Saturday, March 31, 2012

"SIKOCI MAROBAN BONANG"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Mangaligi Harapan ni Orang Tua tu Anakna Lewat Lagu Tapsel) _________________________________________________________________

      Dongan ale dongan...! pagi ini, ingin rasanya mengulas dikit mengenai lagu "Sikoci Maroban Bonang" ini. Saya pikir lagu ini cukup menarik dengan adanya lirik "Roda amang roda jait, sikocian maroban bonang. Loja amang-loja markattcit, andingan namuli sonang".

       Hehehehe....sepintas terasa olehku, keindahan sastra Tapanuli itu. Berikut liriknya para kawan :
_________________________________________________________________

Vokal : Hsb Sosa
Cipt. Marapi Loting

Marsak-marsak
marsak-marsak peda au
di hangoluanon holan mangaluli
ngolu ni gellengki

Marsak-marsak
marsak-marsak peda au
di hangoluanon holan mangaluli
sonang ni rohai

Lopja-loja
loja loja peda au
namarusahoi asalma dapot au
ngolu ni gellengki

Lopja-loja
loja loja peda au
tudolok tu lomabngi
asalma dapot au sonang ni rohai

Kehe manyogot mulak potang
karejo au mambanting tulang
namur boratdo pananggungan
pamatang on pe mur matobang

Roda amang daroda jait
sikocion maroban bonang
loja amang loja markatcit
andiganbe namuli sonang

Ringas-ringgas maho amang
da na sikolai omang anakku
si nuan tunaski

Ringas-ringgas maho inang
namarsipodai
o inang borukku si luam buyuki
__________________________________________________________________

       Dongan ale dongan...!  Jika kita mendengar irama suling pada lagu ini, benar-benar sangat menyentuh perasaan, kondisi alam tapanuli itu sepertinya tergambar lewat iramanya.

       Gambaran tersebut, kiranya dapat menyentuh perasaan kita untuk tidak melupakan tano hasorangan, tano hatubuan. Dengan tidak melupakannya, kiranya pula kasih sayang kita pada orang tua dapat lebih kita tingkatkan.

         Jasa-jasanya tidak kita lupakan, dan jika saja diantara kita ada yang mampu membagi sebagian rezekinya, tentu akan sangat menyenangkan bagi mereka. Mungkin bukan jumlah yang jadi hitungan, tapi perhatian yang sering diharapkan.

      Semoga para dongan, khususnya yang didaerah perantau, panjang umur, tetaplah sehat, murah dan barokah nian rezekinya dan horas.

Enter...! Selamat Pagi,  Selamat Beraktivitas.(rfs)
PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork PopCash.net PopCash.net

"PISO SURIT"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Mangaligi Lagu Kasih Sayang Lewat Musik Karo) ________________________________________________

Piso surit… Piso surit…
Terdilo dilo… terpingko pingko…
Lalap la jumpa ras atena ngena

Ija kel kena tengahna gundari
Siangna menda turang atena wari
Entabeh nari nge mata kena tertunduh
Kami nimaisa turang tangis teriluh

Engo engo me dagena
Mulih me gelah kena
Bage me nindu rupa agi kakana

Tengah kesain keri lengetna
Remang mekapal turang seh kel bergehna
Tekuak manuk ibabo geligar
Enggo me selpat turang kite-kite ku lepar

Piso surit… Piso surit…
Terdilo dilo… terpingko pingko…
Lalap la jumpa ras atena ngena

Engo engo me dagena
Mulih me gelah kena
Bage me nindu rupa agi kakana
_______________________________

Sekilas Tentang Lagu Piso Surit
_______________________________

Dongan ale dongan...!

- Lagu Piso Surit adalah lagu daerah Karo yang mengisahkan penantian seorang gadis pada kekasihnya. Suasana dalam penantian ini digambarkan sang penciptanya seperti Piso Surit yang memangil-manggil :

Piso surit… Piso surit…
Terdilo dilo… terpingko pingko…
Lalap la jumpa ras atena ngena

- Piso Surit adalah nama burung yang sering kita dengar berkicau dipinggiran sawah/kebun (Pitcala Mungkin dalam bahasa Batak Angkolanya. Jika salah mohon diberitahu)

- Lagu ini diciptakan Djaga Depari dan telah dinyanyikan baik dalam musik tradional maupun modern (Vicky Sianipar)
___________________________________________________________

Berikut arti konotatifnya para Boru Tulang :

Bait I :
Menceritakan tentang sang gadis yang sering sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan kekasihnya dan selalu teringat akan kekasihnya itu sehingga mengandaikan dirinya sebagai burung Piso Surit yang selalu berkicau sendu.

Bait II :
Mengisahkan sang gadis ini selalu menanyakan keadaan dan keberadaan kekasihnya sambil menangis dalam penantiannya.

Bait III :
Sang gadis mengatakan di dalam hatinya kepada kekasihnya untuk segera pulang dan menyudahi penantiannya.

Bait IV :
Sang gadis merasa sangat kesepian/sendiri walaupun berada ditengah-tengah orang banyak. Dia merasa hidupnya hampa tanpa sang kekasih.
_____________

Kesimpulan
_____________

Dongan ale dongan :

- Kiranya lagu ini memberikan pengajaran bagi kita bahwa kasih sayang itu sangat berharga karena itu tak jarang pengorbanan itu sendiri menjadi bagian dari kasih sayang.

Hehehehe....mulak boho kakanda nai tano perantauan , tangihon lungun ni anggimon

Engo engo me dagena
Mulih me gelah kena
Bage me nindu rupa agi kakana

- Ini alamat lagunya para kawan http://youtu.be/dHxwwngf8yk
- Selamat Pagi dan Selamat Berlibur. Enter...!(rfs) ___________________________________________________________
Rijahum Hutasuhut dan 2 orang lainnya menyukai ini.

"IMAN BUKHARI"

#SELAMAT PAGI MUSLIM  CINTA KEBAIKAN#
(Melihat Sejarah Imam Bukhari & Imam Muslim Sebagai Tokoh Penghimpun Hadist) ______________________________________________________________
As.Wr. wb.

Dongan ale dongan...! Pada Jum'at pagi ini, senang rasanya menyajikan Sejarah Tokoh Penghimpun Hadist khususnya Iman Bukhari dan Muslim. Tujuannya jelas untuk mengingatkan bagi yang telah lupa dan memberitahu untuk jadi pengetahuan bagi yang belum tahu. Berikut uraiannya mengenai Iman Bukhari :
__________________

Lahir & Wafat :
__________________

- Imam Bukhari dilahirkan pada malam Jum'at tanggal 13 Syawwal 194 H/810 M di Bukhara, sebuah kota di Uzbekistan, bekas wilayah Uni Soviet.

- Ayahnya bernama Ismail bin Ibrahim, salah seorang ulama hadis ternama pada masanya.

- Pakar hadits kharismatik ini wafat hari Sabtu malam 1 Syawwal 256 H pada usia 62 tahun 13 hari di Khartank, sebuah kampung yang tidak jauh dari kota Samarkand.

- Sebelum wafat, Imam Bukhari berpesan agar jenazahnya dikafani tiga helai kain, tanpa baju dan sorban. Jenazahnya dimakamkan setelah shalat Zuhur, bertepatan dengan perayan kemenangan kaum Muslimin di Idul Fitri saat itu.
________________

Masa Belajar :
________________

- Sejak kecil Imam Bukhari telah mencurahkan perhatiannya mempelajari hadis dan ilmu hadis. Pada usia 10 tahun, Bukhari sudah banyak menghafal hadis. Bukhar dikenal rajin, tekun dan juga sangat cerdas. Sehingga tidak mengherankan, sebelum usia 16 tahun Bukhari berhasil menghafal dua buah kitab hadis secara utuh karya Imam Ibnu al-Mubarak dan kitab Imam Waki'.

- Bukhari juga tidak hanya menghafalkan matan hadis dan kitab-kitab ulama terdahulu, namun Bukhari juga mengenal secara rinci biografi para perawi hadis, lengkap dengan data tanggal lahir, tahun wafat dan tempat lahir mereka.

- Tahun 210 H, saat genap berusia 16 tahun, Bukhari bersama ibu dan saudaranya pergi ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji. selain untuk menunaikan ibadah haji, Bukhari juga menetap di Hijaz, Mekkah selama 6 tahun.

- Di kota itulah dia menempa diri untuk mereguk ilmu yang diinginkan. Kadangkala dia pergi ke Madinah. Di kedua kota suci itulah Imam Bukhari menulis sebagian karyanya dan menyusun dasar- dasar al-Jami’ al-Sahih

______________

Guru & Murid
______________

Melihat kepakaran Imam Bukhari dari kegigihannya mendalami hadits, sederet nama besar para pakar hadits pernah ia kunjungi untuk belajar. “Aku menulis hadits dari 1.080 guru, yang semuanya adalah ahli hadis yang berpendirian bahwa iman itu adalah ucapan dan perbuatan.” Di antara para guru itu adalah Ali bin al-Madini, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in, Muhammad bin Yusuf al-Firyabi, Maki bin Ibrahim al-Balkhi, Abdullah bin Usman al-Marwazi, Abdullah bin Musa al-' Abbasi, Abu 'Asim al-Syaibani, Muhammad bin Abdullah al-Anshari, Muhammad bin Yusuf al-Baykandi dan Ibnu Rahawaih. Jumlah guru yang hadisnya diriwayatkan dalam kitab sahihnya sebanyak 289 guru.

- Hal ini dapat kita peroleh dari jumlah guru beliau yang riwayatnya terdapat dalam Shahih Bukhari. (Muhammad Muhammad Abu Syuhbah:314-315).

- Selain memiliki sekian banyak guru, Imam Bukhari juga meninggalkan sederet murid-murid yang juga pakar di bidang hadits. Diantara murid-muridnya, yang paling terkenal adalah Imam Muslim bin Hajjaj, Imam al-Tirmizi, Imam Abu Zur'ah, Imam Ibnu Khuzaimah, Imam Abu Dawud, Imam al-Nasa'I, Imam Muhammad bin Yusuf al-Firyabi, Ibrahim bin Mi’yal al-Nasafi, Hammad bin Syakir al-Nasawi dan Mansur bin Muhammad al-Bazdawi.
_____________________________

Di Uji 10 Pakar Ilmu Hadits :
______________________________

- Dongan ale dongan...! Padamasa naung lewat anggia, ungada do Iman Bukharion di uji sappulu pakar ilmu hadits. Masing masing manyiapkon parsapaan mengenai hadis setelah hadisi di baen tar balik, sangape diacak urutanna.

- Tanyata sude parsapaan mengenai hadison bisa dijawab ia dengan benar. Dohot hata na lain, iboto ia hadis nasala (Dibalik/diacak) dohot nabenar. _________________________________

Macam Pandapot tu Iman Bukhari :
_________________________________

- Imam Abu Hatim al-Razi misalnya, berkata: “Khurasan belum pernah melahirkan seorang yang melebihi Bukhari. Di Irak pun tidak ada yang melebihi darinya."

