengan dasar kajian ilmu optik menggunakan bantuan energi cahaya
matahari.
Mengembangkan ide kamera sederhana tersebut, mulai ditemukan kamera-
kamera yang lebih praktis, bahka inovasinya demikian pesat berkembang
sehingga kamera mulai bisa digunakan untuk merekam gambar gerak.
Ide dasar sebuah film sendiri, terfikir secara tidak sengaja. Pada
tahun 1878 ketika beberapa orang pria Amerika berkumpul dan dari
perbincangan ringan menimbulkan sebuah pertanyaan :
“Apakah keempat kaki kuda berada pada posisi melayang pada saat
bersamaan ketika kuda berlari?" Pertanyaan itu terjawab ketika
Eadweard Muybridge membuat 16 frame gambar kuda yang sedang berlari.
Dari 16 frame gambar kuda yang sedang berlari tersebut, dibuat
rangkaian gerakan secara urut sehingga gambar kuda terkesan sedang
berlari.
Dan terbuktilah bahwa ada satu momen dimana kaki kuda tidak menyentuh
tanah ketika kuda tengah berlari kencang Konsepnya hampir sama dengan
konsep film kartun.
Gambar gerak kuda tersebut menjadi gambar gerak pertama di dunia.
Dimana pada masa itu belum diciptakan kamera yang bisa merekam gerakan
dinamis.
Setelah penemuan gambar bergerak Muybridge pertama kalinya, inovasi
kamera mulai berkembang ketika Thomas Alfa Edison mengembangkan fungsi
kamera gambar biasa menjadi kamera yang mampu merekam gambar gerak
pada tahun 1888, sehingga kamera mulai bisa merekam objek yang bergerak
dinamis. Maka dimulailah era baru sinematografi yang ditandai dengan
diciptakannya sejenis film dokumenter singkat oleh Lumière Bersaudara.
Film yang diakui sebagai sinema pertama di dunia tersebut diputar di
Boulevard des Capucines, Paris, Prancis dengan judul Workers Leaving
the Lumière's Factory pada tanggal 28 Desember 1895 yang kemudian
ditetapkan sebagai hari lahirnya sinematografi. Film inaudibel yang
hanya berdurasi beberapa detik itu menggambarkan bagaimana pekerja
pabrik meninggalkan tempat kerja mereka disaat waktu pulang.
Pada awal lahirnya film, memang tampak belum ada tujuan dan alur
cerita yang jelas. Namun ketika ide pembuatan film mulai tersentuh
oleh ranah industri, mulailah film dibuat lebih terkonsep, memiliki
alur dan cerita yang jelas. Meskipun pada era baru dunia film,
gambarnya masih tidak berwarna alias hitam-putih, dan belum didukung
oleh efek audio. Ketika itu, saat orang-orang tengah menyaksikan
pemutaran sebuah film, akan ada pemain musik yang mengiringi secara
langsung gambar gerak yag ditampilkan di layar sebagai efek suara.
* Klasifikasi film
Seiring berkembangnya dunia perfilman, semakin banyak film yang
diproduksi dengan corak yang berbeda-beda. Secara garis besar,
film dapat diklasifikasikan berdasarkan cerita, orientasi pembuatan,
dan berdasarkan genre.
Berdasarkan cerita, film dapat dibedakan antara film Fiksi dan
Non-Fiksi. Fiksi merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi
manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada kejadian
nyata.
Kemudian film Non-Fiksi yang pembuatannya diilhami oleh suatu
kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukkan unsur-
unsur sinematografis dengan penambahan efek-efek tertentu seperti
efek suara, musik, cahaya, komputerisasi, skenario atau naskah
yang memikat dan lain sebagainya untuk mendukung daya tarik
film Non-Fiksi tersebut. Contoh film non-fiksi misalnya film
The Iron Lady yang diilhami dari kehidupan Margaret Thatcher.
