#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar "Marboru Cino" dalam hubungannya dengan
tata cara pernikahan secara umum dan menyimak info sekitar Kota
Sidikalang sebagai Kotanya si Mey Hwa gadis pujaanya para
Trio Romansya)
_________________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
Jika kita menyimak sayair lagu diatas, maka kita tahu seorang putra
Batak rela Berkorban menjual harta benda orang tuanya-nya, menjual
sawah dan kerbaunya demi dapat menikah dengan gadis pujaan hatinya.
Apakah menurut Anda para pembaca angkolafacebook.blogspot.com,
"Se-rela" yang digambarkan lagu diatas, "Jika seorang putra batak
menikah dengan Boru Batak...????"
Penulis punya keyakinan, "Ada yang serela itu" tapi lebih banyak
yang tidak selera itu. Putri Cino atau Putri Batak sama-sama punya
mahar, tapi putri batak pada umumnya dengan tanda kutif dimahari
para putra batak dengan mahar yang agak rendah. Dan tak jarang
mahar tersebut di tawar pula. Iyakan...?
Bahkan beberapa orang berusaha menghindari tawaran ini dengan cara
membujuk si Boru Batak untuk "Marlojong" dari Kampung halmannya.
Baru kemudian pulang kampung setelah merasa siap.
Para kawan dimanapun berada...!
Sadar atau tidak sadar anda atau saya atau kita para putra Batak
ini, "Jumlah mahar yang anda berikan pada istri anda yang orang
batak itu sesungguhnya berpengaruh besar pada pelayanan atau
prilakunya pada anda, apalagi jika anda atau saya atau kita tidak
dapat menciptakan perbobahan hidup yang baik selama berkeluarga.
Menurut hemat penulis, para boru Batak ini memang tidak menyatakan
secara terang-terangan atas kebertatan mereka dengan maharnya, tapi
cukup sering teergambar lewat prilakunya bahwa sesungguhnya mereka
keberatan atau kurang puas.
"Mahar bagi pria batak bisa jadi hanya sebagai prasyarat saja dalam
pernikahan, tapi mahar bagi wanita "Lebih dari apa yang disebut
dengan prasyarat saja". Percayalah...!
Karena itu...!
Jika anda putra Batak ingin melamar boru batak dan anda mampunya
memenuhi maharnya dengan tanpa tawar menawar, maka sebaiknya
penuhilah karena banyak hal yang postif kelak setelah berkeluarga
anda dapatkan dari mahar yang tanpa di tawar.
Kakakakaka...kkkkk
Nanggo botul da...! Botul pe jadi.
Para kawan dimanpun berada...!
Lupakan masalah mahar boru Batak diatas, dan mari kita simak info
sekitar "Marboru Cino dalam hubungannya dengan tata cara pernikahannya
pun menyimak info sekitar Sidikalang atau yang lebih kita kenal
dengan Batak Pakpak.
Selamat menyimak...!
______________________________________
Sekilas Istilah Umum Sidikalang
______________________________________
Sidikalang adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Sidikalang yang juga merupakan ibukota Kabupaten Dairi ini secara Geografis
berada di barat laut Provinsi Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar
191.625 Ha atau sekitar 2,67% dari luas keseluruhan provinsi Sumatera Utara
(71.680.000 Ha). Kabupaten Dairi secara administratif terdiri dari 15
kecamatan, dengan 145 kelurahan.
Jika ditinjau dari aspek Topografis Kecamatan Sidikalang yang berada di
ketinggian 1.066 m dpl tersebut terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit
dengan kemiringan yang bervariasi. Keadaan lingkungan yang masih cukup alami
dan Udara yang sejuk serta jumlah penduduk yang masih seimbang dengan luas
wilayahnya, menjadikan Sidikalang sebagai daerah yang relatif nyaman untuk
dihuni. Bagi penduduk di Kabupaten Dairi, Sidikalang merupakan kota pusat
perdagangan,pendidikan, kesehatan,dan pelayanan umum lainnya.
* Administratif
Sidikalang yang merupakan salah satu kecamatan, dan sekaligus sebagai
ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu:
Sidiangkat
Batang Beruh
Bintang Hulu
Kalang Simbara
Bintang
Kalang
Kota Sidikalang
Belang Malum
Kuta Gambir
Huta Rakjat
Bintang Mersada
Kelurahan yang paling banyak penduduknya adalah Kelurahan Kota Sidikalang.
Demografi
Penduduk asli Kabupaten Dairi umumnya adalah Etnis Pakpak atau lebih umum
dikenal dengan sebutan Pakpak Dairi. Juga banyak dihuni etnis pendatang
lain seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, suku Minang, dan
suku Jawa.