- Demikina juga dengan Imam Muslim pernah mencium di antara kedua mata Imam Bukhari seraya berkata: “Guru, biarkan aku mencium kedua kakimu. Engkaulah Imam ahli hadis dan dokter penyakit hadis.”

- Ibnu Hajar al-Asqalani pernah berujar: “Seandainya pintu pujian dan sanjungan masih terbuka bagi generasi sesudahnya, niscaya kertas dan nafas akan habis. Karena ia (Imam Bukhari) bagaikan laut yang tak berpantai.”

- Imam Ibnu Ishaq bin Rawahaih, salah seorang guru Bukhari mengatakan: "Seandainya Imam Bukhari hidup pada masa al-Hasan, pasti akan banyak orang yang membutuhkannya dalam ilmu hadis serta mengetahui kealiman dan kefaqihannya.
_____________________

Macam Hasil karyanya
_____________________
Sebagai salah seorang ulama yang produktif menulis, Imam Bukhari telah menyumbangkan sejumlah karya kepada umat Islam, diantaranya:

1)al-Tarikh al-Shagir 2)al-Tarikh al-Awsath 3)al-Dhu'afa 4)Kitab al-Kuna 5)al-Adab al-Mufrad 6)al-Jami' al-Shahih (yang kemudian dikenal dengan Shahih al-Bukhari) 7)Raf'u al-Yadain fi al-Shalat 8)Khair al-Kalam fi al-Qira'at Khalfa al-Imam 9)al-Asyribah 10)Asami al-Sahabah 11)Birr al-Walidain 12)Khalq Af'al al-'Ibad 13)al-'Ilal fi al-Hadis 14)al-Musnad al-Kabir 15)al-Wihdan 16)al-Mabsuth 17)al-Hibah 18)al-Fawaid 19)Qadhaya al-Sahabat wa al-Tabi'in 20)al-Tafsir al-Kabir ____________________________________________________________________________ Kesimpulan
____________

- Dongan ale dongan...! Dengan demikian kita punya gambaran yang lebih jelas mengenai siapa Iman Bukhari dan tentunya akan lebih jelas lagi jika kitab-kitab karangan beliau ini kita pelajari.

- Semoga keimanan dan ketaqwaan kita pada Allah Swt lebih dapat ditingkatkan.

- Selamat Pagi di Hari Jum'at dan Selamat beraktivitas. Oya...! Insya Allah uraian mengenai Imam Muslim akan ada di "angkolafacebook.blogspot.com" Hal Agama. Enter...! Wassalam.(rfs)
________________________________________________________________
3 orang menyukai ini

"GURINDAM DUA BOLAS"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Mangulang Kaji Pelajaran Bahasa Indonesia Tentang Sastra melayu) ___________________________________________________________

Dongan ale dongan...dongan sasudena, mari mengulang kaji yang mungkin sudah terlupakan tentang Sastra Melayu yaitu gurindam 12. T ujuannya, bisa saja untuk mendapatkan jawaban, jika suatu saat anak kita bertanya tentang hal ini.
___________________________________

PENGERTIAN GURINDAM MAJO ATE
___________________________________

- Gurindam ninna boru tulang, bentuk puisi melayu lama dohot ciri-cirina :
1. Cuma dua baris kalimatdo, dohot irama di akhir kalimat hampir sarupo.
2. Kalimat partama tarsongon parsapaan, sedangkan paduana attong jawabanna.

Contona boru tulang aso jelas :
* Molo gut-gut iba tuhalak
dalan na maon aso malarat

* Akkon naholong do roha niba tu uma niba
harana uma niba do mangalahirkon iba

* Muda adong jolma hobbina manghujat
tarmasuk maon golongan panjahat

* Muda bahat jolma murdao sian Tuhan
bisa mambaen turun murka ni Tuhan

_______________

RAJA ALI HAJI
_______________

- Raja Ali Haji Goarna namenciptahon gurindamon.
- Raja on tarmasuk sastarawan nomor sada nai maon untuk halak hita melayu.
- Asal nia attong sian Pulau Penyegat, sangape pulau pandoit molo tabahasa hitahon. ___________________________________________

ALASAN IDOKKON GURINDAM DUA BOLAS
___________________________________________

Dongan ale dongan...! - Idokkon gurindam 12, harana gurindam melayuon tardiri dari 12 pasal. (Hata lainna adong Pasal 1 - 12).

- Satiop pasal adong beberapa kalimat (tidak menentu) tai selalu dalam bentuk marpasang (adong sapa-sapana adong jawabna).

- Harana bentukna berpasang, maka attong satiop pasang hanya dua baris

- Isini pasal-pasali manyangkut ibadah, kewajiban orang tua pada anaknya, kewajiban ni raja, masalah kemasyarakatan, budi perkerti, de el-el.

________________________

ISI NI PASAL-PASALNA
________________________

Dongan ale dongan...! sada pe tabaen conto pasalna :

Garindam 12, Pasal 1

Barang siapa tiada memegang agama
Segala-gala tiada boleh dibilang nama

Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat

Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan TuhanYang bahri

Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat

Ima anggia, isi pasal sadana. Pandapotku mangenai pasalon :
- 2 baris pertama; Jika orang sudah beragama tapi tidak melaksanakan ajarannya, sama saja dengan tidak beragama/ tidak ada nama. Tarsongoni madai ate ?

- 2 baris kedua; penulis tidak bisa beri pendapat, karena tidak paham dengan syarat makrifat yang mungkin ada empat. Dalam narohakkku pengertian ni on. Olo...?

- 2 baris ketiga; Kita disebut mengenal Allah jika kita melaksanakan seluruh ajarannya, al : Rukun Islam/Iman.

- 2 baris keempat; Tuhan yang menciptakan alam dan isinya termasuk manusia, dan semuanya tidak ada yang kekal tau hanya sementara/bahri.

Dongan Boru ni tulang...! ima anggia. Singkat carito muda namar carito mahita on, kesimpulan nomada.

_____________

Kesimpulan
_____________

Aha mattong ate nagot simpulkonon sian tulisanon. Anggo narohakku naong beda. Songonima songoni arti ni gurindam, botima. Muda adang attong diattara dongan na ingin mambaen Gurindam Angkola, sangape Gurindam Sipirok, aha sala ni-i. Pambaeni songoni kele, napala na adong da manakkup hitai kele. Ne Botul, boru tulang.
Botul doda borutulang. Olo Botul. Botul mada boru tulang.

Kakakakakaka...kkk...kkk...Sepakbokele, Selamat Pagi dan Aktivitas Kele. Enter...!(rfs)
__________________________________________________________________
Bob Moiz Siregar, Rahmad Saleh Hasibuan dan 2 orang lainnya menyukai ini.

"RISI-RISI HATA NIJOLMA, LAMOT-LAMOT HATA NI BEGU"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Memahami Semboyan Tapis di Mandailing, Laok di Angkola, Gugut di Padang Bolak, Burju di Toba pun  Mencari Jawaban Benarkah Batak itu Kasar) _________________________________________________________________

Dongan ale dongan...! Semboyan/slogan atau hata-hata seperti yang tertulis di atas perkiraan saya hanya populer untuk masyarakat jaman dahulu (bisa jadi sebelum saya lahir atau menek dope) Hahahaha... sehingga saya juga agak yakin sebagian besar kita termasuk saya kurang paham maksud dari hal diatas.

Dan sakali nai dan, dan komandan...! untuk dapat kita pahami maka tulisan inipun dibuat dan di posting lewat status FB maun blog. Oke Djon..! Oke Coy...! Oke botul (borutulang)...! Oke ambur (anaknamboru)...! Cocok lanjut, tak cocok krtik. Ne ido anggia ?

Oya...! dengan memahami tulisan ini, kiranya kita bisa meyakinkan orang bahwa "Tidak Benar Orang Batak Itu Kasar" atau memang benarnya "orang batak itu kasar ?" Kakakakakakak...kkk...kkk... jawabannya ada pada kesimpulan,
"tup" masuk sub judul :
______________________

Tapis di Mandailing
______________________

- Dongan...! dalam salah satu situs Budaya Batak "Tapis artinya saringan atau filter".

- Jadi, Tapis di Mandailing artinya orang mandailing itu dalam setiap pembicaraanya memilter/menyaring/menseleksi setiap hata yang mau di ucapkannya. (tidak berarti sub suku yang lain tidak memilter/hanya kecenderungan-pen).

- Karena dalam pengucapan disaring, maka dalam penggunaan bahasa orang mandailing itu lebih lemah lembut dibanding yang lain.

Contoh pembanding:
* Sian dia do langaho tainggggggg...gggggggggg ! (Mandailing)-pen
* Sian dia deho anggia ! (Angkola)-pen
* Sian dia ho...! (Toba)-pen

- Makna lainya, Tapis Mandailing itu sinonim dengan hati boleh panas tapi kepala harus dingin.
_________________

Laok di Angkola
_________________

- Dongan...! Karena kita lebih terbiasa dengan ucapan loak, maka perlu saya ingatkan bahwa kita berbicara mengenai "Laok" bukan anggia "Loak". Ulang marsalaan mada. Hahahaha... ipe nanggo loak dalam bahasa Indonesia.

- Dalam arti harfiah "Laok" itu sama dengan "Campur".
- Laok disini tidak pula diartikan secara harfiah/denotatif tapi secara konotatif.

- Karena itu, Laok Angkola maksudnya orang Angkola itu ramah- ramah dalam pergaulannya/murah hati/baik-baik atau senang bersahabat (Hanya kecenderungan doda anggia narohakku-pen).
________________________

Gugut di Padang Bolak
________________________

- Dongan...! dalam hal inipun gugut bukanlah artinya dengki, tapi kunyah, karena gugut itu dalam arti harfiah sama dengan mengunyah. (menggugut=mengunyah-pen)

- Gugut di Padang Bolak itu artinya, orang padang bolak itu sangat hati-hati dlam memilih teman, dia bisa menjauh dari seorang kawan jika dikiranya lebih pintar dari beliau.

- Dan hal ini, disebabkan adanya kekuatiran takut dilecehkan temannya pada suatu saat. - Makna lainnya, orang Padang Bolak itu sangat memperhitungkan untung ruginya dalam berteman. (Hanya kecenderungan mungkin- pen)
___________________

Burju di Toba
___________________

- Dongan...! Burju arti harafiahnya baik hati.
- Jadi, burju di Toba maksudnya orang toba itu baik-baik, sama ucapan dan perbuatan atau tidak lain dibibir lain dihati (Hanya kecenderungan, bukan berarti yang lain tidak burju-pen).

- Bisa juga maksudnya lekas berterus terang mengungkpakan ketidaksenangannya atau ketidak setujuannya terhadap sesuatu atau mengeritik seseorang, tetapi sampai di situ saja, tidak disimpan di dalam hati, tiada dendam.
______________

Kesimpulan
______________

Dongan ale dongan ...! setelah menguraikan hal di atas saya berpikir :

- Semboyan/Slogan/Hata diatas tidaklah berlaku universal ataupun mutlak dan tidak pula sepenuhnya menggambarkan sebagai cerminan dari setiap sub etnis suku batak.