Kemudian berdasarkan orientasi pembuatannya, film dapat digolongkan
dalam film komersial dan nonkomersial. Film komersial, orientasi
pembuatannya adalah bisnis dan mengejar keuntungan. Dalam klasifikasi
ini, film memang dijadikan sebagai komoditas industrialisasi. Sehingga
film dibuat sedemikian rupa agar memiliki nilai jual dan menarik untuk
disimak oleh berbagai lapisan khalayak. Film komersial biasanya lebih
ringan, atraktif, dan mudah dimengerti agar lebih banyak orang yang
berminat untuk menyaksikannya.
Berbeda dengan film non-komersial yang bukan berorientasi bisnis.
Dengan kata lain, film non-komersial ini dibuat bukan dalam rangka
mengejar target keuntungan dan azasnya bukan untuk menjadikan film
sebagai komoditas, melainkan murni sebagai seni dalam menyampaikan
suatu pesan dan sarat akan tujuan.
Karena bukan dibuat atas dasar kepentingan bisnis dan keuntungan,
maka biasanya segmentasi penonton film non-komersial juga terbatas.
Contoh film non-komersial misalnya berupa film propaganda, yang dibuat
dengan tujuan mempengaruhi pola pikir massal agar sesuai dengan pesan
yang berusaha disampaikan. Di Indonesia sendiri contoh film propaganda
yang cukup melegenda adalah film G30S/PKI. Atau film dokumenter yang
mengangkat suatu tema khusus, misalnya dokumentasi kehidupan flora dan
fauna atau dokumentasi yang mengangkat kehidupan anak jalanan, dan
lain sebagainya. Selain itu, beberapa film yang memang dibuat bukan
untuk tujuan bisnis, justru dibuat dengan tujuan untuk meraih
penghargaan tertentu di bidang perfilman dan sinematografi.
Film seperti ini biasanya memiliki pesan moral yag sangat mendalam,
estetika yang diperhatikan detail-detailnya, dengan skenario yang
disusun sedemikian rupa agar setiap gerakan dan perkataannya dapat
mengandung makna yang begitu kaya. Film seperti ini biasanya tidak
mudah dicerna oleh banyak orang, karena memang sasaran pembuatannya
bukan berdasarkan tuntutan pasar. Seni, estetika, dan makna merupakan
tolak ukur pembuatan film seperti ini. Contohnya di Indonesia seperti
film Pasir Berbisik yang di produseri oleh Christine Hakim dan Daun
di Atas Bantal yang berkisah mengenai kehidupan anak jalanan.
Kemudian klasifikasi berdasarkan genre film itu sendiri. Terdapat
beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat selama ini, diantaranya:
Action
Komedi
Drama
Petualangan
Epik
Musikal
Perang
Science Fiction
Pop
Horror
Gangster
Thriller
Fantasi
Disaster / Bencana[3]
* Industrialisasi Film
Terdapat delapan delapan produser film raksasa yang selama ini sudah
merajai industri perfilman dunia, diantaranya
Columbia
Fox
MGM
Paramount
Universal
Warner Brothers
Buena Vista (Disney)
TriStar (Sony)
Mereka merupakan bagian dari integrasi vertikal konglomerasi yang
mendominasi distribusi dan produksi film. Masing-masing perusahaan
memiliki kemampuan untuk memproduksi 15 hingga 25 film setiap tahun.
Namun sesungguhnya perusahaan produksi film tersebut telah mengurangi
produktivitasnya dengan memproduksi lebih sedikit film pada kisaran
tahun 2008-2009 dan menjadi lebih konservatif dan berhati-hati
dalam segala keputusan distribusi dan produksi mereka. Sekarang,
perusahaan besar berani menginvestasikan rata-rata sekitar
US$66.000.000 perfilm, ditambah biaya pengiklanan dan promosi
sekitar rata-rata US$36.000.0000. [5]
Nama-nama aktor dan sutradara papan atas juga menjadi perhitungan
sumber profit mereka yang dipersentasikan melalui permintaan pasar.