Potensi geografis
Keadaan Topografinya yang terdiri dari pegunungan dan perbukitan serta
udara yang sangat sejuk menjadi salah satu faktor penentu mayoritas
pekerjaan masyarakat Dairi pada umumnya yang kini adalah petani. Beberapa
komoditas pertanian unggulan dari Kab. Dairi antara lain yaitu Nilam,
Kemenyan, Jagung, Kopi, Umbi-Umbian, Sayur-mayur, Pisang, Nangka, Kentang.
Jika ditinjau dari segi Geografisnya, tanaman buah-buahan seperti buah
Terong Belanda, Markisa, Nenas, Semangka, Apel, Jeruk,Stroberry juga
dikembangkan didaerah ini. Durian juga sangat cocok dikembangkan di
daerah ini, rasa dan aroma durian yang berasal dari daerah ini punya
ciri khas dibanding durian yang berasal dari daerah lain.
Sayangnya untuk durian tidak dijumpai sepanjang waktu karena Pembudi
dayaannya yang masih tradisional mengakibatkan durian tidak bisa dijumpai
di sepanjang tahun, masa pemanenan masih musiman. Musim durian biasanya
sekitar bulan Desember s/d bulan Januari.
Selain potensi pertanian, beberapa tahun terakhir ini Pemerintah Daerah
Kab. Dairi juga sedang mengembangkan potensi pertambangan sejenis Timah
Hitah dan Bijih Seng Zinc and Lead yang di kelola oleh Perusahaan PT.Dairi
Prima Mineral anak perusahaan Bumi Resources
Komoditas unggulan
- Kopi
Salah satu komoditas unggulan yang terkenal dari Sidikalang adalah kopi.
Kopi sidikalang sangat terkenal akan kenikmatan cita rasanya, bukan hanya
di dalam negeri saja tetapi hampir seluruh pecinta kopi Dunia mengakuinya.
Kopi sidikalang juga telah mampu bersaing dengan Kopi Brazil, yaitu salah
satu kopi terbaik di Dunia. Luas Keseluruhan Perkebunan kopi Robusta Kab.
Dairi adalah 14.117 Ha dengan produksi 6.770,33 ton/tahun sedangkan pertanaman
kopi Arabika seluas 5.771,5 Ha dengan produksi 2.639,05 ton/tahun.
-Nilam
Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri
(Pachouli oil) sebagai bahan dasar pembuat parfum. Jenis Tanaman ini telah
cukup lama di budidayakan oleh penduduk di Kab. Dairi.
-Kentang
Luas perkebunan kentang Kabupaten Dairi pada tahun 2009 adalah seluas 239 Ha.
Pekebunan tersebut terpusat di Kecamatan Parbuluan. Produktivitas rata-rata
kentang di Kabupaten Dairi adalah 182 Kw/Ha. Luas perkebunan kentang
tersebut diperkirakan dari tahun ketahun akan terus meningkat, demikian
pula hasil produksinya.
- Terong Belanda
Selain itu disidikalang juga ada satu jenis buah yang sangat terkenal
yaitu buah tiung yang dalam bahasa Indonesia dikatakan Terong Belanda.
Buah ini sangat berkasiat sebagai menambah darah, serta memperlancar
peredaran darah. Buah ini kalau belum matang rasanya asam tetapi kalau
sudah matang rasanya sangat manis dan empuk.
Sumber :
Wikipeedia Ind
_______________________________________________________________
Sekilas Makna Lagu Mey Hwa / Boru Cina Sian Sidikalang
_____________________________________________________________
Sekilas telah tergambar maknanya pada kata pengantar diatas. Sebagai
tambahan lagu ini menceritakan seorang putra Batak punya teman sekolah
seorang cewe Cina pada saat SMP. Pertemanan ini ternyata berlanjut
ke SMA.
Setelah tamat SMA dan masing-masing menjalani hidupnya, suatu
saat mereka ketemu di Ibu Kota. Hasil pertemuan ternyata membawa
mereka kejenjang pernikahan.
Karena pria batak dalam syair lagunya Robert Marbun ini dikatakan
sangan menyayangi cewe Cina tersebut, maka beliapun mempengaruhi
orangtuanya untuk menjual sawan dan kerbaunya guna keperluan
pelaksanaan pernikahan mereka. Demikian tafsir syair lagunya menurut
hemat penulis.