- Kalaupun ada kecenderungan, menurut hemat saya sangat kecil karena saya pribadi perpikir sifat/tabiat dari sesorang itu sangat dipengaruhi orang tua, pendidikan, pengalaman, lingkungan dimana seseorang di bentuk (komunikasi personal atau interpersonal).

- Jadi, kepribadian tidakmutlak dipengarhui etnis

- Uraian diatas secara umum, telah memberikan gambaran kepribadian umum orang batak itu tidaklah diciptakan kasar dari segi perkataan maupun perbuatan. Malah sebaliknya, usaha untuk menjadi orang batak yang halus, berbudi pekerti, baik hati, lemah lembut sungguh telah dilaksanakan.

- Dan sebagai buktinya,  semboyan-semboyan dalam uraian di atas

- Karena itu, darimana datangnya anggia istilah "Orang batak itu kasar" apanya yang kasar sekarang ? Emang suku lain tidak kasar ? yang benar dong puang. Iya...cobala dulu anggia kita pikir, apanya yang kasar ? Apa karena kita punya istilah panyaor-nyaorkon, suku lain juga punyakok. Apa karena istilak "Batak" itu sendiri terkesan kasar. Toh artinya penunggang kudado. Tai sude do suku adong kudona. Halak jawa malah kudo ni halai bisa mangan kaco, hita duhut-duhutdo.

- Begitupun, tidak inginnya saya disebut orang halus. Malah dari pada orang halus lebih baik orang kasar. Tarsongon umpasa ni halak hitai " Risi-risi hata nijolma, lambok-lambok hatani begu". dari pada jadi begu, nagonanma anggia jadi jolma, bope nakasar.

Kakakakakakak...kkk...kkk...

- Kalau benar batak itu kasar tidak akan bertahan mereka di tanah perantauan, tano sileban, tano sihadaoan .

- Kalau benar orang batak itu kasar, semua uang negara ini udah mereka bawa ke tanah batak (Tak usahpun ada martabe-pen)

- Kalau benar orang batak itu kasar, boru melayu, jawa, sunda atau ambon tidak akan ada yang mau sama orang batak. Nyatanya dongan...! marsiradu halai, ne botul anggia ? Sampe-sampe boru halak hita bahat jadina maranak namboru holan di nipi.

- Kakakakakakak...kkk...kkk...dari pada maranak namboru holan di nipi, ibalos borutulangi muse, kawin halai dohot halak jawa, ambon melayu...hahahaha...sada-sada narohania.

- Huentermaba...! jadi marappalan muse lalu tulisanon. Enter...! Selamat Pagi Selamat Beraktivitas. Tuhan noma napaboto-boto on sudeda.(rfs). ________________________________________________________________
Sumber : Situs Budaya Batak, lupa goarnaba dan info-info dari Group Marsipature Ate-ate Nabe.
Alguba Sajo Pe Tie dan Rizki Hannisyah Siregar menyukai ini.

Wednesday, March 28, 2012

"PARJAGAL UBAT"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Mangaligi Komunikasi Parjagal Ubat di Ari Poken di Sipirok Angkola) __________________________________________________________________



"Marri...marri...marri...! ligi butuson dongan,
ligi bo tuson boru tulang...! "TEMPEL DIMANA LOBANG, GOSOK DIMANA GATAL". Ro botuson amang...ro botuson inang...kadas, kurap, pano, rasa- rasa, gatal-gatal adong ubat na dison amang, adong ubatna dison inang, ro botuson....ro botuson..."TEMPEL DIMANA LOBANG, GOSOK DIMANA GATAL".

Kakakakaka...kkk...kkk...

Dongan ale dongan...demikian gambaran kata pembuka ni parjagal
ubat di Pasar Sipirok pada masa yang telah berlalu. Kata pembuka
ini biasanya diucapkan pada saat dagangan ubat mulai dipersiapkan,
sementara "si borutulang si jeges rupa bersama kaca mata hitamnya"
sedang membentuk suatu lingkaran batas dengan kapur dimana
penonton boleh duduk atau berdiri.

Dongan ale dongan...!

Pernyataan ini belumlah dapat menarik perhatian orang yang ada
disikitar tersebut, dan parjagal obat tahu itu. Bagaiamana  parjagal
ubat ini manggadis ubatnya adalah isi dari tulisn ini. Dan berikut
kelanjutannya :
__________________________________________________

"Marri...marri...marri...! ro bo tuson amang, robo tuson inang.
Ulang adong nakatinggalan...muda got mangan, tunda majo...!
muda got mulak paitte majo...! "Marri...marri...marri...!
"TEMPEL DIMANA LOBANG, GOSOK DIMANA GATAL".

Amang inang...! Ro botuson ro bo tuson. Adong hai oban indon :

 "Ulok dibagasan poti. Poti nabisa marende, ulok nabisa manortor" Marri...marri...marri...! ro bo tuson amang robo tuson inang...!
"TEMPEL DIMANA LOBANG, GOSOK DIMANA GATAL".

Kakakakaka...kkk...kkk...

Dongan ale dongan...! Ketika disampaikan ada "Poti nabisa marende
dohot ulok nabisa manortor" maka para pengunjung pasarpun mulai
melirik parjagal ubat, sementara siborutulang asistenpun mulai
menujukkan senyum marjebur-jeburnya.

Pada saat yang sama akan ada yang duduk satu atau dua orang di
depan, setelah terlebih dahulu mangombus ombus parjugukan.

"Huh...huh...huh...! begitu bunyi ombus-ombusnya sambil
memfinishing dengan telapak tangan untuk kemudian darsat
di jolo sampe potang.

Mengetaui keadaan ini, maka parjagal ubat tersebutpun akan
mulai menunjukkan gaya seolah-olah mau pakaluarkon ulok nabisa
manortor tersebut sambil berkata.
___________________________________________________

Aha dope amang inang...! ini obat bukan sembarang obat, obat ini
obat mujarab yang di buat para ahli obat dan tidak dijual di toko obat
"TEMPEL DIMANA LOBANG, GOSOK DIMANA GATAL".

Amang inang...! Dakdanak na cacingon, idoit lipan, idoit piongot,
iturbing manuk, iturbing ulok, adong ubat nai ison sude. Aha dope
inang tabusi bo...tabusi bo...tabusi bo. Ulang sappe manyosal harana
poken nagotro tu poken na lain noma hami.

Aha dope amang, aha dope inang...! "TEMPEL DIMANA
LOBANG, GOSOK DIMANA GATAL".

Kakakakakak...kkk...kkk...

Dongan ale dongan...! Setelah pernyataan diatas disampaikan berulang
kali dengan fokus pesan pada sentuhan naluri ingin tahu apakah benar
ada poti yang bisa marende dan ulok bisa manortor maka penonton
(belum ada niat beli obat) mulai penuh.

Sementara si borutulang asistenpun mulai berkeliling menunjukkan
obat jualan satu putaran. Begitu putaran selesai, maka akan ada
yang menunjuk tangan sebagai pemberitahuan ingin membeli obat
tersebut. Dan si boru tulang jeges rupapun memberikan obatnya sambil
menerima uang pembayaran.

Dongan ale dongan...!

Agar obat ini terjual habis mulai mengulang kata katanya dengan
gaya yang lebih serius sambil menggeser saotik poti ni ulok nabisa
marendeon.

____________________________________________

Aha dope amang...aha dope inang...ta habis kon ubaton...! Ubat segala
macam penyakit, panu, kurap kadas, gatal-gatal, rasa-rasa, baro-baro,
cacingon, billokon, iturbing manuk iturbing ulok bisa di obati sude...!
Amang inang...!

"TEMPEL DIMANA LOBANG, GOSOK DIMANA GATAL".

Kakakakaka...kkk...

Dongan ale dongan...! Akhirnya obat ni parjagal obat pun habis,
hepeng dapot ia. sedangkan waktu sudah sore. Motor tu huta- huta pe
tirip terakhir noma, mau tidak mau yang manubusi obat sanga inda
tarpaksa jonjong marsiap-siap got mulak tu huta nabe, tu bagas nabe,
sementara poti nabisa marende dohot ulok nabisa manortor nagot
liginon, naso ungada do tarida lopus sadarion.

Kakakakakaka...kkk...kkk..."

 Kurang asam parjagal ubat. Nara be au manonton parjagal ubat
 sakali nai", ninna rohai sambil mulak lepe-lepe haran ni naso mangida
poti namarende dohot ulok namanortoron.

Kakakakakaka...kkk...kkk...halak sipirok...halak sipirok... parjagal
ubat attong itonton hamu bia mai. Nasibmu dongan. Aupe nian halak
Sipirok do au, tai nanggo dohot au manontoni anggia, mangaligin sajo
do au.
___________________________________

TEORI KOMUNIKASI PARJAGAL UBAT
___________________________________

Dongan ale dongan...! Jika ada diantara dongan ingin tahu lebih banyak
mengenai

- Biasi parjagal ubat umumna jago-jago makkuling
- Biade carana aso ditangihon halak iba makkuling
- Tolade marcita-cita jadi parjagal ubat
- Mardosa de parjagal ubat

Adalah kelanjutan ni tulisanon. Tulisanon  akan coba dihubungkan
dengan macam teori komunikasi dari para pakar komu nikasi
saulakaon. Botima.

Selamat pagi selamat beraktivitas. Hidup parjagal ubat Sipirok...!
Berikut video pendukung :

____________________________________________________

"SIPUKKA HUTA, BONA BULU, HARAJAON BONA BULU, SALIPI NATATAR DAN ORANG KAYA HUTA"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Melihat Budaya Batak Tentang Cara Mendirikan Suatu Huta) _______________________________________________________________

Dongan ale dongan...! berikut beberapa pertanyan yang timbul dalam diri saya tentang huta-huta di Tapanuli, khususnya di Angkola :

- Mengapa huta-huta di Tapanuli tidak menyatu ?
- Mengapa satu marga ada dibeberap huta ?
- Mengapa pula hampir disetiap huta ada haruayanya ?
- Bagaimana cara mereka membagi-bagi tanah di Angkola
- Mengapa saya tidak kebagian ?

Kakakakaka...kkk...ada-ada saja, adong-adong sajo. Lainnya :

- Apa yang disebut dengan bona bulu, dan Harajaon bona Bulu ?
- Bagaimana bisa tercipta suatu daerah harajaon
- Bagaimapula maksudnya istilah orang kaya huta

Dongan ale dongan, untuk menjawab pertanyaan di tas makanya saya coba buat tulisan. Yah...hanya sekedar ingin tahu.
___________________________________
DALIHAN NATOLU (DNT) MARPOKAT
___________________________________

Dongan ale dongan...! seperti kita ketahui, para nenekmoyang kita dulu yang hijrah ke Sipirok adalah sekelompok orang. Apakah pada saat mereka Hijrah mereka sudah punya "Dalihan Natolu", saya tidak tahu persis.

Dipikiran saya, seiring dengan berjalannya waktu dalam sekelompok orang masyarakat akan menjadi lebih banyak begitu juga persoalnnya akan bertambah banyak, hingga cukup logis untuk menentukan dua pilihan :

1. Sekelompok masyarakat terus berpindah-pindah sampe lojaan
2. Sekelompok masyarakat memutuskan sebagian dari mereka yang pindah, dengan alasan tertentu.

Dongan ale dongan , karena sudah terbentuk sekelompok masyarakat maka dengan sendirinya "Dalihan Na tolu" akan ada dilingkungan masyarakat tersebut, yaitu :

1. Suhut Marhamaranggi
2. Anakboru, yaitu pihak pemberian boru
3. Mora, yaitu pihak penerima boru

DNT inilah yang kemudian punya peran besar, dalam kehidupan kelompoknya, untuk menentukan apakah huta perlu dikembangkan atau tidak. ____________________________________________________
SYARAT SUATU TEMPAT UNTUK DIBANGUN SUATU HUTA ____________________________________________________

Dongan ale dongan ada tiga syarat utama dari suatu tempat/ wilayah untuk dapat dijadikan suatu huta :

1. Bisa tumbuh Pohon Beringin (Haruaya). Pohon beringin pada masa lampau merupakan hal yang sangat penting, karena pohon beringin erat hubungannya dengan budaya dalihan natolu, karena itu terkenallah istilah "Haruaya Mardomu Bulung".

2. Bisa tumbuh Pohon Bambu Pohon bambu juga erat hubungannya dengan budaya batak, hal ini kita ketahui dari istilah, "Bulu Hait Mandudung" (Tentang artina, aupe napo huboto)

3. Bisa Tumbuh Sirih atau burangir juga menjadi hal yang penting tidak saja pada masa lampau, bahkan sampai sekarang. Dalam adat batak ada istilah "burangir na naharpean na marjungjungkon hayu jalakan"

Pada salah satu situs budaya batak dikatakan, "Apabila ketiga jenis tanaman ini tumbuh dengan baik merupakan suatu pertanda bahwa tempat itu dapat dijadikan huta, seandainya tidak mau tumbuh maka tempat itu ditinggalkan. _____________________________________________________________
CARA MANETAPKON PARBAGASAN, PARSABAAN DOHOT KOBUN _____________________________________________________________

Dongan ale dongan, setelah ditetapkan suatu tempat pantas untuk didirikan huta, maka :

- Didirikanlah rumah disekitar dimana haruaya, bulu dan burangir tersebut tumbuh.
- Ditetapkan wilayah tertentu untuk dijadikan persawan ataupun perkebunan/parkobunan.
- Mereka yang mendirikan huta inilah yang disebut "Sipukka Huta" dan hal ini sangat dihargai pendatang kemudian, karena itu adat da budaya huta tersebutlah pula yang di ikuti pendatan.
_______________
SALIPI NATATAR
_______________

Dongan ale dongan...! karena sipukka huta ini cukup dihormati atau dihargai dalam satu lingkungan masyarakat :

- Sipukka hutalah yang berhak/berwenang dalam memnentukan dimana seseorang akan mendirikan rumah, membuka sawah atau kobun.

- Tempat rumah, sawah atau kobun yang diberikan inilah yang di maksud dengan "Salipi Natatar"

- Salipi natatar ini tidak boleh dijual, karena akan diberikan pada orong yang akan menetap tinggal di huta tersebut.
____________
BONA BULU
____________

Dongan ale dongan...!

- Jika dalam suatu huta telah memenuhi unsur, kahanggi (yang membuka huta), anakboru (bersama kahangginya) dan mora (bersama kahangginya) serta parripe (orang-orang yang datang setelah huta di buka) maka huta tempat mereka tinggal tersebut disebutlah "Bona Bulu" - Status bona bulu dalam suatu huta, tidaklah ada dengan sendirinya tapi ha rus diresmikan juga melalui acara adat tertentu.

- Setelah status bona bulu resmi sesuai ketentuan adat maka "Bona bulu" bisa melaksanakan adat secara berdiri sendiri.

- Untuk melaksanakan adat berdiri sendiri ini, maka bona bulu juga harus membentuk apa yang disebut dengan "Sitiop gagang dan sitiop adat dohot uhum". Mereka adalah :

1. Harajaon yaitu mereka sipukka huta
2. Hatobangon yaitu perwakilan-perwakilan dari huta
_______________________
HARAJAON BONA BULU
_______________________

- Terpenuhinya suatu unsur untuk disebut "Bona Bulu" dan terjadinya perkembangan masyarakat maka terbentuklah harajaon bona bulu.

- Disebut Harajaon Bona Bulu karena huta yang berkembang tersebut melibatkan anak boru bona bulu dan mora bona bulu.

- Harajaon ini/rajalalah yang paling mengetahui tentang pelaksanaan adat dan uhum (Hukum).

- Pelaksana ada dan uum in i disebut juga dengan "orang Kaya Huta"
___________
Kesimpulan
___________

Dongan ale dongan...!

- Sungguh hebat Budaya Batak itu, tidak ada kejadian yang terjadi dengan sendirinya, selalu ada alasan. Dan alasan-alasan yang tidak kita ketahui inilah salah satu alasan pula mengapa sebagian orang batak tidak menyukai habatakannya.

- Dengan selesdainya tulisan ini, maka pertanyaan dalam diri saya terjawab sudah, meskipun dengan sangat sederhana (Tanpa bertanya pada orang huta/hanya dapat
dari internet).

- Kiranya dengan diketahuinya informasi ini, rasa cinta kita pada tano hatubuan lebih tinggi. "Kalau bukan kita yang mencintai huta hatubuanta, siapa lagi".

Hahahahahaha....Botima. Enter...! Selamat Pagi dan Selamat Beraktivitas. __________________________________________________________________
Sumber : Macam situs Budaya Batak.
Taufiqrahman Harahap, Linda Demar Parlindungan Hutasuhut dan 5 orang lainnya menyukai ini.

Monday, March 26, 2012

"SI JENGGER JOLO"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Memahami Cara Marpikir menurut Konsep Suku Batak) _______________________________________________________________

 Dongan ale doangan...! yang mau saya sampaikan lewat tulisan ini adalah proses atau cara berpikir menurut konsep Batak. Tujuanya untuk dapat kita pahami bersama sekaligus laksanakan bersama jika memang cara ini cocok untuk para dongan-dongan. Sistematika pemahaman tulisan ini akan saya urutkan sbb :

- Logika Menurut Konsep Batak
- Nilai Kehidupan (Ruhut-ruhut Ni Parngoluan)
- Si Jengger Jolo _________________________________________________________________
Logika
_______

Logika sebagai acuan pasti untuk menentukan sesuatu itu benar atau salah, atau masuk di akalnya sesuatu atau tidak digambarkan dengan pernyataan sebagai berikut :

"Aut so ugari naso boru Hutasuhut do (penyesuaian-pen) na manabuhon au, dang martulang au tu Hutasuhut".

Dongan ale dongan...! pernyataan diatas tentunya cukup logis sesuai dengan aturan adat. Karena itu, tulang kita (Utamanya dipanggil tulang/ adik atau abang ibu) sudah pasti semarga dengan ibu kita.

Kata lainnya, jika adik/abang dari ibu kita dipanggil Uda, maka logika menjadi salah dan aturan adatpun jadi salah. ________________________________________________________________
Nilai Kehidupan (Ruhut-ruhut Ni Parngoluon)
_____________________________________

Dongan ale dongan...! Logika konsep batak ini dipikiran saya tentu ada hubungannya dengan kehidupan yang berarti/berguna. Bahkan bisa dibilang untuk tujuan kehidupan (Ruhut-ruhut ni parngoluan) inilah diperlukan logika itu dan hal ini sangat jelas tergambar melalui ungkapan/umpasa :

- Pantun marpangkuling bangko ni anak na bisuk. (Patut dalam berbicara, tanda orang bijak).

- Donda marpangalaho, bangkoni boru na uli. (Santun dalam peringai, tanda perempuan yang cantik).

- Pantun hangoluan, tois hamagoan. (Kapatutan menjamin keselamatan hidup, hidup sembarangan, alamat celaka). _________________________________________________________________
Si Jengger Jolo
________________

Dongan ale dongan, dongan boru ni tulang...! cara berpikir sesuai konsep halak hita, menurut saya tergambar juga lewat syair berikut :

Dilakka doppak julu inang, jenger-jengger
tinaili doppak pudi inang, jengger-jengger

Sijengger jolo, si jengger jolo
sijengger jolo...jolo...jolo da inang

Jolo manat marpikir inang, jengger-jengger
unang adong panolsolian, inang jengger-jengger

Sijengger jolo, si jengger jolo
sijengger jolo...jolo...jolo da inang

Lakkitang gabe hapur inang, jenger-jengger
na hinilang gabe mabur inang, jengger-jengger

Sijengger jolo, si jengger jolo
sijengger jolo...jolo...jolo da inang

Jolo ni dilat bibir inang, jengger-jengger
ulang asal mandokkon hata inang, jenger-jengger

Sijengger jolo, si jengger jolo
sijengger jolo...jolo...jolo da inang

Dongan ale dongan...! Uraian diatas jelas memberi gambaran bagi kita, bahwa dalam setiap perbuatan selalulah menggunakan pikiran dan pikiran ini seharusnya dillaksanakan sebelum suatu perbuatan dilak sanakan.

Berpikir sebelum melakukan sesuatu inilah menurut hemat saya yang dimaksud dengan "Si Jengger Jolo" sehingga kita terhindar dari panolsolion (Unang adong panolsolion inang, jenger-jengger).

Cara pelaksanaannya digambarkan dengan "Tinaili Doppak Pudi" artinya kita harus berpikir kebelakang jika sesuatu harus dilakukan dalam hal ini tentu yang dimaksud effek dari suatu perbuatan.

Jika kita tidak berpikir kebelakang (Tinaili doppak pudi) maka bukan tidak mungkin "Yang sudah ada menjadi tidak ada" atau na nihilang gabe mambur. Hal lainnya yang ditekankan dalam proses berpikir ini adalah adanya persesuaian antara apa yang dipikirkan dengan apa yang diucapkan karena itu dingatkan pula "Ulang asal mandokkon Hata".
_____________
Kesimpulan
_____________

Dongan ale dongan...! uraian-uraian diatas memberi saya gambaran :
- Sungguh tinggi nilai budaya batak itu, bagaimana cara berpikirpun di ajarkan pada kita. Karena itu, jangan kiranya kita mengira orang dahulu itu yang mungkin tidak mengalami sekolah formal adalah bodoh.

- Menjadi masuk diakal, ada hal-hal tertentu yang terjadi pada masa lampau dan tidak bisa dipecahkan orang pada masa sekarang.

- Semoga kita semua menjadi orang-orang yang selalu mendahulukan pemikiran sebelum bertindak, sehingga tidak timbul penyesalan.