Nama besar aktor seperti Johnny Depp misalnya, yang mampu menghasilkan
US$ 50.000.000 pada akhir kesusksesan sebuah film serta tambahan
keuntungan sekitar US$ 20.000.000 hanya dengan penampilannya saja.
Maka angka pertaruhannya sangat tinggi, sehingga tuntutan untuk
mampu memproduksi film-film big hits menjadi sangat besar.
Sebuah perusahaan muda, DreamWorks, yang dirintis oleh Steven
Spielberg pada 1995 kini juga sudah menuai sukses dalam bidang film
animasi, namun masih harus menghadapi persaingan ketat dalam pangsa
yang lain.
Kesuksesan produksi film Shrek dan Madagascar kontan menjadikan
DreamWorks sebagai kompetitor yang layak diperhitungkan oleh
PixarStudio, yang memproduksi film-film animasi populer, terutama
film-film animasi keluaran Disney.
* Produksi film independen
Kebanyakan film keluaran tahun 2009 tidak lagi hanya diproduksi dalam
studio. Banyak yang mulai memproduksi film-film independen (indie).
Meski begitu, jarang dari mereka yang sukses didistribusikan ke
pasaran. Sekitar 900 film independen diproduksi di Amerika pada
tahun 2009. Namun hanya 500 film diantaranya yang benar-benar
didistribusikan dan dipasarkan.
Jadi, bagi sutradara film-film indie sendiri, target utamanya adalah
berhasil mendistribusikan film mereka. Soal finansial, film indie
biasanya tidak memakai terlalu banyak biaya. Sehingga keuntungan
finansial bukan menjadi target utama pembuatan film indie.
* Cara Pembuatan Film
Seorang penulis naskah akan menulis sebuah naskah, yang berisi
tentang cerita yang akan difilmkan dan kata-kata yang akan
diucapkan artis.
Kemudian seorang produser akan menyewa orang untuk bekerja
pada film tersebut dan mendapatkan uang yang akan dibutuhkan
untuk membayar para artis dan peralatan.
Produser biasanya mendapatkan uang dengan meminjamnya dari
sebuah bank atau dengan mencari investor untuk dipinjami
uang untuk pembuatan film.
Beberapa produser bekerja untuk sebuah studio film dan yang
lainnya bekerja secara independen (mereka tidak bekerja
untuk studio film).
Artis dan sutradara membaca naskah untuk mengetahui apa
yang harus dikatakan dan apa yang harus dilakukan. Kemudian
sutradara memberitahu artis apa yang harus dilakukan dan
seorang kameramen akan mengambil gambarnya dengan kamera film.
Ketika film terselesaikan, seorang editor meletakan gambar
secara bersama-sama yang akan disusun untuk membentuk
keseluruhan cerita dengan durasi tertentu. Editor suara dan
musik akan merekam beberapa musik dan nyanyian dan
menggabungkannya ke dalam gambar film. Setelah selesai,
banyak salinan yang dibuat dan ditaruh ke sebuah gulungan
film.
kemudian gulungan film dikirim ke bioskop-bioskop. Sebuah
mesin elektrik yang disebut proyektor akan mengeluarkan
sinar melewati gulungan film yang diputar dan gambarnya
akan muncul di layar besar untuk dinikmati penonton.
* Genre
Genre adalah sebutan untuk membedakan berbagai jenis film.
Film bisa jadi bersifat fiksi (dibuat-buat) atau kisah nyata
ataupun campuran keduanya. Walaupun ratusan film dibuat setiap
tahunnya tapi hanya sedikit film hanya menggunakan satu genre
kebanyakan menggabungkan dua genre atau lebih.
Aksi -
Film ini menampilkan efek dan adegan yang mencengangkan seperti
kejar-kejaran menggunakan mobil ataupun tembak-tembakan yang
melibatkan stuntman.
Genre ini biasanya menceritakan kebaikan yang melawan kejahatan,
jadi perang dan kriminal adalah subjek yang biasa. Film aksi
biasanya hanya membutuhkan usaha yang kecil untuk ditonton,
karena alur yang biasanya sederhana.