_____________________________________________________________
Sekilas Gambaran Pernikahan Cina
_____________________________________________________________
Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa. Seperti pada umumnya kebiasaan adat
istiadat suatu daerah atau etnis pada sebuah acara pernikahan memiliki
beberapa urutan prosesi yang harus dijalani. Prosesi upacaranya pun
hampir sama dengan adat istiadat lainnya, hanya cara dan prosesnya
saja yang berbeda. Dalam adat Tionghoa ini juga memiliki beberapa
urutan tata cara adat yang harus dilalui pengantin, tata cara itu
meliputi upacara menjelang pernikahan, pernikahan, upacara sembahyang,
upacara penghormatan di klenteng, penghormatan orang tua dan keluarga,
upacara pesta pernikahan hingga upacara setelah pernikahan. Untuk
lebih jelasnya berikut urutan tata cara upacara dalam adat tionghoa.
A. MENJELANG PERNIKAHAN,
- Melamar
Peranan penting dalam proses lamaran ini adalah mak comblang. Biasanya
mak comblang datang dari pihak mempelai pria. Dia adalah seseorang yang
biasanya ditunjuk atau dituakan.
- Penentuan
Bila telah terjadi kesepakatan bahwa lamaran diterima, maka akan diadakan
penentuan bilamana hantaran dan mas kawin bisa dilaksanakan.
- Sangjit
Pada hari yang sudah ditentukan, pihak pria/keluarga pria dengan mak comblang
dan kerabat dekat mengantar seperangkat lengkap pakaian mempelai pria dan
mas kawin. Mas kawin dapat memperlihatkan gengsi, kaya atau miskinnya keluarga
calon mempelai pria.
Semua harus dibungkus dengan kertas merah dan warna emas. Selain itu juga
dilengkapi dengan uang susu (ang pauw) dan 2 pasang lilin. Pada umumnya
angpao hanya diambil sebagian saja dan lilin dikembalikan.
- Tunangan
Pada saat pertunangan ini, kedua keluarga saling memperkenalkan diri
dengan panggilan masing-masing, seperti yang telah diuraikan pada Jelajah No. 3.
- Penentuan Hari Baik, Bulan Baik
Suku Tionghoa percaya bahwa dalam setiap melaksanakan suatu upacara,
harus dilihat hari dan bulannya. Apabila jam, hari dan bulan pernikahan
kurang tepat akan dapat mencelakakan kelanggengan pernikahan mereka.
Oleh karena itu harus dipilih jam, hari dan bulan yang baik. Biasanya
semuanya serba muda yaitu : jam sebelum matahari tegak lurus; hari
tergantung perhitungan bulan Tionghoa, dan bulan yang baik adalah
bulan naik / menjelang purnama.
B. UPACARA PERNIKAHAN,
a. Pemasangan Sprei
Pada H-3 dan - 7 menjelang pernikahan diadakan “memajang” keluarga
mempelai pria dan famili dekat. Mereka berkunjung ke keluarga mempelai
wanita. Mereka membawa beberapa perangkat untuk menghias kamar pengantin.
Hamparan sprei harus dilakukan oleh keluarga pria yang masih lengkap
(hidup) dan bahagia.
Di atas tempat tidur diletakkan mas kawin. Ada acara makan-makan bersama.
Calon mempelai pria dilarang menemui calon mempelai wanita sampai hari H.
b. Liauw Tiaa (Pesta Bujang)
Malam dimana esok akan diadakan upacara pernikahan. Upacara ini biasanya
dilakukan hanya untuk mengundang teman-teman calon kedua mempelai. Tetapi
adakalanya diadakan pesta besar-besaran sampai jauh malam. Pesta ini
diadakan di rumah mempelai wanita. Pada malam ini, calon mempelai boleh
digoda sepuas-puasnya oleh teman-teman putrinya. Malam ini juga sering
dipergunakan untuk kaum muda pria mencari pacar
Sumber :
http://galerypernikahan.blogspot.com/2013/03/prosesi-pernikahan-adat-tionghoa-dan.html
Untuk mendukung atau memperjelas uraian diatas berikut
beberapa photo pernikahan Cina Medan :
Sumber :
http://tugaskab.blogspot.com/2013/01/mengenal-lebih-jauh-komunitas-tionghoa.html
_______________________________________________
Pernikahan Bergaya Tionghoa Lagi Tren di Medan
_______________________________________________
Ket :
By: KajiRoOn: October 12, 2014
Mariono: “Kami menamakannya chinese style. Sesuai namanya, konsep
pernikahan akan bergaya mandarin,”
pernikahan-tiong-hoa
Atjehcyber.com – Prosesi pernikahan mengalami perkembangan drastis dan tak
terpisahkan dengan bisnis. Setelah konsep barat atau Eropa sempat menjadi
tren, kini pesta pernikahan bergaya Tionghoa mulai dilirik dan menjanjikan
keuntungan menggiurkan.