- Dan sebagai pengingat mari kita selalu ingat "Si Jengger Jolo" Musik sekali lagi pargotci, aso ginjang tulisanon : _________________________________________________________________

Dilakka doppak julu inang, jenger-jengger
tinaili doppak pudi inang, jengger-jengger

Sijengger jolo, si jengger jolo
sijengger jolo...jolo...jolo da inang

Jolo manat marpikir inang, jengger-jengger
unang adong panolsolian, inang jengger-jengger

Sijengger jolo, si jengger jolo
sijengger jolo...jolo...jolo da inang

Lakkitang gabe hapur inang, jenger-jengger
na hinilang gabe mabur inang, jengger-jengger

Sijengger jolo, si jengger jolo
sijengger jolo...jolo...jolo da inang

Jolo ni dilat bibir inang, jengger-jengger
ulang asal mandokkon hata inang, jenger-jengger

Sijengger jolo, si jengger jolo
sijengger jolo...jolo...jolo da inang
______________________________
Kakakakaka..kkk...kkk.....

Selamat Pagi Sasudena...! Sasudena Selamat Pagi...! ______________________________________________________
Ningsih Oktavia dan Khairul Adi Putra Siregar menyukai ini. PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

"SI CAP DOHOT SI BUAYA"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Untuk Kebijaksanaan Hidup-Belajar pada kejadian) ___________________________________________________

Si Buaya :
Biado Cap, manyogot-nyogot dope mamanokoi hamu, mangopi jo...! anggo saba i napala tudiai, leng nai isi mai.

Si Cap :
Ho da Buaya, anggo magopi nanggo pala lupa au isi. Cuma ipasidung majo namanotorion, baru mangopi.

Si Buaya :
Pakkur baru huida anggia-i, masadia sannari arga ni pakkur cap Buaya on ?

Si Cap :
Sadia muse mehe pola anggia, anggo cap na sajo ita busi, mura doi. Nagodangi argana buaya na on do...!

Si Buaya :
Hahahahaha...ho peda cap, ise muse dehe anggia parlopo manggadis cap ni pakkur. Ulang paoto-oto au anggia.

Si Cap :
Ise muse paoto-otoho...! Dia...dia...majo bulu indu bo. Naung ipitcuri i, geserkon tuson batu na godangi sakalian, aso husoldopkon jo tu totoranon.

Si Buaya :
Tiop bo...! madung...? aso hubismillahon.

Si Cap : Madung...!

Si Buaya :
Ena...! nabia deho, nama biar deho. Togos tiop, ulang geser attong...! Pa pinda ulumi. Madung...?

Si Cap : Madung...!

Si Buaya : Tiop majo anggo songoni, aso kehe jo mangopi ate ?

Si Cap : Botul maho buaya ba...!

Si Buaya : Ena cap...!

Si Cap : Ah...Buaya...!

Si Buaya : Cap...! le

Si Cap : Buaya...! le

Si Buaya : Cap...!

Si Buaya : Buaya...!

Si Buaya : Cap...!

Si Buaya : Buaya...!

____________
Kesimpulan
____________

Dongan ale dongan...!

Jika kita mau belajar pada suatu kejadian, maka saya berpikir ada satu pelajaran yang di dapat dari "Cara manotori Pakkur" yaitu suatu proses penyesuaian berulang-ulang/memperbaiki/merapikan/ mempaskan/menyeimbangkan/sesuatu sehingga persis seperti yang di inginkan.

Hubungannya dengan kehidupan, maka untuk mendapatkan apa yang di inginkan, kita juga perlu menyesuaikan dengan keadaan (adaftasi), pada macam hal, termasuk kebudayaan dimana kita merantau, pada keluarga dimana kita penompang, pada suami bagi serorang istri atau sebaliknya.

Enter...! Selamat Pagi Selamat Beraktivitas. PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Sunday, March 25, 2012

"SOTUNG LUPA HO ITO DIPADATTA NATOGU" "

#RENUNGAN MALAM#
(Sebagai Pengingat Pada Masalah Keluarga)
___________________________________________________

Si dua, dua....aaaaaa. Si tolu, tolu....uuuu. Soootung lupa ho ito...oooo, di padatta na togu....uuu". Demikian lantun ito Evi Sinaga dalam salah satu lagu batak yang berjudul "Si dua-dua".

Mengiringi suara merdunya ito ini, membawa saya pada suatu pemikiran betapa indahnya kasih sayang. Dan kasih sayang ini tak jarang menciptakan suatu janji yang secara umum bisa saja kita sebut "Janji Sehidup Semati". dan dalam sastra batak bisa pula kita sebut "Padaatta na togu".

Dongan ale dongan...! Hidup terus berlangsung, macam tantangan hiduppun kadang tak dapat di atasi sehingga tak jarang pula "Padatta Natogu" itu antara dua anak manusia yang sebelumnya pencinta perdamaian menjadi pencinta paporangan.

Jika hal ini ada dalam satu keluarga, caci mencaci antara suami istri menjadi hal yang biasa, ingkar janji, bohong sana sini, saling merendahkan martabat keluarga, marsisipakan, marsiancaman juga menjadi bagian dari hidup.

Karena itu, cukup banyak pula yang mengahiri "Padatta Natogu" itu di meja pengadilan. "Marsirang Noma Hita" hata penutupna. Tok.. .tok...tok...ning hakimi tolu kali, tanda sirang na.

Dongan ale dongan...! Jika ada diantara kita yang mengalaminya, mungkin perlu kembali menganalisa, mengingat "Padatta Natogu itu" padatta yang terucap di parsobanan, di patcut paradian, di aek lappesong, aek siguti sangape di galanggang partandangani, di aek si jornih atau simago-mago, hingga keharmonisan keluarga kembali terjaga , kembali pada holong mangalap holong donganku, itoku dan borutulangku.

Indah syairnya sebagai bahan pengingat :

Suami :
Ai dang tarlupahon au ito
tikki na dihutai...iiii
uju rap mar meam-meam hita
di tikki naposoi....iiii

Istri :
Tung man sai sonang marlojong-lojong
di haol ho au sian pudi...iiii
dang natar lupahon au ito
hu ingot do sudenai...iiii

Suami :
Ai hurippodo ito
naung lupa ho disi...iii
tikki diparsobanani
uju roma rimbusi...iii

Istri :
Tung mancai gomos do hu haol
asa tung las hita na dua...aaa
sai tong do hu ingot hasian
tikki di parsombanani...iii

Dongan ale dongan, demikian stimulinya, hingga kita dapat kembali pada keharmonisan keluarga. keharmonisan dalam holong-mangalap holong. "Sotung lupa ho ito di padatta na togu, haholongi au saiyas ni roham".

Demikian Renungan malam saya kawan :

Semoga tulisan ini memberi manfaat, sebagai mengingat untuk pemecahan suatu masalah pada masa-masa mendatang, jika memang ada masalah. Sebagai penutup malam :

Singgkap najumolo
pisang si holan namarbari
Ue marsirang nama jolo
bodari songot taulahi

Dongan ale dongan...! Selamat Borngin.
Ito boru ni tulang...! Selamat Malam.

Enter...!(rfs)
PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Wednesday, March 21, 2012

"RAJA PANUSUNAN BULUNG OPPU DAULAT RAJA TUAN TUA PATUAN NAGAGA NADJUGAL"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Mangaligi Proses Panabalan Raja Panusunan Bulung Adat Tapanuli Bagian Selatan
Oleh Raja-Raja Luat Taon 98) _______________________________________________________________

Dongan ale dongan...! hurang lobi 14 taon naung salpu, adong sada peristiwa penting manurut au na tarjadi di Tapanuli Selatan ima proses markumpulna Raja-raja Panusunan Bulung se Tapanuli Selatan (sian desa na ualu= delapan arah mata angin) di Bagas Godang Janji Mauli.

Tujuan parsuoan on bukan tidak mungkin sebagian dari pada dongan madung mamboto dohot punya pandapot sandiri. Sebagian nai bukan tidak mungkin pula napodo mamboto harana menek dope pada saat kajadianon atau satonga mamboto dope.

Tu dongan naung mamboto, patenang madisi. Tu dongan naso mamboto ketale tarpasiajari aso rammamboto. Tu nasotanga mamboto, anggap ma anggia tulisanon satonganai aso jadi sada par binotoani.

Kakakakakaka...kkk...nada bedattong, biasi tong, tong drum, biasi na drum tong, olottong, ketalettong, mangan tong...tong mangan tong. Hahahahaha...nanggo jadi bennon tulisanon, anggo pupu martata. Indon titik .. tapulaimaba. ___________________________________________________

Niet Dohot Tujuan Penabalan Raja Panusunan Bulung ___________________________________________________

* Niat :
Dongan ale dongan, hasil tangkap saya dari hasil mendengar CD Manyunggul Parmudaron oleh Odang S, maka yang berniat adalah Bapak Sutan Baharudin yang kemudian dikenal dengan gelar "Oppu Daulat Raja Tuan Tua Patuan Nagaga Nadjungal".

* Tujuan :
Pature anak dohot boru se Tapanuli Selatan.

Komentar Saotik :
"Salaklak sasikkoru, sasanggar saria-ria. Saanak dohot saboru suman songon namarsada ina" ima hata adatta na paboahon bahaso porluna hita saling marsipaturean di hangoluanon.
___________________

Proses Pelaksanaan
___________________

Dongan ale dongan, setelah diketahui cara paturehon anak dohot boruon oleh yang punya niat maka :

1. Mangundang/marottang Raja Raja Luat
Berikut kutipannya : "Di ari-ari naung salpu, Oppui Daulat Raja Tuan Tua Patua Nagaga Nadjugal madung mangundang raja-raja di luat ni Tapanuli Selatan dohot tujuan mangadahon halal bil halal, lalu manjongjongkon parsadaan anak ni raja-raja.......Tarmasuk disi nadohot di undang : - Sormin dohot Dongoran, Silalibo Siagian dst (bagi yang berminat, kata-kata proses mengundang ini ada di "angkolafacebook.blogspot.com, Hal Adat dengan judul Tabo di baca dan perlu)

2. Marlugut Raja-Raja Luat Na di Undang di Sopo Godang

- Setelah semua yang di undang hadir, maka dimintalah pendapat dari masing-masing Raja-Raja Luat mengenai setuju tidaknya pengangkatan dari Raja Panusunan Bulung (Raja Umum/katua) di Tapsel dengan calon Tuan Tua Patuan Nagaga Nadjugal.

- Asumsi saya semua (atau bisa jadi sebagian besar/tidak tahu persis) menyetujui pengangkatan tersebut. tentunya dengan alasan masing- masing. (Khobar persetujuan ada di CD Manyunggul Parmudaron)
___________________________________

Pangangkatan Raja panusunan bulung
___________________________________
Dongan ale dongan...! Setelah Raja Panusunan Bulung desetujui/ disepakati, maka : 1. Pelaksanaan Adat Panabalan Raja Panusunan Bulung Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan tentunya. 2. Pemberitahuan Pada Masyarakat Tapanuli Selatan Setelah selesai pengangkatan tersebut, maka diberitahukanlah pada masyarakat Tapanuli Selatan. __________________________

Kesimpulan Dohot Sapa-sapa
__________________________
Kesimpulan :
- Sungguh tujuan pengangkatan Raja Umum ini bertujuan bagus.
- Sungguh persatuan di Tapanuli Selatan itu kokoh Sapa-sapa :
- Apakah tujuan pature anak dohot boru ini sudah tercapai ?
- Dipikiranku mulai sian najolo, nasarupo beteng do Raja-raja di Tapsel sampe tu     anak-anakna, haran ni tarkenalma istilah "Hita Sude Anak-anak ni Raja". Dengan adanya acara on biasi au merasa Kerajanku Bagas Nagodang Sipirok seperti berada di bawah Kerajaan Bagas Nagodang Janju mauli ? Hahahahaha...
- Molo huligin, CD acara panabalan Raja Umum on nagodangan narohakku anggaran ni-iba. Bayangkon ma anggia jolma na saka bupaten tarlibat. Sian dia de hepeng ni i anggia.

- Biasi calon Raja Umum Raja Panusunan Bulung on cuma sada, padahal dipikiranku satiop daerah adongdo Raja Panusunan Bulungna ?

- Kesan dipikiranku Istilah "Nagaga Na Djugal" telah mengurangi makna dari "Oppu Daulat Raja Tuan Tua Patuan".

- Pengurangan makna ini/pertentangan istilah ini menimbulkan pertanyaan, apakah arti sebuah nama bagi halak Tapanuli Selatan ? Hahahahahaha... _____________________________________________________________

Demikian dongan-dongan informasi dan pemahamanku, mengenai proses penabalan tersebut. Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk tambahan pengetauan. Paling tidak aso rap mamboto hita aha na tarjadi disaat hita menek dope.

Enter...! Selamat Pagi dan Selamat Beraktivitas. ______________________________________________________________
Cat :
*Sumber tulisan CD Odang Production, informasi internet, cerita teman dan orang tua.
* Sampai 1 Januari 2013 dilihat 52 kali PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

"NAMORA PANDE BOSI "

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Melihat Sejarah ni Parmarga Lubis)
___________________________________

Dongan ale dongan...! untuk dapat memahami apa, siapa dan bagaimana Namoro Pande Bosi bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan :

- Pengetuan sejarah kita terlalu sedikit
- Banyaknya versi cerita yang bukan tidak mungkin telah di dipengaruhi pendapat pribadi penulis sejarah tanpa dukungan fakta atau sumber yang kuat
- Terbatasnya buku-buku sejarah ni halak hita
- Istilah/nama Namora Pande Bosi itu sendiri juga cukup banyak ditemukan pada marga-marga lain di luar marga lubis.

Dongn ale dongan...! pada pagi hari ini saya ingin melihat/ menyajikan informasi untuk para dongan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan "Namora Pande Bosinya Marga Lubis". Untuk lebih mudah dipahami, penulis menyajikan dengan beberapa subjudul dalam bentuk pertanyaan :
_______________________

Siapa Namora Pande Bosi
_______________________

- Namora Pande Bosi adalah nenek moyang orang Mandailing.
- Namora Pande Bosi berasal dari Bugis di Sulawesi Selatan.
- Dalam tarombo marga Lubis yang disusun oleh Raja Junjungan pada tahun 1897, ada juga tercatat bahwa nama isteri Namora Pande Bosi ialah Boru Dalimunte Naparila, artinya puteri Dalimnte yang pemalu.
- Ada juga yang mengatakan Namora Pande Bosi isterinya bergelar Nan Tuan Layan Bolan
- Namora Pande Bosi ini diperkirakan ada pada jaman Surya 946 atau sekitar 1024 M. - Ada juga yang menyebut pada Zaman eskpansi Majapahit tahun Caka 1287 (1365 M) karena Gajah Mada mengetahui suatu kerajaan Mandailing yang tentunya dipimpin oleh seorang terkemuka, diperkirakan adalah Namora Pande Bosi
_______________

Dimana Makamnya
_______________

- Namora Pande Bosi meninggal dunia dan dimakamkan di Hatongga, Hombang Bide - Makamnya ditemui pada tahun 1963 ditengah pesawahan penduduk
- Makam tersebut berada kurang lebih 2km jauhnya dari Jalan Raya Lintas Sumatra yang melalui desa Sigalangan.
- Perencanaan pembangunan jalan dan Balai Makam Namora Pande Bosi telah berjalan selama 34 tahun dari tahun 1963 sampai sekarang
- Jalan sepanjang 1.6 km menuju ke makam itu, telah dibina. Tinggal 232 meter lagi yang perlu dibangunkan.
___________________________________

Apa Bukti Bahwa Beliau Pernah ada
___________________________________

- Brandes seorang sarjana Belanda, meneliti suatu patung patung batara Lokanatha yang berasal dari kerajaan Gunung tua (Padang Lawas) sekitar tahun 1887

- Pada patung tersebut tertulis, ""Heil" Caka-jaren verloopen 946, in de maand Caitra op den derden dag van lichte helft dan de maand of vrijdag, toen heeft Surya, de meester smid did beeld van den, Heere Lokanatha vervaardigd..."

- Terjemahan bebas ke bahasa Indonesia demikian: "Dirgahayu Tahun Caka 946 bulan Caitra, hari ke-3 bertepatan Juma'at dewasa itulah Surya, panda besi, selesai mengukir (patung) batara Lokanatha ini..."

- Pada salinan bahasa Belanda istilah meester smid, yang artinya tidak lain pandai besi, yang sebagian orang menyebutnya Namora Pande Bosi. _____________________________________

Bagaimana Keturunan Namora Pande Bosi
_____________________________________

- Si Langkitang dan Si Baiting adalah anak dari Namora Pande Bosi. (Putra Kembar).
- Si Alogo Raja Partomuan adalah anak dari Si Baitang - Namora Pande Bosi dan isterinya yang bergelar Nan Tuan Layan Bolan mendapat dua orang anak lelaki yang diberi nama Sutan Borayun dan Sutan Bugis.
___________

Kesimpulan
___________

- Dengan mengetahui sejarah ini, maka saya menjadi lebih paham mengapa sebagian orang Mandailing tidak mau menyebutnya dirinya orang Batak (Tentunya ada versi lain yang menyebut mereka adalah orang Batak).

- Maka saya pribadi lebih percaya bahwa keturunan Silakkitang Sibaitanglah yang menjadi penduduk/masyarakat Mandailing dan sekitarnya.

- Bagi para kawan khususnya marga Lubis, jika rezeki dongan terbagi apa salahnya, jalan ke pemakaman tersebut diselesaikan. Anggo tarbagi doda anggia.

- Demikian info dan pendapat saya para kawan, silakan diberi pendapat, saran atau krtik pada tulisan sehingga dapat lebih disempurnakan (Jika ada tentunya, jika tidak, jempol ajapun udah patenla itu). Hahahaha... Selamat Pagi dan Selamat Beraktivitas. Baen hamu nakarasnai dongan parmarga Lubis.

Enter...! Selamat Pagi Para Kawan, Selamat Beraktivitas....!
_________________________________________________
Cat :
* Sampai 1 Januari 2013 dilihat 32 kali PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Tuesday, March 20, 2012

"IPATARU HALAK MAHO MUDURUDUR"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Mencoba Memahami Istilah Duka Cita Dalam Bahasa Batak-Tapsel) _______________________________________________________________

Dongan ale dongan...! pada pagi hari ini, saya ingin mengemu kakan pemahaman saya pada beberapa istilah halak hita yang berhubungan dengan "Siluluton=Urusan Duka Cita". Dengan tujuan untuk kita koreksi bersama hinga kita terhindar pula dari partangkangan bersama.

Hahahaha...apa iya ya, partakkangan bersama disebabkan pemahaman kita yang tidak sama ?

Dongan ale dongan, molo dipardiatehon, istilah halak hitai adong momo dipahami, adong muse na susa. Istilah "Malean au ba" momo dipa hami. Tai molo "Marngaruk butuhai" anggo narohakku bisa doi haran ni male, tai bisa muse haran na mahatcit butuha.

Bia muse dohot istilah "Boltokku marreuk" dohot "Butahakku Markaroncong ?" Hehehehe... Markaroncong...! naso tidak-tidak do istilah munuba katua kapala. Mattak hita martata, berikut beberapa istilahnya :
______________________________________________

Udan Naso Hasaongan, Angin Naso Hadingdingan ______________________________________________

Dalam salah satu firman Allah swt, adong mandokkon : Tiap-tiap yang bernyawa itu pasti akan mati. Dan jika kematian sudah datang maka sedetikpun tidak dapat dipercepat, sedetikpun tidak dapat diperlambat. Innalillahi wa inn ailahi rojiun.

Pemahamanku :
- Ajal di ibaratkon songon "Udan sangape angin".
- Ajal (tanda-tanda) bisa dihindari dengan cara berobat bagi yang sakit, hati-hati bagi yang bawa kendaraan

- Begitu juga udan dan angin tetap bisa dihindari. Karena itu, istilah "udan Nasohasaongan, angin naso hadingdingan" sama maknanya dengan umur naso tarambat. ______________________________________________________

Masopakma Dakka Sigolomon/Gotap matali Parsigantungan ______________________________________________________

- Dakka dalam satu keluarga besar bisa jadi disamakan dengan ayah atau suami yang memang tempat bergantung=kekuatan. M. Nasir Rambe mengatakan, "Nabahat labo ni aya, inganan ni tua sahala. Namarorot tondi ni anakna".

- Karena itu, istilah "Masopakma Dakka" bisa digunakan oleh seorang anak pada ayahnya atau istri pada suaminya. "Hancur matano pasijong- jongan, magotap matali parsigantungan. Inda dong halak napature au, pas noma au namapultak sian bu lu" lanjut si Rambe dalam lagu yang berjudul "Mapultak Sian Bulu". ________________________________________________________

Masursur ma Tano Sidegeon/Hancur matano parsijongjongan ________________________________________________________

- Tano bisa jadi dalam hal ini adalah tempat/dasar/landasan dari setiap orang di kehidupan ini.

- Karena itu istilah "Masursur ma Tano Sidegeon" hilangnya seseorang sebagai tempat kita berpijak dan dalam hal ini bisa jadi dari anak pada orang tua, dari adik pada abang atau istri pada suami atau hal yang lebih umum/pada siapa kita bergantung.
______________

Mittopan Api
______________

- Simbol api bisa jadi tepat di ibaratkan pada wanita/istri dalam satu keluarga, karena mereka yang memberikan kehangatan/cahaya/ penerang dalam satu keluarga. " Ya Allah ya robbi, patabahma rohakkon, inda guna disosali tu i se nakkan didokkon. Pandokkon ni natobang sian bulu do garigit. Hupikir tu bolakang parsarakan naung hatcit. Sannari husadari, nung au mittopan api". ninna.

- Karena itu, istilah "Mittopan Api" adalah istilah seorang suami yang memberitahu istrinya telah tiada (Meninggal)
 _______________

Maponggol Ulu
_______________

- Ulu, sudah memberi gambaran sesuatu yang penting karena dari dari sana (Ulu/pimpinan) kehidupan satu keluarga dijalankan.

- Karena itu, istilah "maponggol ulu" adalah istilah seorang istri/ keadaan yang telah kehilangan suaminya.
_____________________

Matalpok diharapotan
_____________________
- Harapotan dipikiran saya adalah muda/poso/baru martunas jika dihubungkan dengan tanaman/tumbuhan. "Tumbukma tolu bulan, au nung marbagas. Baruma tubu silalat hami suan, tanda na giot ro manamasa. Roma hape udan na hasaongan, songoni alogo naso hadingdingan... ipataru halak maho mudurrudur...".

- Karena itu istilah Matalpok diharopatan adalah istilah istri pada suami yang meninggal dunia.
 __________________________________________

Kesimpulan, Keinginan dan Permohonan Maaf __________________________________________

- Dari segi sastra, jelas telah memberi gambaran bahwa bahasa Tapsel itu kaya dengan pengistilahan.

- Senang jika ada yang ingin menambahkan pengistilahannya.

- Mohon maaf jika tulisan ini ada yang menyinggung perasaan para dongan ataupun adik atau koum lainnya. (Percayalah kawan, setiap status yang saya kirimkan karena niat baik dan untuk pengetahuan bersama, khususnya tambahan pengetahuan para adik-adik di FB ini).

Hehehehe... Enter...! Selamat Pagi Selamat Beraktivitas. Mari sama kita gunakan usia kita ini untuk hal-hal yang positif sebelum geleranta dipataru halak mudur-udur.(rfs)

Monday, March 19, 2012

"SADA MANGAN SIBODAK SUDE HONA GOTANA"

#SELAMAT PAGI TAPANULI# (Mangaligi Campur Tangan Ni Tuhan dohot
Parbuatan ni Jolma tu Terjadina Bencana Alam) _______________________________________________________________
Dongan ale dongan...! keta rap tatangihon khobar ni namar porebanon mengenai masalah campur Tangan ni Tuhan dohot jolma tu terjadina bencana alam : _______________________________________________________________

Anak Namboru :
Sannari songonon Boru Tulang...! Marap tabotobe bahaso dalam 7 taon terakhir on, nabahatdo tarjadi bencana di negarattaon, tak terkecuali di huta hatubuanta, huta hagodanganta. Bia pandapotni Boru Tulangi ?

Boru Tulang :
Anak Namboru...! molo berbicara mengenai bencana alam on, berarti berbicara mahita mengenai " pandangan ni jolma tu alamon". Sian hasil marsiajar pandangan ni jolma tu alam :
1. Alam on tarjadi dengan sandirina, inda diciptahon Tuhan. Haran ni-i, tarjadi pe bencana alam peristiwa alami doi. Hata sikolana, idokkon pandangan "Naturalisme". Pandangan ni naso martuhan. Tarsongonima.

2. Pandangan "Supernaturalisme". Ison attong jolma marpandangan bahaso alam on memang ciptaan ni Tuhan (Teologis ninna) Terhadap pandanganonon Anak Namboru adong muse dua pandangan...! _________________________________________________________________

Anak Namboru :
Kakakakaka...kkk...! Hebat, "Dua pandangan dalam satu pandangan" on dope hubegei br. Tulang. Ah...tolema. Hebat hepeng bahat. Idiama 2 pandangan nai ?

Boru Tulang :
Pandangan 1, porcaya do jolma Tuhan menciptahon alam on, tai setelah alam tercipta, Tuhan inda tarlibatbe dalam segala sesuatu natarjadi di alam. Madung adong hukum alamna. Haran ni i alam mardalan dengan sendirina. Hata sikolana Anak Namboru "Pandangan Deisme". Setelah iciptahon Tuhan alam on, kehe Tu hani. I ma hata lainna.

Pandangan 2, idokkon "Pandangan Monoteisme". Jolma porcaya berdasarkon keyakinan agama bahaso Tuhan do namenciptahon alam, adong hukum alamna. Hukum alam on tidak lepas dari Hukum Tuhan. Haran ni i, segala sesuatu yang terjadi di alam, tetap adong intervensi ni Tuhan. Madung anak Namboru, paham de kele ? _________________________________________________________________

Anak Namboru :
Paham...mmm...katua ! Pemahamanku, hita sebagai namaragama Islam memang yakin dan percaya do hita, bahaso Allah Swt do attong namenciptahon alam on, sesuai dohot firman :

“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhan-mu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam” (Surat 40/AI Mu’min, ayat 64).

Boru Tulang :
Pistar dotai Anak Namborui...! Jangankan alam. Hita sajo termasuk "Ketampanan ni Anak Namborui" Allah Swt yang menciptakan.

"Segala sesuatu yang dikehen daki-Nya pasti terjadi, dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi" Biado Anak Namboru ?
 ________________________________________________________________

Anak Namboru :
Olo...! Tai ulang attong pake istilah "Ketampanan da" maila iba. Hupabao annon tu Nattulang...!

Boru Tulang :
Hehehehehe...ulang mada. Kembali tu masalah bencana on Anak namboru, adong do firman damandokkon :

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar". Biado pemahaman ni Anak Namborui tu firman on ? Toladoda marsaro melayuda...! ________________________________________________________________

Anak Namboru :
Memang boru Tulang...! terjadina bencana alam on, nagodangan pengaruh perbuatan ni jolma. Hayu nai Tapanulian anggo hanya digunahon untuk keperluan soban ni halak Tapanuli anggo narohakku nanggo pola songon nasannarion sego ni i, apalagi Hutan Tapanuli umumna Hutan Lindungdo.

Tai on attong, molo dibacama di berita, markubik-kubik, martonton hayu ni halak hita di barobani. Akka adong musema na mandokkon, "Sude isi ni gunung on milik ni si on" ninna. Tai na tarida halakna, tarsungpe tarida gambar na sajo , i pe naong uluna. Cuma tarida attong pangkat di gambari. Jadi mabiariba mangalarangna.

Boru Tulang :
Ala...! Nangkon pola marbelit-belit Anak Namboru, dokkonma songoni adong pejabat namanakko hayu sian Tapanuli, untungna ipangan iya sandiri. Iboto iado, perbuatan nia sala, bisa manyebabkon terjadi bencana alam. Tor matorgan, marmayupan hayu-hayu, batu sian gunungan tu hu ta-huta-huta. Bagas sarsar, saba, kobun sego, akka marmatean jolma haran ni perbuatan ni sada halak/instansi/pt on.

Songoni muse tu hal lainna Anak Namboru, bahat perbuatan ni jolma namaralo dohot ajaran ni Tuhan. Marsibaen ha giotna, hinga kadang norma adat, susila menjadi tidak begitu diperduulikan. _________________________________________________________________

Anak Namboru :
Ima Boru Tulang, jadi taringot muse ma au tu Firman namandokkon : "Jika kemaksiatan yang dilakukan oleh umatku semakin jelas ( terbuka ), maka Allah swt akan menimpakan azab kepada mereka semua".

Boru Tulang :
Anak Namboru...!
O...anak namburu...! ibege hode, haran ni perbuatan ni sada halak, sada kelompok, sada perusahaan do namambaen naso ture dihangoluan, jadi ra do sude jolma manarimo akibatna tanpa pandang bulu. Hata sastrana Anak Namboru, "Sada do namangan sibodak, sude hona gotana". Saro melayuna Anak Namboru, satunya makan cempedak, semua kena getahnya. Karena itu, ada ngak solusi Anak Namboru biar kita ini tidak kena getahnya. Pakaluarlah dulu Anak Namboru parbinotoani ? _________________________________________________________________

Dongan ale dongan. Dongan bere ni tulang...! Tulang dohot Nantulang iau borumi...! Iho datusi. Hahahahaha...!

Ehem ba...! Ilustrasi tanya jawab di atas bagi saya sudah cukup jelas membuktikan, bahwa terjadinya bencana alam di tapsel tidak lepas dari perbuatan manusia. Dan terhadap hal ini, sebagai putra daerah yang merantau, saya ingin berkata bersama linang air mataku :

- Pada para Pemda setempat, yang selalu kami sebut "Bapak-bapak yang terhormat" sebagai pengendali utama hutan-hutan Tapanuli, tolonglah serius menjaganya, memeliharanya. Saya takut para uda, tulang atau koumsisolkot lainnya murka Tuhan yang lebih besar akan datang. Kita semua bisa kena bencana tanpa pilih bulu.

- Berbuatlah adil, jangan gara-gara paragat mambuat sada hayu untuk marmasak gulo kalian takkup. Sementara yang membuat markubik-kubik kalian biarkan.

- Jangan pula kalian biarkan anak rantau berada dalam bayangan ketakutan akan datangnya bencana, hanya karena ketidak becusan kalian. Bukankah kalian yang terpilih mengatasnamakan rakyat, demi rakyat dan untuk rakyat.

- Atau margottijo bia, kalian pikirnya enak yang merantau ini. Pedih kawan...! Pilu.. perih...sedih...awa harus merantau jauh hanya karena daerah awa menyerah tak mampu memberi kehidupan awa.

- Lihat itu satus FB kawan, tiop ari adong paboahon "Malungun au tu Huta".

Hehehehe...! Tuho noma Tuhan disorahon sude da. Bukahon pikiran nami on aso lek di jalur nabenar sude. Enter...! Selamat Pagi dan Selamat Beraktifitas. Bagi para borutulang...! Ulang lupa, pake badakmi.(rfs)
PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Friday, March 16, 2012

"HORAS TONDI MADINGIN PIR TONDI MATOGU"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Sekilas Pendapat Pada Peringatan Ulang Tahun Dalam Tinjauan Adat Tapanuli dan Agama Islam)
_______________________________________________________________

Dongan ale dongan, ito, anggi pun para boru ni tulang...! "Trimakasih pada semuanya yang telah mengucapkan Selamat Ulang Tahun padaku" Semoga kalian semua juga tetap dalam lindungan Allah Swt. Amin. Horas...!

Pagi ini, saya ingin berbagai informasi/diskusi dengan kalian mengenai macam hal yang berhubungan dengan Ultah. Semoga memberi manfaat untuk tambahan pengetahuan kita.
_____________________________________

Ulang Tahun Dalam Tinjauan Adat Batak
_____________________________________

- Sepengetahuan saya, adat kita tidak punya pengajaran khusus mengenai pentingnya "Memperingati Hari Ultah". Begitupun, saya menafsir peringatan ini erat hubungannya dengan "Mangupa-upa".

- Mangupa-upa itu sendiri sungguh sangat luas pengertianya, adanya mangupa dalam pernikahan, kenaikan jabatan/pangkat, kelulasan sekolah, dll. Tentunya sesuai dengan niat. Ada juga mangupa dari para anak untuk orangtuanya dan mangupa karena terhindar atau menghindari suatu bahaya.