Contoh, film Die Hard dimana ada sekelompok teroris yang
mengambilalih gedung pencakar langit dan meminta tebusan
untuk para sandra.
Bagaimanapun juga seorang pahlawan akan menyelamatkan semuanya.
Film aksi biasanya tidak membuat orang menangis, tapi jika
genre ini dicampur drama maka emosi akan dilibatkan.
* Petualangan -
Biasanya menceritakan tokoh utama yang melakukan perjalanan
untuk menyelamatkan dunia atau orang terdekatnya.
Animasi -
Film yang menggunakan karakter kartun sebagai tokohnya.
Gambarnya sendiri harus digambar oleh tangan tapi sekarang
lebih sering menggunakan komputer.
Persahabatan -
Melibatkan 2 orang tokoh, dimana yang satu harus menyelamatkan
yang lainnya dan keduanya harus mengatasi masalah yang menghadang.
Film persahabatan kadang-kadang sicampur komedi, tapi ada juga
sedikit emosi, karena persahabatan di antara keduannya.
* Komedi -
Film lucu tentang orang bodoh yang melakukan hal aneh atau
menjadi bodoh dan terlibat hal konyol yang membuat
penonton tertawa.
* Dokumenter -
Film tentang (atau diklaim tentang) kehidupan nyata seseorang
dan kejadian nyata. Genre ini hampir selalu serius dan mungkin
melibatkan emosi yang kuat, contoh film Catatan Terakhir Di
Nusakambangan.
* Drama -
Film serius dan kadang tentang orang yang jatuh cinta atau perlu
membuat keputusan yang besar dalam hidup mereka. Genre ini
menceritakan tentang hubungan di antara manusia. Genre ini
biasanya mengikuti alur dasar dimana 1 atau 2 karakter harus
mengatasi sebuah rintangan untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
* Tragedi -
Tragedi mirip dengan drama, tentang orang yang sedang memiliki masalah.
Contoh, sepasang suami istri yang bercerai dan masing-masing harus
membuktikan ke pengadilan bahwa mereka adalah yang terbaik untuk
mengasuh anak mereka.
Emosi (perasaan) adalah bagian terbesar dari filim ini dan penonton
mungkin jadi bingung dan bahkan menangis.
* Film Noir -
Film drama detektif era 1940-an tentang kriminal dan kekerasan.
* Keluarga -
Film yang dibuat dengan baik untuk semua keluarga. Genre ini
kebanyakan dibuat untuk anak-anak tapi kadang menghibur juga
untuk orang dewasa. Disney terkenal karena film Keluarga mereka.
Horor - Film yang menggunakan ketakutan untuk menarik penonton.
Musik, pencahayaan dan setting, semua ditambahkan untuk
menambahkan rasanya.
* Romantis -
Komedi Romantis biasanya tentang cerita cinta 2 orang yang berasal
dari dunia berbeda, yang harus melewati rintangan agar bisa bersama.
* Fiksi Sains -
Berlatar masa depan atau luar angkasa. Biasanya ada alien atau
robot yang menjadi tokoh pembantu.
* Thriller -
Biasanya tentang misteri, kejadian aneh, atau kriminal yang
harus dipecahkan. Penonton akan tetap menebak-nebak sampai akhir
film, ketika biasanya ada akhir yang twist (mengejutkan).
* Western -
menceritakan tentang koboi di barat (Amerika 1800-an). Genre ini
mungkin atau mungkin tidak melibatkan suku Indian (penduduk
asli amerika).
* Suspense -
Film yang membuat anda tetap duduk di kursi anda. Genre ini biasanya
memilik lebih dari satu twist yang bisa membingungkan penonton.
* Fantasi -
Film Fantasi ini melibatkan sihir dan hal yang mustahil yang tidak
bisa dilakukan manusia sungguhan.
_____________
Penutup
_____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Adapun mengenai Bintang Film-nya, kapan-kapan sajalah kita bahas.
...dan...
Berikut beberapa Film dalam bentuk gambar Hidup :
Selamat malam...!
____________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment