#SELAMAT PAGI BAYO DAN BORU REGAR SEDUNIA (GROUP FB)"
(Sekilas Pendapat Pada Asal Usul Manusia Versi Suku Batak"
__________________________________________________________________
Para Bayo dan Boru Regar Sedunia...! Berdasarkan tinjauan
agama tentunya kita sepengetahuan bahwa asal-usul manusia itu
dari nabi Adam. Dari hasil belajar disekolah baik lewat pelajaran Antropologi ataupun Biologi kita juga mengetahui "Teori Darwin"
yang memberitahukan bahwa asal usul manusia itu dari kera. Ning
si Darwin.
Yang mau saya sampaikan pada tulisan ini adalah asal-usul
manusia berdasarkan tinjauan Suku Batak. Tujuan saya adalah untuk
menambah pengetahuan pada yang belum mengetahui dan bukan untuk
mempercayai atau meyakini. Bagi saya kepercayaan dan keyakinan
sungguh sangat pribadi sifatnya.
Dobotosa...! Dongan iboto sapardiskusian, dalam hubungannya
pada yang maha kuasa kita mengenal istilah "Mula jadi na bolon"
yang dipikiran saya sebagai penguasa terhadap alam semesta ini.
Dibawah Mula Jadi Nabolon ini yang dapat perhubungan dengan
alam/bumi ada namanya "Manuk-Manuk Hulambu Jati (MMH)" yang
keberadaannya diatas langit (disebut juga banua naginjang/nagori
atas) dan MMH ini dapat pula berhubungan dengan Mula Jadi Nabolon.
Doregboreg...! Dongan Regar, ito boru regar...! Manuk-manuk
Hulambu jati ini bisajadi maksudnya memang manuk ataupun ayam
yang bentuk fisiknya digambarkan "Sebesar kupu-kupu besar dan
telurnya sebesar periuk tanah".
Bayo Regar...! Jika anda tidak bisa membayangkan seberapa
besarnya ayam ini, maka sayapun demikian. Dan terlepas dari
bayangan itu kita langsung saja mengetahui bahwa ayam ini (MMH)
memiliki 3 butir telor di banua ginjang atau di atas langit.
Ito Borreg...! MMH tidaklah mengetahui darimana datangnya telur
tersebut dan tidak tahu pula bagaimana cara menetaskannya, karena
itu beliapun bertanya pada Mulajadi Nabolon. Jawaban dari Mula
Jadi nabolon agar telur tersebut dierami dan jika sudah waktunya
maka akan menetas.
Maka setelah tiba waktunya menetaslah ketiga telor tersebut
dan alangkah terkejutnya Manuk-Manuk Hulambujati, ternyata ke
tiga telur tersebut adalah makhluk Mulajadi Na bolon yang rupanya
hanya mula jadi nabolon yang mengetahui.
Ketiga makhuluk tersebut adalah laki-laki, dan diberinama :
1. Tuan Batara Guru
2. Oppu Tuan Soripada
3. Oppu Tuan Mangala Bulan.
Para Bayo dan Boru regar ketiga makhluk tersebut adalah
laki-laki yang kemudian dibesarkan oleh MMH sampai dewasa.
Setelah dewasa, MMH merasa perlu pendamping untuk meneruskan
keturunan ketiga makhluk tersebut, maka MMH pun kembali me-
mohon pada Mulajadi Nabolon agar diturunkan 3 wanita yang
cantik sebagai istri yang kemudian turun dan diberi nama :
1. Si Boru Pareme
2. Si Boru Deak Parorot
3. Si Boru Panuturi.
Para BBR...! Bayo Boru Regar maksud saya, tentunya secara
logika kita mengambil kesimpulan bahwa telah ada 6 orang
manusia di banua atas atau mungkin di Pusuk Buhit sana pada
masa itu yang kemudian membentuk 3 keluarga juga yaitu :
1. Keluarga Tuan Batara Guru menikah dengan si Boru Pareme,
yang kemudian punya anak 2 laki-laki dan 2 Perempuan :
1.1. Tuan Sori Muhammad
1.2. Datu Tantan Debata Guru Mulia
1.3. Si Boru Sorbajati
1.4. Si Boru Deak Parujar
2. Keluarga Tuan Soripada menikah dengan Si Boru Deak Parorot,
yang kemudian punya anak yaitu :
2.1. Tuan Sori Mangaraja
2.2.