- Singkat kata, saya memahaminya Peringatan Ultah dalam adat Batak sah dan boleh, meskipun tidak ada hubungannya dengan DNT (Dalihan Na Tolu) atau tidak ada sejenis anduri, sirih, dekke, daun pisang yang dihubungka erat dengan Ultah ini.
_______________________________________

Ulang Tahun Dalam Tinjauan Agama Islam
_______________________________________

- Sepengetahuan saya, agama Islam lewat Firman dan hadist tidak pernah memberitahu bagaimana hukumnya Ultah (Firman dan hadist yang memberitahu secara spesifik). Andai ada diantara dongan yang tahu, silakan diberitahu.

- Begitupun, saya berpikir memperingati Ultah dengan menyajikan sesajen (agama nenekmoyang) jelas tidak boleh. Begitu juga dengan kadaan modern sekarang ini, yang sebagian orang memperingatinya dengan pesta, minum, minum, narkoba, dll.

- Peran niat, cara melaksanakan sangat erat hubungnnya dengan boleh tidaknya Ultah dalam tinjauan Islami.

- Budi Hutasuhut mengatakan setelah tulisan ini diposting "Adat di Sipirok, sangat kuat dipengaruhi Islam. Dalam Islam dikenal acara perayaan ulang tahun. Misal, Maulid Nabi".

- Jika dihubungkan dengan pelaksanaan islami, maka saya berpendapat Ultah ini erat hubungannya dengan "Ucapan Rasa Syukur" atas nikmat usia. Karena itu, "Memperingati Ultah, dengan niat Syukur" perlu juga.
________________________

Pira Manuk Pahobol Tondi
________________________

- Tak dapat kita pungkiri, adat Tapanuli dalam mangupa-upa skala kecil (Ultah) sering melibatkan telor ayam/ pira ni manuk dengan sedikit sira dalam sepiring nasi putih.

- Pada saat ini diberikan pada yang ultah, maka akan terdengar kalimat "Aso hobol mada amang tondi dohot badanmu. Horas tondi madingin pir tondi matogu" ninna. Hobol=bulat.

Dongan ale dongan saya berpendapat mengenai hal ini :

- Bukan maksudnya pira nimanuk nai pangani yang menyebabkan menjadi pir tondi niba. Jika itu yang menyebabkannya maka jelas hal ini mendahului kekuasaan Ilahi. Dan tentunya menjadi tidak boleh sesuai ajaran agama. Masama anggia haran ni pira manuki menjadi selamat iba namangoluon.

- Jadi, anggo diau piramanuki adalah simbol/ibarat/perumpamaan/ pribahasana doi. Ibarat ulang kho amang songon sarindan, (songon aha dope attong, ma lupa uluon, maksudku molo sian luar limus tai molo nung dipangan jadi ro songon marsabut. Ah........bagi nadiama. Kesimpulan noma).
_____________

Kesimpulan
_____________

- Menurut Adat Batak dohot Agama Islam Ultah itu tola. Habis perkara.
- Molo ilehen orang tua pe najolo pira manuk di iba, haranni holong ni rohadoi, sekalian mangido tu Tuhattai aso panjang umur, sehat, mura rasoki. Marhahoras hata pendekna. Botima.

Kakakakaka...Horas tondi madingin pir tondi matogu. Ima rap tapangidohon di hangoluanon. Tu na ulang Tahun sanga inda. Pokokna sude horas. Horas sude...! horas...horas... horas. Botima.

Enter...! tu baribaan...takkup hamu siani anggi adik-e, katua kapala, ito iboto si boru nitulang. Ten...te...tennn...nnnn. Eng ing eng....brubas..... tung...tang...turatang....bum...ngok...ahhhhhhhhh... Alale umaaaa... "Jonjong boho utcok...! Selamat Ulang Tahun da mang. Panjang umur, gogoi nasikolai. Ulang pola pikirkon ayamu. Dapot konian karejo najeges saulakon, ulang kho lupa di hami damang. Pir tondi madingin pir tondi matogua. Nabo...! marbismillaho,....
Aummm.......mmmmmmm. (rfs). ___________________________________________________________
Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman · Bagikan Alie Taufan Siagian, Bayo Parlungun, dan Binsar Ahmad Hutasuhut menyukai ini.
_________________________________
Cat :
*  Sampai 1 Januari 2013 dilihat 57 kali
PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

"MANGGETCER"

#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Sekilas Pendapat Pada Psikologi Pendidikan Anak) _______________________________________________________________
      Dongan ale dongan...! mari mempelajari salah satu perbuatan remaja halak hita yaitu manggetcer. Perbuatan yang tidak disukai para orang tua ini kita pelajari ulang hingga kita lebih bijaksana kedepan dalam membimbing keluarga kita masing-masing. Bukankah kita akan jadi orang tu juga...! atau memang sudah jadi orang tua ?

Dongan ale dongan...! Ahhh.....hhh...kata orang tua pada orang tua "Tidak Mudah Jadi Orang tua, orang tua. Orang tua tidak diukur dari ke orang tuaan. " orang tua. "Banyak orang tua tapi tidak orang tua-orang tua" ninna, dengan kalimat pendekna, "Jadilah orang tua yang bisa jadi panutan". Hatcim...! Hatcim...! Hatcim...! barang dapur : ______________________

Pangertian Manggetcer
______________________

Jika istilah "Manggercer" ini kita cari di KBBI, bisa di pastikan tidak akan ketemu. Jika di Kamus Bahasa Batak bisa jadi ada, tapi sayang kamusnya saya tak punya. Karena itu hanya pemahaman yang bisa saya katakan yaitu Manggetcer adalah sejenis perbuatan nakal remaja nihalak hita kepada sinadongan (hasil pertanian/perkebunan) ni ke luargana (orangtuana) dengan cara manggadis/menjual sinadongan tersebut untuk keperluannya sendiri. Secara umum lebih sering dilakukan pada penjualan sebagian hasil giling padi/eme ni orangtuanya.
___________________________

Macam Alasan Manggetcer
___________________________
Dongan ale dongan, berikut "asumsinya" aso keren tulisanon. Padahal maksudku "Dugaan" do :

* Mangidup
Remaja Halak Hita bahat nasala mengenai cara marpikir soal mangidupon. Bahat mandokkon "Demi pergaulan" saro melayuna. "Pabahat Dongan" bahasa hitana.
Artina Dison, demi pergaulani tak jarang mambaen para remaja jadi "Manggetcer". Harana tidak seorangpun orang tua halak hita menyediakan anggaran mangidup tu anakna dalam usia remaja. apalagi namarsikola dope.

* Mangan Uang Sikola
Tentunya bukan rahasia lagi, sebagian anak sikola tingkat SMP/SMA mangan uang sikola nai lehen ni orang tuana. Hal on manimbulkan perasaan marsala tu sianak, hingga ia merasa porlu manggottina. Untuk manggottion tak jarang pula dilakukan manggetcer.

* Martandang
Martandang Sudah tentu bagian hidup dari mereka yang dalam usia remaja. Mereka yang suka berlebihan memanfaatkan masa remaja ini bisa jadi manggetcer akan dilakukan. Dan dari hasil pengamatan jarang sekali orangtua halak hita menyediakan anggaran martandang untuk anaknya.

* Hiburan
Demi hiburan seperti menonton bioskop, menonton/bertaruh sepakbola bisa saja menjadi alasan pada masa lampau. Dan bukan tidak mungkin untuk sekarang ini dilakukan juga demi hiburan lewat internet

* Judi
Hal ini yang berresiko tinggi, berbuatan kadang tidak lagi manggetcer, tapi sudah manggadis (maksud penulis berbuatan diatas manggetcer). Dan peluang untuk dilakukan berulang-ulang sangat besar.
_________________________________________

Trik dan Teknik Manggetcer Ulang Tardapot _________________________________________ Kakakakakaka...kkk...hahahahaha...darimana pula saya tahu bagaimana trik dan tehniknya. Emangnya saya ini "Panggetcer". apa ? Dongan ale dongan...! bia mattong
ate :

- Orang tua terkadang menyerahkan urusan "Menggiling Padi" pada anaknya. Dan secara umum pula, orang tua tidaklah menghitung secara terperinci ukuran berapa kaleng/belek padi yang dijemur. Sebagian malah sangat abstrak dengan mangatakan "3 bide", begitupun lebih banyak mengukurnya dengan 'Jumlah karung".

- Dengan kondisi seperti itu, otomatis memberi peluang sama anak untuk manggetcer. Dan hal ini akan semakin kuat dengan adanya alasan dalam diri sianak, seperti :

1. "Eme-eme ni aya, iba anak ni aya, dohot muse dope karejo aha salana di getcerkon" nina.

2. "Aya naholitan, ulang be uma. Saribu do di pangido, satonga ari batubekbek, igercerkon noma on so sidung" ninna muse joloi sian sebagian.

3. "Abang nabahatan hepengna, sian diai anggo na mangetcer. Margotijo manggetcer" ninna muse joloi sian baribaan.

4. Dll. (Silakan membayang bagi yang pernah melakukan, anda lebih tahu tentunya).
____________________________________________________________
Pendidikan Keluarga Halak Hita Dalam Tinjauan adat dan Agama ____________________________________________________________

Tinjauan Adat :
- Jelas tidak menghendakinya, jika ada anak yang ketahuan maka akan dimarahi orangtuanya. Dan tak jarang diberikan sanksi. Bisa bentuk marah lisan dan tindakan di pukul.
- Istilah "Anakki do Hamoraon diau" tidaklah ditafsirkan para orang tua rela saja terhadap semua perbuatan anaknya.
- "Dang dao tu bis sian bonana" adalah alasan yang kuat bagi orang tua untuk meberikan sanksi ini.

Tinjauan Agama :
Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin Abitahalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:
1. Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain),
dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
2. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab)
dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
3. Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat)
kira-kira mulai 14 tahun ke atas.

Dengan demikian, menghindari anak dari manggetcer masuk dalam pendidikan anak tahab satu dan dua dengan fokus pada pengajaran disiplin dalam "Addibuhum". ___________________

Kesimpulan + Solusi
___________________
- "Purpar pe pande dorpi bahen tu dimposna do" ning halak hita anggia. Artina dison, sadia malope partukang kayu pature hayu, anggo nung martukang ia, lek natong mai mambaen gaor.

- Artina muse, bope nahurang cocok dirasa dongan masalah manggetceron di "statuskon/di bikin status", lek pacocok-cocok masongoni ate. harana lektong do martujuan aso rap tu napadebe hita on, tu dipposna hitaon.

- Tu para orang tua, aso lek tapardiatehonbe, parange ni anak tabe, hingga tarhindar sian "Manggetceron" apalagi cara manggetcer jamanon madung canggih. Bukan tidak mungkin, untuk masa mendatang bukan eme lagi yang di getcer anak, tapi doppet anda langsung, celengan anda langsung, rekening anda langsung. Botima anggia. Jangan sampai anak "Hamoraon" itu jadi "Hamuraan/sibaen gaor".

Kakakakaka..kkk... Enter...! Selamat Pagi Selamat Beraktifitas.(rfs)