Tren pernikahan ala Tionghoa ini mulai digandrungi warga Medan karena dinilai
memiliki karya seni. Padahal dibutuhkan biaya tidak sedikit untuk bisa
mendapatkan konsep elegan ini.
Peluang ini langsung dimanfaatkan wedding organization (WO) untuk mengeruk
untung besar. Berbagai variasi ditawarkan untuk merebut konsumen.
Belakangan pengelola hotel yang memiliki ruang pertemuan besar mulai
terbawa arus. Tak mau kalah dengan WO, hotel pun mulai galak mempromosikan
pernikahan ala Tionghoa ini. “Kami menamakannya chinese style. Sesuai
namanya, konsep pernikahan akan bergaya mandarin,” kata Asistent Food &
Beverage Manager Hotel Soechi International, Mariono, Sabtu (11/10).
Untuk paket ini, hotel berbintang empat ini hanya mengenakan tarif Rp 788
ribu per meja. Biaya itu sudah termasuk satu set menu makanan terdiri dari
delapan jenis, mulai dari salad, sup hingga makanan pencuci mulut.
“Untuk ruangan tidak kita kenakan biaya lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut di :
http://www.atjehcyber.com/lifestyle/pernikahan-bergaya-tionghoa-lagi-tren-di-medan.html
Penutup dan Kesimpulan
__________________________
Dari uraian-Uraian di ats ini yang dapat penulis simbulkan :
* Dalamm Hubungannya dengan Boru Batak
Kalau yang ada-nya hepeng para Ipar Kahang atupun Lae untuk anggaran
mahar pernikahan atau pesta pernikahan dengan boru Halak Hita, tak
usahlah sungkan-sungkan untukmengeluarkannya.
* Dalam hubungannya dengan Boru Sileban (Boru Cino)
Tentu tak ada larangan adat seberapa besarpun anggaran, yang harus
andakeluarkan dalam marboru sileban (Boru di luar batak), tapi jika
anda dapat membaca arti tak tersirat dari istilah "Marpareban atau
marboru tulang", maka sebenarnya telah ada anjuran bagi anda agar
membatasi hal-hal yang berlebihan dalam pelaksanaan pernikahan
dengan yang bukan poreban atau borutulang.
* Dalam hubungannya dengan Pernikahan bergaya Cina
Mungkin inilah salah satu dampaknya dengan apa yang kita
namakan dengan Reformasi, Perdangan Bebas, dan Hak azasi.
Ternyata jika anda bukan orang Cina-pun jika mau dapat
melaksanakan gaya perikahan cina.
...dan...
Belajar pada tidak adanya larangan atau mungkin pembatasan untuk
menikah dengan gaya suku apapun, bukan tidak mungkin suatu saat
putra Cina-pun yang menikah dengan putri Cina dapat melaksanakan
pernikahan dengan gaya batak. Apa iya...????
Selamat malam...!
___________________________________________________________
Cat :
Postingan ini adalah pendalaman dari :
Bab 1 :
Tionghoa/Cina dalam 7 bab : Pengertian Tionghoa dan Pemahaman Umum, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/tionghoacina-dalam-8-bab-pengertian.html
Bab 2 :
Sejarah Warha Tionghoa (Cina) dari Masa ke Masa di Indonesia, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/sejarah-warga-tionghoa-cina-dari-masa.html
Bab 3 :
Kerusuhan Rasial terhadap Warga
Tionghoa di Indonesia dari masa ke masa, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/kerusuhan-rasial-terhadap-warga.html
Bab 4 :
Peran warga Tionghoa dalam Macam Aspek Kehidupan Guna
Kelancaran Pembangunan Nasinoal dari Masa ke Masa, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/peran-warga-tionghoa-dalam-macam-aspek.html
Bab 5 :
Laksamana Chengho Kasim Muslim dari Tiongkok, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/09/cheng-ho-kasim-muslim-dari-tiongkok.html
Bab 6 :
Muslim Tionghoa/Cina Indonesia dan Seluk Beluknya
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/muslim-tionghoacina-indonesia-dan-seluk.html
Bab 7 :
Download Lagu-Lagu Mandarin Lagu Tionghoa, Lagu
Cina, Lagu Hogkong)
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/download-lagu-lagu-mandarin-lagu.html
Bab 8 :
Kota China Kota Medan Asalnya Orang Cina ada di Medan disebut juga Marelan
Kota Medan ate Kedan
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/kota-china-kota-medan-asalnya-orang.html
Bab 9 :
Lagu Mandarin : Pemahaman Umum, Sejarah dan Artis / vocalis
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/lagu-mandarin-pemahaman-umum-sejarah.html
Bab 10 :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/08/marboru-cino-mahal-nya-mahar-boru-cino.html
(Menyimak info sekitar "Marboru Cino" dalam hubungannya dengan
tata cara pernikahan secara umum dan menyimak info sekitar Kota
Sidikalang sebagai Kotanya si Mey Hwa gadis pujaanya para
Trio Romansya)
_________________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
Jika kita menyimak sayair lagu diatas, maka kita tahu seorang putra
Batak rela Berkorban menjual harta benda orang tuanya-nya, menjual
sawah dan kerbaunya demi dapat menikah dengan gadis pujaan hatinya.
Apakah menurut Anda para pembaca angkolafacebook.blogspot.com,
"Se-rela" yang digambarkan lagu diatas, "Jika seorang putra batak
menikah dengan Boru Batak...????"
Penulis punya keyakinan, "Ada yang serela itu" tapi lebih banyak
yang tidak selera itu. Putri Cino atau Putri Batak sama-sama punya
mahar, tapi putri batak pada umumnya dengan tanda kutif dimahari
para putra batak dengan mahar yang agak rendah. Dan tak jarang
mahar tersebut di tawar pula. Iyakan...?
Bahkan beberapa orang berusaha menghindari tawaran ini dengan cara
membujuk si Boru Batak untuk "Marlojong" dari Kampung halmannya.
Baru kemudian pulang kampung setelah merasa siap.
Para kawan dimanapun berada...!
Sadar atau tidak sadar anda atau saya atau kita para putra Batak
ini, "Jumlah mahar yang anda berikan pada istri anda yang orang
batak itu sesungguhnya berpengaruh besar pada pelayanan atau
prilakunya pada anda, apalagi jika anda atau saya atau kita tidak
dapat menciptakan perbobahan hidup yang baik selama berkeluarga.
Menurut hemat penulis, para boru Batak ini memang tidak menyatakan
secara terang-terangan atas kebertatan mereka dengan maharnya, tapi
cukup sering teergambar lewat prilakunya bahwa sesungguhnya mereka
keberatan atau kurang puas.
"Mahar bagi pria batak bisa jadi hanya sebagai prasyarat saja dalam
pernikahan, tapi mahar bagi wanita "Lebih dari apa yang disebut
dengan prasyarat saja". Percayalah...!
Karena itu...!
Jika anda putra Batak ingin melamar boru batak dan anda mampunya
memenuhi maharnya dengan tanpa tawar menawar, maka sebaiknya
penuhilah karena banyak hal yang postif kelak setelah berkeluarga
anda dapatkan dari mahar yang tanpa di tawar.
Kakakakaka...kkkkk
Nanggo botul da...! Botul pe jadi.
Para kawan dimanpun berada...!
Lupakan masalah mahar boru Batak diatas, dan mari kita simak info
sekitar "Marboru Cino dalam hubungannya dengan tata cara pernikahannya
pun menyimak info sekitar Sidikalang atau yang lebih kita kenal
dengan Batak Pakpak.
Selamat menyimak...!
______________________________________
Sekilas Istilah Umum Sidikalang
______________________________________
Sidikalang adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Sidikalang yang juga merupakan ibukota Kabupaten Dairi ini secara Geografis
berada di barat laut Provinsi Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar
191.625 Ha atau sekitar 2,67% dari luas keseluruhan provinsi Sumatera Utara
(71.680.000 Ha). Kabupaten Dairi secara administratif terdiri dari 15
kecamatan, dengan 145 kelurahan.
Jika ditinjau dari aspek Topografis Kecamatan Sidikalang yang berada di
ketinggian 1.066 m dpl tersebut terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit
dengan kemiringan yang bervariasi. Keadaan lingkungan yang masih cukup alami
dan Udara yang sejuk serta jumlah penduduk yang masih seimbang dengan luas
wilayahnya, menjadikan Sidikalang sebagai daerah yang relatif nyaman untuk
dihuni. Bagi penduduk di Kabupaten Dairi, Sidikalang merupakan kota pusat
perdagangan,pendidikan, kesehatan,dan pelayanan umum lainnya.
* Administratif
Sidikalang yang merupakan salah satu kecamatan, dan sekaligus sebagai
ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten, terdiri dari 11 kelurahan, yaitu:
Sidiangkat
Batang Beruh
Bintang Hulu
Kalang Simbara
Bintang
Kalang
Kota Sidikalang
Belang Malum
Kuta Gambir
Huta Rakjat
Bintang Mersada
Kelurahan yang paling banyak penduduknya adalah Kelurahan Kota Sidikalang.
Demografi
Penduduk asli Kabupaten Dairi umumnya adalah Etnis Pakpak atau lebih umum
dikenal dengan sebutan Pakpak Dairi. Juga banyak dihuni etnis pendatang
lain seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, suku Minang, dan
suku Jawa.
Potensi geografis
Keadaan Topografinya yang terdiri dari pegunungan dan perbukitan serta
udara yang sangat sejuk menjadi salah satu faktor penentu mayoritas
pekerjaan masyarakat Dairi pada umumnya yang kini adalah petani. Beberapa
komoditas pertanian unggulan dari Kab. Dairi antara lain yaitu Nilam,
Kemenyan, Jagung, Kopi, Umbi-Umbian, Sayur-mayur, Pisang, Nangka, Kentang.
Jika ditinjau dari segi Geografisnya, tanaman buah-buahan seperti buah
Terong Belanda, Markisa, Nenas, Semangka, Apel, Jeruk,Stroberry juga
dikembangkan didaerah ini. Durian juga sangat cocok dikembangkan di
daerah ini, rasa dan aroma durian yang berasal dari daerah ini punya
ciri khas dibanding durian yang berasal dari daerah lain.
Sayangnya untuk durian tidak dijumpai sepanjang waktu karena Pembudi
dayaannya yang masih tradisional mengakibatkan durian tidak bisa dijumpai
di sepanjang tahun, masa pemanenan masih musiman. Musim durian biasanya
sekitar bulan Desember s/d bulan Januari.
Selain potensi pertanian, beberapa tahun terakhir ini Pemerintah Daerah
Kab. Dairi juga sedang mengembangkan potensi pertambangan sejenis Timah
Hitah dan Bijih Seng Zinc and Lead yang di kelola oleh Perusahaan PT.Dairi
Prima Mineral anak perusahaan Bumi Resources
Komoditas unggulan
- Kopi
Salah satu komoditas unggulan yang terkenal dari Sidikalang adalah kopi.
Kopi sidikalang sangat terkenal akan kenikmatan cita rasanya, bukan hanya
di dalam negeri saja tetapi hampir seluruh pecinta kopi Dunia mengakuinya.
Kopi sidikalang juga telah mampu bersaing dengan Kopi Brazil, yaitu salah
satu kopi terbaik di Dunia. Luas Keseluruhan Perkebunan kopi Robusta Kab.
Dairi adalah 14.117 Ha dengan produksi 6.770,33 ton/tahun sedangkan pertanaman
kopi Arabika seluas 5.771,5 Ha dengan produksi 2.639,05 ton/tahun.
-Nilam
Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri
(Pachouli oil) sebagai bahan dasar pembuat parfum. Jenis Tanaman ini telah
cukup lama di budidayakan oleh penduduk di Kab. Dairi.
-Kentang
Luas perkebunan kentang Kabupaten Dairi pada tahun 2009 adalah seluas 239 Ha.
Pekebunan tersebut terpusat di Kecamatan Parbuluan. Produktivitas rata-rata
kentang di Kabupaten Dairi adalah 182 Kw/Ha. Luas perkebunan kentang
tersebut diperkirakan dari tahun ketahun akan terus meningkat, demikian
pula hasil produksinya.
- Terong Belanda
Selain itu disidikalang juga ada satu jenis buah yang sangat terkenal
yaitu buah tiung yang dalam bahasa Indonesia dikatakan Terong Belanda.
Buah ini sangat berkasiat sebagai menambah darah, serta memperlancar
peredaran darah. Buah ini kalau belum matang rasanya asam tetapi kalau
sudah matang rasanya sangat manis dan empuk.
Sumber :
Wikipeedia Ind
_______________________________________________________________
Sekilas Makna Lagu Mey Hwa / Boru Cina Sian Sidikalang
_____________________________________________________________
Sekilas telah tergambar maknanya pada kata pengantar diatas. Sebagai
tambahan lagu ini menceritakan seorang putra Batak punya teman sekolah
seorang cewe Cina pada saat SMP. Pertemanan ini ternyata berlanjut
ke SMA.
Setelah tamat SMA dan masing-masing menjalani hidupnya, suatu
saat mereka ketemu di Ibu Kota. Hasil pertemuan ternyata membawa
mereka kejenjang pernikahan.
Karena pria batak dalam syair lagunya Robert Marbun ini dikatakan
sangan menyayangi cewe Cina tersebut, maka beliapun mempengaruhi
orangtuanya untuk menjual sawan dan kerbaunya guna keperluan
pelaksanaan pernikahan mereka. Demikian tafsir syair lagunya menurut
hemat penulis.
_____________________________________________________________
Sekilas Gambaran Pernikahan Cina
_____________________________________________________________
Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa. Seperti pada umumnya kebiasaan adat
istiadat suatu daerah atau etnis pada sebuah acara pernikahan memiliki
beberapa urutan prosesi yang harus dijalani. Prosesi upacaranya pun
hampir sama dengan adat istiadat lainnya, hanya cara dan prosesnya
saja yang berbeda. Dalam adat Tionghoa ini juga memiliki beberapa
urutan tata cara adat yang harus dilalui pengantin, tata cara itu
meliputi upacara menjelang pernikahan, pernikahan, upacara sembahyang,
upacara penghormatan di klenteng, penghormatan orang tua dan keluarga,
upacara pesta pernikahan hingga upacara setelah pernikahan. Untuk
lebih jelasnya berikut urutan tata cara upacara dalam adat tionghoa.
A. MENJELANG PERNIKAHAN,
- Melamar
Peranan penting dalam proses lamaran ini adalah mak comblang. Biasanya
mak comblang datang dari pihak mempelai pria. Dia adalah seseorang yang
biasanya ditunjuk atau dituakan.
- Penentuan
Bila telah terjadi kesepakatan bahwa lamaran diterima, maka akan diadakan
penentuan bilamana hantaran dan mas kawin bisa dilaksanakan.
- Sangjit
Pada hari yang sudah ditentukan, pihak pria/keluarga pria dengan mak comblang
dan kerabat dekat mengantar seperangkat lengkap pakaian mempelai pria dan
mas kawin. Mas kawin dapat memperlihatkan gengsi, kaya atau miskinnya keluarga
calon mempelai pria.
Semua harus dibungkus dengan kertas merah dan warna emas. Selain itu juga
dilengkapi dengan uang susu (ang pauw) dan 2 pasang lilin. Pada umumnya
angpao hanya diambil sebagian saja dan lilin dikembalikan.
- Tunangan
Pada saat pertunangan ini, kedua keluarga saling memperkenalkan diri
dengan panggilan masing-masing, seperti yang telah diuraikan pada Jelajah No. 3.
- Penentuan Hari Baik, Bulan Baik
Suku Tionghoa percaya bahwa dalam setiap melaksanakan suatu upacara,
harus dilihat hari dan bulannya. Apabila jam, hari dan bulan pernikahan
kurang tepat akan dapat mencelakakan kelanggengan pernikahan mereka.
Oleh karena itu harus dipilih jam, hari dan bulan yang baik. Biasanya
semuanya serba muda yaitu : jam sebelum matahari tegak lurus; hari
tergantung perhitungan bulan Tionghoa, dan bulan yang baik adalah
bulan naik / menjelang purnama.
B. UPACARA PERNIKAHAN,
a. Pemasangan Sprei
Pada H-3 dan - 7 menjelang pernikahan diadakan “memajang” keluarga
mempelai pria dan famili dekat. Mereka berkunjung ke keluarga mempelai
wanita. Mereka membawa beberapa perangkat untuk menghias kamar pengantin.
Hamparan sprei harus dilakukan oleh keluarga pria yang masih lengkap
(hidup) dan bahagia.
Di atas tempat tidur diletakkan mas kawin. Ada acara makan-makan bersama.
Calon mempelai pria dilarang menemui calon mempelai wanita sampai hari H.
b. Liauw Tiaa (Pesta Bujang)
Malam dimana esok akan diadakan upacara pernikahan. Upacara ini biasanya
dilakukan hanya untuk mengundang teman-teman calon kedua mempelai. Tetapi
adakalanya diadakan pesta besar-besaran sampai jauh malam. Pesta ini
diadakan di rumah mempelai wanita. Pada malam ini, calon mempelai boleh
digoda sepuas-puasnya oleh teman-teman putrinya. Malam ini juga sering
dipergunakan untuk kaum muda pria mencari pacar
Sumber :
http://galerypernikahan.blogspot.com/2013/03/prosesi-pernikahan-adat-tionghoa-dan.html
Untuk mendukung atau memperjelas uraian diatas berikut
beberapa photo pernikahan Cina Medan :
Sumber :
http://tugaskab.blogspot.com/2013/01/mengenal-lebih-jauh-komunitas-tionghoa.html
_______________________________________________
Pernikahan Bergaya Tionghoa Lagi Tren di Medan
_______________________________________________
Ket :
By: KajiRoOn: October 12, 2014
Mariono: “Kami menamakannya chinese style. Sesuai namanya, konsep
pernikahan akan bergaya mandarin,”
pernikahan-tiong-hoa
Atjehcyber.com – Prosesi pernikahan mengalami perkembangan drastis dan tak
terpisahkan dengan bisnis. Setelah konsep barat atau Eropa sempat menjadi
tren, kini pesta pernikahan bergaya Tionghoa mulai dilirik dan menjanjikan
keuntungan menggiurkan.