2.3.
2.4.
2.5. Si Raja Enda-enda
3. Keluarga Tuan Mangala Bulan menikah dengan siboru Panuturi,
yang kemudian punya anak 1 laki-laki yaitu :
3.1. Tuan Dipampat Tinggi Sabulan.
Para Bayo dan Boru Regar, sering dengan berjalannya waktu
maka terhadap ketiga anak keluarga diatas terjadilah pernikahan :
- Siraja Enda-Enda menikah dengan Si boru Sorbajati (pernikahan
yang gagal karena siboru sarbojati hilang terkubur di banua
tonga/bumi (Tanah)ada ceritanya)
- Si Raja enda-Enda menikah dengan Si Boru Deak Parujar (pernikahan
gagal juga karena Siboru Deak Parujar hilang banua tonga/ke
bumi (lautan) ada juga ceritanya.
Regar Regar...!
Semua kejadian di atas masih tidak lepas
dari keterlibatan Mulajadi Nabolon dan MMH. Dan pada masa ini
telah ada yang namanya "Naga Padoha" dan burung "layang-layang".
Mengikuti cerita si Boru Deak Parujar yang menghilang ke
lautan dan kemudian mendapat siksaan dari binatang laut maka
Si Boru Deak Parujarpun menta tolong pada layang-layang agar
diberikan tanah sebagai tempat berpijak yang kemudian hancur
di guncang naga Padoha.
Singkat cerita, karena perbuatan naga padoha banyak menganggu,
maka Siboru Deak Parujar memohon pada mulajadi nabolon ke banua
atas agar si Naga Padoha dipasung dalam tanah. (Naga Padoha ini
lah yang menyebabkan terjadinya gempa-versi cerita lain).
Regar bayo Regar...! pada akhirnya sekaligus mengakhiri
cerita ini Si Boru Deak Parujar atas kehendak mulajadi nabolon
menikah dengan Raja Odap-Odap yang kemudian tinggal di Sianjur
mulamula atau pusuk buhit.
Dari hasil pernikahan merka lahirlah 2 anak kembar :
1. Raja Ihat Manisia (Laki-laki)
2. Boru Itam Manisa (Perempuan)
Dari hasil pernikahan Ihat Manisa lahirlah :
1. Raja Miok-miok
2. Patundal Na Begu
3. Aji Lapas-lapas
Regar...!
Kita fokus pada Raja Miok-miok yang kemudian mempunyai
anak bernama Eng Banua yang kemudian menikah dan punya cucu :
1. Raja Ujung (menjadi leluhur orang Aceh)
2. Raja Bonang-bonang (Menjadi leluhur orang Batak)
3. Raja Jau (menjadi leluhur orang Nias)
Fokus lagi pada nomor 2 yaitu Si Raja Bonang-bonang kemudian
punya anak namanya Tantan Debata. Dan anak dari Tantan Debata
ini yang kita sebut "Si Raja Batak" yang mendiami Sianjur mulana
di kaki bukit Pusuk Buhit.
KESIMPULAN :
- Cerita (bisajadi mitos) Manuk-Manuk Hulambujati adalah kisah
yang memberitahu adanya suatu peristiwa yang menyebabkan mengapa
ada manusia di Pusuk Buhit.
- Keterlibatan Mulajadi Nabolon dan MMH sampai kepada leluhur
manusia masih sangat kuat.
- Terhadap semua cerita ini, sebagai orang yang bersuku batak,
saya menghargainya dan cukup salut akan cerita/mitos suku
kita ini/tinggi nilai kesusastraanya karena tidak semua suku
punya cerita asal-usul manusia.
- Sebagai orang yang beragama Islam, saya ingin berkata "Hanya
Allah Swt yang maha Mengetahui" Botima.
Enter...! Semogamenambah pengetahuan. (rfs)