Tren pernikahan ala Tionghoa ini mulai digandrungi warga Medan karena dinilai
memiliki karya seni. Padahal dibutuhkan biaya tidak sedikit untuk bisa
mendapatkan konsep elegan ini.
Peluang ini langsung dimanfaatkan wedding organization (WO) untuk mengeruk
untung besar. Berbagai variasi ditawarkan untuk merebut konsumen.
Belakangan pengelola hotel yang memiliki ruang pertemuan besar mulai
terbawa arus. Tak mau kalah dengan WO, hotel pun mulai galak mempromosikan
pernikahan ala Tionghoa ini. “Kami menamakannya chinese style. Sesuai
namanya, konsep pernikahan akan bergaya mandarin,” kata Asistent Food &
Beverage Manager Hotel Soechi International, Mariono, Sabtu (11/10).
Untuk paket ini, hotel berbintang empat ini hanya mengenakan tarif Rp 788
ribu per meja. Biaya itu sudah termasuk satu set menu makanan terdiri dari
delapan jenis, mulai dari salad, sup hingga makanan pencuci mulut.
“Untuk ruangan tidak kita kenakan biaya lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut di :
http://www.atjehcyber.com/lifestyle/pernikahan-bergaya-tionghoa-lagi-tren-di-medan.html
__________________________
Penutup dan Kesimpulan
__________________________
Dari uraian-Uraian di ats ini yang dapat penulis simbulkan :
* Dalamm Hubungannya dengan Boru Batak
Kalau yang ada-nya hepeng para Ipar Kahang atupun Lae untuk anggaran
mahar pernikahan atau pesta pernikahan dengan boru Halak Hita, tak
usahlah sungkan-sungkan untukmengeluarkannya.
* Dalam hubungannya dengan Boru Sileban (Boru Cino)
Tentu tak ada larangan adat seberapa besarpun anggaran, yang harus
andakeluarkan dalam marboru sileban (Boru di luar batak), tapi jika
anda dapat membaca arti tak tersirat dari istilah "Marpareban atau
marboru tulang", maka sebenarnya telah ada anjuran bagi anda agar
membatasi hal-hal yang berlebihan dalam pelaksanaan pernikahan
dengan yang bukan poreban atau borutulang.
* Dalam hubungannya dengan Pernikahan bergaya Cina
Mungkin inilah salah satu dampaknya dengan apa yang kita
namakan dengan Reformasi, Perdangan Bebas, dan Hak azasi.
Ternyata jika anda bukan orang Cina-pun jika mau dapat
melaksanakan gaya perikahan cina.
...dan...
Belajar pada tidak adanya larangan atau mungkin pembatasan untuk
menikah dengan gaya suku apapun, bukan tidak mungkin suatu saat
putra Cina-pun yang menikah dengan putri Cina dapat melaksanakan
pernikahan dengan gaya batak. Apa iya...????
Selamat malam...!
___________________________________________________________
Cat :
Postingan ini adalah pendalaman dari :
Bab 1 :
Tionghoa/Cina dalam 7 bab : Pengertian Tionghoa dan Pemahaman Umum, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/tionghoacina-dalam-8-bab-pengertian.html
Bab 2 :
Sejarah Warha Tionghoa (Cina) dari Masa ke Masa di Indonesia, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/sejarah-warga-tionghoa-cina-dari-masa.html
Bab 3 :
Kerusuhan Rasial terhadap Warga
Tionghoa di Indonesia dari masa ke masa, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/kerusuhan-rasial-terhadap-warga.html
Bab 4 :
Peran warga Tionghoa dalam Macam Aspek Kehidupan Guna
Kelancaran Pembangunan Nasinoal dari Masa ke Masa, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/peran-warga-tionghoa-dalam-macam-aspek.html
Bab 5 :
Laksamana Chengho Kasim Muslim dari Tiongkok, Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/09/cheng-ho-kasim-muslim-dari-tiongkok.html
Bab 6 :
Muslim Tionghoa/Cina Indonesia dan Seluk Beluknya
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/muslim-tionghoacina-indonesia-dan-seluk.html
Bab 7 :
Download Lagu-Lagu Mandarin Lagu Tionghoa, Lagu
Cina, Lagu Hogkong)
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/download-lagu-lagu-mandarin-lagu.html
Bab 8 :
Kota China Kota Medan Asalnya Orang Cina ada di Medan disebut juga Marelan
Kota Medan ate Kedan
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/kota-china-kota-medan-asalnya-orang.html
Lagu Mandarin : Pemahaman Umum, Sejarah dan Artis / vocalis
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/07/lagu-mandarin-pemahaman-umum-sejarah.html
Bab 10 :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/08/marboru-cino-mahal-nya-mahar-boru-cino.html
No comments:
Post a Comment